PGRI Jombang
CERDAS & BERSAHABAT
Mahasiswa saat ini dihadapkan dengan banyak tantangan. Beberapa di antaranya adalah sistem pendidikan yang
materialistik, hal ini dapat dilihat dari kata kata “Pendidikan adalah investasi” dimana saat ini tujuan mahasiswa ke
kampus/ kuliah mayoritas tidak lagi murni melainkan hanya mencari gelar ataupun supaya nantinya mudah untuk
mencari kerja, padahal pada dasarnya ilmu harusnya mengantarkan seseorang mengenal dirinya dan mengenal
tuhannya. Selain itu tantangan yang lainnya adalah sistem pendidikan sekuler, dimana tatanan keilmuan dipisahkan
secara keras dengan wahyu, yakni kebenaran agama dan kebenaran pengetahuan. Begitu halnya dengan
perkembangan ilmu fardlu a’in dan fardlu kifayah yang tidak seimbang, dimana saat ini ilmu keruhanian tidak
meningkat namun ilmu yang lain sangat tinggi. Akibatnya saat ini terjadi hilangnya sensitifitas kultural, sosial, ekonomi
dan ilmiah. Dakwah kampus memiliki peran yang sangat penting dalam menghadapi masalah dan tantangan yang ada.
Dalam hal ini sangat diperlukan kader-kader yang bersemangat tinggi, kader-kader yang militan.
Berbicara mengenai dakwah, aktifitas kader dakwah berjalan melalui beberapa fase dan tahapan amal, dakwah dimulai
dengan pembentukan pribadi muslim. Yakni dengan membina kader pada sisi fisik, akal, dan ruhiyahnya. Fisik dibina
agak kader memiliki jasad yang kuat. Akal dibina dengan menambah ilmu dan pengetahuan yang membuat kader
memiliki wawasan yang luas dan nantinya dapat mencari solusi yang bijak dalam menghadapi problematika yang akan
menghadang aktivis dakwah kampus. Ruhnya atau hatinya dibina dengan menghiasi diri menjadi pribadi yang bertakwa
dan memiliki akhlak yang terpuji, karena ruhiyah adalah hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh aktivis dakwah
karena bagimana seorang aktivis dapat mengajak seseorang menuju hidayah Allah jika dirinya saja tidak dekat dengan
Allah. Pembinaan ini agar kader memiliki pribadi muslim yang utuh. Karena seperti apa dakwah kampus mencerminkan
seperti apa kondisi kadernya.
Pembentukan pribadi muslim sangat urgen untuk dilakukan, karena jalan yang Allah bentangkan di muka bumi ini dan
Allah meridhainya adalah jalan takwa. Menjadi pribadi muslim yang tangguh perlu adanya proses pembinaan yang
berkelanjutan. Indaktor capaian pribadi muslim tercermin dalam:
Sepuluh indikator capaian ini perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan, dari situlah akan terbentuk kader yang
militan, kader yang nantinya akan memfokuskan fikiran, tindak dan jiwanya hanya untuk dakwah. Dan kader yang
senantiasa rela berkorban dan ikhlas berletih lelah menghadapi banyak tantangan yang nantinya akan menghadang di
depan, menghabiskan waktunya, fikiran dan ruhiyahnya hanya untuk Allah.
Menjadi aktivis dakwah yang militan adalah keharusan untuk setiap aktivis dakwah, jangan sampai kita menyia-nyiakan
waktu yang sedikit di bumi ini untuk hal-hal yang tidak berguna.
“Sekali lagi..
Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan.. keputusasaan!!! Terlebih
surut ke belakang.
Ini adalah awal pembukitan. Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya… Orang-orang besar lahir
karena beban perjuangan.. Bukan menghindar dari Peperangan..” (K.H. Rahmat Abdullah)
Diposkan di Agenda, Berita, Strukur Kepengurusan, Tak Berkategori, Visi dan Misi / Ditag aktivis dakwah kampus, Esai
Islami, fsldk se malang raya, kominitas kajian muslimah, ldk, motivasi islami, problematika dakwah kampus, stkip pgri
jombang
MUNTABER (Mundur Tanpa Berita) Versi Aktivis Pentingnya memahami amanah dalam beramal jama’i
Dakwah Kampus (Ldk UKKI Stkip Jommbang 2018)
Tinggalkan Balasan
Komentar
Nama *
Email *
Situs Web
Kirim Komentar
Cari …
Pos-pos Terbaru
SILATURRAHIM
LAILATUL QODAR
KAJIAN ONLINE
Komentar Terbaru
Arsip
Agustus 2020
Juli 2020
Mei 2020
Desember 2019
November 2019
November 2018
Oktober 2018
September 2018
Agustus 2018
Juli 2018
Kategori
Agenda
Berita
Strukur Kepengurusan
Tak Berkategori
Visi dan Misi
Meta
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.org