Rangkuman Asal Usul
Rangkuman Asal Usul
2.1 Antesenden-antesenden
Di lingkungan yang berbahasa Jerman, selama hampir satu abad berlangsung
protes yang melawan pereduksian status psikologi ke dalam ilmu pengetahuan alam.
Pada bab bab terdahulu kita menyinggung intensionalitas yang dikemukakan oleh
Brentano dan Husserl serta simbolisme yang dikemukakan oleh Cassirer sebagai
gambaran yang khas manusia dan sebagai proses proses yang patut diselidiki oleh siapa
pun yang mempelajari manusia. Salah seorang yang sejaman dengan ilmu pengetahuan
psikologi yang menekankan sifat dinamis dan pertumbuhan yang unik dari masing-
masing individu. la menegaskan bahwa ilmu pengetahuan alam psikologi tidak memadai
bagi pemahaman manusia. Dengan karakter atomistiknya, psikologi laboratorium
(wundt tidak bisa mempersepsi manusia sebagai keseluruhan. Murid Dilthey, Eduard
Spranger, yang lebih suka menggunakan metode intuitif dibandingkan metode
laboratorium, mempelajari kepribadian individu sebagai keseluruhan dalam relasi
dengan lingkungan historisnya serta dengan tujuan-tujuan dan nilai-nilainya. Dengan
hasil-hasil penelitiannya, aliran Wurzburg di bawah pimpinan Oswald Kulpe telah
memperlihatkan karakter tak bisa diukur yang terdapat pada proses proses berpikir.
Dalam nada yang sama, para tokoh psikologi Gestalt -Wertheimer, Kohler, dan Koffka-
menekankan nilai introspeksi fenomenologis dan mengaitkannya dengan eksperimentasi
objektf dalam pendekatan holistik mereka terhadap manusia. Semua peneliti Jerman
pelopor itu mengakui dimensi internal manusia sebagai urusan ilmu pengetahuan
psikologi.
2
2.2 Kemunculan Psikologi Humanistik
Psikologi Humanistik dimulai di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1950-an.
Faktor yang memberi andil pada kemunculan Psikologi humanistik antara lain adalah:
A. Ketidakpuasan terhadap jalan yang ditempuh oleh psikologi awal abad ke-20, yaitu
ketidakpuasan pada Psikologi, terutama Psikologi Behavioristik. Para tokohnya
merasa bahwa psikologi behavioristik menjadi ‘mendehumanisasi’ yakni, meskipun
menunjukkan keberhasilan yang spektakuler dalam area-area tertentu, gagal untuk
memberikan sumbangan yang besar kepada pemahaman manusia dan kondisi
eksistensialnya.
B. Keyakinan yang dianut oleh sejumlah ahli psikologi yaitu, bahwa Psikologi telah
terlalu lama mempelajari fungsi-fungsi manusia, memusatkan perhatiannya pada
hal-hal sekunder dan periperal seraya mengabaikan hal-hal yang primer dan
esensial.
1. Maslow :
Makalah (tahun 1950) tentang individu yang mengaktualisasikan diri.
Buku (tahun 1954) berjudul : Motivation and Personality.
2. Buku Allport (tahun 1955) berjudul : Becoming.
3. Buku Moustakas (tahun 1956) berjudul : The Self.
4. Buku Gardner Murphy (tahun 1958) berjudul : Human Potentialities.
5. Buku John Cohen (tahun 1958) berjudul : Humanistic Psychology.
6. Buku B. Berelson dan G.A Steiner (tahun 1964) berjudul : Human Behavior: An
Inventory of Scientific Findings.
1. Erich Fromm
2. Kurt Goldstein
3. Karen Horney
4. Gordon Allport
5. Henry Murray
3
Rangkaian Peristiwa
Egon Brunswik (ahli psikologi dan filsuf) mendesak psikologi agar membebaskan diri dari
1954
ilmu pengetahuan alam yang nomotetik-reduksionis.
Robert Oppenheimer (ahli fisika), melalui suratnya yang dialamatkan kepada pertemuan
tahunan Perhimpunan Psikologi Amerika memperingatkan para ahli psikologi agar tidak
1955 mencontoh ilmu pengetahuan fisiknya yang telah ketinggalan zaman dan menganjurkan
pluralisme dalam metodologi yang akan mencakup metode-metode naturalistik dan
deskriptif.
Maslow disebut sebagai pendiri psikologi humanistik, meskipun ia sendiri pada tahun 1970
1970 mengatakan bahwa psikologi humanistik adalah ‘hasil karya banyak orang’, dan “tidak ada
nama besar seseorang yang bisa digunakan untuk mengkarakterisasinya.”
Psikologi Humanistik adalah produk dari banyak individu dan merupakan asimilasi
dari banyak pemikiran, khususnya pemikiran fenomenologi dan eksistensial. Bagaimanapun,
psikologi humanistik juga adalah suatu ungkapan dari pandangan dunia yang lebih luas, serta
merupakan bagian dari kecenderungan humanistik universal yang mengejawantahkan diri
dalam ilmu-ilmu pengetahuan sosial, pendidikan, biologi, dan filsafat imu pengetahuan. Ia
adalah suatu segmen dari gerakan yang lebih besar yang mengaku hendak berlaku adil
terdahap kemanusiaan manusia serta – Menurut ungkapan Brewster Smith (tahun 1969) –
berusaha membangun ilmu pengetahuna tentang manusia yang diperuntukkan bagi manusia
pula.
4
2.3 Perkembangan Psikologi Humanistik
Perkembangan Psikologi Humanistik Garis besar umum psikologi humanistik
pertama kali dikemukakan oleh Maslow pada tahun 1954 dalam kepala suratnya yang
berbunyi: "Orang-orang yang menaruh minat pada studi ilmiah tentang kreativitas, cinta,
nilai-nilai yang lebih tinggi, otonomi, pertumbuhan, aktualisasi diri. dan asan kebutuhan
dasar". Manifesto psikologi humani yang pertama kali diungkapkan di Amerika adalah
pidato dengan judul Humanistic Psychology. A New Breakthrough yang dibacakan oleh
James T.Bugental dalam pertemuan Perhimpunan Psikologi Orange County (California)
pada tahun 1962, dan dimuat dalam American Psychologist pada tahun 1963.
Di Inggris, John Cohen, guru besar psikologi di Universitas Manchster, ia menjelaskan
posisi humanistiknya dengan mengatakan bahwa “subjek studi psikolgi tidak lain adalah
manusia; psikologi bukanlah bagian dari fisiologi. Langkah pertama kita karenanya
haruslah mempelajari apa yang khas paa manusia”.
Di Jerman, Albert Wellek, bekas guru besar psikologi dan direktur Institut Psikologi
Univendtas Mainz, seara konsisten menunjukkan penekanan pada unsur-unsur
humanistic dalam tulisan-tulisannya, khususnya tulisan di lapangan kepribadian di mana
ia memberikan sumbangan-sumbangannya yang paling besar.
Di Amerika, psikologi humanistic memperoleh dukungan pertama-tama dari para
psikoterapis,para ahli psikologi klinis dan para ahli psikologi yang menaruh perhatian
pada teori kepribadian, tetapi lambat laun ia memperoleh pengikut dari kalangan-
kalangan lain,yakni akademis dan eksperimental. Pada tahun 1969 Maslow diangkat
sebagai presiden Perhimpunan Psikologi Amerika yang merupakan tana bahwa tema-
tema humanistik yang didukungnya memperoleh pengakuan dan respek dari para ahli
psikologi Amerika. Pada tahun 1970, Perhimpunan Psikologi Amerika menyetujui
pembentukan Divisi Psikologi Humanistik (Divisi ke-32). Maksudnya adalah “untuk
menerapkan konsep-konsep, teori-teori, dan filsafat Psikologi Humanistik pada
penelitian, pendidikan, dan penerapan-penerapan professional pada psikologi ilmiah”.
Carmi Harari, seorang ahli psikologi klinis, terpilih sebagai presiden pertama ketika divisi
baru ini diresmi dibentuk pada tahun 1971.
5
Maslow mengajar di Brooklyn Collage (1937-1951). Maslow menjadi guru besar
psikologi di Universitas Brandeis. Menjadi ketua departemen psikologi (1951-1961).
Tahun 1969, Maslow menjadi pengajar pada Yayasan William Price Laughin di Menlo
Park, California. Maslow menulis sejumlah buku. Buku-buku yang paling dikenal dan luas
dibaca adalahToward A Psychology of Being(1962), danMotivation and Personality
(1954).
Psikologi harus lebih manusiawi. Yakni lebih memusatkan perhatian pada masalah-
masalah kemanusiaan dibandingkan pada masalah-masalah keorganisasian
Psikologi harus lebih memalingkan perhatian kepada studi tentang filsafat, ilmu
pengetahuan, estetika, dan terutama studi tentang etika dan nilai-niai
Psikologi Amerika harus lebih berani, kreatif, dan harus mencoba menemukan,
bukan hanya waspada dan hati-hati dalamm enghindari kesalahan-kesalahan
Psikologi harus menjadi lebih positif dan tidak negatif. Ia harus memiliki batas-batas
yang lebih tinggi dan jangan takut terhadap kemungkinan-kemungkinan yang lebih
tinggi yang ada pada manusia
Psikologi harus mempelajari ke dalaman sifat manusia. Selain tingkah laku yang
nampak mempelajari kesadaran dan ketidaksadaran
Psikologi akademis terlalu eksklusif Barat Iya perlu juga mengambil sumber-sumber
dari timurIya terlalu menekankan objektivitas Terlalu umum Terlalu memusatkan
perhatian padahal-halluar Dan terlalu behavioral Serta harus belajar lebih banyak
tentang hal-hal yang subjektif, pribadi, batin, dan meditatif Introspeksi yang telah
dibuang sebagai suatu teknik yang harus dikembalikan ke dalam penelitian psikologi
Para ahli psikologi harus mempelajari pengalaman-pengalaman yang bertujuan
disamping cara-cara mencapai tujuan yang pragmatis, berguna, dan bertujuan
Psikologi harus mempelajari manusia bukansebaga itanahlempung yang pasif Yang
tidak berdaya yang di tentukan oleh kekuatan-kekuatan luar
Kaum intelektual cenderung terserap oleh abstraksi-abstraksi kata-kata dankonsep-
konsep melupakan pengalaman nyata yang orisinil yang menjadi asal mula segenap
ilmu pengetahuan
Pelajaran-pelajaran dari Psikologi gestalt dan teori organismik belum sepenuhnya
diintegrasikan kedalam psikologi manusia adalah unit yang tidak bisa direduksi
sekurang-kurangnya sejauh yang ditunjukkan Oleh penelitian-penelitian psikologi
segala sesuatu yang ada dalam dirinya berhubungan dengan segala sesuatu yang
lainnya dalam derajat yang lebih besar maupun yang lebih kecil
6
Para ahli psikologi harus menyediakan lebih banyak waktu bagi studi yang intensif
tentang persentunggal yang unik serta harus menyeimbangkan perhatiannyapada
manusia yang di generalisasikan dan pada kesanggupan kesanggupan yang
digeneralisasikan dan diabstraksikan
Akhirnya dengan mulai mengetahui lebih banyak tentang keinginan-keinginan yang
dilegitimasi dan tentang kebutuhan-kebutuhan akan pertumbuhan pribadi dari
pemenuhan diri atau akan kesehatan psikologis maka kita harus menyusun tugas
menciptakan kebudayaan yang sehat
- Memusatkan perhatian pada orang yang mengalami sehingga berfokus pada pengalaman
sebagai fenomenon primer dalam mempelajari manusia
- Menekankan pada kualitas-kualitas khas manusia seperti memilih, kreativitas, menilai, dan
realisasi diri sebagai dari pemikiran manusia yang mekanistik dan reduksionistik
- Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur penelitian apa yang akan digunakan, serta menentang penekanan
yang berlebihan pada objektivitas yang mengorbankan signifikasi
- Memberi perhatian penuh dan meletakkan nilai tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu
Meskipun memiliki ciri-ciri umum seperti diatas, namun para tokoh psikologi humanistik
memiliki pandangan yang berbeda satu sama lain. Pada tahun 1967, menurut Bugental
“psikologi humanistik banyak dipopulerkan oleh apa yang ditentang maupun oleh apa yang
diafirmasikannya.”
Psikologi humanistik memiliki ideologi yang heterogen karena inti konseptual dan dalil-
dalil positif dari psikologi humanistik sulit dipahami. Maka dari itu, Maslow (1969) menyebut
psikologi humanistik sebagai “koalisi berbagai sempalan psikologi ke dalam suatu filsafat
tunggal.”
7
Esensi filsafat tunggal yang disebutkan oleh Maslow berwujud pengakuan bahwa spesies
manusia memiliki ciri-ciri dan kesanggupan-kesanggupan yang unik; terdapat nilai-nilai utama
universal yang menjadi bagian dari alam biologis manusia bersifat naluriah dan tidak dipelajari.
Tujuannya untuk realisasi diri atau aktualisasi diri yaitu pengungkapan dan penggunaan
kemungkinan-kemungkinan dan kegunaan-kegunaan secara penuh.
2.7 Penerapan-Penerapan
Psikologi humanistik menginsyafi roh manusia dan kebutuhannya untuk memuaskan
diri da untuk menemukan makna dalam hidupnya, serta percaya bahwa masing-masing
orang adalah agen yang paling bertanggung jawab atas kehidupan dirinya sendiri.
Karena itu prinsip-prinsip psikologi humanistik memiliki implikasi-implikasi bagi:
1. Etika (Kurtz, 1969)
2. Agama (Hammes, 1971)
3. Hukum (Stone, 971)
8
Angan-angan Maslow adalah penciptaan masyarakat yang sinergik, atau,
sebagaimana disebutkan oleh Maslow, masyarakat yang sehat tempat orang-orang
bekerja sama bagi kemajuan bersama dan tempat mereka bisa mengembangkan
potensi-potensi serta memuaskan kebutuhan-kebutuhan tanpa membatasi kebebasan
sesamanya. Dengan kata lain, blueprint atau cetak biru program psikologi humanistik
adalah pencipataan masyarakat yang baik yang memungkinkan orang-orang mampu
mengaktualisasikan diri.
1. Pendidikan
Willis Harman (1971), seorang ahli pendidikan terkemuka dari Universitas Stanford,
meramalkan bahwa indiviu yang dididik dalam orientasi humanistik akan “menjadi
manusia yang otentik”.
2. Bisnis
Pembaharuan humanistik diperlukan dalam bisnis dan industri. Dalam buku Maslow
yang berjudul Eupsychian Management (1965), Maslow menguraikan teorinya tentang
manajemen yang mengandalkan keberadaan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi
dan kebutuhan-kebutuhan meta dalam diri segenap pegawai, tidak menjadi soal sebarap
tinggi taraf intelektual mereka.
9
Hasil-hasil tersebut mengukuhkan keyakinan para ahli psikologi humanistik bahwa
taraf efisiensi yang paling tinggi hanya bisa dicapai dengan memperhatikan pemuasaan
kebutuhan aktualisasi diri.
3. Psikoterapi
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Para pendirinya :
SARAN
Kami sangat mengharapkan kritik serta saran dari pembaca karena dalam penyusunan
makalah ini, kami tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu saran dan kritik sangatlah membantu
kami untuk memperbaiki, mengevaluasi, serta menjadikan makalah ini lebih baik dalam segala
aspeknya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12