Resume Estimating Renal Function For Drug Dosing Decisions
Resume Estimating Renal Function For Drug Dosing Decisions
Ginjal merupakan suatu organ yang memiliki fungsi penting dalam keseimbangan air
dan metabolit dalam tubuh. Produk sisa berupa urin akan dikeluarkan dari ginjal melalui
saluran kemih untuk dikeluarkan dari tubuh. Sehingga kondisi ginjal dapat mempengaruhi
metabolisme khususnya proses ekskresi obat dalam tubuh.
Untuk menyesuaikan dosis obat yang diekskresikan melalui ginjal sebagai respons
terhadap penurunan fungsi ginjal, perlu dilakukan analisis kuantitatif laju filtrasi glomerulus
(GFR) pasien. Secara tradisional hal ini telah dilakukan dengan menggunakan persamaan
Cockcroft dan Gault atau pembersihan kreatinin yang diukur. Baru-baru ini persamaan
MDRD (Modifikasi Diet dalam Penyakit Ginjal) telah tersedia, memberikan perkiraan GFR
yang tersedia pada laporan patologi rutin.
Persamaan Terbaik
Penentuan GFR dapat dilakukan dengan menggunaan persamaan Cockcroft dan Gault
atau dengan persamaan MDRD (Modifikasi Diet Diet dalam Penyakit Ginjal). Pada orang
dewasa, hasil yang dihasilkan dari persamaan MDRD secara signifikan cenderung lebih
tinggi daripada hasil dari persamaan C&G, dengan demikian pemberian dosis obat cenderung
lebih tinggi.
Masing-masing persamaan menggunakan:
1
(atau mendekati, dalam kasus MDRD)
kreatinin serum
yang mencerminkan hubungan antara kreatinin serum dan GFR. Laju produksi kreatinin
sebanding dengan massa otot. Dengan demikian, masukan lain ke persamaan dirancang untuk
memberikan perkiraan massa otot pasien berdasarkan informasi yang tersedia.
Beberapa faktor yang dilibatkan dalam persamaan ini untuk memperkirakan kliren
kreatinin dalam 24 jam antara lain adalah:
Usia
Jenis kelamin
Berat badan pasien
Persamaan Cockcroft dan Gout dinyatakan dalam persamaan berikut:
konsentrasi urin ×keluaran volume urin per waktu
konsentrasi obat dalam plasma
Asumsi di balik rumus ini adalah bahwa massa otot, sebagaimana tercermin dari
kliren kreatinin, adalah persentase tertentu dari berat badan pasien yang turun secara linier
seiring bertambahnya usia pasien.
Persamaan MDRD
Persamaan ini dikembangkan pada subjek yang Sebagian besar menderita gagal ginjal,
namun formula MDRD memiliki keterbatasan yang cukup sigifikan. Keterbatasan MDRD
antara lain adalah:
Bias negatif pada nilai yang lebih tinggi dari 60 mL / menit / 1.73m 2 (benar ditulis
sebagai mL.min -1 .1.73m -2 )
Hasil tak jarang lebih dari 30% dari referensi nilai
Ketergantungan pada pilihan pengukuran kreatinin
Ketidakabsahan pada pasien dengan fungsi ginjal yang berubah dengan peningkatan
kinerja CKD-EPI dibandingkan formula MDRD atau C&G.
Rekomendasi
Berdasarkan penelitian ini, formula yang paling tepat untuk estimasi GFR pada
keputusan dosis obat adalah menggunakan formula CKD-EPI. Karena formula ini
memberikan estimasi GFR yang paling akurat, dengan menghilangkan normalisasi BSA jika
diperlukan. Keunggulannya yaitu ada hubungan numerik yang jelas antara GFR awal dengan
BSA yang dinormalisasi, ada hasil yang valid pada kreatinin standar dan hasil eGFR dapat di
amati langsung. Tetapi dalam praktiknya rumus C&G lebih resmi direkomendasikan untuk
digunakan karena memiliki faktor pendukung utama.
Lampiran
Formula Rumus Rumus
eCrCl Cockroft dan eCrCl (ml/menit) = [(140-Usia) x BB] / (0,813 x C kreatinin
Gault untuk lelaki) atau (x 0,85 untuk wanita)
eGFR eGFR-MDRD (mL min/1,73 m2) = 175 x (C kreatinin ×
0,0113)- 1,154 × usia- 0,203 (jika lelaki) atau 175 x (C kreatinin
x 0,742)- 1,154 × usia- 0,203 (jWika wanita)
Rumus CKD-EPI 3 :
Wanita, C kreatinin > 62 μmol / L
eGFR-CKD-EPI (mL / min / 1,73 m2) = 144 x (C kreatinin x
0.0113 / 0.7)- 1.209 × 0.993usia
C kreatinin ≤ 62 μmol / L
eGFR-CKD-EPI (mL / min / 1,73 m2) = 144 x (C kreatinin x
0.0113 / 0.7) - 0.329 x 0.993usia