Gabungan Skripsi
Gabungan Skripsi
PENDAHULUAN
manajemen. Kantor Akuntan Publik adalah suatu badan usaha yang beroperasi
persetujuan oleh Kemenkeu RI. attestation services ini bisa berbentuk bantuan
pemeriksaan secara prospektif, jasa umum atas laporan keuangan, jasa review
auditor.
mempunyai mutu data yang baik dan terhindar dari kesalahan saat penyajian
1
2
(Wiratmaja, 2016).
Salah satu kasus terbesar karena ketidak mampuan seorang auditor dalam
mendeteksi kecurangan yang masih membekas di dunia ini adalah masalah yang
terjadi pada Enron di Amerika Serikat yang menyeret Andersen dan Co yang
beruntun selama 6 tahun (1996-2001) dan jumlah asset Enron pada saat itu
mencapai US$ 6 miliar dan penghasilan mendekati US$101 miliar. tetapi Enron
terjadi informasi kolaps terbesar didunia dan yang terkenang dalam kenangan di
yang tidak dilaporkan pada saat itu. kolapsnya Enron membawa berita yang
Kasus manipulasi yang sama juga terjadi di Indonesia seperti yang timbul
dan juga dicurigai menyusun financial statement palsu. Disaat periode satu-
100% dibandingkan pada tahun 2013. Di tahun 2013, utang perseroan tersebut
sampai Rp. 2,3 triliun. Sehingga financial statement yang telah disusun oleh PT.
efisiensi serta menghasilkan prestasi yang positif, itu merupakan kecurgan yang
besar.
lemahnya pengawasan secara internal, pegawai, dan penjabat yang tidak jujur,
tata pelaksanaan yang tepat, dengan maksud untuk mencegah dan menemukan
Profesi Akuntan Publik, 2014). Seorang auditor dalam mendeteksi suatu fraud
pasti mempunyai kemampuan yang tidak sama satu dengan lainnya seperti
secara kritis, hati-hati terhadap suatu keadaan yang bisa menandakan peluang
terjadinya salah saji, baik yang diakibatkan oleh fraud maupun error. Suatu
evaluasi juga sangat diperlukan pada keterangan bukti audit tersebut (IAPI,
seorang auditor yang kurang menerapkan sikap skeptis, oleh sebab itu auditor
yang inginkan bisa didapatkan (Linda Indrawati, 2019). Auditor dengan tingkat
skeptisme yang tinggi dapat mendeteksi kecurangan dini mulai dari tahapan
auditor yang cukup banyak serta jam terbangnya yang tinggi jauh lebih mudah
mendukung tingkat akurasi dan ketelitian yang lebih tinggi dalam memeriksa
menjumpai berbagai kasus dibandingkan dengan auditor junior atau auditor yang
penanganannya sehingga seorang auditor bisa lebih akurat dan makin waspada
auditor yang baik dan cukup, auditor juga perlu mempunyai sikap independesi
pendapat atau opini seorang auditor pada hasil audit atas financial statement di
dalam perusahaaan klien. Didalam SPAP telah ditetapkan, seorang auditor yang
untuk keputusan yang diambil sesuai pada bukti dan informasi yang sebenarnya
5
sehingga dapat memberikan opini seadanya dan akurat (IAPI, 2011). Sikap
2009).
seorang auditor tidak boleh memihak kepadda siapapun. Dan jika sikap
publik tidak mau meminta auditor untuk melakukan pemeriksaan pada laporan
pengaruh..skeptisme..profesional..independensi..dan..kompetensi..terhadap..ke
mampuan auditor..dalam..mendeteksi..kecurangan..pada..Inspektorat..DIY.
Hanum Harta, 2016), (Sukma, 2020), dan (Khoirunisa, 2018) yaitu penelitian ini
dilakukan beda lokasi, yakni melibatkan auditor yang berada di Kantor Akuntan
Jabodetabek)”.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka
membuat dirinya tidak dapat menemukan kecurangan hal ini disebabkan oleh
seorang auditor yang terlalu yakin pada pendapat management dan seorang
auditor tersebut tidak memiliki data atau bukti yang kuat tersebut. dan hal ini
seorang auditor yang memiliki pengalaman audit cukup banyak serta biasa
masih sedikit.
terkait, dan lebih parah lagi didapatkannya suatu perbuatan kecurangan dalam
data yang menjadi sumber acuan dalam mengambil sebuah kepuasan menjadi
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka
mendeteksi..kecurangan?
mendeteksi kecurangan?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang di atas, maka tujuan dari
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis:
a. Bagi penulis
kecurangan (fraud).
b. Bagi akademisi
Penulis berharap dari penelitian yang dilakukan ini dapat bermanfaat untuk
2. Manfaat Praktis
Penulis berharap dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi seorang auditor
F. Sistematika Penulisan
Untuk memuaskan pembahasan di dalam penelitian ini maka
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
yang berkaitan dengan judul penelitian ini seperti teori utama, teori
BAB II
LANDASAN TEORI
menyatakan bahwa sifat individu tersebut diikat oleh perpaduan antar internal
forces yakni aspek-aspek yang bermula pada individu itu sendiri misalnya
aspek-aspek yang bermula dari luar seperti task difficulty, peluang, dan situasi.
Attribution theory adalah suatu teori yang menyatakan tentang sikap seseorang.
kendali yang berasal dari dalam individu misalnya persepsi individu, tingkah
perilaku akibat sebab-sebab dari luar yang dibentuk oleh situasi yang berdampak
agensi, yakni:
Asumsi ini merupakan adanya suatu masalah antar anggota institusi, seperti
Asumsi ini menyatakan bahwa data di duga sebagai bahan komoditi yang
dapat di perjualbelikan
Dari pembahasan di atas mengenai teori atribusi tersebut bisa kita ambil
flow, asersi financial statement yang bersumber pada prinsip accounting yang
menurut jenisnya auditor dibagi menjadi 3 jenis yakni auditor eksternal, internal,
a. Auditor eskternal
pemeriksaan pada financial statement yang dibentuk oleh client. Jadi auditor
eksternal dapat diartikan seorang auditor yang tidak berasal dari industri yang
dibuat oleh manejemen sudah wajar, cukup, dan valid sesuai dengan SAK.
disebut dengan auditor independen yang bergabung dalam sebuah KAP yang
ketentuan-ketentuan seperti:
seorang auditor;
macam kondisi;
seorang auditor.
syarat tertentu yang sudah diatur dalam Peraturan (IAPI, 2016) mengenai
ujian profesi akuntan publik. Untuk bisa mengikuti UPAP seseorang wajib
yakni seseorang itu sudah menempuh program pendidikan strata satu (S-1)
b. Auditor internal
telah ditentukan oleh top management sudah ditaati, memutuskan baik atau
data yang diperoleh dari berbagai bagian institusi (Aulia, 2013). Jadi auditor
internal dapat diartikan seorang auditor yang berasal dari perindustrian yang
Internal Auditor (CIA) dengan syarat- syarat yang telah ditetapkan oleh
terakreditasi minimal B;
internal;
internal.
c. Audit Pemerintah
pada bagian bagian intitusi atau suatu entitas Negara. Walaupun banyak
auditor yang berkerja di suatu Negara tetapi pada dasarnya dikenal dengan
17
BPKP,BPK,APIP,ITJEN,dll.
operasi pemeriksaan saja yang terdapat pada metode audit, namun perlu
Skeptisme dalam KBBI, berakar pada suatu istilah skeptis yang bermakna
gagasan atau suatu hal yang masih sedikit dan belum terlalu kuatnya suatu
data atau bukti. Istilah profesional pada skeptisme mengacu bahwa public
standards.
tajam, teliti, dan krusial terhadap fakta atau bukti pemeriksaan (IAPI,
pernah percaya apapun hal yang dikatakan oleh klien begitu saja, namun
keadaan yang bisa menandakan peluang terjadinya salah saji, baik yang
(Kee, 1976).
evidence)
19
objek.
tersebut.
ingin tahu.
informasi.
evidence)
keterangan bukti audit yang telah diselidiki factor genetik misalnya jenis
pada suatu data keterangan bukti audit. Penjelasan yang sama juga
secara akurat atau teliti pada data data atas bukti audit yang didapatkan.
standar yang ada yang mereka gunakan, akan tetapi kondisi ini bukan
1. Kepercayaan (trust)
2. Kepribadian (pesonalities)
sikap skeptis bawaan diri seorang auditor yang lebih kuat dibandingkan
oleh seorang auditor yang tidak memiliki sikap skeptis bawaan. Maka
tinggi.
fakta atas bukti audit yang masih rendah persuasif-Nya dan hanya
dari pembelajaran dan training bagi seorang auditor, acuan pendidikan dan
ada 2 bagian sifat dari skeptical yaitu skeptical thinking dan skeptical
action. 2 bagian ini bisa muncul dari dalam diri public accountant, tetapi
cuma perbuatan skeptis yang bisa dinikmati secara spontan. Auditor yang
oleh auditor itu sendiri, dan tidak bisa dipahami oleh orang lain jika auditor
dipunyai-nya
b. Pengalaman Auditor
Pengalaman auditor merupakan keutuhanan perjalanan yang
yang dimiliki oleh seorang auditor dapat mendukung tingkat akurasi dan
ketelitian yang lebih tinggi pada saat mengecek atau memeriksa financial
26
statement, hal ini disebabkan oleh seorang auditor yang semakin terbentuk
banyak. Di waktu yang sama, kondisi ini menjadi lebih easy untuk
akurat dan komplek. Maka dari itu, unsur fraud yang di periksa oleh
seorang akuntan publik bisa saja menjadi lebih dapat dipastikan dan
pengalaman.
c. Independensi
Independensi yakni terbebas dari segala pengaruh dari berbagai
pihak, tidak dikontrol oleh berbagai pihak, dan tidak terkait dengan klien.
seorang auditor yang tidak dikontrol dan dan tidak dapat dipengaruhi oleh
28
berbagai pihak eksternal atau dari luar diri seorang auditor didalam
adanya, dan bebas dari segala benturan pribadi maupun pihak lain.
yang telah di audit. Maka dari itu (Raya, 2016) menyampaikan aturan
independensi yang harus dilakukan seorang auditor yang tertera pada SA.
menjadi salah satu unsur utama untuk mengukur tingkat servis pada mutu
berkurang.\
audit, dan memberikan pendapat atau opini hasil audit. Sehingga dapat
patut dijaga oleh seorang audit dalam melakukan setiap pekerjaannya, dan
independensi auditor, seperti jasa- jasa non audit, persaingan antar public
klien, lamanya penugasan audit atau lamanya hubungan, ukuran KAP dan
diberikan oleh klien. Indicator ini terdiri dari mengungkapkan fraud yang
kepada klien.
management
sendiri
32
untuk mendeteksi sebuah kecurangan (fraud) agar kualitas hasil opini audit
yang diberikan bebas dari keberpihakan pada siapapun dan bebas dari
merupakan tugas yang tidak terduga atau tidak dirancang terlebih dahulu
33
yang dimana seorang auditor atau akuntan publik dituntut untuk mencari
kecurangan bukanlah hal yang sulit untuk dikerjakan oleh seorang aditor
(Koroy, 2002).
suatu perusahaan.
Sekumpulan aksi yang tidak disetujui dan melanggar law dan ditandai dengan
sebuah tindakan melawan hukum dalam memalsukan data perusahaan klien atau
ini tidak dilakukan sendiri saja melainkan dari beberapa pihak yang terkait
perbuatan yang disengaja dengan menyajikan laporan keuangan yang salah dan
mengabaikan jumlah yang asli atau menaikan total laba perusahaan tersebut
dengan niat untuk membohongi pihak yang terkait dengan financial statement
dimiliki agar tidak terlihat banyak atau pencurian aktiva di suatu entitas.
yang dilakukan secara sengaja dengan cara membohongi atau menipu, yang
kekuasaan resmi yang dimiliki orang lain, baik yang disebabkan oleh suatu
sebagai tindakan penggelapan seperti yang sudah diatur dalam pasal KUHP,
Pasal 268 KUHper. Menurut Wikipedia pengertian yang sama terhadap fraud
things In the crook code of common law jurisdiction it may be called “theft by
orang lain. Didalam hukum pidana kecurangan merupakan tindak kejahatan atau
orang lain (pihak lain) yang tujuannya hanya untuk merugikan pihak lain atau
orang lain kecurangan ini bisa terjadi dalam bentuk perbuatan seperti memiliki
uang, asset, dan barang atau jasa milik orang lain dengan cara yang tidak baik.
ataupun barang dan jasa milik orang. Didalam hukum pidana menyatakan bahwa
klien) yang dilakukan oleh beberapa orang yang berada di dalam perusahaan
untuk dirinya sendiri atau kelompoknya sendiri baik secara langsung ataupun
Sehingga fraud dapat dikatakan bahwa berbagai macam cara atau trik yang
sudah direncanakan oleh pelaku itu sendiri dengan berupaya untuk mengeruk
cara yang tidak terduga sebelumnya, dan dilakukan secara diam-diam, atau
37
berbagar cara lainnya yang tidak wajar yang menyebabkan pihak tersebut
seseorang melakukan kesengajaan itu pada suatu bukti transaksi, data atau
menafsikan dan memperkirakan suatu data atau bukti atas laporan keuangan
disuatu perusahaan.
2. Didukung oleh material fact, yang berarti bukti itu harus bersifat objektif dan
3. Tindakan fraud bukan hanya perbuatan dalam hal menipu, memanipulasi data
dalam bentuk uang, aset, atau keuntungan lainnya dengan cara yang salah.
5. Terdapat suatu data, informasi, laporan, bukti transaksi yang dijelaskan atau
penilaian atau evaluasi kerugian yang diderita dari berbagai pihak sering kali
dikaitkan dengan kejadian atau peristiwa yang sedang berlangsung atau yang
3 theory fraud ini, dalam suatu hal yang menjadi faktor terjadinya suatu
kecurangan:
enak akan selalu dimakan terus-terusan dan tidak hanya sekali ambil keripik
kentang saja lalu dia merasa puas tetapi pasti dia berulang-ulang kali ambil
keripik kentang tersebut karena rasanya enak dan ada rasa ketagihan terhadap
keripik kentang itu. Teori ini juga dihubungkan pada pelaku kecurangan
bahwa si pelaku fraud akan selalu melakukan kecurangan (fraud) karena ada
berawal dari mencoba-coba, dan lama lama akan menjadi sebuah kebiasaan
(habbit) atau hobby untuk kepuasannya sendiri. Hal ini dimulai dari
melakukan penipuan atau tindak kecurangan yang kecil dahulu, lalu bila
berhasil dan tidak ketahuan dia akan melakukan hal yang sama tetapi dalam
jumlah yang lumayan besar, karena dia berpikir bahwa dengan pekerjaan
39
yang tidak sulit tetapi dia bisa mendatangkan keuntungan yang besar bagi
dirinya.
Teori apel busuk menyatakan bahwa sebuah apel busuk yang berada
diantara apel-apel lainnya yang terlihat segar (fresh) atau bagus syang dimana
kita sulit sekali untuk membedakan apel busuk diantara apel yang bagus yaitu
susah perlu dicari cari dulu dan perlu diteliti dulu mana yang kira-kira apel
yang kurang baik/busuk. Teori ini juga dihubungkan pada pelaku kecurangan
baik atau orang-orang yang tidak melakukan fraud dan dia berteman dengan
Sebagai contoh bahwa seorang staff baru terdeteksi atau ketangkap basah
peringatan atau dimarahi oleh atasannya. Dalam contoh ini dapat dipahami
bahwa pelaku fraud atau orang jahat selalu bersembunyi diantara orang-orang
yang baik atau orang-orang yang tidak melakukan fraud. bila kecurang
40
tersebut terjadi disuatu perusahaan dan bahkan terdeteksi oleh seorang auditor
reputasi dari perusahaan tersebut akan jelek. Masalah ini dapat teratasi bila
yang baik.
fenomena gunung es, misalnya kapal titanic itu kalau berlayar dia lihat
dipermukaan laut itu terdapat gunung es yang kecil tetapi bila kapal itu
es yang berada dibawah laut, hal ini juga dianalogikan bahwa kasus
fraud yang terjadi dan 40 % sebagai pontesial fraud dan ini baru diidentifikasi
saja dan lalu dibawah bongkahan gunung es ini 40 % itu tidak terdeteksi.
Begitulah fraud susah diungkapkan, fraud akan terungkap bila ada seseorang
Gambar 2. 3 Ice-berg
terbentuk dan ACFE adalah sebuah asosiai di sector publik maupun sektor
swasta yang sudah bersertifikat dari tahun 2004 khusus untuk memeriksa
1. Korupsi (corruption),
untuk dideteksi karena ini berhubungan dengan kerja sama antar pihak lain
menguntungkan.
atau barang atau dalam bentuk lain kepada seseorang atau penerima suap
sebagai pemberian barang, uang, atau bentuk lainnya dan ini merupakan
fraud, dan other assets serta fraudulent disbursement. Jenis kecurangan ini
adalah suatu bentuk kecurangan yang klasik dan semestinya sangat mudah
untuk di temui atau dideteksi, karena sifatnya yang berbentuk atau bisa di
ketiga ini sering dikaitkan dengan financial report yang sengaja di buat
bahwa bukan hanya financial report yang sengaja dibuat salah atau
mebohongi pihak lain demi keuntungannya sendiri dan pihak yang terkait
b. Fraud Triangle
Di dalam penelitiannya yang berjudul Other people’s money: A study
bahwa tindakan mereka itu wajar atau legal. Teori fraud triangle pertama kali
1. Tekanan (pressure),
Tekanan dari luar yaitu tekanan yang tinggi yang diberikan oleh
operasional.
mendadak atau tiba tiba. Apabila kondisi keuangan perusahaan pada posisi
tersebut akan baik atau meningkat. Dan risiko ini dapat teratasi bila di
2. Peluang (opportunity)¸
(Utama, I Gusti Putu Oka Surya, Ramantha, I Wayan dan Badera, 2018),
3. Rasionalisasi (rationalization),
terjadinya suatu fraud. Hal ini disebabkan oleh seseorang yang selau
ini terjadi pada saat seorang pelaku merasa dirinya sah-sah saja melakukan
hal atau tindakan itu untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Dan
48
mendeteksi kecurangan (fraud), yang sudah dirangkum dalam table berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti, Variabel Metode Hasil Penelitian
judul Penelitian Penelitian
penelitian, dan
Tahun
1. Triananda Variabel Metode Hasil dari
Hanum Harta independent penelitian ini penelitian ini
Judul: “Pengaruh dalam penelitian menggunakan menyatakan
Skeptisme ini terdiri dari metode bahwa variable
Profesional,Inde skeptisme penelitian skeptisme
pendensi,dan profesional, kuantitatif. profesional,
Kompetensi independensi, Desain independensi
Terhadap dan kompetensi. penelitian ini dan kompetensi
Kemampuan Varibel menggunakan berpengaruh
Auditor dependen dalam kausal positif dan
Mendeteksi penelitian ini komperatif. signifikan
Kecurangan yaitu Teknik terhadap
(Studi Empiris kemampuan pengumpulan kemampuan
Pada Inspektorat auditor datanya auditor
Daerah Istimewa mendeteksi menggunakan mendeteksi
Yogyakarta)” kecurangan. data primer kecurangan.
(2016). berupa
kuesioner.
Pengujian
hipotesi ini
menggunakan
analisis regresi
berganda
dengan
dibantu
49
menggunakan
SPSS.
2. Catrine Inge Variabel Metode Hasil dari
Raya independen penelitian penelitian ini
Judul: “Pengaruh dalam penelitian yang menunjukkan
independensi ini yaitu digunakan bahwa variabel
dan skeptisisme independensi, dalam independensi
profesional dan skeptisme penelitian ini dan variabel
auditor terhadap profesional yaitu metode skeptisme
pendeteksian auditor. penelitian profesional
kecurangan(frau Variabel kuantitatif. auditor
d) dependen dalam Tipe penelitian berpengaruh
(Studi pada penelitian ini ini penelitian positif dan
Auditor yaitu deskriptif. signifikan dalam
Pemerintah di pendeteksian Teknik mendeteksi
Perwakilan kecurangan pengumpulkan kecurangan. Dan
BPKP provinsi (fraud). data dalam dalam penelitian
Sul-Sel) penelitian ini ini menyatakan
(2016) menggunakan bahwa variabel
data primer, skeptisme
dan dengan profesional
menggunakan auditor memiliki
cara kuesioner. pengaruh yang
Pengujian dominan
Hipotesis terhadap
menggunakan pendeteksian
model regresi kecurangan
linear (fraud).
berganda dan
dengan
bantuan SPSS
v.21.
3. Suzy Novianti Variabel Desain Hasil penelitian
Judul: independent penelitian ini ini terdapat 2
“Skeptisme dalam penelitian adalah studi temuan yaitu
profesional ini yaitu eksplanasi. yang pertama
auditor dalam skeptisme Penelitian ini menyatakan
mendeteksi profesional menggunakan auditor dengan
kecurangan” auditor. Variabel 2 macam tingkat
(2008) dependen dalam eksperimen, kepercayaan
penelitian ini yang pertama berbasis
yaitu mendeteksi untuk menguji identifikasi jika
kecurangan. hipotesis diberi
sedangakan penaksiran
yang kedua resiko
untuk kecurangan yang
50
statistic
deskriptif, uji
asumsi klasik,
dan uji
hipotesis
5. Ida Ayu Indira Variabel Metode Hasil dari
Biksa dan I independent penelitian penelitian ini
Dewa Nyoman dalam penelitian yang menujukkan
Wiratmaja ini terdiri dari digunakan bahwa
Judul: “Pengaruh independensi, menggunakan pengalaman
Pengalaman, skeptisme pendekatan auditor,
Independensi, profesional kuantitatif independensi,
Skeptisme auditor. Variabel yang dan skeptisme
Profesional dependen dalam berbentuk profesional
Auditor Pada penelitian ini asosiatif auditor
Pendeteksian yaitu dengan tipe berpengaruh
Kecurangan” pendeteksian kausalitas. positif pada
(2016) kecurangan. Teknik pendeteksian
penentuan kecurangan.
sample dalam
penelitian ini
menggunakan
nonprobability
sampling
dengan teknik
sampling
jenuh. Teknik
pengumpulan
data yang
digunakan
menggunakan
metode survei
dengan
menggunakan
kuesioner.
Teknik
analisis data
yang
digunakan
menggunakan
regresi linear
berganda
6. Mochammad Variable Metode dari Hasil dari
Taufik independent penelitian ini penelitian ini
Judul: “Pengaruh dalam penelitian menggunakan menunjukkan
Pengalaman ini terdiri dari metode bahwa
52
analisis regresi
linear
berganda.
9. Muhammad Variabel Metode Hasil dari
Teguh Arsendy independent penelitian penelitian ini
Judul: dalam penelitian yang menyatakan
“Pengaruh ini terdiri dari digunakana bahwa
Pengalaman pengalaman adalah pengalaman
Audit, audit, skeptisme kuantitatif. audit, Skeptisme
Skeptisme profesional, Red Teknik Profesional, dan
Profesional, Reg Flags, Dan pengambilan red flags
Flags, Dan Tekanan sampel ,berpengaruh
Tekanan Anggarann menggunakan positif dan
Anggaran Waktu Waktu. Variabel cara convience signifikan
Terhadap dependen yaitu sampling. terhadap
Kemampuan kemampuan Jenis data yang kemampuan
Auditor Dalam auditor dalam digunakan auditor dalam
Mendeteksi mendeteksi dalam mendeteksi
Kecurangan kecurangan. penelitian ini kecurangan. Dan
(Studi Empiris adalah data variabel tekanan,
Pada KAP Di primer tidak
DKI Jakarta)” menggunakan berpengaruh
2017 kuesioner. terhadap
Pengujian kemampuan
hipotesis auditor dalam
mengunakan mendeteksi
analisis regresi kecurangan.
linear
berganda yang
dibantu
dengan
program SPSS
ver.16
Sumber: Jurnal penelitian terdahulu
E. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah suatu alat yang digunakan unruk menganalisa
Skeptisme Profesional
(X1) H1
aaaaaaaaaaaa
Pengalaman Auditor H1 H4
Kemampuan Auditor
(X2) Dalam Mendeteksi
H2
H2
Kecurangan
H3 (Y)
Independensi H3
(X3)
H4
Gambar 2.6
Kerangka Pemikiran
menandakan peluang terjadinya salah saji, baik yang diakibatkan oleh fraud
tidak pernah percaya apapun hal yang dikatakan oleh klien begitu saja, namun
mendeteksi kecurangan.
berikut:
segala pengaruh berbagai pihak, tidak dikontrol oleh berbagai pihak, dan
tidak terkait dengan klien. Dengan kata lain seorang auditor yang bersikap
independent merupakan seorang auditor yang tidak dikontrol dan dan tidak
dapat dipengaruhi oleh berbagai pihak eksternal atau dari luar diri seorang
bersikap independen.
pengauditan, dengan tidak merasa cepat puas dengan fakta atas bukti audit
59
yang tajam atau kritis, kompeten, berperilaku andal, memiliki sikap yang
independensi yaitu sikap yang melekat pada dirinya, yang merupakan sikap
60
BAB III
METODE PENELETIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif kausal yang merupakan
hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi penelitian asosiatif kausal ini
menganalisis suatu data dengan uji statistic, menyajikan data dalam bentuk
angka, dan saat menampilkan hasi dari uji statistic tersebut serta pada saat
pengambilan kesimpulan menjadi lebih akurat dan baik jika dilampirkan berupa
image, graphic, table. Dalam buku (Ibrahim, 2018) penelitian kuantitatif yakni
metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postivisme, yang dipakai untuk
B. Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan pada September
penelitian adalah peneliti menentukan suatu dari objek untuk dipelajari dan
62
nantinya akan diperoleh kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek
langsung dari sumber data pertama di objek penelitian atau lokasi penelitian
(Bungin, 2017). Dalam penelitian ini data primer yang digunakan yaitu
disini semua yang termasuk objek penelitian bisa menjadi sumber data
study. Populasi merupakan jumlah dari faktor yang dapat dijadikan wilayah
subyek yang nanti akan dinilai, yang merupakan unit yang diteliti(Sugiyono,
2019).
subjek atau objek yang memiliki kuantitas serta memiliki ciri khas yang
wilayah Jabodetabek.
2. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2019) menyatakan bahwa sampel adalah bagian
dari jumlah dan ciri khas yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila sampel
generalisasi akan semakin tinggi. Untuk itu sample yang diambil harus
menggunakan teknik pengambilan sample yang tepat dan baik agar diperoleh
64
sampel yang dilakukan oleh peneliti dengan cepat dan mudah dari anggota
untuk mendapatkan data atau informasi yang di butuhkan dalam skripsi ini.
penelitian ini yaitu auditor yang tidak dibatasi oleh jabatannya (patner,
manajer, auditor senior, supervisor dan auditor junior, auditor yang berprofesi
rumus Lemeshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui atau
𝑍1 − 𝑎⁄2 𝑷(𝟏 − 𝑷)
𝑛=
𝑑2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
adalah 96,04 = 100 orang, sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis
berdasarkan jenis dan sumber data yang dibuat (Rachbini, 2020). Didalam
1. Literatur kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan dan menelaah
2. Kuesioner
Teknik pengumpulan data ini kuesioner yang berisi pertanyaan-
secara langsung maupun google form kepada responden auditor yang berada
responden. Penulis juga memberikan petunjuk atau instruksi yang jelas agar
para responden dapat mengerti atau dengan mudah mengisi dalam kuesioner.
kuesioner tersebut agar data penelitian ini dapat diolah dengan baik dan benar.
66
menjawab sangat setuju (ss) pointnya menjadi (1), jika menjawab setuju (s)
pointnya menjadi (2), dan poin 3 tetap yaitu netral, jika menjawab tidak setuju
(ts) pointnya menjadi (4) jika menjawabb sangat tidak sejutu (sts) pointnya
menjadi (5).
yang terdiri dari Skeptisme Profesional (X1), Pengalaman Auditor (X2), dan
dependen.
67
1. Variabel independen
a. Skeptisme Profesional (X1)
Menurut SA 200 skeptisme profesional merupakan suatu perilaku
keadaan yang bisa menandakan peluang terjadinya salah saji, baik yang
suatu ketentuan yang harus dimiliki seorang auditor yang terdapat didalam
SPAP.
b. Pengalaman Auditor
Pengalaman auditor merupakan keutuhanan perjalanan yang
berpengalaman.
68
c. Independensi
Menurut (Saifudin dan Pamudji, 2004) menyatakan bahwa
yang telah diaudit, membuat laporan audit, dan memberikan pendapat atau
opini hasil audit. di standar audit yang sudah diatur mewajibkan seorang
Perihal ini sangat berarti untuk menjaga keyakinan public terhadap sikap
2. Variabel Dependen
a. Kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan
Menurut (Pamudji, 2009) menyatakan bahwa kemampuan auditor
terduga atau tidak dirancang terlebih dahulu yang dimana seorang auditor
atau akuntan publik dituntut untuk mencari cara-cara yang cepat dan tepat
69
sumber.
Tabel 3. 1
Operasional Variabel
No Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
1. Skeptisme Menurut SA 200 1. Question Mind Likert
Profesional skeptisme (Pola pikir yang (1-5)
(X1) profesional selalu bertanya-
merupakan suatu tanya).
perilaku yang 2. Suspension of
meliputi suatu Judgment
pemikiran yang (penundaan
terus pengambilan
mempersoalkan keputusan).
atau mengajukan 3. Search for
pertanyaan – Knowledge
pertanyaan secara (mencari
kritis, hati-hati pengetahun).
terhadap suatu 4. Interpersonal
keadaan yang bisa Understanding
menandakan (pemahaman
peluang terjadinya interpersonal).
salah saji, baik yang 5. Self Confidence
diakibatkan oleh (percaya diri).
fraud maupun 6. Self
error. Dan suatu determination
evaluasi sangat (keteguhan diri).
diperlukan pada (Anggriawan,
keterangan bukti 2014; Faradina,
audit tersebut 2016; Maulana
(IAPI, 2014) dalam Aji Prasetyo,
penelitian 2019; Muhalip,
(Wiratmaja, 2016) 2019; Noviyanti,
2008; Suraida,
2005; Triananda
Hanum Harta,
2016)
2. Pengalama Pengalaman auditor 1. Lamanya Likert
n Auditor merupakan bertugas atau (1-5)
(X2) keutuhanan berkerja sebagai
perjalanan yang auditor
diperoleh oleh 2. Banyaknya
seorang auditor dari penugasan yang
70
kejadian-kejadian diselesaikan
yang pernah dalam satu tahun.
dialami pada 3. Dapat
perjalanan mendeteksi
hidupnya kecurangan.
(Kusumastuti, 4. Mampu membuat
2008). keputusan.
5. Dapat
mengembangkan
karir.
6. Mampu
mengatasi
masalah.
(Aulia, 2013)
3. Independen Menurut 1. Independence in Likert
si (X3) (Arens,Loebbecke, Fact (1-5)
1991) dalam (Independensi
penelitian (Saifudin dalam fakta).
dan Pamudji, 2004) 2. Independence in
menyatakan bahwa appearance
independesi dalam (Independensi
auditing merupakan dalam
sebuah sikap yang penampilan).
tidak berpihak 3. Independence in
kepada siapapun competence
dalam (independensi
menyelenggarakan dalam keahlian).
proses pengauditan, (Halim, 2001;
mempertimbangkan Sofie & Nugroho,
suatu bukti, 2019; Triananda
mengevaluasi hasil Hanum Harta,
laporan keuangan 2016)
yang telah diaudit,
membuat laporan
audit, dan
memberikan
pendapat atau opini
hasil audit. di
standar audit yang
sudah diatur
mewajibkan
seorang akuntan
publik untuk
mempertahankan
sikap independen di
dalam dirinya.
71
statistic. Metode statistik yang dipakai untuk menguji hipotesis dalam penelitian
ini dan untuk melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel
dengan bantuan program SPPS versi 21.0, setelah semua data-data sudah
ketentuan sebagai alat ukur yang baik atau tidak. Instrument penelitian ini
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk
b. Uji Reliabilitas
Menurut (Ghozali, 2018) mengungkapkan bahwa uji reliabilitas
Alpa yang merupakan patokan atau parameter yang dipakai untuk menilai
hubungan skala variabel yang ada dengan skala variable yang dibuat. Jika
model regresi yang baik atau ideal. Menurut (Ghozali, 2018) Pengujian
yang dilakukan pada model regresi dengan uji multikolinieritas ini dapat
nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10, maka dapat dinyatakan bahwa
model regresi tersebut dinyatakan ideal atau baik karena model regresi
nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF >10, maka dapat dinyatakan bahwa
model regresi tersebut tidak ideal atau tidak bagus karena model regresi
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian yang bertujuan
membentuk pola titik yang tidak jelas serta pola titik-titik tersebut
menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterosdekastisitas.
75
c. Uji Normalitas
Suatu variabel dependen, variabel independen ataupun kedua
Distribusi data yang normal atau mendekati normal bisa dikatakan model
regresi itu baik. Uji normalitas ini dilakukan dengan nilai residualnya
normal akan membentuk satu garis lurus diagonali. Apabila distribusi data
d. Uji Linearitas
Uji linearitas ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
3. Statistik Deskriptif
Menurut (Sugiyono, 2017) statistik deskriptif bertujuan untuk
populasi atau data sampel. Suatu deskripsi atau gambaran data pada uji
statistic ini dapat kita lihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
4. Uji Hipotesis
a. Uji Statistik F
Uji statistitik f ini digunakan untuk mengetahui apakah secara
dapat diterima. Sebaliknya jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05
dependen. Sebaliknya jika F hitung < F table maka dapat dikatakan secara
77
variabel dependen.
2018). Uji statistic t ini dapat dilakukan dngan cara melihat nilai signifikan
0,05. Jika nilai signifikan <0,05 maka dapat dikatakan variabel independen
membandingkan t hitung dengan t table. Jika t hitung > t table maka dapat
dikatakan Ho ditolak dan sebaliknya jika t hitung < t table maka dapat
Y= a+ 𝒃𝟏 𝑿𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐 + 𝒃𝟑 𝑿𝟑 + e
Keterangan:
a = Bilangan konstanta
X1 = Skeptisme Profesional
X2 = Pengalaman Auditor
X3 = Independensi
e = error
79
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dalam penelitian ini para auditor yang tidak dibatasi oleh jabatannya (patner,
form yang dimulai dari bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021
Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Data Sampel Penlitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebar 115 100%
2 Kuesioner yang tidak kembali 6 5,2%
3 Kuesioner yang dapat diolah 109 100%
n sampel yang tidak kembali = 6
Responden Rate = (109/115) *100% = 94,8%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
disajikan dalam table deskripsi identitas reponden yang meliputi nama KAP,
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Responden Berdasar
Jenis Kelamin Persentase
Jenis Kelamin
Laki – laki 48 44%
Perempuan 61 56%
Jumlah 109 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2021
adalah perempuan. Dan dapat dilihat dari data responden tersebut bahwa
Tabel 4. 2
Umur
Kategori Responden Berdasar Usia Persentase
18 – 25 Tahun 40 37%
26 – 34 Tahun 46 42%
35 - 45 Tahun 19 17%
> 45 Tahun 4 4%
Jumlah 109 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2021
responden yang berusia > 45 Tahun berjumlah 4 responden atau 4%. Dari
42%.
82
bagian yaitu; 1) D3, 2) S1, 3) S2, dan 4) S3. Gambaran profil responden
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir
Responden Berdasar
Jenjang Pendidikan Persentase
Pendidikan Akhir
D3 1 1%
S1 70 64%
S2 36 33%
S3 2 2%
Jumlah 109 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021
64%.
83
Tabel 4.5
Jabatan atau Posisi
Responden berdasar
Kategori Persentase
Jabatan atau Posisi
Patner 1 1%
Manajer 2 2%
Supervisor 6 6%
Senior 53 49%
Junior 39 36%
Auditor Pendidik 2 2%
Audiitor Pemerintah 6 6%
Jumlah 109 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021
kategori jabatan atau posisi patner ada 1 orang atau 1% responden, posisi
manajer ada 2 orang atau 2%, jabatan supervisor 6 orang atau 6%, posisi
senior 53 orang atau 49%, jabatan junior ada 39 orang atau 36%, jabatan
audior pendidik 2 orang atau 2%, dan posisi auditor pemerintah ada 6
orang atau 6%. Dari profil responden berdasarkan jabatan atau posisi
didominisi oleh jabatan senior sebanyak 53 orang atau 49%, dan posisi
dengan kategori patner yang paling minimal sebanyak 1 orang atau 1%.
84
menjadi 4 bagian yaitu; 1) 1-3 Tahun, 2) 4-6 Tahun, 7-10 Tahun dan 4) >
Tabel 4.6
Pengalaman kerja
Kategori Responden Pengalaman Kerja Persentase
1 - 3 Tahun 40 37%
4 - 6 Tahun 24 22%
7 - 10 Tahun 39 36%
> 10 Tahun 6 6%
Jumlah 109 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021
kerja 4-6 Tahun sebanyak 24 orang atau 22%, pengalaman kerja 7-10
Tahun sebanayak 6 orang atau 6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa profil
kerja 1-3 Tahun sebanyak 40 orang atau 37%, dan pengalaman kerja yang
tahun dibagi menjadi 4 bagian yaitu; 1) 1-3 Tugas, 2) 4-6 Tugas, 7-10
Tabel 4.7
Banyaknya penugasan selama 1 Tahun
penugasan selama 1 Tahun dengan 1-3 Tugas ada 30 orang atau 28%,
penugasan selama 1 Tahun dengan 4-6 Tugas ada 30 orang atau 28%,
atau 7%. Dari data tabel 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa responden
penugasan selama 1 Tahun yaitu di atas 10 Tahun ada 8 orang atau 7%.
86
dengan uji validitas dan uji realibilitas dalam melihat kevalidan dan
kekonsistenan data.
a. Uji Validitas
Dalam uji instrument penelitian dapat dilakukan dengan uji
peluang salah saji akibat fraud atau error, dan pengevalausian terhadap
Tabel 4.8
Uji Validitas X1 Skeptime Professional
Variabel
X1 r. Hitung Simbol r. Tabel Hasil Uji validitas
X1.1 ,597** > 0,1882 Valid
**
X1.2 ,553 > 0,1882 Valid
**
X1.3 ,471 > 0,1882 Valid
X1.4 ,583** > 0,1882 Valid
**
X1.5 ,590 > 0,1882 Valid
X1.6 ,504** > 0,1882 Valid
**
X1.7 ,661 > 0,1882 Valid
**
X1.8 ,693 > 0,1882 Valid
X1.9 ,582** > 0,1882 Valid
**
X1.10 ,548 > 0,1882 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
dengan X1.10 dinyatakan valid, karena r hitung lebih besar dari tabel,
pernyataan X1.1 r hitung > r tabel = ,597** > 0,1882, X1.2 r hitung > r
tabel = ,553** > 0,1882, X1.3 r hitung > r tabel = ,471** > 0,1882,
X1.4 r hitung > r tabel = ,583** > 0,1882, X1.5 r hitung > r tabel =
,590** > 0,1882, X1.6 r hitung > r tabel ,504** > 0,1882, X1.7 r hitung
> r tabel = ,661** > 0,1882, X1.8 r hitung > r tabel = ,693** > 0,1882,
X1.9 r hitung > r tabel ,582** > 0,1882, X1.10 r hitung > r tabel =
Tabel 4.9
Uji Validitas X2 Pengalaman Auditor
Variabel X2 r. Hitung Simbol r. Tabel Hasil Uji validitas
**
X2.1 ,821 > 0,1882 Valid
X2.2 ,762** > 0,1882 Valid
**
X2.3 ,693 > 0,1882 Valid
X2.4 ,815** > 0,1882 Valid
**
X2.5 ,822 > 0,1882 Valid
X2.6 ,600** > 0,1882 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
pernyataan X2.1 r hitung > r tabel = ,821** > 0,1882, X2.2 r hitung >
r tabel = ,762** > 0,1882, X2.3 r hitung > r tabel = ,693** > 0,1882,
dan X2.4 r hitung > r tabel = ,815** > 0,1882, X2.5 r hitung > r tabel =
,822** > 0,1882, dan X2.6 r hitung > r tabel = ,600** > 0,1882.
89
uji validitas diberikan notasi X3.1 sampai dengan X3.9. Gambaran dari
Tabel 4.10
Uji Validitas X3 Idependensi
Variabel X3 r. Hitung Simbol r. Tabel Hasil Uji validitas
**
X3.1 ,723 > 0,1882 Valid
**
X3.2 ,725 > 0,1882 Valid
X3.3 ,623** > 0,1882 Valid
**
X3.4 ,718 > 0,1882 Valid
X3.5 ,612** > 0,1882 Valid
**
X3.6 ,723 > 0,1882 Valid
X3.7 ,732** > 0,1882 Valid
**
X3.8 ,656 > 0,1882 Valid
**
X3.9 ,499 > 0,1882 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
indikator pernyataan X3.1 r hitung > r tabel = ,723** > 0,1882, X3.2 r
hitung > r tabel = ,725** > 0,1882, X3.3 r hitung > r tabel = ,623** >
0,1882, X3.4 r hitung > r tabel = ,718** > 0,1882, X3.5 r hitung > r
tabel = ,612** > 0,1882, X3.6 r hitung > r tabel ,723** > 0,1882, X3.7
r hitung > r tabel = ,732** > 0,1882, X1.8 r hitung > r tabel = ,656**
> 0,1882, dan X3.9 r hitung > r tabel ,499** > 0,1882.
diberikan notasi Y.1 sampai dengan Y.7 dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11
Uji Validitas Kemampuan Auditor
Dalam Mendeteksi Kecurangan (Y)
hitung dengan r yaitu r hitung > r tabel maka disebut syahi. Untuk
indikator pernyataan Y.1 r hitung > r tabel = ,604** > 0,1882, Y.2 r
hitung > r tabel = ,540** > 0,1882, Y.3 r hitung > r tabel = ,774** >
0,1882, Y.4 r hitung > r tabel = ,579** > 0,1882, Y.5 r hitung > r tabel
= ,678** > 0,1882, Y.6 r hitung > r tabel ,742** > 0,1882, dan Y.7 r
b. Uji Reliabilitas
Uji atau alat ukur pada pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan
skala variabel yang ada dengan skala variable yang dibuat, Kuesioner
4.12
92
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Variabel X1, Variabel X2, Variabel X3, dan Variabel Y
Cronbach's Cronbach's
Variabel Simbol Keterangan
Alpha hitung Alpha Tabel
X1 0,774 > 0, 600 Reliable
Very
X2 0,850 > 0, 600
Reliable
Very
X3 0,846 > 0, 600
Reliable
Y 0,764 > 0, 600 Reliable
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
X2, Variabel X3, dan Variabel Y memiliki nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6.
Reliable.
independen merupakan model regresi yang baik atau ideal. Dan uji
(Variance Inflantion Factori). Apabila nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF
>10, maka model regresi tidak ideal atau tidak bagus terjadi
Tabel 4.13
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4,131 1,316 3,139 ,002
Skeptisme
,165 ,060 ,222 2,731 ,007 ,285 3,514
Profesional
Pengalaman 10,06
,557 ,055 ,612 ,000 ,508 1,969
Auditor 3
Idependensi ,117 ,050 ,160 2,311 ,023 ,393 2,547
a. Dependent Variable: Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
Data primer yang diolah, SPSS.21
model regresi karena nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan Nilai VIF
Nilai Tollerance 0,285 > 0,100 dan Nilai VIF 3.514 < 10,00, Variabel X2
Nilai tollarance 0,508 > 0,100 dan Nilai VIF 1,969 < 10,00, dan Variabel
X3 Nilai Tolerance 0,393 > 0,100 dan Nilai VIF 2,547 < 10,00.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas untuk mengetahui apakah antara variabel
graphic scattet plot terdapat pola titik-titik tertentu maka terjadi indikasi
heteroskedastisitas, jika graphic scattet plot ada pola titik yang tidak jelas
serta pola titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada
Tabel 4.14
Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Skeptisme Pengalaman Unstandardized
Profesional Auditor Idependensi Residual
Spearman's Skeptisme Correlation
1,000 ,701** ,799** ,032
rho Profesional Coefficient
Sig. (2-
,000 ,000 ,738
tailed)
N 109 109 109 109
Pengalaman Correlation
,701** 1,000 ,574** ,017
Auditor Coefficient
Sig. (2-
,000 ,000 ,864
tailed)
N 109 109 109 109
Idependensi Correlation
,799** ,574** 1,000 ,043
Coefficient
Sig. (2-
,000 ,000 ,654
tailed)
N 109 109 109 109
Unstandardi Correlation
,032 ,017 ,043 1,000
zed Residual Coefficient
Sig. (2-
,738 ,864 ,654
tailed)
N 109 109 109 109
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Data primer yang diolah, SPSS.21
> 0,05 dan dengan nila Sig. (2-tailed) X1 0,738 >0,05, X2 > 0,864 > 0,05,
95
dan X3 0,654 > 0,05, maka model regresi Homogen atau terbebas dari
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilihat dari normal probability plot yang
residual normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Uji normalitas
Gambar 4.1
Uji Nomalitas
titik titik menyebar mengikuti garis diagonal, maka data dapat dilanjutkan
Kolmogrov yaitu uji data berdistribusi normal jika (asymp. Sig 2-tailed)
berada di atas 0,05 atau > 0,05. Uji normalitas dengan one sample
Tabel 4.15
Uji Nomalitas dengan one sample kolmogrov smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kemampuan
Auditor
Skeptisme Pengalaman Mendeteksi
Profesional Auditor Idependensi Kecurangan
N 109 109 109 109
Normal Mean 39,87 24,17 36,61 28,43
Parametersa,b Std.
4,085 3,332 4,154 3,032
Deviation
Most Absolute ,080 ,085 ,086 ,116
Extreme Positive ,080 ,071 ,086 ,082
Differences
Negative -,052 -,085 -,057 -,116
Kolmogorov-Smirnov Z ,838 ,890 ,898 1,208
Asymp. Sig. (2-tailed) ,484 ,407 ,395 ,108
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
karena nilai asymp Sig (2-tailed) > 0,05 yaitu X1 0,484 > 0,05, X2 0,407
d. Uji Linearitas
Uji linearitas melihat model yang digunakan sudah benar atau tidak
nilai signifikan < 0,05 maka spesifikasi model sudah benar dan variabel
Tabel 4.16
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Kemampuan Between (Combined)
Auditor Groups 638,119 19 33,585 8,429 ,000
Mendeteksi
Kecurangan Linearity 597,891 1 597,891 150,057 ,000
* Skeptisme
Profesional Deviation from
Linearity
40,228 18 2,235 ,561 ,918
signifikasi > 0,05 atau 0,918 > 0,05, sehingga model regresi linear.
3. Statistik Deskriptif
Gambaran deskripsi objek yang akan diteliti melalui populasi atau
data sampel, deskripsi atau gambaran data pada uji statistic dilihat dari mean,
Tabel 4.17
Statistik Deskritif
Descriptive Statistics
Statistic Statis Stati Stati Statisti Statisti Statistic Statisti Statistic Std. Statistic Std.
tic stic stic c c c Error Error
Skeptisme 109 20 30 50 4346 39,87 4,085 16,687 ,343 ,231 ,018 ,459
Profesional
Pengalaman 109 13 17 30 2634 24,17 3,332 11,102 -,155 ,231 -,712 ,459
Auditor
Idependensi 109 18 27 45 3990 36,61 4,154 17,260 -,050 ,231 -,478 ,459
Kemampuan 109 14 21 35 3099 28,43 3,032 9,192 -,196 ,231 -,519 ,459
Auditor
Mendeteksi
Kecurangan
Valid N 109
(listwise)
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
Dari data di atas Jumlah responden 109 untuk X1 dengan nilai range
20, nilai minimum 30 dan nilai maksimum 50 dengan sum 4346, mean 39,87,
dengan sum 2634, mean 24,17, standar deviasi 3,3325, variance 11,102,
dengan skewness 0,231, kurtosis 0,459. Dan untuk X3 nilai range 18 nilai
minimum 27 dan nilai maksimum 45 dengan sum 3990, mean 36,61 standar
deviasi 4,154, variance 17,260, dengan skewness 0,231, kurtosis 0,459. Serta
Y nilai range 14 nilai minimum 21 dan nilai maksimum 35 dengan sum 3099,
99
mean 28,43 standar deviasi 3,032, variance 9,912, dengan skewness 0,231,
kurtosis 0,459.
C. Pengujian Hipotesis
a. Uji Statistik F
Taraf signifikan dalam Uji statistic F sebesar 0,05, jika nilai
Tabel 4.18
Uji Statistik F
ANOVAa
Mean
Model Sum of Squares df Square F Sig.
1 Regression 796,852 3 265,617 142,380 ,000b
Residual 195,882 105 1,866
Total 992,734 108
a. Dependent Variable: Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
b. Predictors: (Constant), Idependensi, Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
100
hitung > F tabel, dan nilai F tabel = f(k;n-k), F(3;109-3), Ftabel = (3;106)
= 2,69, sehingga nilai F hitung > dari F tabel. 142,380 > 2,69 atau nilai
signifikan 0,00 < dari 0,05 yang artinya H0 ditolak dan H4 diterima artinya
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang rendah
Tabel 4.19
Uji Koefisen Determinasi (𝑹𝟐 )
Model Summaryb
Std.
Error of
Adjusted R the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 ,896a ,803 ,797 1,366 1,780
a. Predictors: (Constant), Idependensi, Pengalaman Auditor, Skeptisme Profesional
b. Dependent Variable: Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
101
dalam penelitian ini sebesar 0,797 atau 79,7 % dan sisanya 0,203 atau 20,3
dilakukan dengan t hitung dengan t tabel, jika t hitung > t tabel maka dapat
dikatakan Ho ditolak dan sebaliknya jika t hitung < t tabel maka dapat
Tabel 4.20
Uji Statistik t (Uji signifikan Parameter Individual)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4,131 1,316 3,139 ,002
Skeptisme
,165 ,060 ,222 2,731 ,007 ,285 3,514
Profesional
Pengalaman
,557 ,055 ,612 10,063 ,000 ,508 1,969
Auditor
Idependensi ,117 ,050 ,160 2,311 ,023 ,393 2,547
a. Dependent Variable: Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
Skpetisme professional (X1) bernilai signifikasi 0,007 < 0,05 dan nilai
dibandingkan dengan nilai t hitung > 1,98282 yaitu: 2,731 > 1,98282
pengalaman auditor (X2) bernilai signifikasi 0,000 < 0,05 dan nilai t
dengan nilai t hitung > 1,98282 yaitu: 10,063 > 1,98282 jadi H0 ditolak
idependensi (X3) bernilai signifikasi 0,023 < 0,05 dan nilai t tabel =
nilai t hitung > 1,98282 yaitu: 2,311 > 1,98282 jadi H0 ditolak dan H3
103
kecurangan (Y).
Tabel 4.21
Analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis)
Coefficientsa
Standar
dized
Unstandardized Coeffici Collinearity
Coefficients ents Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4,131 1,316 3,139 ,002
Skeptisme
,165 ,060 ,222 2,731 ,007 ,285 3,514
Profesional
Pengalaman
,557 ,055 ,612 10,063 ,000 ,508 1,969
Auditor
Idependensi ,117 ,050 ,160 2,311 ,023 ,393 2,547
a. Dependent Variable: Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan
Sumber : Data primer yang diolah, SPSS.21
X3, serta constanta (a) adalah 0 maka variabel kemampuan auditor dalam
3) Nilai koefiseien regresi pengalaman audior (X2) sebesar 0,557 artinya jika
4) Nilai koefiseien regresi idepedensi (X3) sebesar 0,117 artinya jika variabel
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilaksanakan, maka pengujian
dari nilai koefisien skeptisme professional sebesar 2,731 satuan, dan nilai
tidak pernah percaya apapun terhadap hal dikatakan oleh klien begitu saja,
sebuah keterangan, pembuktian, fakta, dan penegasan atas suatu obyek yang
oleh Suzy Novianti, (2008) dengan hasil Hasil penelitian ini terdapat 2
berbasis identifikasi jika diberi penaksiran resiko kecurangan yang tinggi dan
profesional auditor.
106
dari nilai koefisien skeptisme professional sebesar 10,063 satuan, dan dengan
mendeteksi kecurangan dan memberikan pendapat atau opini yang baik untuk
auditor dalam mendeteksi kecurangan. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai
koefisien skeptisme professional sebesar 2,311 satuan, dan nilai signifikasi
0,023 < 0,05.
Hal tersebut memiliki arti bahwa idepedensi terbebas dari segala
pengaruh dari berbagai pihak, tidak dikontrol oleh berbagai pihak, dan tidak
terkait dengan klien. Dengan kata lain seorang auditor yang bersikap
independent merupakan seorang auditor yang tidak dikontrol dan dan tidak
dapat dipengaruhi oleh berbagai pihak eksternal atau dari luar diri seorang
yang dilaksanakan Ida Ayu Indira Biksa dan I Dewa Nyoman Wiratmaja,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari Bab IV pembahasan di atas penulis dalam melakukan penelitian
kelamin, usia, jenjang pendidikan terkahir, jabatan, pengalaman kerja, dan masa
signifikasi 0,007 < 0,05, dengan nilai t hitung > 1,98282 yaitu: 2,731 >
1,98282, serta Nilai koefiseien regresi sebesar 0,165, maka dapat disimpulkan
sebesar 16,5%..
0,000 < 0,05, dengan nilai t hitung > 1,98282 yaitu: : 10,063 > 1,98282, serta
55,7%.
109
mendeteksi kecurangan (Y) atau Hipotesis (H3), bernilai signifikasi 0,023 <
0,05, dengan nilai t hitung > 1,98282 yaitu: : 2,311 > 1,98282, serta Nilai
(H4) dapat disimpulkan yaitu Nilai Signifikasi F hitung > F tabel, dan nilai F
> dari F tabel. 142,380 > 2,69 atau nilai signifikan 0,00 < dari 0,05 yang
(X1), Pengalaman Auditor (X2), dan Idependesnsi (X3) secara bersama sama
mendeteksi kecuarangan (Y) dalam penelitian ini sebesar 0,797 atau 79,7 %
B. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
Diharapkan penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan di
Penelitian ini juga dapat memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan
pada masa lalu dan menjadi referensi bagi penelitian di tahun berikutnya.
pelaporan keuangan.
3. Implikasi Metodologi
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui seperti apa
data regresi berganda sehingga memakai data statistik sebagai data primer
C. Saran
Berdasar kesimpulan di atas penulis memberikan saran dalam peneitian
idepedensi.
professional karena dalam penelitian ini sudah cukup baik sebesar 79,7 %