Taktik Fungsional adalah aktivitas-aktivitas penting dan rutin yang harus dilakukan di setiap area fungsional pemasaran, keuangan, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta manajemen sumber daya manusia untuk menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut. Bisa dikatakan, taktik fungsional menerjemahkan pemikiran (strategi utama) menjadi tindakan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan jangka pendek. Setiap aktivitas rantai nilai dalam suatu perusahaan melaksanakan taktik fungsional yang mendukung strategi bisnis tersebut dan membantu mencapai tujuan strategis. 2. Taktik Fungsional dalam Produksi / Operasi Fungsi MPO secara paling mudah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan manufaktur, tetapi fungsi ini berlaku pada jenis-jenis bisnis lainnya (misalnya, perusahaan jasa dan ritel). 3. Taktik Fungsional dalam Pemasaran Peran dari fungsi pemasaran adalah untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menghasilkan penjualan yang menguntungkan atas produk/jasa di target pasar. 5. Taktik Fungsional dalam Akuntansi dan Keuangan Takktik keuangan dengan perspektif waktu yang lebih panjang memandu para manajer keuangan dalam bidang investasi modal jangka panjang, pendanaan kembali utang, alokasi dividen, dan peningkatan modal. Taktik keuangan yang dirancang untuk mengelola modal kerja dan aset jangka pendek memiliki fokus yang segera. Taktik akuntansi semakin menekankan pengidentifikasian secara akurat atau suatu dasar yang dapat digunakan oleh manajer untuk menentukan nilai relatif dari aktivitas-aktivitas yang berada di seluruh bagian perusahaan yang dapat berkontribusi atas keberhasilan perusahaan. Jadi selain taktik akuntansi yang berfokus pada penentuan posisi perusahaan guna secara akurat taat pada peraturan sekuritas, pajak, dan pertimbangan hukum, perhatian yang dalam taktik akuntansi berada pada penyediaan akuntansi berbasis nilai dari biaya atas penciptaan dan penyediaan produk dan jasa bisnis sehingga manajer pada unit yagn berbeda dan para eksekutif perusahaan dapat benar-benar memahami nilai dari aktivitas-aktivitas yang dijalankan antara unit-unit tersebut 6. Taktik Fungsional dalam Penelitian dan Pengembangan Dengan tingkat perubahan teknologi yang semakin tinggi di kebanyakan industri kompetitif, R&D telah memainkan peran strategis penting di banyak perusahaan. Pilihan penekanan antara penelitian dasar dan pengembangan produk juga melibatkan rentang waktu bagi usaha R&D tersebut. Postur R&D yang defensif melibatkan pada modifikasi produk dan kemampuan untuk meniru atau memperoleh teknologi baru. Perusahaan-perusahaan yang besar dengan kepemimpinan teknologi dalam tingkat tertentu sering kali menggunakan suatu kombinasi dari strategi R&D yang ofensif dan defensif. 7. Taktik Fungsional dalam Manajemen SDM kepentingan strategis dari manajemen sumber daya manusia (MSDM) diterima secara luas pada tahun 1990-an. Taktik MSDM membantu keberhasilan jangka panjang pangembangan calon-calon manajer dan karyawan yang kompeten, penciptaan suatu sistem untuk megelola kompensasi atau peraturan, dan memandu pemanfaatan yang efektif atas SDM untuk mencapai tujuan jangka pendek perusahaan ataupun kepuasan serta pengembangan karyawan. Kecenderungan saat ini dalam MSDM sejajar dengan orientasi kembali dalam akuntansi manajerial dengan melihat kembali struktur biaya perusahaan dari sudut pandang yang baru. Singkatnya, taktik fungsional mencerminkan bagaimana setiap aktivitas utama dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi pada implementasi dari strategi bisnis.
A. Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil, Nirlaba dan Pemerintah
Proses manajemen strategis digunakan secara efektif oleh banyak organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah, seperti Palang Merah, kamar dagang, lembaga pendidikan, fasilitas umum, perpvstakaan, badan-badan pemerintah, dan gereja. Secara mengejutkan, sector nirlaba merupakan “institusi” pemberi kerja terbesar di Amerika. Dibandingkan dengan perusahaan berorientasi laba, organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah mungkin sepenuhnya bergantung pada pendanaan dari luar. Badan dan departemen pemerintah, seperti kepolisian, kamar dagang, asosiasi kehutanan, dan departemen kesehatan bertanggung jawab untuk merumuskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi-strategi yang menggunakan uang hasil pajak rakyat dengan seefektif mungkin untk menyediakan layanan program. B. Organisasi bisnis/komersial (swasta). Organisasi ini adalah organisasi yang bertujuan mendapatkan laba sebanyak- banyaknya bagi pemilik. Semakin besar laba yang didapatkan oleh organisasi/bisnis ini, bisa dikatakan organisasi tersebut semakin menarik secara finansial. Sehari-hari, organisasi ini biasa disebut sebagai perusahaan, baik perusahaan perseorangan, persekutuan (CV), maupun perseroan terbatas (PT). Secara teknis bisnis seperti ini dimiliki oleh orang atau sekelompok orang. C. Organisasi non-komersial (sektor publik). Organisasi ini adalah organisasi yang tidak bertujuan mendapatkan laba, biasanya kegiatannya lebih banyak berhubungan dengan aktivitas sosial dan pelayanan masyarakat. Contohnya adalah lembaga pemerintahan, partai politik, yayasan, sekolah, universitas, rumah sakit dan organisasi sejenis lainnya. Dari sudut pandang kepemilikan, organisasi ini dimiliki secara kolektif oleh masyarakat/publik. Atas dasar itu, organisasi ini dinamakan sebagai organisasi sektor publik. D. Manajemen Strategis dalam Perusahaan Kecil Kurangnya pengetahuan tentang Manajemen Strategi pada bisnis kecil merupakan hambatan yang serius bagi pebisnis kecil, masalah lainnya adalah modal yang kurang memadai untuk memanfaatkan peluang eksternal dan pemahaman kerangka acauan sehari-hari. Risetpun menunjukkan bahwa manajemen strategi pada perusahaan kecil lebih informal ketimbang perusahaan besar, tetapi perusahaan kecil yang menggunakan manajemen strategis lebih berhasil dibanding yang tidak menggunakan. Manajemen strategis penting bagi keberhasilan perusahaan besar, tetapi bagaimana dengan perusahaan kecil? Proses manajemen strategis sama pentingnya bagi perusahaan kecil. Sejak perencanaannya, semua organisasi mempunyai strategi meskipun mungkin hanya terkait dengan dengan opersi dari hari ke hari. Bahkan bila dijalankan secara informal atau sendirian oleh pemilik atau pengusahanya, proses manajemen strategis dapat secara signifikan membantu perrtumbuhan dan kesejahteraan perusahaan kecil.