Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI

No. Dokumen : SOP/…/PKM.KTJ/…/2019


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 3
UPTD
BUSAERI,S.IP.,SKM.,MM.
PUSKESMAS
NIP.196401161985021001
KERTAJATI
1. Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah ≥ 90 mmHg
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk petugas dapat menegakan diagnose
hipertensi dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan hipertensi
sesuai SOP,
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kertajati Nomor:445.4/ 03/Admen/2018
Tentang peningkatan mutu dan kinerja puskesmas, sasaran kinerja ukm,dan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien UPTD puskesmas Kertajati
4. Referensi  Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tentang Pelayanan Kesehatan Puskesmas
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi.
 Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan Primer,Edisi I,
hal 162-165.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut
2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan ananamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan nyeri
kepala, mudah emosi, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sulit tidur, mata
berkunang-kunang dan pusing
4. Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi
senelumnya, apakah sedang mengkonsumsi obat anti hipertensi, bila ada jenis obat
anti hipertensi apa yang sedang digunakan
5. Petugas memeriksa tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
7. Petugas megakan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, yaitu

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)


Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110
8. Petugas menulis resep
Obat hipertensi dimulai dengan dois kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai
respon penurunan tekanan darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal
Pemberian obat anti hipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan
jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian obat tunggal atau kombinasi
a. Captopril 12,5 mg/ 25mg
b. Amilodipin 10 mg
c. HCT 1x25 mg sesuai dengan indikasi dan klasifikasi hipertensi
9. Petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di apotik
10. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan, diagnose dan terapi di rekaman medic
pasien
11. Petugas menulis hasil diagnose, terapi di buku register
6. Diagram Alir Petugas memanggil pasien, Petugas
dan mencatat identitas dibuku Petugas memeriksa
registrasi melakukan tanda-tanda
anamnesa vital Sign
pasien

Petugas menegakan
Petugas Melakukan
diagnose berdasarkan
menegakan pemeriksaan fisik
hasil pemeriksaan fisik
diagnosa meliputi TD, nadi
dan anamnesa

Petugas mempersilahkan Petugas menulis


Petugas
pasien mengambil obat di hasil pemeriksaan
menulis resep
apotik dan terapi RM

Menulis hasil pemeriksaan Petugas memberikan


dalam buku register edukasi kepada pasien

7. Unit terkait 1. Klinik Umum


2. UGD
3. Rawat inap
4. Farmasi
No Yang diubah Isi Perubahan Tgl, mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai