Abstract
Background : body shaming is an experience that a person has when his shortcomings are
considered bad by others because of his body shape. Body shaming behavior is verbal
bullying by insulting, harassing or mocking someone's body. Objectives : This study was
conducted to analyze the relationship of bullying body shaming with self identity in
adolescents at SMA Negeri 102 Jakarta. Methods: This study used a cross sectional design
and was conducted on 140 samples with a random sampling method. Data collection uses a
questionnaire consisting of 2 parts, namely bullying body shaming and self-identity that have
tested the validity and reliability. Results : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara bullying body shaming dengan identitas diri (p value = 0,002) dan arah
hubungan positif dan kekuatan hubungan tersebut (r pearson = 0,258). Conclusions : There is
a relationship between bullying body shaming with self-identity.
harus melindungi kedamaian demi sampling dengan jumlah 140 responden yang
memiliki kriteria sebagai berikut : Siswa/i yang
menghormati kelemahan satu sama lain
duduk dibangku kelas X jurusan IPA dan IPS di
dan menjauhi kata-kata atau perbuatan
SMA Negeri 102 Jakarta Siswa/i yang pernah
yang mengganggu kedamaian orang-
mengalami bullying body shaming.
orang disekitar kita dengan tidak
Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner
melakukan body shaming atau melalui form online yang terdiri dari dua bagian
menganggap body shaming hanya sebagai yaitu bullying body shaming dan identitas diri
candaan atau lelucon semata (Sakinah, yang telah dilakukan uji validitas dan
2018). reliabilitas.
Studi pendahuluan yang dilakukan
di SMA Negeri 102 Jakarta pada 10 PEMBAHASAN
siswa kelas X yang pernah menjadi
Tabel 1 Distribusi Rata-Rata Responden,
korban bullying body shaming. Hasil
Tahun 2020 (n=140)
studi pendahuluan menunjukkan bahwa 8 Karakte Mean SD 95% CI Min-
siswa/i yang diwawancari mengatakan ristik Max
Low Upp
pernah menjadi korban body shaming er er
Usia 15,84 0,47 15,7 15,9 15-
berupa ejekan atau sindiran yang 4 6 1 17
Bullying 63,98 14,8 61,5 66,4 29-
berdampak bagi mereka merasa sedih,
body 06 0 5 91
malu, tidak percaya diri dan malas untuk shaming
Identitas 163,3 17,9 160, 166, 109-
bergabung dalam suatu kegiatan diri 4 58 33 34 208
disekolah. Selain itu 2 siswa yang pernah
menjdi pelaku body shaming disebabkan Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil
karena mereka perpendapat bahwa itu bahwa rata-rata usia responden / siswa/i
hanyalah bercandaan saja. SMA Negeri 102 Jakarta adalah 15,84
Penelitian ini bertujuan untuk tahun dengan usia termuda yaitu 15 tahun
mengetahui hubungan bullying body dan usia tertua yaitu 17 tahun. Rata-rata
shaming dengan identitas diri pada bulying body shaming 63,98 standar
remaja di SMA Negeri 102 Jakarta. devisiasi 14,806. Nilai tertinggi yang
Desain penelitian yang digunakan pada diperoleh responden adalah 91, sedangkan
penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian
nilai terendah responden yaitu 29. Hasil
ini dilakukan di SMA Negeri 102 Jakarta.
analisis dapat disimpulkan bahwa 95%
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan
diyakini rata-rata Bullying body shaming Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa
responden berada diantara 61,50 sampai karakteristik usia responden yang
dengan 66,45. rata-rata total skor identitas dihubungkan dengan identitas diri
diri responden sebesar 163,34 dengan menggunakan uji korelasi pearson
standar deviasi 17,958. Nilai tertinggi yang memiliki p value = 0,119, sehingga secara
diperoleh responden yaitu 208, sedangkan statistik dinyatakan tidak berhubungan.
nilai terendah responden adalah 109. Hasil remaja berusia 15-18 tidak memiliki
analisis dapat disimpulkan bahwa 95% pengaruh signifikan pada identifikasi diri,
diyakini rata-rata identitas diri responden karena pada tahap ini remaja mulai
berada diantara 160,33 sampai dengan membuat keputusan sendiri, lebih mampu
166,34. bertindak sebagai orang dewasa Suryadi
(2015). Remaja dibagi menjadi tiga
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik
Responden, Tahun 2020 (n=140) berdasarkan usia menurut (Monks et al.,
Karakteristik Frekuensi Persentase 2014) yaitu remaja awal dengan rentang
Jenis Kelamin
a. Laki-laki 50 35,7% usia 12-15 tahun, remaja tengah 15-18
b. perempuan 90 64,3% tahun dan remaja akhir 18-21 tahun. Pada
setiap tingkat, ada perubahan yang berbeda
Pada tabel 2 di atas dapat diketahui
dalam perilaku fisik, kognitif dan
gambaran karakteristik responden pada
sosioemosional.
siswa/i SMA Negeri 102 Jakarta dengan
Hal ini juga didukung oleh teori
kategori jenis kelamin didapatkan bahwa
(Batubara, 2016) yang menjelaskan bahwa
responden laki-laki sebanyak 50 orang
remaja yang berada pada tahap periode
(35,7%), sedangkan perempuan sebanyak
Late Adolescent dimulai pada usia 18
90 orang (64,3%). Maka dalam penelitian
tahun menunjukan adanya perubahan
ini mayoritas responden remaja di Sekolah
psikososial yaitu identitas diri menjadi
SMA Negeri 102 Jakarta adalah
lebih kuat, mampu memikirkan ide,
perempuan.
mampu mengekspresikan perasaan dengan
Tabel 3 Hubungan Usia dengan Identitas kata-kata, lebih menghargai orang lain,
Diri, Tahun 2020 (n=140) lebih konsisten terhadap minatnya, bangga
Variabel R P value N
Usia dengan 0,132 0,119 140 dengan hasil yang dicapai, selera humor
Identitas lebih berkembang, serta emosi lebih stabil.
Diri
wanita hanya dengan pernikahan, jadi
Tabel 4 Hubungan Jenis Kelamin dengan
sekarang harapan pria dan wanita relatif
Identitas Diri, Tahun 2020 (n=140)
Jenis Mean SD P N sama dan sejajar sehingga dalam
Kelamin Value
Laki-Laki 165,02 19,7 0,410 140
pencapaian identitas dirinya, baik remaja
31 perempuan maupun remaja laki-laki dapat
Perempuan 162,40 16,9
37 bersaing secara sehat (Chairani, 2018).
body shamig dengan identitas diri di SMA Batubara. J.R.L. 2016. Adolescent
Development (Perkembangan
Negeri 102 Jakarta, menggunakan Uji Remaja). Sari Pediatri Vol. 12 No. 1.
Kolerasi Pearson didapatkan hasil dari data Chairani, L.-. 2018. Body Shame dan
demografi yang diperoleh dari nilai p value Gangguan Makan Kajian Meta-
Analisis. Buletin Psikologi, 26(1), 12–
0,119 ( > 0.05) yang menunjukan tidak 27.
adanya korelasi atau tidak ada hubungan https://doi.org/10.22146/buletinpsikol
ogi.27084
bermakna antara usia dengan identitas diri.
Damanik, Tuti .M. 2018. Skripsi:
Selain itu diperoleh nilai p value sebesar Dinamika Psikologis Perempuan
0,410 yang berarti nilai p value > 0,05, Mengalami Body Shame. Akses pada
tanggal 23 November 2018 pukul Proceeding of Art & Design, 5(3), 1–
13.00 WIB. 12.
https://repository.usd.ac.id/30840/2/1
19114172_full.pdf Purwanti, F. 2013. Developmental and
Clinical Psychology. IDENTITAS
Dolezal. 2015. The Body and Shame: DIRI REMAJA PADA SISWA KELAS
Phenomenology, Feminism, and the XI SMA NEGERI 2 PEMALANG
Socially Shaped Body’. DITINJAU DARI JENIS KELAMIN,
1(1), 21–27.
Fauzia, tri fajariani, & Rahmiaji, lintang
ratri. (2019). MEMAHAMI Ramadhani, T. N., & Putrianti, F. G. 2014.
PENGALAMAN BODYSHAMING Hubungan antara kepercayaan diri
PADA REMAJA PEREMPUAN. dengan citra diri pada remaja akhir.
Memahami Pengalaman Body 4(2), 22–32.
Shaming Pada Remaja Perempuan.
Rosita, T., Irmayanti, R., & Hendriana, H.
Febriyani, Y. A., & Indrawati, E. S. 2016. 2019. Body Shame pada Siswa.
KONFORMITAS TEMAN SEBAYA Journal of Innovative
DAN PERILAKU BULLYING PADA Counseling:Theory, Practice &
SISWA KELAS XI IPS. 5(1), 138–143. Research, 3(2), 76–82.
Hidayat, R., Malfasari, E., & Herniyanti, Sa’id, M. 2015. Mendidik Remaja Nakal.
R. 2019. Hubungan Perlakuan Body Yogyakarta : Penerbit Semesta
Shaming Dengan Citra Diri Hikmah.
Mahasiswa. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(1), 79. Sakinah. 2018. “ Ini Bukan Lelucon ”:
https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019. Body Shaming, Citra Tubuh, Dampak
79-86 dan Cara Mengatasinya. 1, 1.
Husni, M. A., & Eko, I. 2013. Identitas Santrock, J. W. 2011. Adolescence. Boston,
Diri Ditinjau Dari Kelekatan Remaja USA : McGraw Hill.
Pada Orang Tua Di SMKN 4 Smolak, I., & Chun-Kennedy, C. 2015.
Yogyakarta. Jurnal SPIRITS, Vol. 3, Sociocultural influences on the
No.2, Mei 2013. 1-92, 3(9), 1–92. development of eating disorders and
https://doi.org/10.1017/CBO9781107 obesity. VA: American Counseling
415324.004 Association Press.
Marta, S. 2016. Eating Behaviors UNICEF. 2019. UNICEF DATA:
Exploring the effect of external shame Monitoring the SItuation of Children
on body appreciation among and Women.
Portuguese young adults : The role of
self-compassion. Eating Wong, D. . 2014. Buku Ajar Keperawatan
Behaviors,23, 174–179. Pediatrik. Jakarta : EGC.
https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2016.
Monks, F. J., Knoers, A. M. P., &
Haditono, S. R. 2014. Psikologi
perkembangan: Pengantar dalam
berbagai bagiannya. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Prameswari, A., & Tohir, M. 2018.
Perancangan Kampanye Cegah Body
Shaming Pada Remaja Perempuan. E-