Disusun oleh :
Aurelia Naomi / 03
Nida Salsabila L.P / 17
XI MIPA 8
SMA N 6 YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel dan terjadi
karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur
dan dinyatakan secara kuantitatif. Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor vital yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Berdasarkan hal tersebut pupuk cair akan membantu perkembangan tanaman karena
pupuk cair mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan
tanah. Pupuk cair juga lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya
sudah terurai. Pupuk cair dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara karena mampu
menyediakan hara secara cepat. Karena bentuknya cair, pupuk cair mampu memberikan hara
yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah. Maka jika terjadi kelebihan kapasitas
pupuk pada tanah maka dengan sendirinya tanaman akan mudah mengatur penyerapan
komposisi pupuk yang dibutuhkan. Kebutuhan akan pupuk cair di Indonesia semakin
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, dan jumlah penduduk yang bertambah.
Pembuatan POC ini sangatlah penting untuk dikembangkan sehingga pembaca akan
mampu membuatnya sendiri karena mudah dalam pembuatannya serta bahan yang digunakan
tidak sulit untuk dicari sehingga penggunaan pupuk kimia akan berkurang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk organik cair dari kulit pisang terhadap
pertumbuhan tanaman kelengkeng?
2. Bagaimana cara pembuatan pupuk organik cair dari kulit pisang?
3. Apa manfaat dan keunggulan POC dari kulit pisang?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dari kulit pisang terhadap
pertumbuhan tanaman kelengkeng.
2. Mengetahui cara pembuatan pupuk organik cair dari buah pisang.
3. Mengetahui manfaat dan keunggulan POC
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi masyarakat
A. Kajian Teori
1. Pupuk Organik Cair
Melalui fungsi kimianya, bahan organik yang digunakan sebagai pupuk juga
bertanggung jawab terhadap kapasitas tukar kation tanah. Kemampuan tukar kation yang
tinggi selain penting dalam memfiksasi pupuk yang digunakan juga dapat menjaga buffer
tanah sehingga tanaman dapat bertahan hidup lebih baik dalam kondisi yang tidak
menguntungkan seperti keasamaan dan kelebihan nutrien. Fungsi kemik lain yang penting
dari pupuk organik adalah memberikan hara pada tanaman. Mineralisasi unsur bahan organik
membebaskan bermacam-macam hara yang berbeda seperti N, P, K, S dan unsur makro lain
dan unsur mikro pada laju yang berbeda. Penggunaan berbagai kombinasi pupuk organik
mungkin dapat menggantikan pupuk kimia (Yulipriyanto, 2010: 227).
Melalui fungsi biologiknya, karbon dalam bahan organik merupakan sumber energi
utama bagi aktivitas mikroorganisme tanah. Penambahan bahan organik dengan C/N rasio
yang tinggi pada tanah mungkin merangsang perkembangbiakan mikroorganisme tanah, yang
dapat memfiksasi hara tanah dalam tubuhnya sehingga menyebabkan kandungan nitrogen
dalam tanah agak berkurang. Namun setelah mikroorganisme itu mati dan jasadnya
terdekomposisi unsur hara yang dikandung dalam tanah kembali ke tanah.
Pupuk organik cair adalah jenis pupuk berbentuk cair tidak padat mudah sekali larut
pada tanah dan membawa unsur-unsur penting untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik
cair mempunyai banyak kelebihan diantaranya, pupuk tersebut mengandung zat tertentu
seperti mikroorganisme jarang terdapat dalam pupuk organik padat dalam bentuk kering
(Syefani dan Lilia dalam Mufida, 2013: 15).
Menurut Hadisuwito (2007: 13) pupuk organik cair adalah larutan yang berasal dari
hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan
manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk organik
cair adalah secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara,
dan mampu menyediakan hara yang cepat. Dibandingkan dengan pupuk anorganik cair,
pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering
mungkin.
Selain itu, pupuk organik cair juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk
yang diberikan kepermukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman (Hadisuwito,
2007: 14).
Menurut Purwowidodo (1992: 81) bahwa pupuk organik cair mengandung unsur
kalium yang berperan penting dalam setiap proses metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis
asam amino dan protein dari ion-ion amonium serta berperan dalam memelihara tekanan
turgor dengan baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan
menjamin kesinambungan pemanjangan sel.
2. Manfaat
3. Pisang
Pisang (Musa sp.) merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar
di seluruh Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil pisang terbesar di Asia.
Pisang dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu pisang yang dapat dikonsumsi,
pisang yang diambil pelepah batangnya sebagai serat dan pisang yang dipergunakan
sebagai tanaman hias. Pisang dapat dikonsumsi dengan dua cara yaitu pisang yang
dapat dikonsumsi secara langsung sebagai buah segar dan pisang yang perlu diolah.
Tanaman pisang menghasilkan limbah padat berupa kulit pisang, bonggol pisang, dan
pelepah pisang. Pisang mempunyai kandungan gizi yang sangat baik antara lain
menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang
kaya kandungan mineral seperti kalium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga
mengandung vitamin yaitu C, B kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai
neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak (Sriharti, 2008: 188-193).
B. Kerangka Pikir
C. Hipotesis
Larutan MOL dari berbagai macam limbah buah pisang, yakult dan telur mengandung
unsur hara makro dan mikro yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat
dijadikan sebagai pupuk cair yang memenuhi kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek/Objek
Subjek : Pupuk Organik Cair
Objek :PertumbuhanTanaman
2. Sampel
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah dua tanaman kelengkeng.
1. Studi dokumen
Studi dokumen adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, buku, jurnal, internet, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data-data yang berkaitan dengan yang akan diteliti mulai dari
pertumbuhan tanaman, kekurangan dan kelebihan POC.
2. Metode Observasi
Metode observasi digunakan sebagai penunjang dalam melakukan penelitian, metode ini
digunakan untuk mengamati bagaimana tingkat keberhasilan pupuk organik cair dengan
berbahan buah pisang, yakult dan telur. Instrumen yang digunakanadalahbotol.
F. Langkah Penelitian
Alat dan Bahan :
1. Telur
2. Yakult
3. Pisang
4. Madu
5. Botol
6. Blender
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengaduk semua bahan tersebut ke
dalam satu wadah.
2. Jika sudah merata, diamkan campuran tersebut selama 7 hari. Lakukan pengadukan
paling tidak satu kali selama 3 hari sekali.
3. Buka
5. Campur kedua bahan tersebut dan siramkan pada tanaman seminggu sekali.
BAB IV
Pengamatan tanaman dilakukan pada 14 mst yang meliputi tinggi tanaman. Hasil
rerata tinggi tanaman menunjukkan perlakuan POC buah pisang memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap tinggi tanaman. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan
dianalisis dengan menggunakan tabel.
Penggunaan pupuk organik cair dari buah pisang memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kelengkeng yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun.
2. Saran
DAFTAR PUSAKA