Pertemuan Ke-14 Pendinginan 2
Pertemuan Ke-14 Pendinginan 2
SYSTEM
SISTEM UTILITAS I Rerigeration
system
Oleh :
Firsta Adela (03031381722079)
Mia Damayanti (03031181722069)
Dosen Pembimbing:
Dr. David Bahrin, S.T., M.T.
Kampus Indralaya
Kerangka Presentasi
Pengertian Refrigeration
Kegunaan Refrigerator
Jenis dan Penggunaan Refrigerant
Peralatan/Kompenen Pokok
Refrigeration Refrigerasi Kompresi
System
Jenis-Jenis Refrigerator
R 11 23,6 Sentrifugal Tinggi (pendinginan udara) Biasa (pendinginan air, Pendinginan air sentrifugasi
pendinginan udara)
R 12 -29,8 Torak : putar Tinggi rendah (pembekuan Penyegar udara, refrigerasi dan pendinginan
, pendinginan ruangan)
R 21 8,9 - Tinggi (pendinginan) Tinggi (pendinginan udara) Pendinginan kabin alat pengangkat
R 113 47,6 Sentrifugal Tinggi (pendinginan) - Pendinginan air sentrifugal ukuran kecil
R 114 3,6 Torak : putar - Tinggi (pendinginan) Pendinginan kabin alat pengangkat
R 500 -33,3 Torak : putar Tinggi-rendah (refrigerasi - Refrigrasi pada umumnya dan pendinginan, mmisalnya
pendinginan) penyegar udara
R 502 -45,6 Torak : putar - - Lemari pamer unit temperatur rendah refrigerasi dan
pendinginan pada umumnya
Ammonia -333 Torak Rendah (refrigeran) Biasa (pendinginan) Unit pembuatan es, ruang dingin, pendinginan larutan garam pe
ndinginan pabrik (proses kimia)
Sentrifugal Rendah (refrigeran) - Ring es pendingin larutan garam, pendinginan pabrik (proses) ki
mia
Peralatan/Kompenen Pokok Refrigerasi Kompresi
1 Kompressor
2 Kondensor
3 Akumulator
5 Evaporator
(Dalimunthe, 2011)
1. Kompressor alat yang digunakan untuk menghisap uap
refrigerant dan mengkompresinya sehingga
tekanan uap refrigerant naik sampai ke tek-
anan yang diperlukan untuk pengembunan
(kondensasi) uap refrigerant di dalam kon-
densor.
-W kompressor = ∆H
W kompressor = H1 – H2
(Dalimunthe, 2011)
3. Akumulator • Merupakan alat yang bergu-
na untuk mengumpulkan cair-
an refrigerant yang berasal di
kondensor.
(Dalimunthe, 2011)
4. Mesin Ekspansi atau Katup Ekspansi
(Hartanto, 2015)
(Dalimunthe, 2011)
5. Evaporator • Berfungsi untuk menguapkan refrigerant cair
dengan tekanan rendah setelah proses ekspan-
si dengan membutuhkan sejumlah kalori, yang
mana diambil dari media yang akan didinginkan
oleh sistem refrigerasi.
(Crome, 1981)
(Dalimunthe, 2011)
Jenis-Jenis Refrigerator dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Refrigerator untuk keperluan Industri.
2. Lemari es / Kulkas.
3. Freezer (Pembekuan / pendingin makanan dan minuman).
4. Penyejuk ruangan (AC/Air Conditioning).
5. Dispenser (untuk menghasilkan air panas dan dingin).
6. Kipas angin penyejuk. (Najamudin, 2014)
Kulkas
Sumber : Najamudin,2014
Chiller
Sumber : Najamudin,2014
Siklus Pada Refrigerasi Kompresi
Siklus refrigerasi terdiri dari langkah-langkah:
(Dalimunthe, 2011)
Perbedaan Siklus
Mesin Carnot dan
Siklus Refrigerasi
Carnot
(Indra S Dalimunthe, 2011)
Q𝟐
COP =
𝑾𝒆𝒌𝒔𝒕𝒆𝒓𝒏𝒂𝒍
100 J
=
𝟏𝟓𝟎 𝑱
= 0.67
Siklus Refrigerasi Udara
(Dalimunthe, 2011)
Perhitungan pada Siklus Refrigerasi Udara
Misal :
- m = kecepatan aliran refrigerant udara.
- Panas diserap pada ruangan temperatur rendah (refrigerator), (Q2)
Q2 = m Cp (TA-TD)
- Panas dibuang pada ruangan temperatur tinggi (cooler) (Q1)
Q1 = m Cp (TB-TC)
!"
= !# = " #"
!! " !"
$ & = #$
! ! [ # (!! "!" )] "(!! "!" )
𝑇# = $ ! "
'
!" = #
[ # $ (!! "!" )] "(!! "!" )
"
'
= #$
"'
#"
!$ !&
=
!" !!
'
= #& #
" !
#! #!
' !!
= #& %#! =
!& "!!
#!
Contoh :
Suatu mesin pendingin menggunakan siklus Bell-Coleman, udara keluar ruang pendi-
ngin (refrigerator) pada tekanan 1 kg/cm2, 10°C, lalu dikompressi sehingga tekanan-
nya menjadi 5 kg/cm2. Udara terkompressi ini didinginkan pada tekanan tetap sampai
temperatur 25°C di dalam cooler. Udara keluar cooler diekspansi sampai ke tekanan
ruang pendingin 1 kg/cm2.
Pertanyaan : Nyatakan COP teoritis dan efek refrigerasi / kg udara secara teoritis.
Asumsi : Proses kompressi dan ekspansi berlangsung secara isentropis. γ = 1,41
Cp = 0,241 kkal / kg °C
Penyelesaian
Efek refrigasi / Kg udara
TA = 10 °C = 283°K Q2 = m Cp (TA – TD)
TC = 25 °C = 298°K = 1 Kg (0,241)kkal/kg °C (283 – 187) °C
= 23,14 kkal/kg udara
'%(
!( !* ,- ' Panas dilepas pada cooler/kg udara
= =
!) !+ ,' Q1 = 1kg (0,241) kkal/kg °C (452 –298) °C
(,*(%(
. (.*(
= 37,11 kkal/kg udara
= = 1,597
'
Maka, Sehingga,
!*
W eksternal / kg udara = Q1 - Q2
= 1,597 TB = 452 °K = 13,97 kkal
!+
'(
COP = )*+,-*./01
!(
= 1,597 TD = 187 °K =
(2,45
!) 42,67
= 1,66
Siklus Kompresi Uap
Q1 = HB – HC
2. Dengan menggunakan katup ekspansi
Jika siklus kompressi uap menggunakan katup ekspansi
(proses isentropis), maka HC = HD, sehingga :
%& '%(
COP = %# ' %&
Untuk kapasitas 1 ton refrigerasi:
/0.222
m =
:;<:=
/0.222
m =
DE(G;.G=) (Dalimunthe, 2011)
Contoh:
Suatu pabrik es memproduksi 250 ton es per hari, dengan menggunakan siklus kompre-
si uap, dengan NH3 sebagai refrigerant. Hitung kecepatan sirkulasi dari refrigerant, daya
yang dibutuhkan untuk kompressi,jika temperatur evaporator dan kondensor adalah 32°
F dan 70°F. Uap keluar evaporator adalah jenuh. COP dari pabrik adalah 3, dan efisiensi
elektris mekanis = 90 %.
Data:
Entalpi NH3 pada 32°F (uap jenuh) = 621 Btu / Ibm
Entalpi NH3 pada 70°F (liq. Jenuh) = 120,5 Btu / Ibm
Penyelesaian:
T2 = 32°F = 0°C
T1 = 70°F = 21°C
HA = 621 Btu/1bm • Kerja eksternal, W eksternal:
HC = HD = 120,5 Btu/1bm 00,02 345/5789: (;-' – '-2,. ) *:=/345
W eksternal =
> ? 2,02
Maka
• Laju sirkulasi refrigerant = 99,90 lbm/menit
• Daya untuk kompressi = 436,55 HP
SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI
Disebut sistem absorbsi karena untuk membantu sirkulasi bahan pendingin
didalam sistem digunakan bahan peyerap (absorber)
Desain dan peralatan sistem refrigerasi dengan menggunakan prinsip adso-
rpsi
Komponen utama instalasi terdiri dari :
1. Pemanas
2. Generator
3. Separator
4. Kondensor
5. Evaporator
6. Chamber
7. Absorber
(Baheramsyah, 2015)
Fungsi masing - masing bahan pendingin pada refrigerasi
sistem absorbsi:
1.Amonia (NH3)
Merupakan bahan pendingin utama dalam bentuk larutan dalam air, dengan
perbandingan 30 % amonia, 60% air .
2.Air (H2O).
Air disini berfungsi sebagai bahan penyerap (absorber), melarutkan amonia,
sehingga akan menjadi larutan amonia dan air.
(Baheramsyah, 2015)
Siklus refrigerasi sistem absorpsi
Pejelasan :
1. Larutan amonia dan air dalam generator dipanasi oleh api atau pemanas listrk (heater) sehingga terjadi gele
mbung-gelembung / uap air dan amonia yang akan mengalir kedalam separator
2. Didalam separator gas amonia dan uap air dipisahkan.Gas amina yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari
pada uap air akan terus mengalir keatas menuju kondensor, sementara uap air yang lebih berat akan berada
dibagian bawah separator dan akan mengalir ke absorber selanjutnya ke chamber.
3. Didalam kondensor uapa amonia mendapat pendinginan oleh udara luar sehingga akan berubah menjadi
cairan amonia. cairan amonia ini akan menuju evaporator dan bercampur dengan gas hidrogen.
4. Didalam evaporator cairan amonia akan menguap dan akan menyerap panas dari benda yang ada disekitar
evaporator sehingga akan terasa dingin.
5. Uap amonia dan gas hidrogen yang bercanmpur dalam evaporator akan mengalir ,menuju chamber (ruang
pengumpul) oleh karena beratnya sendiri. Sementara gas hidrogen akan mengalir kembali kedalam evapo-
rator melalui absorber. Uap amoania yang ikut mengalir akan ditangkap dan dilarutkan oleh air/uap air yang
mengalir dari separator menuju chamber.
(Baheramsyah, 2015)
PERBEDAAN ANTARA REFRIGERASI SISTEM
KOMPRESI DAN SISTEM ABSORPSI
(Rokhman, 2014)
a) Disemua bagian sistem berada dalam a) Tekanan kerja didalam sistem terdapat
tekanan yang hampir sama. bagian yang bertekanan tinggi dan bagian
yang bertekanan rendah.
a) Memakai bahan pendingin lebih dari satu a) Bahan pendingin yang dipakai didalam
jenis (amonia, air, dan gas hidrogen). sistem hanya satu jenis.
refrigeration working video
(Najamudin, 2014)
Indah Statiska
Q: Pada perbedaan pada kompresi dan absorbsi, adakah faktor yang mempe-
ngaruhi mengapa sistem kompresi uap hanya mengunakan satu jenis bahan
pendingin sedangkan pada sistem absorbsi menggunakan tiga bahan pendi-
ngin?
A:
Perbedaan tersebut bisa ditinjau dari alat yang digunakan pada kedua sistem refrigerasi tersebut. Pada sistem
kompresi uap digunakan kompresor, sedangkan pada sistem pendingin absorbsi digunakan absorber dan
generator. Uap bertekanan rendah diserap di absorber, tekanan ditingkatkan dengan pompa dan pemberian
panas di generator sehingga absorber dan generator dapat menggantikan fungsi kompresor secara mutlak.
Untuk melakukan proses kompresi tersebut, sistem pendingin kompresi uap memerlukan masukan kerja meka-
nik (work-operated) sedangkan sistem pendingin absorbsi memerlukan masukan energi panas (heat operated).
Untuk menghasilkan panas pada di sistem absorbsi tersebut ialah dengan memakai 3 bahan pendingin yang di
sebutkan yaitu amonia,air dan gas hidrogen sedangkan pada kompresi uap tidak memerlukan panas untuk me-
lakukan sistem sehingga bahan pendigin yang diguakan hanya satu yaitu air.
(Rokhman, 2014)
Laila Rezza Shintia
Q: Cara kerja refrigerasi kompresi uap dan dan sebutkan sistem komponen refri-
gerasi kompresi uap tersebut!
A:
Cara kerja refrigerasi kompresi uap:
1. refrigerant ditekan oleh kompresor sehingga tekanannya menjadi lebih tinggi dan membuat temperatur
jenuhnya menjadi lebih tinggi saat masuk kondensor.
2. Uap refrigerant didalam kondensor turun temperaturnya kemudian berubah fasanya pada T dan P kon-
stan dari fasa gas ke cair dengan cara membuang kalor ke lingkungan.
3. Setelah refrigerant melepas kalor didalam kondensor, refrigerant berfasa cair akan mengalir ke pipa ka-
piler untuk menurunkan P dan T nya.
4. Setelah keluar dari alat ekspansi kemudian refrigerant yang berfasa campuran dialirkan ke evaporator.
Untuk sistem komponen refrigerasi uap terdiri dari:
a. Kompresor
b. Kondensor
c. Katup ekspansi
d. Evaporator
(Caesar Adam,2012)
Luthfiyah Afnan Sayyidah
Q:Hal apa yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan refrigerant untuk refriger
ator sehingga cocok
digunakan?
A:
1. Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan dengan refrigeran yang hendak
digantikannya, utamanya pada tekanan maksimum operasi refrigeran baru yang diharapkan
tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan dengan tekanan refrigeran lama yang ber-klorin.
2. Tidak mudah terbakar.
3. Tidak beracun.
4. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum digunakan dalam mesin refrigerasi.
Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu jenis refrigeran ramah lingkungan.
(Powel, 2002)
Muhammad Prayogo Putra
Q: Permasalahan yang terjadi pada proses refrigeration? Dan cara meningkatkan
efisiensi siklus pada
refrigeration?
A:
Permasalahan yang sering terjadi pada proses refrigeration:
1.Terjadi Overcooling (mesin dingin)
Terjadinya Overcooling dapat diamati pada temperatur air pendingin yang selalu rendah (jauh di bawah
temperatur kerja idelnya).
2. Terjadi Over heating
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin yangselalu tinggi (jauh diatas temperatur
kerjanya). Jika hal ini terjadi berarti overheating
3. Termostat Tidak Bekerja/Macet
4. Pompa Air Rusak. (Arifin,2006)