Sebagai contoh, seorang anak memiliki berat badan (BB) di bawah persentil 5th,
maka ia dimasukkan dalam kategori underweight (BB kurang). Sedangkan anak dg BB di
persentil 85th akan dimasukkan dalam kategori overweight (beresiko obesitas) dan mereka
yang memiliki BB di persentil di atas 95th digolongkan dalam obesitas.Terkadang ada juga
grafik dengan kurva melebihi persentil 95th atau saling silang antar kurva persentil.
Misalkan, awalnya ia berada di kurva persentil 40th kemudian langsung loncat ke persentil
75th. Artinya tanpa melewati persentil 50th dan 75th. Jika hal ini terjadi, maka perlu
diperhatikan penyebab terjadinya kondisi tersebut. Di lain pihak, dapat juga terjadi
pengukuran atau pola grafik jatuh di bawah persentil 5th atau saling silang antar kurva
persentil. Misalkan, turun drastis dari persentil 50th ke 20th. Jika hal itu terjadi, maka harus
dievaluasi kemungkinan adanya gangguan kesehatan yang mempengaruhi pertumbuhan
sang anak. Ketika grafik pertumbuhan dibaca dan dianalisa berulang kali, maka grafik
tersebut akan mengungkapkan suatu pola pertumbuhan. Pola tersebut akan
memberitahukan kita bagaimana pertumbuhan anak kita dibandingkan dengan anak-anak
sebayanya. Selain itu, pola tersebut juga menunjukkan kepada kita bagaimana progress
sang anak dari pengukuran sebelumnya. Grafik pertumbuhan akan sangat bermanfaat jika
dilihat sebagai pola pertumbuhan anak dibandingkan dengan melihat angka per angka
(Height And Growth Charts, 2011).