Anda di halaman 1dari 5

BAB XI

ANALISA SPECIFIC GRAVITY DAN ABSORBTION


AGREGRAT HALUS
(ASTM 127-88)

9.1 Tujuan Percobaan

Menentukan Bulk, Apparent specific gravity dan Absorbsi dari agregrat halus
menurut ASTM C 127 guna menentukan volume agregrat halus dalam beton.

9.2 Peralatan

a. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.


b. Picnometer dengan kapasitas 500 gram.
c. Cetakan kerucut pasir (metal sand cone mold) dan tongkat pemadat.
d. Kertas Koran
e. Ember Plastik
f. Spatula

9.3 Bahan

Bahan yang diperlukan untuk percobaan specific gravity dan absorbtion pada
agregrat halus yaitu 500 gram agregrat halus yang dapat dari alat pemisah atau
cara berempat.

9.4 Prosedur Percobaan

1. Pertama ambil agregrat halus lalu timbang kira-kira 100 gram kemudian
rendam dalam air pada ember atau baskom selama 24 jam.
2. Agregat halus yang telah direndam lalu dikeringkan secara terbuka dengan
cara diletakkan diatas Koran, sambil sesekali diratakan dengan spatula
agar agregat halus yang lembab tersebut menjadi kering merata. Maksud
kering merata adalah agregat halus tersebut dapat tercurah (Free
Following Condition).
A. Analisa Spesific- Gravity
1. Sebagian benda uji (pasir) yaitu 500 gram agregat halus dimasukkan
pada metal sand cobe mold.
2. Proses memasukkan agregat tersebut dibagi tiga bagian. Setiap 1/3
bagian dilakukan proses penumbukkan sebanyak 8 kali. Kondisi SSD
diproleh jika cetakkan diangkat dan agregat halus disentuh dengan
tangan kemudian akan runtuh atau longsor.
B. Analisa dari agregrat halus
1. Pertama timbang berat picnometer terlebih dahulu
2. Timbang agregat halus ( pasir ) 500 gram.
3. Isi picnometer dengan air sampai 90% kapasitas picnometer dan
timbang beratnya.
4. Kemudian agregat halus tersebut dimasukkan dalam picnometer,
gelembung-gelembung udara dibebaskan dengan menggoyang-goyang
picnometer, setelah itu timbang beratnya.
5. Kemudian pisahkan agregat halus dari picnometer dengan cara
menumpahkan agregat halus yang ada didalam picnometer dan
keringkan pada temperature 100°C - 110°C, sehingga didapat berat
kering agregat halus, pelerjaan harus selesai dalam1 hari.

9.5 Data Perhitungan

Analisa Spesific Gravity Absorbtion Agregat Halus


Agregat Halus
Uraian Hasil
A. Berat Flask 72,07
B. Berat SSD 500
C. Berat Flask + Air 574,59
D. Berat Flask + Air + SSD 884,70
E. Berat Kering 497,22
Apparent Spesific Grafity : E/(E+D-D) 2,657
Bulk Spesific Gravity On Dry Basic : E/(B+C- 2,618
D)
Bulk Spesific Gravity SSD Basic : B/(B+C-D) 2,663
Prosentase Water Absorbtion (B-E)/Ex100% 5,591
Analisa Spesific Gravity Absorbtion Agregat Halus
Agregrat Kasar
Uraian Hasil

Berat Keranjang Dalam Air (W1) 401

Berat Keranjang di Udara 456

Berat Keranjang + SSD Dalam Air 5410,5


(W2)
A. Berat Contoh SSD di Udara 8000
B. Berat Contoh SSD Dalam Air 5005,5
(W2-W1)
C. Berat Contoh Kering di Udara 7920

Apparent Spesific Gravity : C/(C-B) 2,717

Bulk Sprsific On Dry Basic : C/(A-B) 2,644


Bulk Spesific Gravity SSD : A/(A-B) 2,671

Prosentase Water Absorbtion (A- 0,015


C)/Cx100%

9.6 Pembahasan

Magsud dari analisa specific gravity dan absorbtion dari agregat halus ini
adalah untuk mengetahui volume agregat halus dalam adukan beton, serta sebagai
koreksi berat dalam mendesain disebabkan adanya absortion air dari agregat halus
dalam kondisi kering.

Hal ini sangat berguna agar kekurangan air dalam pengadukan beton tidak
akan terjadi. Karena kemampuan absorbs dapat mengakibatkan air terserap oleh
agregat pada waktu pengecoran, jika jikal hal ini terjadi maka dapat
membahayakan kekuatan beton.

9.7 Kesimpulan

Dari hasil Perhitungan diatas, di dapat data untuk Agregat halus, yaitu :

 Apparent Spesific = 2,657


 Bulk Spesific Gravity On Dry Basic =2,664
 Bulk Spesific Gravity SSD Basic =2,663
 Presentase Water Absorbtion =5,59

Dari hasil perhitungan diatas, di dapat untuk Agregat Kasar, yaitu :

 Apparent Spesific = 2,717


 Bulk Spesific Gravity On Dry Basic = 2,664
 Bulk Spesific Gravity SSD Basic = 2,671
 Presentase Water Absorbtion = 0,015

Dari data percobaan yang dilakukan telah dapat disimpulkan bahwa kita dapat
menentukan volume air yang akan kita gunakan dalam pencampuran beton
sehingga perbandingan isi yang akan kita gunakan mendapat penambahan
koreksi yaitu sebesar 5,59% untuk agregrat halus dan 0,015% untuk agregat
kasar dari yang telah direncanakan agara perbandingan isi tersebut tidak
mengalami pengurangan kita absorbsi agregat halus dan kasar ini. Dengan
sesuainya perbandingan isi ini setelah dilakukan koreksi terhadap volume air,
maka kita dapat menentukan volume agregat halus yang diperlukan untuk
campuran beton.
Foto percobaan

Anda mungkin juga menyukai