1.lap Akhirr
1.lap Akhirr
PENDAHULUAN
Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan terletak pada posisi yang cukup strategis,
yakni terletak diantara Perairan Pantai Timur Sumatera (Selat Malaka), Perairan Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) dan Laut Cina Selatan, serta merupakan pintu masuk
Belawan telah dirintis sejak tahun 1975 melalui proyek Pembinaan Kenelayanan (PK)
perkembangan industri perikanan baik hulu maupun hilir, sehingga akan tercapai
pemanfaatan sumber daya perikanan yang seimbang, merata dan proporsional. Dengan
bagi para pengguna jasa dan nelayan dalam mengembangkan usahanya, sehingga akan
meningkatkan pendapatan melalui efektifitas dan efisiensi usaha yang pada gilirannya
2004 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 45 tahun 2009 tentang Perikanan maupun
aktifitas stakeholder dalam menjalankan sistem bisnis dan pengelolaan perikanan yang
1
meliputi kegiatan perikanan di laut (penangkapan ikan, pengelolaan ikan dan pengawasan
SDI) dan kegiatan perikanan di darat (pengolahan ikan dan pemasaran produk, penyediaan
bahan logistik penangkapan ikan, penyediaan/ perbaikan kapal dan alat penangkapan ikan,
dan prasarana yang memadai dimana Pasal (4) dari Permen KP No. PER.08/MEN/2012
Agar fasilitas yang dibangun dapat digunakan secara optimal sesuai dengan kapasitas
kebutuhan serta dilaksanakan sesuai dengan aturan dan kaidah yang berlaku, mulai dari
Pelabuhan Perikanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap. Hingga saat ini telah dibangun beberapa fasilitas di Pelabuhan
Perikanan Samudera (PPS) Belawan yang sebagian besar telah termanfaatkan, dan seiring
Untuk itu diperlukan penyempurnaan terhadap penataan kawasan dan tata letak
fasilitas (siteplan) yang sudah ada sebelumnya sebagai bahan acuan dalam arah
Pelabuhan Perikanan Tangkap telah mengalokasikan dana Jasa Konsultansi Lay Out
2
berlokasi di Jalan Gabion Belawan yang akan menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan
pembangunan selanjutnya.
Perikanan Samudera Belawan memiliki sarana dan prasarana yang cukup baik sehingga
pada akhirnya dapat mendukung visi dan misi Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.
Sesuai hasil diskusi dengan pihak Pemberi Kerja bahwa Rencana Lay Out ini
dilaksanakan dengan cara Reklamasi Darat dan laut untuk memperluas areal yang akan
Samudera Belawan.
Sebagaimana telah diuraikan dalam Latar Belakang tersebut diatas, maka maksud
a. Maksud pengadaan ini adalah untuk menyediakan suatu dokumen siteplan sebagai
yang sudah ada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, baik yang
b. Tujuan pengadaan ini adalah untuk membuat Lay out Pengembangan Fasilitas Di
Tujuan dari Rencana Lay Out Pengembangan Fasilitas di kawasan Pelabuhan Perikanan
3
1.3. LOKASI PEKERJAAN
Ruang Lingkup Kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
4) Rencana utilitas
5) Perkiraan biaya.
1) Gambar-gambar detail Struktur yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.
4
BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN
Perikanan Samudera Belawan ini, maka dibutuhkan data-data sebagai bahan acuan. Data
yang dikumpulkan dapat diklasifikasi menurut dua jenis, yaitu data primer dan data
sekunder.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari lokasi perencanaan meliputi Pengukuran
area darat dan area laut. Data primer ini meliputi data pengukuran untuk mendapatkan
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berasal dari peratuaran-peraturan atau ketentuaan-
Secara garis besar data yang dikumpulkan dalam perencanaan Lay Out Pengembangan
Fasilitas Pelabuhan Perikanan Samuera Belawan ini adalah Pengukuran area darat dan
Metode yang akan dilakukan untuk mendapatkan Rencana Lay out tersebut adalah dengan :
5
Pengukuran Bathimetri.
Maksud pengukuran ini adalah untuk mendapatkan spot heigh di dasar muara Pelabuhan
Perikanan Belawan sampai muara Sungai Deli kurang lebih sekitar 2.3 Km sepanjang
pantai dan arah kelaut sekitar 700 m dari pantai sesuai petunjuk peta kerja. Pengukuran di
usahakan sampai pinggir pantai , kendala perahu hanya bisa melakukan pengukuran di
kedalaman 1m ( kandas ) dan banyak nya kapal yg berlabuh di sekitaran pantai maka
pekerjaan ini di usahakan sampi ujung kapal berlabuh. Pekerjaan ini menggunakan alat
ekosounder merk Garmin GPS MAP 585 sonders alat di pasang di samping perahu
dengan kedalaman -0.4 dari muka air laut . sepatu sonar harus dalam air untuk membaca
kedalaman
sekitar pantai radius 100 m dari bibir pantai. Pengukuran di lakukan bersamaan
muka air sebagai dasar hitungan dpada elevasi dermaga P.8 di karenakan BM
bacaan pengamatan pasang surut dan di amati setiap 0.5 jam selama pekerjaan
kurangi 0.4 m dari muka air karena sepatu sonar harus dalam air untuk
pekerjaan.
6
DOKUMENTASI PEKERJAAN
7
PEMASANGAN ALAT BALTY METRY DI SAMPING PERAHU
8
Pengukuran Topografi Darat
Pengukuran topografi dilakukan untuk mengetahui bentuk dan situasi kontur dari bentuk
Ruang lingkup pekerjaan pengukuran yang dilakukan mencakup lokasi yang telah
kerangka dasar vertical maupun pengukuran detail situasi, terlebih dahul dilakukan
9
Adapun spesifikasi pemasangan patok permanen dan patok kerangka dasar pengukuran
adalah dengan Pemasangan patok permanen Bench Mark (BM), Patok BM terbuat dari
beton sebanyak 2 (dua) buah dan dipasang di daerah yang tidak terganggu.
DOKUMENTASI PEKERJAAN
10
11
BAB III
HASIL PERENCANAAN
Tahapan perencanaan dalam suatu proyek merupakan tahap yang sangat penting karena
menyangkut dengan penyusunan rencana teknis, Gambar perencanaan dan Rencana Anggaran
Biaya (RAB). Dari hasil perencanaan yang telah dilakukan berdasarkan analisis dan hasil survey
yang telah dilakukan maka akan menghasilkan suatu produk perencanaan sebagai landasan dalam
Dari tahap awal yaitu survey lapangan kemudian pada tahap berikutnya yaitu analisis data
dan proses desain, maka di hasilkan sebuah perencanaan Lay Out Pengembangan Fasilitas
Pelabuhan yang akan digunakan sebagai tempat untuk Pembangunan Fasilitas Pelabuhan
12
13
14
15
16
17