6685 16018 1 PB
6685 16018 1 PB
Oleh:
M DIPO SYAHPUTRA LUBIS
090200021
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
PERBANDINGAN TINDAK PIDANA PENCURIAN MENURUT HUKUM
PIDANA NASIONAL DAN HUKUM PIDANA ISLAM
JURNAL
Oleh:
M DIPO SYAHPUTRA LUBIS
090200021
Disetujui Oleh
DOSEN EDITOR
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
ABSTRAKSI.........................................................................................................ii
A.
Pendahuluan................................................................................................1
B.
Permasalahan...............................................................................................2
C.
Metode Penelitian........................................................................................2
D.
Hasil Penelitian............................................................................................4
1. Pencurian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)...4
2. Unsur-Unsur Pencurian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP)......................................................................................4
3. Sanks Hukum Terhadap Tindak Pidana Pencurian Berdasarkan Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).............................................6
4. Macam-Macam Pencurian dan Pengertiannya Menurut Hukum Islam.7
5. Unsur-Unsur Pencurian Menurut Hukum Islam....................................8
6. Hukuman Untuk Tindak Pidana Pencurian Menurut Hukum Islam......8
7. Hal-Hal Yang Menggugurkan Hukuman Menurut Hukum Islam.........9
E. Penutup........................................................................................................9
1. Kesimpulan............................................................................................9
2. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................iii
ABSTRAKSI
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah
1. Bagaimana tindak pidana pencurian diatur didalam Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) ?
2. Bagaimana tindak pidana pencurian diatur didalam hukum pidana Islam?
3. Bagaimana perbandingan tindak pidana pencurian menurut Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan hukum pidana Islam ?
C. METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan adalah meliputi:
1. Metode Pendekatan
Jenis (tipe) penelitian ini adalah penelitian normatif, yaitu penelitian
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Sumber
data sekunder adalah data yang mendukung atau data tambahan bagi data primer.
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek
penelitian.1
1
. Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, h. 91.
2. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh suatu
organisasi atau perorangan yang berasal dari pihak lain yang pernah
mengumpulkan atau mengolah sebelumnya.2 Data sekunder terdiri dari 3 jenis
bahan hukum antara lain: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan
hukum tersier.
3. Metode Penelitian
bentuk penelitian yang tidak terlepas dari norma-norma hukum dan asas-asas
5. Analisis Data
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang telah terkumpul dianalisa
2
Muslan Abdurrahman, Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum, UMM Press, Malang,
2002, hal. 112
3
Peter Mahmud Marjuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2010, hal.87
kesimpulan yang berawal dari pengetahuan yang bersifat umum kemudian ditarik
D. HASIL PENELITIAN
1. Pencurian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Tindak pidana pencurian dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) diatur dalam Pasal 362, Pasal 364, Pasal 363 ayat (1) dan ayat (2), Pasal
365, dan Pasal 367 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
b) Unsur-unsur objektif :
1) Hij atau barang siapa ;
2) Wegnemen atau mengambil ;
3) Eenig goed atau sesuatu benda ;
4) Dat geheel of gedeeltelijk aan een ander toebehoort atau yang
sebahagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain.
b. Pencurian ringan
Pencurian ringan yang diatur di dalam KUHP Pasal 364 adalah pencurian
yang mana jika nilai barang yang dicuri tidak lebih dari dua ratus lima puluh
rupiah (Rp.250,-). Tentang nilai benda yang dicuri itu semula ditetapkan tidak
lebih dari dua puluh lima ribu rupiah (Rp.25.000,) tetapi kemudian dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Hukum Pidana telah diubah
menjadi dua ratus lima puluh ribu rupiah (Rp.250.000,-).
4
Ibid, h. 64.
mati, dan lagi perbuatan itu dilakukan bersama-sama oleh dua orang atau
lebih.
Pencurian dalam syariat Islam ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Pencurian yang hukumannya had adalah pencurian yang ancaman
hukuman yang telah ditegaskan macam dan kadarnya dalam Al-Qur’an
dan Sunnah. Pencurian yang hukumannya had terbagi kepada dua bagian
yaitu pencurian ringan (kecil) dan pencurian berat (besar).
b. Pencurian yang hukumnnya ta’zir. artinya memberi pelajaran.6Ta’zir
juga diartikan dengan Ar-Raddu wal Man’u, yang artinya menolak dan
mencegah.7 Secara umum, tindak pidana ta’zir terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu sebagai berikut :8
a) Tindak pidana hudud dan tindak pidana kisas yang syubhat, atau tidak
jelas, atau tidak memenuhi syarat, tetapi merupakan maksiat.
b) Tindak pidana atau kemaksiatan yang ditentukan oleh Al-Qur’an dan
Hadist, tetapi tidak ditentukan sanksinya.
5
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, Opcit, h. 82.
6
Ibid, h. xii.
7
Ibid, h. xii.
8
Ibid, h. 55.
c) Berbagai tindak pidana atau kemaksiatan yang ditentukan oleh ulil
amri (penguasa) berdasarkan ajaran Islam demi kemashlahatan umum.
9
Ahlul dzimmah adalah orang-orang kafir yang hidup di tengah masyarakat Islam dan di
bawah naungan Islam dengan persyaratan dan perjanjian tertentu, serta tidak memusuhi orang
muslim.
h) Pencurian telah dibuktikan di depan persidangan, yaitu dengan
pengakuan pelaku dan atau kesaksian dua orang laki-laki yang
adil.
E. PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Perbedaan Antara Tindak Pidana Pencurian Menurut Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana dengan Hukum Islam.
10
Satria Effendi dan M zein, Kejahatan Terhadap Harta dalam Perspektif Hukum Islam”,
opcit h. 127-129.
a) Ditinjau dari segi sumber dan jenis :
Perbandingan antara hukum pidana nasional yang bersumber dari Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan hukum pidana Islam yang
bersumber dari Al –Qur’an terdapat di dalam Qur’an Surah Al-Maidah (5) ayat:
38, As-sunnah, Ijma’, Qiyas, dan sumber-sumber lainnya
2. Saran
a. Untuk mencapai tujuan utama penegakan hukum dan penerapan hukum
pidana yaitu untuk menciptakan keadilan, ketentraman, dan
menimbulkan efek jera terhadap masyarakat dan pelaku tindak pidana
perlu kiranya menyeimbangkan antara aspek sanksi dunia dan aspek
sanksi akhirat yang dapat terwujud dengan membina hubungan saling
keterkaitan antara hukum pidana nasional dengan hukum pidana islam.
b. Diantara hukum pidana nasional dengan hukum pidana islam terdapat
hubungan timbal balik yang saling berhubungan dan melengkapi antara
satu dengan lainnya. Dimana dalam hal ini hukum pidana nasional yang
memiliki orientasi terhadap nilai-nilai kemanusiaan juga dianut oleh
hukum pidana Islam. Akan tetapi didalam hukum pidana nasional sanksi
hukum yang ditimbulkan lambat laun tidak memiliki nilai-nilai
efektivitas sebagai penimbul rasa jera di dalam diri masyarakat, maka
dalam hal ini kedudukan hukum pidana islam sebagai hukum yang
memiliki sanksi hukum yang berat dan tegas dapat melengkapi
kekurangan daripada hukum nasional tersebut.
c. Penggabungan antara sistem hukum pidana nasional dengan sistem
hukum pidana Islam dapat menelurkan sebuah hukum yang relevan dan
efektif dan sesuai dengan prinsip kebhinekaan yang dijunjung oleh
negara Republik Indonesia untuk memproteksi kehidupan masyarakat
Indonesia dari perbuatan tindak pidana pencurian serta sangat ampuh
untuk mengurangi tingginya angka pencurian di negara Republik
Indonesia dengan suatu syarat konseptual harus dijalankan dengan lurus
sebagaimana mestinya dan seadil-adilnya.
DAFTAR PUSTAKA :
Abdurrahman, Muslan. 2002. Sosiologi dan Metode Penelitian Hukum. UMM
Press: Malang.
Azwar , Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Effendi, Satria dan M zein. Kejahatan Terhadap Harta dalam Perspektif Hukum
Islam. Pejaten Barat: Pustaka Firdaus.
Lamintang, P.A.F dan Djisman Samosir. 1990. Delik-delik Khusus Kejahatan
yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan lain-lain Hak yang Timbul dari
Hak Milik. Bandung: Tarsito.
Lamintang, P.A.F dan Theo Lamintang. Delik-delik khusus kejahatan terhadap
harta kekayaan. Edisi kedua Jakarta: Sinar Grafika.
Peter , Mahmud Marjuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana
Soekanto Soerjono. 1981. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press.
Soesilo, R. 1994. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-
Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia.