Anda di halaman 1dari 1

Hawa nafsu kita di perintahkan untuk menundukan hawa nafsu kita namun apa yang dimaksud dengan

hawa nafsu diterangkan ibnu rojabhal hambali kalau kita maksudkan hawa kadang maknanya itu adalah
kecintaan, jadi sifatnya itu umum. Contohnya: kecintaan seorang pada istrinya disebut juga hawa nafsu,
kecintaan seorang kepada anaknya demikan adanya, kecintaan laki laki kepada perempuan ini juga
dinamakan hawa nafsu, kesukaan dia pada makanan ini juga dinamakan hawa nafsu. Juga kadang
maknanya itu adalah hawa nafsu, hawa nafsu itu adalah suatu yang menyelisih kebenaran dan kadang
maknanya adalah yaitu segala macam maksiat. Kenapa dikatakan disini maksia masuk didalam hal ini
nah kita lihat terlebih dahulu ada sebuah hadist yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita yaitu hadist Dari
Abu Muhammad, Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma ia mengatakan Rasul SAW bersabda

: ‫اص َرضِ َي هللاُ َع ْن ُه َما َقا َل‬ ِ ‫ْن ْال َع‬ِ ‫ْن َع ْمرو ب‬ ِ ‫َعنْ أَ ِبي م َُح َّم ٍد َع ْب ِد‬
ِ ‫هللا ب‬
ُ‫ الَ ي ُْؤمِنُ أَ َح ُد ُك ْم َح َّتى َي ُك ْو َن َه َواه‬: ‫هللا صلى هللا عليه وسلم‬ ِ ‫َقا َل َرس ُْو ُل‬
‫ب ْالحُجَّ ة‬ ِ ‫ص ِح ْي ٌح َو َر َو ْي َناهُ فِي ِك َتا‬
َ ٌ‫ديث َح َسن‬ٌ ‫[ح‬ َ )) ‫ت ِب ِه‬ ُ ‫َت َبعا ً ِل َما ِج ْئ‬
] ‫صحيح‬
ٍ ‫بإسنا ٍد‬
Artinya:

“Dari Abu Muhammad, Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga
hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan”. (Hadits hasan shahih dalam kitab Al
Hujjah)”

Kata ibnu rajab sampai dia menundukkan hawa nafsunya untuk mengikuti ajaran nabi saw. Hadist ini
dinyatakan hasan shahih imam nabawi namun lebih tepatnya sebagai mana dikatakan oleh ibnu rajab
dalam hadist ini adalah bermasalah kalau dikatakan shahih itu tidak tepat hingga berbagai macam alasan
intinya makna hadist ini tepat kalau kita maknakan hadist ini maka kita memahami bahwasanya yang
mana hawa nafsu keliru ketika seorang mengedepankan hawa nafsunya dari menjalankan perintah allah
dan Rasullah saw, ketika mengedepankan hawa nafsunya ini maka itu ibnu rajab ia terjatuh dalam
maksiat begitu juga seorang terjatuh amalan tidak ada dasarnya tidak ada tuntunan, tidak ada dalilnya
atau kita sebut saja bid’ah itu karnah mendahulukan hawa nafsunya, dia tidak mau belajar, tidak mau
kajih ilmu, , tidak mau kajih hadist, tidak mengkajih tuntunan nabi saw. Namun ia mendahulukan hawa
nafsunya dari pada syariat nabi saw, itulah membuat seorang itu mendahulukan hawa nafsunya maka
intinya segala macam maksiat itu karna mendahulukan hawa nafsunya dari pada perintah allah dan
Rasulnya begitu juga segala macam bid’ah itu ada mendahulukan hawa nafsunya itu tadi,maka hawa
nafsu kadang maksudnya itu bersifat umum tidak menentukan celaan artinya kecintaan, kadang itu
ketika seseorang melakukan maksiat dan melakukan amaln tidak ada dasarnya. Allah swt berfirman “
katakan kalian benar benar mencintai allah maka ikutilah aku yaitu rasul maka diampunih doa kalian “,
kata absanalbasri para sahabat itu pernah bertanya oleh abi saw bahwasanya kami mencintai allah
hubban syadidan sangat sangat cinta. Maka turunlah ayat ini kalau kalian benar benar mencintai allah
maka ikutilah nabi saw itulah tanda tanda cinta kepada allah maka marilah kita menundukkan hawa
nafsu, kita harus unggul syariat,unggul perintah allah dan unggul menjauhi larangan allah dari pada kita
mengedepankan hawa nafsu. Muda-mudahan kita mendapatkan jalan keselamatan dan selamat dari
nerakah dan dimudahkan masuk syurga. Demikian semoga menjadi ilmu bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai