Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : 3B
NIM : P17324218045
Dari semua jenis IUD, mereka semua lembut dan fleksibel dan semuanya memiliki
ekor untuk memudahkan pada proses insersi.
Saya memiliki IUD yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam rahim langsung di
tempatnya. IUD memberikan sekitar 98 persen Efektivitas dalam mencegah kehamilan.
Proses pemasangan IUD dimulai dengan memposisikan pasien dengan nyaman di ujung meja
pemeriksaan.
Pertama kita lakukan pemeriksaan bimanual untuk menentukan ukuran bentuk dan
orientasi rahim. Pemeriksaan ini membantu dalam memandu IUD dengan aman ke posisi
yang benar di dalam rongga rahim. Setelah itu kita dekatkan peralatan dan bak instrumen.
Dengan teknik steril, lengan AKDR-T tembaga dilipat agar pas dengan AKDR yang
dimasukkan. Plunger diarahkan melalui dasar inserter sampai pas dengan IUD. Rakitan steril
ini kemudian disisihkan sampai kita siap menggunakannya.
Setelah IUD dilepaskan, lengan IUD terbuka untuk menahan IUD di tempatnya.
Pastikan bahwa senar IUD rapi dan sekitar 1 inci menonjol dari tempat pemasangan IUD
dapat digunakan untuk memastikan posisi IUD yang tepat. USG bisa digunakan untuk
memastikan IUD di posisi yang benar. Jika IUD perlu dilepas, tali AKDR pertama-tama
divisualisasikan dan kemudian dipegang dengan perban untuk tekanan luar yang stabil dan
diterapkan sampai AKDR muncul. Setelah itu lengan IUD dengan mudah menekuk dan IUD
dapat dilepaskan.
Perbedaan dengan Daftar Tilik
1. Hal pertama yang dilakukan seharusnya melakukan palpasi terlebih dahulu di daerah
perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan, atau kelainan lainnya di daerah supra
pubik.
2. Setelah mengatur semua peralatan, seharusnya melakkan inspeksi di area genitalia
eksterna dan melakukan palpasi kelenjar skene & bartolini untuk mengamati apakah
ada nyeri atau pengeluaran. Baru setelah itu memasukkan speculum vagina.
3. Setelah melakukan inspekulo dan pengukuran Rahim seharusnya melepaskan semua
peralatan yang sudah di pasang pada vagina ibu dan membuka handscoon, kemudian
menjelaskan proses pemasangan AKDR kepada ibu kemudian mempersilahkan ibu
untuk bertanya.
4. Setelah klien memahami prosesnya, kemudian memasukkan lengan AKDR didalam
kemasan sterilnya (loading).
5. Sebelum menjepit serviks dengan tenakulum, mengusap area vagina dan serviks
dengan larutan antiseptic 2-3kali. Kemudian masukkan sonde uterus dengan teknik
“tidak menyentuh” untuk menentukan posisi dan mengukur kedalaman kavum uteri.
6. Kemudian menyesuaikan ukuran kavum uteri pada tabung inserter didalam kemasan,
lalu buka kemasannya dan mengangkat tabung AKDR tanpa menyentuh permukaan
tidak steril. Pastikan jangan sampai pendorongnya terdorong.
7. Memegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal. Melakukan
tarikan hati-hati pada tenakulm sambal memasukkan tabung inserter kedalam uterus
sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
8. Memegang dan tahan tenakulum dan pendorongnya pada satu tangan, kemudian
lepas lengan AKDR dengan teknik withdrawal (menarik keluar tabung inserter
sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong).
9. Mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR ≤3-4cm.
kemudian keluarkan seluruh tabung dan buang.
10. Setelah itu membuka tenakulum dengan hati-hati. Periksa apakah ada perdarahan
pada serviks di bekas jepitan tenakulum, bila ada tekan dengan kassa selama 30-60
detik. Kemudian lepas speculum.
11. Merapihkan alat dan merendamnya di larutan klorin. Membuang sampah ke tempat
yang sesuai. Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.
12. Memastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit sebelum
memperbolehkan klien pulang dan berikan analgesic yang diperlukan.
VIDEO 3 : SUNTIK KB
1. Pasien datang minta kartu KB, lihat tanggal kunjungan sesuai atau tidak, jika sesuai
lanjut timbang dan tensi pasien jika normal semua lanjut Tindakan selanjutnya
2. Cuci tangan 7 langkah
3. Memakai handscoon dan masukan obat KB 1 Bulan ke dalam spuit 3 cc, jangan lupa
ganti needle dengan needle baru
4. Posisikan pasien sesuai permintaan (disini pasien msu posisi miring kanan dan mau
disuntik di bokong kiri )
5. Beritahu ibu (suntik ya bu ?)
6. Masukan batas ujung jarum dengan sudut 90° lakukan aspirasi , jika tidak keluar
darah masukan obat secara perlahan
7. Tarik jarum secara perlahan kemudian dep tempat penyuntikan menggunakan kapas
alcohol
8. Bereskan pasien dan buang sampah berdasarkan kotak sampah masing-masing
9. Buang handscoon secara terbalik didalam kotak sampah dan lakukan cuci tangan 7
langkah
10. Berikab kartu kunjungan ulang KB suntik yang berisi kunjungan ulang pasien dan
pembayaran di kasir
1. Pada video prinsip pi yang dilakukan kurang berbeda dengan praktik yang sudah
diajarkan dikampus ( dalam penempatan alat-alat tenun malah ditaruh di nirbeken,
seharusnya ditaruh di bak instrumen)
2. Pada video saat memasukan obat tidak menggunakan teknik one hand
3. Pada video saat obat dan needel sudah diganti tidak memastikan adanya udara pada
spuit atau tidak
4. Bidan menggunakan perhiasaan dalam tindakan
5. Di dalam daftar tilik yang dipelajari persiapan alat baru kemudian melakukan cuci
tangan
6. Cuci tangan yang biasa digunakan 6 langkah
7. Penggunaan APD tidak lengkap hanya menggunakan handscoon saja sedangkan jika
dilihat dari penggunaan APD ketika pembelajaran digunakan secara lengkap