1 SM
1 SM
1 SM
66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
Sisca V. Pandey
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Pembangunan desa merupakan hal yang penting untuk meningkatkan taraf hidup masyrakat kawasan perdesaan. Salah
satu faktor yang menunjang pergerakan aksesibilitas masyarakat desa adalah tersedianya sarana dan prasarana
transportasi. Ketersediaan jaringan jalan sebagai kebutuhan masyarakat desa merupakan hal yang sangat penting. Oleh
sebab itu pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia melakukan studi sebagai upaya untuk membangun desa sebagai salah satu bagian dari Nawacita Pemerintah
Indonesia. Provinsi Gorontalo merupakan salah satu Provinsi yang terpilih sebagai lokasi pelaksanaan studi ini. Melalui
pemerintah Provinsi Gorontalo ditetapkanlah 2 (dua) Kabupaten sebagai tempat pelaksanaan studi kawasan perdesaan
yakni Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo. Kebutuhan Prasarana dan Sarana Kawasan Perdesaan
berdasarkan Standar (Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Bidang Pelayanan Pemukiman Perdesaan pentingnya kebutuhan akan
jaringan jalan perdesaan yang dibagi dalan 2 (dua) bagian yakni Kebutuhan akan jaringan jalan desa dan kebutuhan
akan jalan setapak desa.
Keberadaan terminal merupakan salah satu prasarana Pelabuhan juga mempunyai arti yang luas dalam
utama dalam pelayanan angkutan umum dan sangat beberapa peraturan, diantaranya menurut : Undang-
berperan dalam menentukan tingkat kinerja dari undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
pelayanan angkutan umum dalam suatu wilayah. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
Seperti perkembangan kota / kabupaten pada umumnya perairan disekitarnya dengan batas-batas sebagai
di Indonesia pada saat ini berada dalam tahap tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pertumbuhan urbanisasi yang tinggi sebagai akibat perekonomian yang digunakan sebagai tempat
adanya laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang berlabuhnya kapal, naik turunnya penumpang maupun
pesat sehingga kebutuhan penduduk untuk melakukan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas-
perjalanan ataupun pergerakan akan meningkat pula, fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
dimana hal ini menuntut adanya penyediaan sarana dan pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
prasarana transportasi yang memadai. Keberhasilan antar moda transportasi.
pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah
berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat. Simpul Transportasi Udara
Konsekwensi atas keberhasilan tersebut terhadap Bandar udara (disingkat : bandara) atau pelabuhan
pelayanan jasa transportasi, khususnya transportasi udara merupakan sebuah fasilitas tempat
jalan raya adalah meningkatnya permintaan penyediaan pesawatterbang dapat lepas landas dan mendarat.
jasa angkutan yang makin meluas dan dengan kualitas Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki
yang semakin meningkat pula. sebuah landas pacu.
Pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation
seseorang meningkat sehingga kebutuhan Organization): Bandar udara adalah area tertentu di
pergerakannya pun meningkat melebihi kapasitas daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan
sistem prasarana transportasi. Kebutuhan akan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan
mobilitas memiliki beberapa ciri yang berbeda seperti atau sebagian untuk kedatangan dan keberangkatan
tujuan perjalanan, moda angkutan yang digunakan dan pergerakan.
waktu terjadinya pergerakan. Sistem prasarana
transportasi terbentuk dari sistem prasarana penunjang, 3. Metodologi Penelitian
sistem manajemen transportasi dan penggunaan Metodologi penelitian merupakan langkah dalam
beberapa jenis moda transportasi dengan berbagai penyelesaian penelitian Kebutuhan Sarana Prasarana
macam operatornya. Transportasi Kawasan Perdesaan di Provinsi Gorontalo
berupa persiapan awal dan pengumpulan data,
Simpul Transportasi Laut pengolahan data atau analisis data , sampai pada
Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung penetapan kebutuhan sarana dan prasarana.
terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas Metodologi pelaksanaan penelitian ini akan terdiri dari
laut meliputi dermaga dimana kapal dapat merambat langkah-langkah sebagai berikut:
untuk bongkar muat barang, kran-kran untuk bongkar 1. Persiapan Awal
muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat Kegiatan yang dilakukan, meliputi :
penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, a. Memahami maksud dan tujuan, sasaran
dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat penelitian, lingkup pekerjaan, lokasi kegiatan
disimpan dalam waktu yang lebih lama selama dan keluaran yang diharapkan ;
menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau b. Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data
pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta awal ;
api, jalan raya atau saluran pelayaran darat. Dengan c. Menetapkan desain sementara dari data awal
demikian daerah pengaruh pelabuhan bisa sangat jauh untuk dipakai sebagai panduan survey
dari pelabuhan tersebut. pendahuluan ;
Pelabuhan merupakan salah satu pintu gerbang dan d. Penetapan lokasi yang akan di survey
memperlancar hubungan antara daerah, pulau bahkan 2. Tahap Survey Lapangan
antar benua dan bangsa yang dapat memajukan daerah Survey lapangan dan investigasi dilaksanakan
belakangnya (daerah pengaruhnya). Dengan fungsinya untuk mendapatkan data di lapangan sampai
tersebut maka pembangunan pelabuhan harus dapat dengan tingkat ketelitian tertentu dengan
dipertanggung jawabkan baik secara sosial ekonomis memperhatikan beberapa faktor, seperti: kondisi
maupun teknis. Selain untuk kepentingan sosial lapangan aktual yang ada dan sasaran
ekonomi, adapula pelabuhan yang dibangun untuk penanganan yang hendak dicapai. Dalam survey
kepentingan pertahanan. Pelabuhan ini dibangun untuk lapangan, terdapat beberapa kegiatan, antara lain :
tegaknya suatu negara. Dalam hal ini pelabuhan disebut a. Survey kondisi eksisting sarana dan prasarana
pangkalan angkatan laut pelabuhan militer. transportasi
45
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
b. Survey pada instansi terkait mengenai 4. Tahap Perumusan Sarana Prasarana Transportasi
kebutuhan sarana prasarana. Tahap ini merumuskan hasil-hasil analisis ke
3. Analisis Data dalam suatu Matriks kebutuhan sarana prasarana
Melakukan analisis terhadap data-data yang telah transportasi untuk kebutuhan masyarakat
dikompilasi sebelumnya. Analisis yang dilakukan perdesaan di Provinsi Gorontalo.
meliputi :
a. Analisis Kebutuhan jaringan jalan
b. Analisis kebutuhan simpul transportasi
46
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
(sumber : Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang jalan)
47
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
Data Kendaraan Bermotor di Provinsi Gorontalo pergerakan masyarakat dalam melakukan kegiatan
Jenis kendaraan bermotor sebagai moda transportasi perekonomian sehari-hari. Banyaknya Kendaraan
angkutan darat merupakan alat untuk mempercepat Bermotor berdasarkan data Wilayah Samsat Provinsi
perpindahan orang maupun barang dari suatu tempat ke Gorontalo Tahun 2011-2013 jumlah kendaraan mobil
tempat yang lain. Berdasarkan data yang ada penumpang sebanyak 4.948 unit, bus sebanyak 500
menunjukkan bahwa kendaraan sepeda motor unit, mobil barang 5514 unit, 88.090 unit sepeda motor,
mendominasi kepemilikan kendaraan di Provinsi 74 unit mobil khusus dengan total jumlah kendaraan
Gorontalo sebanyak 235.068 unit. Banyaknya sebanyak 100.026.
Kendaraan Bermotor Menurut Wilayah Samsat dan
Jenis Kendaraan di Provinsi Gorontalo Tahun 2011- Transportasi Laut
2013. Berdasarkan Data Gorontalo Dalam Angka 2014 Transportasi laut merupakan bagian yang sangat
kepemilikan kendaraan yang terbanyak di Provinsi penting dalam perkembangan perekonomian, dimana
Gorontalo berada di Kabupaten Gorontalo dengan keberadaan pelabuhan sebagai bagian dari simpul
jumlah total adalah 100.026 unit pada Tahun 2013. transportasi. Pelabuhan dilengkapi dengan dermaga
sebagai tempat bertambatnya kapal dan tempat naik
Simpul Transportasi Angkutan Jalan turun penumpang dan barang. Pelabuhan di Provinsi
Angkutan jalan raya sebagai sub sistem transportasi Gorontalo ada 4 (empat) buah yakni: Pelabuhan
mempunyai peranan penting dalam memberi pelayanan Gorontalo, Pelabuhan Tilamuta, Pelabuhan Kwandang
jasa angkutan penumpang. Pergerakan/mobilitas dan Pelabuhan Anggrek. Tabel 4 menunjukkan jumlah
orang terjadi karena adanya kegiatan sehari-hari yang kunjungan kapal dan naik turun penumpang di
saling membutuhkan satu dengan lainnya. Pergerakan pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Gorontalo pada Tahun
yang terjadi sesuai dengan pola perkotaan atau 2013. Dari ke empat pelabuhan yang ada di Provinsi
penyebaran pemukiman menimbulkan arus lalulintas Gorontalo, Pelabuhan Tilamuta merupakan pelabuhan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. yang paling sibuk di lihat dari jumlah kunjungan kapal
Untuk menunjang pergerakan orang, pemerintah sebanyak 1.395 kapal pada tahun 2013. Demikian
berkewajiban memberikan pelayanan dan pengaturan halnya dengan jumlah penumpang yang naik dan turun
yang memadai baik sarana maupun prasarana di pelabuhan Tilamuta sebanyak 3.455 orang yang naik
transportasi. Salah satu prasarana angkutan jalan raya dan 3.149 jumlah orang penumpang yang turun.
yang sangat vital adalah terminal angkutan penumpang
sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Transportasi Udara
Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan. Transportasi Udara merupakan bagian dari sistem
Terminal sebagai titik simpul jaringan transportasi jalan transportasi yang saat ini menjadi salah satu pilihan
menjadi barometer dari pesatnya pertumbuhan jumlah masyarakat dalam melakukan perjalanan karena waktu
perjalanan dari dan ke suatu kota. Keberadaan tempuh moda transportasi udara yang relatif lebih cepat
terminal merupakan salah satu prasarana utama dalam dibandingkan dengan moda transportasi yang lain.
pelayanan angkutan umum dan sangat berperan dalam Demikian halnya perjalanan menuju Provinsi Gorontalo
menentukan tingkat kinerja dari pelayanan angkutan menggunakan moda transportasi udara melalui
umum dalam suatu wilayah. Kehadiran terminal Limboto Bandara Jalaludin Gorontalo. Bandara Jalaludin terletak
di kabupaten Gorontalo dan terminal Andalas 42 di di kecamatan Tibawa Gorontalo, memiliki panjang
Talaga merupakan suatu kebutuhan untuk runway 2500 dan lebar 45 m, pada koordinat 0o3811311
pengembangan kawasan perdesaan terutama N dan 12205015911 E.
48
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
Tabel 4. Banyaknya Kapal dan Penumpang Menurut Pelabuhan di Provinsi Gorontalo Tahun 2013
Maskapai Tujuan
Garuda Indonesia Makasar
Lion Air Makasar
Sriwijaya Makasar
Wings Manado
Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kawasan Perdesaan Kabupaten Gorontalo, luas Kecamatan ini sebesar 14,18
Kawasan Perdesaan di Kabupaten Gorontalo Provinsi persen.
Gorontalo pada Tahun 2015 berada pada 2 (dua) Tabel 8. menunjukkan ketinggian, luas wilayah, dan
kecamatan yakni Kecamatan Tilango dan Kecamatan persentase luas kecamatan menurut desa di kecamatan
Talaga Jaya. Kecamatan Tilango terdapat 5 (lima) Tilango tahun 2014. Tabel 8 menjelaskan tentang luas
desa yaitu desa Tilote, Tabumela, Ilotidea, Laowona, wilayah masing-masing desa di kecamatan Tilango.
Tenggela sedangkan Kecamatan Talaga Jaya dengan Luas wilayah terbesar kawasan perdesaan di
2 (dua) desa yakni desa Hutada’a dan desa Buhu. kecamatan Tilango adalah desa Lauwonu dengan luas
Luas wilayah kecamatan Tilango secara keseluruhan 3,57 km2 dan prosentasenya adalah 43,17%.
adalah 8,27 km2. Jika dibandingkan terhadap wilayah
49
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
Tabel 8. Luas Wilayah, Dan Persentase Luas Kecamatan Menurut Desa Di Kecamatan Tilango Tahun 2014
Tabel 9. . Luas Wilayah Kecamatan Menurut Desa Di Kecamatan Talaga Jaya Tahun 2014.
Jaringan Jalan Kawasan Perdesaan menjadi 4 (empat) bagian yakni baik, sedang, rusak dan
Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi yang rusak berat. Kondisi jaringan jalan di kecamatan talaga
sangat penting untuk menjamin kelancaran aksesibilitas Jaya pada Tahun 2014 dijelaskan pada Tabel 10.
masyarakat perdesaan. Kondisi jaringan jalan di bagi
50
TEKNO Vol.14/No.66/Desember 2016
ISSN : 0215-9617
Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kawasan Perdesaan Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri
Kajian ketersediaan Prasarana dan Sarana Kawasan Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
Perdesaan dianalisis berdasarkan Standar (Pedoman 534/KPTS/M/2001 seperti dijelaskan pada Tabel 11.
Penentuan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Hasil analisis kebutuhan jaringan jalan kawasan
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah perdesaan di Kabupaten Gorontalo seperti dijelaskan
No. 534/KPTS/M/2001), Bidang Pelayanan Pemukiman pada Tabel 12.
Perdesaan. Dasar analisis Pedoman Penentuan Standar
Cakupan Tingkat
pelayanan
1 a. jaringan jalan Ratio panjang Panjang 25-
jalan dengan 50m/Ha
luas wilayah dengan lebar
2-5m
b. jalan setapak Ratio panjang Panjang 35-
jalan dengan 70m dengan
luas wilayah lebar 0,8-2m
(sumber : Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana
Wilayah No. 534/KPTS/M/2001)
Tabel 12. Hasil Analisis Kebutuhan Jaringan Jalan Kawasan Perdesaan Kabupaten Gorontalo
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal dalam Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
534/KPTS/M/2001
Undang Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
52