Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI GRAVITASI BUMI

DI SUSUN OLEH :
Muh. Asrafi Najmi Zainuddin (1820121097)
A.Anugrah Wiratama R.Kahar (1820121098)
Hamdan (1820121099)
M Irsan (1820121100)
Christian Palallang (1820121101)
Arwin (1820121102)

UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2018
KATA PENGANTAR

  Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
    
    Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
    
    Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
    

                                                                                      Makassar,  Desember 2018


    
                                                                                              Penyusun:

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumus Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
D. Manfaat............................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 4

A. Hukum Newton tentang Gravitasi Universal................................... 4


B. Jenis-jenis Hukum Kepler................................................................ 5
1. Hukum I Kepler......................................................................... 5
2. Hukum II Kepler........................................................................ 6
3. Hukum III Kepler....................................................................... 6
C. Implementasi Hukum Gravitasi Newton.......................................... 6
1. Menghitung Massa Bumi........................................................... 7
2. Menghitung Massa Matahari..................................................... 7
3. Menghitung Kecepatan Satelit................................................... 7
4. Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi........................................ 8

BAB III : PENUTUP................................................................................... 9

A. Keimpulan........................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang   
       Banyak literature yang menyebutkan tentang jari-jari bumi, ataupun
massa bumi. Kita sering mengamati pergerakan matahri yang terbit di sebelah
timur dan tenggelam di bagian barat. Pada waktu malam kita melihat bulan dan
bintang dilangit. Dalam hal ini yang terjadi karena adanya Gravitasi yang
membuat planet-planet mengintari matahari.
        Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua
partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari
mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam
mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang
lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk
makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga
menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda
angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
       Gravitasi menarik segala benda yang berada di atmosfir bumi untuk
jatuh kembali ke tanah dengan akselerasi (g) rata-rata 9.8 m/s². Dengan gravitasi
itu semua benda di permukaan bumi bisa diam di tempatnya masing-masing dan
dengan itu pula lah kita bisa berdiri stabil di tempat kita berada.
Ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tidak mempunyai massa, karena
gravitasi hanya memberikan efek pada benda yang mempunyai bobot. Cara kedua
ini kelihatannya lebih mudah dan sudah banyak diaplikasikan. Manusia bisa
meluncurkan roket, mendisain pesawat bahkan mengorbitkan satelit selama
berbulan-bulan. Perlu diketahui bahwa persoalan yang dipikirkan Newton ini telah
ada sejak zaman yunani kuno. Ada dua persoalan dasar yang telah diselidiki oleh
orang yunani, jauh sebelum Newton lahir. Persoalan yang selalu dipertanyakan
adalah mengapa benda-benda selalu jatuh ke permukaan bumi dan bagaimana

1
gerakan planet-planet, termasuk matahari dan bulan (matahari dan bulan pada
waktu itu digolongkan menjadi planet-planet). Orang-orang Yunani pada waktu
itu melihat kedua persoalan di atas (benda yang jatuh dan gerakan planet) sebagai
dua hal yang berbeda.
       Demikian hal itu berlanjut hingga zaman Newton. Jadi apa yang
dihasilkan oleh dibangun di atas hasil karya orang-orang sebelum dirinya. Yang
membedakan Newton dan orang-orang sebelumnya adalah bahwa Newton
memandang kedua persoalan dasar di atas (gerak jatuh benda dan gerakan planet)
disebabkan oleh satu hal saja dan pasti mematuhi hukum yang sama. Pada abad
ke-17, menemukan bahwa ada interaksi yang sama yang menjadi penyebab
jatuhnya buah apel dari pohon dan membuat planet tetap berada pada orbitnya
ketika mengelilingi matahari. Demikian juga bulan, satu-satunya satelit alam
kesayangan bumi tetap berada pada orbitnya. Dalam makalah ini, penulis
mencoba mengkaji mengenai penerapan hokum gravitasi newton.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, beberapa masalah yang akan dibahas yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Hukum Newton tentang Gravitasi Universal?
2. Bagaimana bunyi jenis-jenis Hukum Kepler?
3. Bagaimana penerapan Hukum Gravitasi Newton?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai


dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. untuk mengetahui Hukum Newton tentang Gravitasi Universal
     2.  untuk mengetahui bunyi dari jenis-jenis Hukum Kepler
     3.  untuk mengetahui Implementasi Hukum Gravitasi Newton

2
D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperolah dalam penulisan makalah ini, yakni:
     1.  secara teoritis, dapat dijadikan bahan referensi penelitian berikutnya,
     2.  secara praktis, dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi siswa untuk
mempelajari implementasi Hukum Gravitasi Newton

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hukum Newton tentang Gravitasi Universal


       Hukum gravitasi universal yang dirumuskan oleh Newton, diawali
dengan beberapa pemahaman dan pengamatan empiris yang telah dilakukan oleh
ilmuwan-ilmuwan sebelumnya. Mula-mula Copernicus memberikan landasan
pola berfikir yang tepat tentang pergerakan planet-planet, yang semula dikira
planet-planet tersebut bergerak mengelilingi bumi, seperti pada konsep Ptolemeus.
Copernicus meletakkan matahari sebagai pusat pergerakan planetplanet, termasuk
bumi, dalam gerak melingkarnya. Kemudian dari data hasil pengamatan yang
teliti tentang pergerakan planet, yang telah dilakukan Tycho Brahe, Kepler
merumuskan tiga hukum empiris yang dikenal sebagai hukum Kepler mengenai
gerak planet, yang akan dibahas pada pokok bahasan kedua.
       Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang fisika berarti gaya tarik
untuk saling mendekat satu sama lain. Dalam bidang fisika tiap benda dengan
massa m1 selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan benda lain (dengan massa
m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain selalu akan saling tarik-menarik.
Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang mekanika klasik
bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian
banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
       Gaya tarik menarik gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton melalui
tulisannya di journal Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica pada tanggal 5
Juli 1687 dalam bentuk rumus sebagai berikut: ,di mana:
·         F adalah besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut,
·         G adalah konstante gravitasi,
·         m1 adalah massa dari benda pertama
·         m2 adalah massa dari benda kedua, dan
·         r adalah jarak antara dua massa tersebut.
       Teori ini kemudian dikembangkan lebih jauh lagi bahwa setiap benda angkasa
akan saling tarik-menarik, dan ini bisa dijelaskan mengapa bumi harus berputar
mengelilingi matahari untuk mengimbangi gaya tarik-menarik gravitasi bumi-

4
matahari. Dengan menggunakan fenomena tarik menarik gravitasi ini juga, meteor
yang mendekat ke bumi dalam perjalanannya di ruang angkasa akan tertarik jatuh
ke bumi.
B. Jenis-jenis Hukum Kepler
Hukum-Hukum Keppler
       Karya Keppler sebagian di hasilkan dari data – data hasil pengamatn yang di
kumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet – planet dalam geraknya di luar
angkasa . Hukum ini telah di cetuskan Keppler setengah abad sebelum Newton
mengajukan ketiga hukumnya tentang gerak dan hukum gravitasi universal .
Penerapan hukum gravitasi Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak
benda-benda angkasa. Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang
mengorbit satu sama lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama,
sebagai contoh Charon—Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh.
Bulan—Bumi(~1:100), atau perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh
Merkurius—Matahari (~1:10,000,000).
       Dalam semua contoh di atas, kedua badan mengorbit mengelilingi satu pusat
massa, barycenter, tidak satu pun berdiri secara sepenuhnya di atas fokus elips.
Namun, kedua orbit itu adalah elips dengan satu titik fokus di barycenter. Jika
rasio massanya besar, sebagai contoh planet mengelilingi Matahari, barycenternya
terletak jauh di tengah obyek yang besar, dekat di titik massanya. Di dalam contoh
ini, perlu digunakan instrumen presisi canggih untuk mendeteksi pemisahan
barycenter dari titik masa benda yang lebih besar. Jadi, hukum Kepler pertama
secara akurat menjabarkan orbit sebuah planet mengelilingi Matahari.
       Karena Kepler menulis hukumnya untuk aplikasi orbit planet dan Matahari,
dan tidak mengenal generalitas hukumnya, artikel ini hanya akan mendiskusikan
hukum di atas sehubungan dengan Matahari dan planet-planetnya.

1. Hukum I Kepler
 “Lintasan setiap planet mengelilingi matahari merupakan sebuah elips dengan
matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.”

5
      Hukum I ini dapat menjelaskan akan lintasan planet yang berbentuk elips,
namun belum dapat menjelaskan kedudukan planet terhadap matahari, maka
muncullah hukum II Kepler. Keplpler tidak mengetahui alasan mengapa planet
bergerak dengan cara demikian . Ketika mulai tertarik dengan gerak planet –
planet , Newton menemukan bahwa ternyata hukum – hukum Keppler ini bisa
diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak
Newton . Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk
akal mengenai hukum gravitasi , hanya satu yang berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Keppler.

2. Hukum II Kepler
     “ Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik
dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam
waktu yang sama “.
       Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet, menyapu
luas jaring yang sama dalam selang waktu yang sama. Hal yang paling utama
dalam hukum II Keppler adalah kecepaan sektor mempunyai harga yang sama
pada semua titik sepanjang orbit yang berbemtuk elips.
3. Hukum III Kepler
    “Kuadrat periode planet mengintari matahari sebanding dengan pangkat tiga
rata-rata planet dari matahari.”
       Newton menunjukkan bahwa hukum III Keppler juga bisa diturunkan secara
matematis dari hukum Gravitasi Universal dan hukum Newton tentang gerak dan
gerak melingkar.

C.   Implementasi Hukum Gravitasi Newton


       Bagaimana para ilmuwan bisa mengetahui tentang jari-jari bumi ataupun
massa bumi. alat ukur apa yang digunakan. Masih kelanjutan tentang gaya

6
gravitasi yang menjadi dasar keilmuwan kita sebelumnya, para ilmuwan bisa
memecahkan persoalan tersebut yang mungkin pernah ada dalam benak kita.
       Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur
dalam laboratorium.
1. Menghitung Massa Bumi
        Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi R
= 6,37 × 106 m (bumi dianggap bulat sempurna). Berdasarkan rumus percepatan
gravitasi bumi, Anda bisa menghitung besarnya massa bumi.
2. Menghitung Massa Matahari
       Telah Anda ketahui bahwa jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m
dan periode bumi dalam mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.
Berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari.
3. Menghitung Kecepatan Satelit
       Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih besar
dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak satelit
buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset teknologi.
Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara, yaitu hukum
gravitasi dan gaya sentrifugal.
a. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Hukum Gravitasi
        Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R. Anda tinjau gerakan satelit dari pengamat di bumi. Di sini gaya yang
bekerja pada satelit adalah gaya gravitasi. Berdasarkan rumus hukum II Newton, 
Anda dapat mengetahui kecepatan satelit.
b. Menghitung Kecepatan Satelit Menggunakan Gaya Sentrifugal
       Sebuah satelit memiliki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul karena
pengamatan dilakukan dalam sistem non inersial (sistem yang dipercepat,

7
yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya gravitasi.
4. Menghitung Jarak Orbit Satelit Bumi
       Apabila satelit berada pada jarak r dari pusat bumi, maka kelajuan satelit saat
mengorbit bumi dapat dihitung dengan menyamakan gaya gravitasi satelit dan
gaya
Sentripentalnya.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
       Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis menyimpulkan :
       Gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan
sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak kedua benda. Hukum tarik-menarik gravitasi Newton dalam bidang
fisika berarti gaya tarik untuk saling mendekat satu sama lain. Dalam bidang
fisika tiap benda dengan massa m1 selalu mempunyai gaya tarik menarik dengan
benda lain (dengan massa m2 ). Misalnya partikel satu dengan partikel lain selalu
akan saling tarik-menarik. Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton
dalam bidang mekanika klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik
oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh.
       Semua benda di alam semesta menarik semua benda lain dengan gaya
sebanding dengan hasil kali massa benda-benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara benda-benda tersebut. Penerapan hukum gravitasi
Newton dapat diterapkan untuk menjelaskan gerak benda-benda angkasa. Salah
seorang yang memiliki  perhatian besar pada astronomi adalah Johannes Kepler.
Dia terkenal dengan tiga hukumnya tentang pergerakan benda-benda angkasa,
yaitu:
a)      Hukum I Kepler
b)      Hukum II  Kepler   
c)      Hukum III Kepler
       Berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data tersebut digunakan untuk
menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa yang tidak mungkin diukur
di laboratorium.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://schoolkuliah.blogspot.com/2016/04/makalah-teori-grafitasi.html

10

Anda mungkin juga menyukai