Keistimewaan Fiqih
Keistimewaan Fiqih
, MA
Keistimewaan Fiqih
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT)
Kesitimwaan Fiqih
Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA
18 hlm
Judul Buku
1-1-2--Kesitimewaan Fiqih
Penulis
Ahmad Sarwat, Lc. MA
Editor
Fatih
Setting & Lay Out
Fayyad & Fawwaz
Desain Cover
Faqih
Penerbit
Rumah Fiqih Publishing
Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940
Cetakan Pertama
April 2020
5
Daftar Isi
َ ي ِريدَاّللَبِكمَاليسرَولَيَِريدَبِكمَالعسر
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-
Baqarah: 185)
17
Namun keringanan dari Allah SWT itu ada aturan-
aturannya sendiri, dimana tidak boleh seseorang
lantas main atur sendiri berbagai macam keringanan
sesuai seleranya.
Ketika seseorang sakit dan tidak mampu berdiri
untuk shalat, dia dibolehkan shalat sambil duduk, jika
tidak mampu duduk, maka dengan berbaring.
Namun kebolehan ini ada syarat dan ketentuannya.
Tidak boleh hanya karena alasan macet lalu kita
shalat sambil duduk di jok mobil, padahal masih
sangat memungkinkan untuk turun dan shalat
dengan sempurna.
Demikian juga dengan keringanan terkait dengan
tayammum, ada aturan dan ketentuannya, sehingga
tidak setiap saat kita boleh bertayammum
seenaknya. Semua ada aturannya. Demikian juga
dengan keringanan lainnya seperti shalat qasar,
jama', qadla', dan lain-lain. Juga ada keringanan
dalam puasa, zakat, kaffarat (denda) akibat
kesalahan yang dilakukan.
F. Fiqih Adalah Khazanah Islam Yang Luas
Sepanjang sejarah, tidak ada referensi dan
karangan yang sarat dengan khazanah ilmu dan
pemikiran melebihi fiqih. Disana akan ditemui segala
macam pandangan ulama dari berbagai mazhab dan
aliran.
Dalam Islam ada empat aliran fiqih besar dan
masing-masing madzab itu memiliki riwayat dan
pendapat, baik yang disepakati atau yang
dipersilihkan dan setiap pandang memiliki alasan dan
dalil.
18
Setiap masalah dalam kehidupan manusia seakan
tak luput dari pembahasan fiqih dari masalah yang
terkecil hingga terbesar.
G. Mengikuti Perkembangan Zaman
Fiqih memiliki kaidah yang tidak akan berubah
hingga akhir zaman, seperti kaidah; transaksi harus
dilakukan saling ridla, pemberian ganti rugi jika ada
kerusakan, pemberantasan criminal, pemeliharaan
hak-hak, tanggung jawab individu.
Sementara fiqih yang didasarkan atas qiyas,
masalih mursalah, dan adat istiadat bisa berubah
sesuai dengan kebutuhan zaman dan kemaslahatan
manusia, dengan batasan yang tidak bertentangan
dengan syariat.