Anda di halaman 1dari 6

Nama : Salsabila Koswara

Kelas : 3B

NIM : P17324218045

TUGAS RESUME VIDEO KB KESPRO

VIDEO 1 : LEPAS PASANG IMPLAN

1. Menyiapkan alat dan bahan (mendekatkan alat)


2. Membersihkan area lengan atas dengan mengunakan alkohol
3. Mengusapkan cairan antiseptik/ Betadine, gerakan ke arah luar secara melingkar
dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering
4. Memasang duk bolong
5. Menyuntikkan anastesi lokal dengan 0,3 cc pada kulit ( intrakutan) pada tempat insisi
yang telah di tentukan, dan 1 cc subdermal dibawah ujung kapsul (1/4 panjang kapsul)
6. Tunggu hingga obat bius bekerja
7. Membuat insisi dangkal selebar 2 mm dengan scalpel atau ujung bisturi hingga
mencapai lapisan subdermal
8. Melakukan pengambilan kapsul implan
 Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung ( mosquito) dan bawa kearah
insisisi
 secara bersamaan bersihkan darah yang keluar
9. Bersihkan kapsul dari jaringan ikat yang mengelilingi dengan menggunakan ujung
bisturi atau scalpel hingga ujung kapsul terbebas dari jaringan yang melingkupinya
10. Lepaskan klem penjepit sambil menarik kapsul keluar
11. Letakkan kapsul yang baru terlepas kedalam larutan klorin 0,5% dan laukan langkah
yang sama untuk kapsul kedua
12. Mengusapkan cairan antiseptik/ Betadine, gerakan ke arah luar secara melingkar
dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering
13. Memasukkan kapsul implan yang baru dengan memasukannya diposisi terdahulu
 Masukkan pendorong (tanda panah diatas) dan masukan ujungnya ke dalam
trocar, putar 180° (searah jarum jam) untuk masuk ke alur kapsul
 Tarik trokar ke arah pendorong hingga terasa tahanan untuk menempatkan
kapsul pertama di lapisan sub dermal, pangkal trocar tidak bertemu dengan
pangkal pendorong karena hanya mencapai setengah dari panjang pendorong
 Tahan kapsul pertama pada tempatnya, tarik trocar dan pendorong
(bersamaan) hingga tanda 2 mencapai luka insisi
 Arahkan trocar ke samping kapsul pertama kemudian dorong trocar
(mengikuti alur segitiga terbalik) hingga angka satu mencapai luka insisi
 Putar pendorong putar 180° (searah jarum jam) hingga masuk ke alur kapsul
kemudian tarik trocar kearah pangkal pendorong untuk menampatkan kapsul 2
di subdermal
14. Periksa kembali kedua kapsul telah terpasang di subdermal pada posisi yang di
tentukan
15. Mengusapkan kembali cairan antiseptik/ Betadine, gerakan ke arah luar secara
melingkar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering
16. Memberikan konseling
 Tidak boleh mengangkat beban yang terlalu berat pada lengan yang dipasangi
implan
 Tidak membasahi lengan yang di pasangi implan selama 1 minggu
17. Menutup luka insisi dengan band aid
 Perbandingan dengan datil
1. Sebelum melakukan tindakan klien, diminta untuk mencucui tangan sampai lengan
atas
2. Menggunakan APD (apron, topi, masker, alas kaki, handscoon), sementara di video
hanya menggunakan handscoon dan masker
3. Memasang perlak/alas dibawah lengan yang akan dipasang
4. Menandai lengan yang akan dipasang dengan spidol atau pulpen dengan
menggunakan pola yang tersedia (8cm dari siku)
5. Larutan antiseptic yang diberikan di area pernapasan tidak dibersihkan kembali
6. Menguji efek anastesi sebelum memasukkan insisi
7. Setelah dipasang, memeriksa kembali kedua kapsul impant
8. Setelah diberikan band aid, diberikan pembalut tekan untuk mencegah perdarahan
bawah kulit atau memar pada kulit
9. Konseling mengenai cara perawatan luka dan menjelaskan apabila ada nanah atau
perdarahan atau kapsul keluar dari luka insisi harus segera kembali ke petugas
kesehatan.

Video II: INSERSI DAN MENCABUT AKDR

Dari semua jenis IUD, mereka semua lembut dan fleksibel dan semuanya memiliki
ekor untuk memudahkan pada proses insersi.

Saya memiliki IUD yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam rahim langsung di
tempatnya. IUD memberikan sekitar 98 persen Efektivitas dalam mencegah kehamilan.
Proses pemasangan IUD dimulai dengan memposisikan pasien dengan nyaman di ujung meja
pemeriksaan.

Pertama kita lakukan pemeriksaan bimanual untuk menentukan ukuran bentuk dan
orientasi rahim. Pemeriksaan ini membantu dalam memandu IUD dengan aman ke posisi
yang benar di dalam rongga rahim. Setelah itu kita dekatkan peralatan dan bak instrumen.

Dengan teknik steril, lengan AKDR-T tembaga dilipat agar pas dengan AKDR yang
dimasukkan. Plunger diarahkan melalui dasar inserter sampai pas dengan IUD. Rakitan steril
ini kemudian disisihkan sampai kita siap menggunakannya.

Selanjutnya kita ambil semacam spekulum vagina sehingga kita dapat


memvisualisasikan serviks. Setelah menstabilkan serviks dengan tenakulum, rongga rahim
dibunyikan ini mengidentifikasi sudut saluran serviks di kedalaman rongga rahim. Setelah itu
kita pasang IUD didekat bagian atas rongga rahim.

Setelah IUD dilepaskan, lengan IUD terbuka untuk menahan IUD di tempatnya.
Pastikan bahwa senar IUD rapi dan sekitar 1 inci menonjol dari tempat pemasangan IUD
dapat digunakan untuk memastikan posisi IUD yang tepat. USG bisa digunakan untuk
memastikan IUD di posisi yang benar. Jika IUD perlu dilepas, tali AKDR pertama-tama
divisualisasikan dan kemudian dipegang dengan perban untuk tekanan luar yang stabil dan
diterapkan sampai AKDR muncul. Setelah itu lengan IUD dengan mudah menekuk dan IUD
dapat dilepaskan.
 Perbedaan dengan Daftar Tilik
1. Hal pertama yang dilakukan seharusnya melakukan palpasi terlebih dahulu di daerah
perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan, atau kelainan lainnya di daerah supra
pubik.
2. Setelah mengatur semua peralatan, seharusnya melakkan inspeksi di area genitalia
eksterna dan melakukan palpasi kelenjar skene & bartolini untuk mengamati apakah
ada nyeri atau pengeluaran. Baru setelah itu memasukkan speculum vagina.
3. Setelah melakukan inspekulo dan pengukuran Rahim seharusnya melepaskan semua
peralatan yang sudah di pasang pada vagina ibu dan membuka handscoon, kemudian
menjelaskan proses pemasangan AKDR kepada ibu kemudian mempersilahkan ibu
untuk bertanya.
4. Setelah klien memahami prosesnya, kemudian memasukkan lengan AKDR didalam
kemasan sterilnya (loading).
5. Sebelum menjepit serviks dengan tenakulum, mengusap area vagina dan serviks
dengan larutan antiseptic 2-3kali. Kemudian masukkan sonde uterus dengan teknik
“tidak menyentuh” untuk menentukan posisi dan mengukur kedalaman kavum uteri.
6. Kemudian menyesuaikan ukuran kavum uteri pada tabung inserter didalam kemasan,
lalu buka kemasannya dan mengangkat tabung AKDR tanpa menyentuh permukaan
tidak steril. Pastikan jangan sampai pendorongnya terdorong.
7. Memegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal. Melakukan
tarikan hati-hati pada tenakulm sambal memasukkan tabung inserter kedalam uterus
sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
8. Memegang dan tahan tenakulum dan pendorongnya pada satu tangan, kemudian
lepas lengan AKDR dengan teknik withdrawal (menarik keluar tabung inserter
sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong).
9. Mengeluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR ≤3-4cm.
kemudian keluarkan seluruh tabung dan buang.
10. Setelah itu membuka tenakulum dengan hati-hati. Periksa apakah ada perdarahan
pada serviks di bekas jepitan tenakulum, bila ada tekan dengan kassa selama 30-60
detik. Kemudian lepas speculum.
11. Merapihkan alat dan merendamnya di larutan klorin. Membuang sampah ke tempat
yang sesuai. Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.
12. Memastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama 15 menit sebelum
memperbolehkan klien pulang dan berikan analgesic yang diperlukan.
VIDEO 3 : SUNTIK KB

Suntikan KB 1 bulan (mengandung kombinasi hormon progesterone dan hormon


esterogen)hormone esterogen menggangu pengeluaran ASI sehingga menyebabkan ASI
kering atau keluarnya sedikit, biasanya mensteruasi teratur tiap bulan )

  Suntikan KB 3 bulan mengandung hormon progesterone tidak menganggu ASI


sehingga menjadi pilihan salah satu pilihan KB untuk ibu yang menyusui, biasanya tidak
menstruasi)

Langkah suntik KB 1 bulan , intra musklar sebagai berikut :

1. Pasien datang minta kartu KB, lihat tanggal kunjungan sesuai atau tidak, jika sesuai
lanjut timbang dan tensi pasien jika normal semua lanjut Tindakan selanjutnya
2. Cuci tangan 7 langkah
3. Memakai handscoon dan masukan obat KB 1 Bulan ke dalam spuit 3 cc, jangan lupa
ganti needle dengan needle baru
4. Posisikan pasien sesuai permintaan (disini pasien msu posisi miring kanan dan mau
disuntik di bokong kiri )
5. Beritahu ibu (suntik ya bu ?)
6. Masukan batas ujung jarum dengan sudut 90° lakukan aspirasi , jika tidak keluar
darah masukan obat secara perlahan
7. Tarik jarum secara perlahan kemudian dep tempat penyuntikan menggunakan kapas
alcohol
8. Bereskan pasien dan buang sampah berdasarkan kotak sampah masing-masing
9. Buang handscoon secara terbalik didalam kotak sampah dan lakukan cuci tangan 7
langkah
10. Berikab kartu kunjungan ulang KB suntik yang berisi kunjungan ulang pasien dan
pembayaran di kasir

 Perbedaan Daftar Tilik

1. Pada video prinsip pi yang dilakukan kurang berbeda dengan praktik yang sudah
diajarkan dikampus ( dalam penempatan alat-alat tenun malah ditaruh di nirbeken,
seharusnya ditaruh di bak instrumen)
2. Pada video saat memasukan obat tidak menggunakan teknik one hand
3. Pada video saat obat dan needel sudah diganti tidak memastikan adanya udara pada
spuit atau tidak
4. Bidan menggunakan perhiasaan dalam tindakan
5. Di dalam daftar tilik yang dipelajari persiapan alat baru kemudian melakukan cuci
tangan
6. Cuci tangan yang biasa digunakan 6 langkah
7. Penggunaan APD tidak lengkap hanya menggunakan handscoon saja sedangkan jika
dilihat dari penggunaan APD ketika pembelajaran digunakan secara lengkap

Anda mungkin juga menyukai