Anda di halaman 1dari 45

REFRIGERATION

SYSTEM
SISTEM UTILITAS I Rerigeration
system

Oleh :
Firsta Adela (03031381722079)
Mia Damayanti (03031181722069)

Dosen Pembimbing:
Dr. David Bahrin, S.T., M.T.

Kampus Indralaya
Kerangka Presentasi
Pengertian Refrigeration

Kegunaan Refrigerator
Jenis dan Penggunaan Refrigerant
Peralatan/Kompenen Pokok
Refrigeration Refrigerasi Kompresi
System
Jenis-Jenis Refrigerator

Siklus Pada Refrigeration Kompresi

Sistem Refrigerasi Absorbsi

Perbedaan Antara Sistem Refrigerasi


Kompresi dan Absorbsi
APA ITU
REFRIGERATION?
Refrigeration adalah proses pengambilan kalor atau panas dari suatu benda
atau ruang untuk menurunkan temperaturnya agar tetap berada di bawah
temperatur lingkungan.
Refrigeration sering disebut metode pendinginan.
Proses refrigeration dibantu oleh zat refrigerant yang bertindak sebagai
media penyerap dan pemindah panas dengan cara merubah fasanya.
Refrigerant adalah suatu zat yang mudah berubah fasanya dari cair menjadi
uap dan sebaliknya apabila kondisi tekanan dan temperaturnya diubah.
(Tampubolon dkk., 2005)
Kegunaan Refrigerator
(Dalimunthe, 2011)

1 Pengkondisian udara pada mangan dalam 4 Pemurnian minyak pelumas


bangunan/rumah, sehingga temperatur di pada industri minyak bumi.
dalam bangunan/rumah lebih dingin diban
ding di luar rumah.

Pengolahan/transportasi/penyediaan Melangsungkan reaksi-reaksi


2 bahan-bahan makanan/minuman 5 kimia pada temperatur rendah.
menjadi legis terhadap aktivitas mikro
organisme.
Pemisahan terhadap komponen
3 Pembuatan batu es dan dehidrasi gas 6 komponen hidrokarbon yang
dalam skala besar.
mudah menguap.
7 Pencairan gas untuk mendapat
kan gas murni (O2 dan N2).
Jenis dan Penggunaan Refrigerant Sumber: Smith J.M [dan] Van Ness,1987

Refrigeran Titik Didih Jenis Temperatur Penguapan Temperatur pengembunan Penggunaan


Kompressor

R 11 23,6 Sentrifugal Tinggi (pendinginan udara) Biasa (pendinginan air, Pendinginan air sentrifugasi
pendinginan udara)

R 12 -29,8 Torak : putar Tinggi rendah (pembekuan Penyegar udara, refrigerasi dan pendinginan
, pendinginan ruangan)

Sentrifugal Pendinginan sentrifugal ukuran besar

R 13 -81,4 Torak : putar - - Pendinginan sentrifugal ukuran besar

R 21 8,9 - Tinggi (pendinginan) Tinggi (pendinginan udara) Pendinginan kabin alat pengangkat

R 113 47,6 Sentrifugal Tinggi (pendinginan) - Pendinginan air sentrifugal ukuran kecil

R 114 3,6 Torak : putar - Tinggi (pendinginan) Pendinginan kabin alat pengangkat

Sentrifugal - Biasa (pendinginan air, Pendinginan air sentrifugal


pendinginan udara)

R 500 -33,3 Torak : putar Tinggi-rendah (refrigerasi - Refrigrasi pada umumnya dan pendinginan, mmisalnya
pendinginan) penyegar udara

Sentrifugal - - Pendinginan air sentrifugal temperatur - temperatur rendah

R 502 -45,6 Torak : putar - - Lemari pamer unit temperatur rendah refrigerasi dan
pendinginan pada umumnya

Ammonia -333 Torak Rendah (refrigeran) Biasa (pendinginan) Unit pembuatan es, ruang dingin, pendinginan larutan garam pe
ndinginan pabrik (proses kimia)

Sentrifugal Rendah (refrigeran) - Ring es pendingin larutan garam, pendinginan pabrik (proses) ki
mia
Peralatan/Kompenen Pokok Refrigerasi Kompresi

1 Kompressor

2 Kondensor

3 Akumulator

4 Mesin ekspansi / katup ekspansi

5 Evaporator
(Dalimunthe, 2011)
1. Kompressor alat yang digunakan untuk menghisap uap
refrigerant dan mengkompresinya sehingga
tekanan uap refrigerant naik sampai ke tek-
anan yang diperlukan untuk pengembunan
(kondensasi) uap refrigerant di dalam kon-
densor.

-W kompressor = ∆H
W kompressor = H1 – H2

Karena kompressi, fluida kerja (uap refrigerant)


berkompressi menjadi naik entalpinya (H2>H1),
sehingga dapat dikatakan energi dari sumber di
(Thompson,2019) gunakan untuk menaikkan entalpi fluida kerja.
(Dalimunthe, 2011)
2. Kondensor • Merupakan alat penukar panas yang
berguna untuk mendinginkan uap refri-
gerant dari kompressor agar dapat me-
ngembun menjadi cairan.

• Pada saat pengembunan ini, refrige-


rant mengeluarkan sejumlah kalori (pa-
nas pengembunan) yang mana panas
ini diterima oleh media pendingin di da-
lam kondensor.
(Crome, 1981)

(Dalimunthe, 2011)
3. Akumulator • Merupakan alat yang bergu-
na untuk mengumpulkan cair-
an refrigerant yang berasal di
kondensor.

• Dengan adanya alat ini akan


memudahkan pengaturan sto-
ck dari total refrigerant.
(Setiono, 2015)

(Dalimunthe, 2011)
4. Mesin Ekspansi atau Katup Ekspansi

Mesin atau katup ekspansi ini ber-


fungsi untuk menurunkan tekanan
dari cairan refrigerant sebelum ma-
suk evaporator,sehingga akan me-
mudahkan refrigerant menguap di
evaporator dan menyerap kalori (pa
nas) dari media yang didinginkan.

(Hartanto, 2015)

(Dalimunthe, 2011)
5. Evaporator • Berfungsi untuk menguapkan refrigerant cair
dengan tekanan rendah setelah proses ekspan-
si dengan membutuhkan sejumlah kalori, yang
mana diambil dari media yang akan didinginkan
oleh sistem refrigerasi.

• Uap refrigerant yang terbentuk di evaporator


langsung dihisap oleh kompressor, demikian se-
terusnya mengulangi langkah pertama tadi sehi-
ngga membentuk suatu siklus, yang disebut de-
ngan siklus refrigerasi.

(Crome, 1981)

(Dalimunthe, 2011)
Jenis-Jenis Refrigerator dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Refrigerator untuk keperluan Industri.
2. Lemari es / Kulkas.
3. Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk. (Najamudin, 2014)

Kulkas
Sumber : Najamudin,2014

Chiller
Sumber : Najamudin,2014
Siklus Pada Refrigerasi Kompresi
Siklus refrigerasi terdiri dari langkah-langkah:

Penyerapan panas pada ruangan temperatur rendah, oleh


1 refrigerant cair pada evaporator.

2 Kompressi uap refrigerant pada kompressor.

3 Pembuangan / pelepasan panas pada ruangan temperatur


tinggi, oleh refrigerant pada kondensor.

Ekspansi, pengembalian kondisi uap refrigerant seperti semula


4 (refrigerant cair), oleh mesin atau katup ekspansi.
(Dalimunthe, 2011)
Siklus Refrigerasi Carnot

• Merupakan kebalikan dari siklus mesin


kalor carnot.
• Terdiri dari 2 (dua) proses isothermal, 2
(dua) proses adiabatis,dan penambahan
energi ekstermal ke sistem.

(Dalimunthe, 2011)
Perbedaan Siklus
Mesin Carnot dan
Siklus Refrigerasi
Carnot
(Indra S Dalimunthe, 2011)

Siklus Mesin Kalor Carnot Siklus Refrigerator Carnot


Perhitungan pada Siklus Refrigerasi Carnot
Diketahui: - Panas diserap pada temperatur rendah(T2) = Q2
- Panas dibuang pada temperatur tinggi(T1) = Q1
- Efek refrigenerasi Q2 = m Cp T2
Q1 = m Cp T1
MenurutHukum I Thermodinamika:
∆U = ∆Q - W (Untuk panas siklus→ ∆U = 0),
∆Q =W
maka :
W eksternal = Qakhir – Q awal
= Q1 - Q2
= m Cp T 1 – m Cp T2
W eksternal = (T1 –T2) m Cp

Coefisient of Performance (COP) ;


Efek Refrigerasi
COP = 𝑾𝒆𝒌𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏𝒂𝒍
Q𝟐
= 𝑾𝒆𝒌𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏𝒂𝒍
m Cp T2
=
(T1 –T2) m Cp
𝑻𝟐
COP = 𝑻𝟏 -𝑻𝟐
; T 1 > T2
(Dalimunthe, 2011)
Contoh :
Sebuah lemari pendingin memerlukanusaha150 J untuk me-
mindahkan kalor sebesar 100 J dari tandon bersuhu rendah
ke tandon bersuhu tinggi. Tentukan kerja lemari pendingin ter
sebut!
W = 150 J
Q = 100 J
Ditanya : COP….?

Q𝟐
COP =
𝑾𝒆𝒌𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏𝒂𝒍
100 J
=
𝟏𝟓𝟎 𝑱
= 0.67
Siklus Refrigerasi Udara

• Disebut juga dengan siklus Bell-Coleman


• Pada siklus ini, udara bertindak sebagai refrigerant, yang
menyerap panas pada tekanan konstan P,di dalam
refrigerator.
• Udara panas keluar refrigerator, dikompressi untuk
dibuang panasnya ke lingkungan melalui cooler pada
tekanan konstan P2 (P2 > P1).
• Udara keluar cooler dikembalikan ke keadaan awal oleh
mesin ekspansi untuk dapat melakukan langkah awal pada
siklus berikutnya.
• Pertama sekali digunakan sebagai dasar siklus mesin pen-
dingin pada kapal laut yang mengangkut daging beku.
• Siklus pendingin ini sudah tidak memadai lagi karena kan-
dungan uap air yang terdapat pada udara akan membeku
selama proses ekspansi, sehingga membentuk es dan da-
pat menyumbat katup ekspansi. (Dalimunthe, 2011)
Diagram Alir Siklus Refrigene- Siklus Keterangan
rasi Udara A-B Udara panas dikompressi secara
isentropis

B-C Udara panas membuang panasnya


pada tekanan konstan P2 ke lingku-
ngan

C-D Udara dikembalikan ke keadaan


awalnya melalui proses ekspansi
pada mesin ekspansi.

D-A Udara dingin menyerap panas dari


ruangan rendah (refrigerator).

(Dalimunthe, 2011)
Perhitungan pada Siklus Refrigerasi Udara
Misal :
- m = kecepatan aliran refrigerant udara.
- Panas diserap pada ruangan temperatur rendah (refrigerator), (Q2)
Q2 = m Cp (TA-TD)
- Panas dibuang pada ruangan temperatur tinggi (cooler) (Q1)
Q1 = m Cp (TB-TC)

- Energi eksternal, W eksternal = Q1 -Q2


W eksternal = [mCp(TB-TC) – mCp (TA-TD)]
= m Cp [ ( TB -TC ) - ( TA - TD ) ]

Coefisient of Performance (COP) ;


Q2
COP =
Weksternal
mCp(TA−TD)
=
m Cp [ ( TB – TC ) − ( TA −TD ) ]
(TA−TD)
COP =
( TB – TC ) − ( TA −TD ) (Dalimunthe, 2011)
!! " !"
• Jika AB dan CD adalah • COP = # #$
[ !
#
" !$ ] "(!! "!" )
proses – proses adiabatis "
(Isentropis) , maka : !! " !"
= # # # #
[ ! $ " $ "] "(!! "!" )
#" #"
'(& !! " !"
= # # %#$ #"
!! ! "% ' [ ! $ ] "(!! "!" )

!"
= !# = " #"
!! " !"
$ & = #$
! ! [ # (!! "!" )] "(!! "!" )
𝑇# = $ ! "
'
!" = #
[ # $ (!! "!" )] "(!! "!" )
"
'
= #$
"'
#"
!$ !&
=
!" !!
'
= #& #
" !
#! #!
' !!
= #& %#! =
!& "!!
#!
Contoh :
Suatu mesin pendingin menggunakan siklus Bell-Coleman, udara keluar ruang pendi-
ngin (refrigerator) pada tekanan 1 kg/cm2, 10°C, lalu dikompressi sehingga tekanan-
nya menjadi 5 kg/cm2. Udara terkompressi ini didinginkan pada tekanan tetap sampai
temperatur 25°C di dalam cooler. Udara keluar cooler diekspansi sampai ke tekanan
ruang pendingin 1 kg/cm2.
Pertanyaan : Nyatakan COP teoritis dan efek refrigerasi / kg udara secara teoritis.
Asumsi : Proses kompressi dan ekspansi berlangsung secara isentropis. γ = 1,41
Cp = 0,241 kkal / kg °C
Penyelesaian
Efek refrigasi / Kg udara
TA = 10 °C = 283°K Q2 = m Cp (TA – TD)
TC = 25 °C = 298°K = 1 Kg (0,241)kkal/kg °C (283 – 187) °C
= 23,14 kkal/kg udara
'%(
!( !* ,- ' Panas dilepas pada cooler/kg udara
= =
!) !+ ,' Q1 = 1kg (0,241) kkal/kg °C (452 –298) °C
(,*(%(
. (.*(
= 37,11 kkal/kg udara
= = 1,597
'
Maka, Sehingga,
!*
W eksternal / kg udara = Q1 - Q2
= 1,597 TB = 452 °K = 13,97 kkal
!+
'(
COP = )*+,-*./01
!(
= 1,597 TD = 187 °K =
(2,45
!) 42,67
= 1,66
Siklus Kompresi Uap

• Selama proses siklus, fluida kerja (refrigerant)


diuapkan pada refrigerator karena menyerap
panas pada temperatur konstan.
• Uap yang terbentuk dikompressi sehingga
tekanannya menjadi naik.
• Uap refrigerant tekanan tinggi ini dialirkan ke
kondensor, dengan berkondensasi panas akan
dilepas ke lingkungan temperatur tinggi
(kondensor).
• Langkah siklus disempurnakan dengan
mengembalikan keadaan refrigerant ke keadaan
awal melalui langkah ekspansi.
(Dalimunthe, 2011)
Langkah ekspansi dilakukan dengan 2 cara:
1. Dengan menggunakan mesin ekspansi.
Analisa Thermodinamika:
Panas diserap pada mangan temperatur rendah Sehingga, dari persamaan disamping
= Q2 didapat :
Persamaan neraca energi:
∆H2 Kerja eksternal = W eksternal
∆H + ( + ∆zg = Q2 - Ws
W eksternal = Q1 -Q2
= (HB – HC) - (HA - HD)
Pada refrigerator;
Perubahan energi-energi kinetik, potensial, dan Q2
kerja mekanis dapat diabaikan, COP =
W eksternal
maka: ∆H = Q2
/+"/)
Q2 = HA –HD =
(/* " /() " (/+ " /))
Panas dilepas ke lingkungan temperatur tinggi
= Q1
Dengan cara yang sama, pada kondensor didapat:
Q1 = ∆H (Dalimunthe, 2011)

Q1 = HB – HC
2. Dengan menggunakan katup ekspansi
Jika siklus kompressi uap menggunakan katup ekspansi
(proses isentropis), maka HC = HD, sehingga :
%& '%(
COP = %# ' %&
Untuk kapasitas 1 ton refrigerasi:

Q2 = 12.000 Btu/jam = ( HA - HD) Btu/lbmrefr.


/0.222 345 / 789 C?9 @BA@.
= =m
:; < := 345/>?9 @AB@ 789

/0.222
m =
:;<:=

/0.222
m =
DE(G;.G=) (Dalimunthe, 2011)
Contoh:
Suatu pabrik es memproduksi 250 ton es per hari, dengan menggunakan siklus kompre-
si uap, dengan NH3 sebagai refrigerant. Hitung kecepatan sirkulasi dari refrigerant, daya
yang dibutuhkan untuk kompressi,jika temperatur evaporator dan kondensor adalah 32°
F dan 70°F. Uap keluar evaporator adalah jenuh. COP dari pabrik adalah 3, dan efisiensi
elektris mekanis = 90 %.
Data:
Entalpi NH3 pada 32°F (uap jenuh) = 621 Btu / Ibm
Entalpi NH3 pada 70°F (liq. Jenuh) = 120,5 Btu / Ibm
Penyelesaian:
T2 = 32°F = 0°C
T1 = 70°F = 21°C
HA = 621 Btu/1bm • Kerja eksternal, W eksternal:
HC = HD = 120,5 Btu/1bm 00,02 345/5789: (;-' – '-2,. ) *:=/345
W eksternal =
> ? 2,02

• Lajur alir refrigerant, m : W eksternal =


' /,
m=
'( 18.518,50 Btu/menit x
@-,@- *:=/5789:
89:8;
m=
4(<<< =->/ -@/.B0C D (E< -@/ W eksternal = 436,55 HP
(G(4 – 4(<,E ) =->/1JC
m = 99,90 lbm/menit

Maka
• Laju sirkulasi refrigerant = 99,90 lbm/menit
• Daya untuk kompressi = 436,55 HP
SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI
Disebut sistem absorbsi karena untuk membantu sirkulasi bahan pendingin
didalam sistem digunakan bahan peyerap (absorber)
Desain dan peralatan sistem refrigerasi dengan menggunakan prinsip adso-
rpsi
Komponen utama instalasi terdiri dari :
1. Pemanas
2. Generator
3. Separator
4. Kondensor
5. Evaporator
6. Chamber
7. Absorber
(Baheramsyah, 2015)
Fungsi masing - masing bahan pendingin pada refrigerasi
sistem absorbsi:
1.Amonia (NH3)
Merupakan bahan pendingin utama dalam bentuk larutan dalam air, dengan
perbandingan 30 % amonia, 60% air .

2.Air (H2O).
Air disini berfungsi sebagai bahan penyerap (absorber), melarutkan amonia,
sehingga akan menjadi larutan amonia dan air.

3.Gas Hidrogen (H2)


Berfungsi sebagai penghantar amonia dari bagian penguapan kebagian pen-
yerapan

(Baheramsyah, 2015)
Siklus refrigerasi sistem absorpsi
Pejelasan :
1. Larutan amonia dan air dalam generator dipanasi oleh api atau pemanas listrk (heater) sehingga terjadi gele
mbung-gelembung / uap air dan amonia yang akan mengalir kedalam separator
2. Didalam separator gas amonia dan uap air dipisahkan.Gas amina yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari
pada uap air akan terus mengalir keatas menuju kondensor, sementara uap air yang lebih berat akan berada
dibagian bawah separator dan akan mengalir ke absorber selanjutnya ke chamber.
3. Didalam kondensor uapa amonia mendapat pendinginan oleh udara luar sehingga akan berubah menjadi
cairan amonia. cairan amonia ini akan menuju evaporator dan bercampur dengan gas hidrogen.
4. Didalam evaporator cairan amonia akan menguap dan akan menyerap panas dari benda yang ada disekitar
evaporator sehingga akan terasa dingin.
5. Uap amonia dan gas hidrogen yang bercanmpur dalam evaporator akan mengalir ,menuju chamber (ruang
pengumpul) oleh karena beratnya sendiri. Sementara gas hidrogen akan mengalir kembali kedalam evapo-
rator melalui absorber. Uap amoania yang ikut mengalir akan ditangkap dan dilarutkan oleh air/uap air yang
mengalir dari separator menuju chamber.

(Baheramsyah, 2015)
PERBEDAAN ANTARA REFRIGERASI SISTEM
KOMPRESI DAN SISTEM ABSORPSI
(Rokhman, 2014)

Sistem Absorpsi Sistem Kompresi


a) Bahan pendingin disirkulasikan dengan a) Bahan pendingin disirkulasikan dengan
bantuan panas bantuan kompresor

a) Disemua bagian sistem berada dalam a) Tekanan kerja didalam sistem terdapat
tekanan yang hampir sama. bagian yang bertekanan tinggi dan bagian
yang bertekanan rendah.

a) Memakai bahan pendingin lebih dari satu a) Bahan pendingin yang dipakai didalam
jenis (amonia, air, dan gas hidrogen). sistem hanya satu jenis.
refrigeration working video

Dapat dilihat pada link dibawah ini :


https://www.youtube.com/watch?v=h5wQoA15OnQ
Questions and Answers
Leni Wulandari

Q: Apakah manfaat refrigerator dalam industri kimia?


A:
Manfaat refrigerator dalam industri kimia:
1. Pemisahan gas-gas dari udara (Air Separation Plant), yaitu gas N2, O2,
dan Ar
1. Pencairan gas Amoniak (Synthetic Amonia Plant), yaitu dengan cara gas
ammonia dikondensasikan pada suhu 0o F- 50o F
3. Dehumidification of air, yaitu penurunan kadar uap air di udara.

(Najamudin, 2014)
Indah Statiska

Q: Pada perbedaan pada kompresi dan absorbsi, adakah faktor yang mempe-
ngaruhi mengapa sistem kompresi uap hanya mengunakan satu jenis bahan
pendingin sedangkan pada sistem absorbsi menggunakan tiga bahan pendi-
ngin?
A:
Perbedaan tersebut bisa ditinjau dari alat yang digunakan pada kedua sistem refrigerasi tersebut. Pada sistem
kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan pada sistem pendingin absorbsi digunakan absorber dan
generator. Uap bertekanan rendah diserap di absorber, tekanan ditingkatkan dengan pompa dan pemberian
panas di generator sehingga absorber dan generator dapat menggantikan fungsi kompresor secara mutlak.
Untuk melakukan proses kompresi tersebut, sistem pendingin kompresi uap memerlukan masukan kerja meka-
nik (work-operated) sedangkan sistem pendingin absorbsi memerlukan masukan energi panas (heat operated).
Untuk menghasilkan panas pada di sistem absorbsi tersebut ialah dengan memakai 3 bahan pendingin yang di
sebutkan yaitu amonia,air dan gas hidrogen sedangkan pada kompresi uap tidak memerlukan panas untuk me-
lakukan sistem sehingga bahan pendigin yang diguakan hanya satu yaitu air.
(Rokhman, 2014)
Laila Rezza Shintia
Q: Cara kerja refrigerasi kompresi uap dan dan sebutkan sistem komponen refri-
gerasi kompresi uap tersebut!
A:
Cara kerja refrigerasi kompresi uap:
1. refrigerant ditekan oleh kompresor sehingga tekanannya menjadi lebih tinggi dan membuat temperatur
jenuhnya menjadi lebih tinggi saat masuk kondensor.
2. Uap refrigerant didalam kondensor turun temperaturnya kemudian berubah fasanya pada T dan P kon-
stan dari fasa gas ke cair dengan cara membuang kalor ke lingkungan.
3. Setelah refrigerant melepas kalor didalam kondensor, refrigerant berfasa cair akan mengalir ke pipa ka-
piler untuk menurunkan P dan T nya.
4. Setelah keluar dari alat ekspansi kemudian refrigerant yang berfasa campuran dialirkan ke evaporator.
Untuk sistem komponen refrigerasi uap terdiri dari:
a. Kompresor
b. Kondensor
c. Katup ekspansi
d. Evaporator
(Caesar Adam,2012)
Luthfiyah Afnan Sayyidah

Q:Hal apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan refrigerant untuk refriger
ator sehingga cocok
digunakan?
A:
1. Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan dengan refrigeran yang hendak
digantikannya, utamanya pada tekanan maksimum operasi refrigeran baru yang diharapkan
tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan dengan tekanan refrigeran lama yang ber-klorin.
2. Tidak mudah terbakar.
3. Tidak beracun.
4. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum digunakan dalam mesin refrigerasi.
Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu jenis refrigeran ramah lingkungan.
(Powel, 2002)
Muhammad Prayogo Putra
Q: Permasalahan yang terjadi pada proses refrigeration? Dan cara meningkatkan
efisiensi siklus pada
refrigeration?
A:
Permasalahan yang sering terjadi pada proses refrigeration:
1.Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah (jauh di bawah
temperatur kerja idelnya).
2. Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yangselalu tinggi (jauh diatas temperatur
kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti overheating
3. Termostat Tidak Bekerja/Macet
4. Pompa Air Rusak. (Arifin,2006)

Cara meningkatkan efisiensi siklus pada refrigeration:


1. Dipengaruhi lingkungan.
2. Ruangan diisolasi agar mesin pendingin tidak dipengaruhi panas dari luar.
3. Refrigeratornya jangan sampe ada yang bocor yang mengakibatkan refrigerantnya hilang (Bahrin,2019)
Nadya Kantana Sinuka

Q: Apakah refrigerant yang digunakan untuk setiap


refrigeration itu sama atau berbeda? Kalo berbeda,
berikan contoh refrigerant untuk refrigeration tersebut
A:
Refrigerant yang di pakai untuk proses refrigeration itu berbeda-beda.
Contohnya saja di pabrik Pusri itu menggunakan amonia cair sebagai
refrigerantnya. Dan juga pada refrigerator dan AC yang dulu
menggunakan CFC sebagai refrigerant namun sekarang sudah dilarang
(Bahrin,2019)
DAFTAR PUSTAKA
• Baheramsyah, Alam., dkk. 2015. Analisa Desain dan Performa Kondensor pada
Sistem Refrigerasi Absorbsi untuk Kapal Perikanan. Jurnal Teknologi
Permesinan Bangunan Laut : Volume 3 : 23- 32.
• Dalimunthe, Indra S. 2011. Pengantar Teknik Refrigerasi. Medan
: Universitas Sumatera Utara.
• Najamudin. 2014. Refrigerator. Lampung : Universitas Bandar Lampung.
• Rokhman, Taufiqur. 2014. BAB.6 Mesin Pendingin Alternatif.
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pendinginan
/bab6.php, diunduh pada tanggal 27 Mei 2019.
• Smith J.M [dan] Van Ness.1987. Introduction to chemical engineering
thermodynamics. Singapore : Mc. Graw Hill, [s,a]
• Tampubolon, Darwis, dkk. 2005. Pemahaman Tentang Sistem Refrigerasi.
Medan : Politeknik Negeri Medan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai