2
PETUNJUK TEKNIS
SISTEM KOMUNIKASI DALAM BANGUNAN
Disusun Oleh :
Mahasiswa : Choirul Amin
NIM : 05122
Dosen Pembimbing :
1. Aziz Yon S.T., M.Sc.
2. Aulia Abrar, S.T., M.T
SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR YKPN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021
PETUNJUK TEKNIS SISTEM KOMUNIKASI DALAM BANGUNAN
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peralatan komunikasi bangunan adalah bagian dari utilitas bangunan gedung yang
merupakan suatu sistem perlengkapan bangunan yang keberadaanya diperlukan untuk
memperlancar dan meningkatkan kegiatan, keamanan serta fungsi bangunan. Salah satu
fungsi yang termasuk dalam sistem utilitas bangunan adalah
sistem komunikasi bangunan.
Sistem komunikasi bangunan diciptakan untuk mengembangkan dan memberikan
fasilitas serta kinerja yang maksimal dan efisien, sehingga fungsi dari bangunan tersebut
dapat tercapai. Desain komunikasi bangunan yang dipakai di dalam suatu gedung
mengikuti standar yang diberlakukan sesuai aturan. Aturan yang dimaksud umumnya
dikeluarkan oleh pemegang otoritas daerah setempat, aturan nasional, standar
internasional maupun sebagai kajian sains dan teknologi yang belum dijadikan standar.
2. Tujuan Komunikasi Bangunan
Beberapa tujuan dari komunikasi bangunan gedung yaitu :
a) Memberikan fasilitas dan kenyamanan komunikasi sesuai fungsi bangunangedung
b) Memudahkan dalam pencapaian kinerja bagi pengguna gedung
c) Memberikan hubungan dan jalur komunikasi dengan media terkait sesuai fungsi
gedung
d) Memberikan hasil yang dapat dinikmati oleh pengguna atau publik
e) Peralatan komunikasi sebagai bagian yang harus terakomodasi dalam pekerjaan
konstruksi.
3. Macam Peralatan Komunikasi Bangunan
a) Telepon
b) Facsimile
c) Radio Gel. Pendek
d) Sound System
e) Interkom
f) CCTV
g) MATV
h) Internet
B. INSTALASI DALAM BANGUNAN
Pada umumnya jaringan instalasi dalam bangunan dibuat dalam bentuk diagram
satu garis (single line diagram), baik untuk jaringan kabel listrik, telepon, tata suara,
maupun sistem instalasi lainnya yang terkait dengan fungsi dari suatu bangunan.
1. Jaringan Kabel Telepon
Penggunaan sejumlah telepon pada suatu bangunan pada umumnya tidak
diketahui secara tepat dan oleh karenanya perlu dirancang secara terpadu dengan
perancangan jaringan utilitas lainnya. Meskipun pada saat tahap rancangan jumlah
telepon sudah diketahui, pada kenyataannya masih sering terjadi penambahan
jumlah dan perubahan jaringan layanan telepon.
Untuk maksud ini, maka perancangan jumlah saluran telepon didasarkan pada
perkiraan per satuan luas lantai yang akan mempengaruhi alokasi kebutuhan
ruangan untuk kebutuhan :
a) Layanan penerimaan telepon, berikut panel utama telepon.
b) Saluran vertical (Riser), pipa saluran, dan panel distribusi.
c) Lemari untuk perlengkapan telekomunikasi.
d) Lokasi tempat penambahan sambungan.
e) Ruang peralatan untuk perlengkapan khusus telekomunikasi.
f) Sistem distribusi, termasuk pipa jaringan, kotak sambungan di lantai, dan lain
lain.
Untuk dapat berfungsinya sistem telekomunikasi didalam bangunan,
diperlukan saluran telepon dan Telkom, yang mempunyai fasilitas hubungan keluar
local (dalam kota), hubungan keluar interlokal (DDD – Domestic Direct Dialling) atau
hubungan international (IDD – International Direct Dialling).
Sistem dalam bangunan dimulai dari saluran Telkom ke fasilitas PABX (Private
Automatic Branch Exchange), selanjutnya dihubungkan ke kotak hubung induk (MDF
– Main Distribution Frame). Melalui kabel distribusi (DC – Distribution Cable) jaringan
telepon disebarkan ke kotak terminal (JB – Junction Box) yang ada pada tiap – tiap
lantai bangunan. Dari kotak terminal ini jaringan telepon diteruskan ke pesawat
telepon.
Jaringan Instalasi dalam bangunan
Instalasi jaringan telepon menggunakan kabel berisolasi plastik yang dimasukan
dalam pipa PVC.
• Peralatan Komunikasi Telepon
a) Sistem Langsung (Langsung terhubung dengan operator (PT. Telkom)
*Keuntungan : Hubungan berlangsung cepat dan kemungkinan disadap kecil
*Kelemahan : Biaya mahal bila diterapkan pada setiap telepon
Untuk rental office dimungkinkan setiap penyewa memasang nomor lebih dari
1 nomor telepon.
b) Sistem Tidak langsung
- Sistem Penomoran
Nomor yang berhubungan dengan PT. Telkom merupakan nomor
operator sedangkan nomor intern yang diatur melalui PABX oleh operator
Nomor dari PT. Telkom dapat lebih dari satu nomor masing‐masing line
sendiri.
Nomor dari PT. Telkom dapat hanya satu nomor dengan line yang lebih
dari satu.
- Kapasitas besar (Peralatan dan perlengkapan)
Terhubung dengan luar (PT. Telkom)
Terminal
Terhubung ke seluruh ruangan dalam
Telepon
bangunan
Prasarana Pendukung = Operator Room (Ruangan dimana operator
mengatur dan menjalankan komunikasi).
- PABX (Private Automatic Branch Exchange),
Peralatan yang secara otomatis mengatur sirkulasi komunikasi.
Selanjutnya dihubungkan ke kotak hubung induk (MDF – Main Distribution
Frame). Melalui kabel distribusi (DC –Distribution Cable) jaringan telepon
disebarkan ke kotak terminal (JB – Junction Box) yang ada pada tiap – tiap
lantai bangunan. Dari kotak terminal ini jaringan telepon diteruskan ke
pesawat telepon.
- Contoh perhitungan pesawat telepon (asumsi pada rental office open
layout)
2. Tata Suara (Sound System)
a) Public Addres
Public Addres adalah amplifikasi suara elektronik dan sistem distribusi
dengan microfon amplifier dan pengeras suara yang digunakan untuk
memungkinkan seseorang menyampaikan informasi ke publik.
Tujuan Public Addres memperkuat / memperbesar intensitas bunyi agar tersebar.
Peralatan :
• Microphone
• Amplifier
• Wireless
• Speaker dll.
Informasi data perencanaan :
• Tempat yang akan dipasang PA
• Kondisi bagunan
• Akustik ruang
- Tingkat bising
- Pengaruh angin
- Suhu udara
- Waktu dengung
- Echo
- Karakter akustik
- Denah dan potongan bangunan/ruangan
b) Public Addres dengan sistem komputerisasi
Umumnya public address (PA) dikontrol dari sebuah sistem PA pada
satu ruang tertentu. Semua announcement dikendalikan melalui ruangan
tersebut. Jika ingin memberikan sebuah announcement maka seseorang
harus pergi ke ruang tersebut untuk menyebarkannya.
Untuk mengatasi agar
setiap announcement tidak
harus disampaikan melalui
ruang sistem public address
maka dapat digunakan RF
transceiver untuk
menghubungkan antar
ruangan. Sehingga input dari
public address dapat
dikontrol melalui ruang
berbeda. Public Address dengan RF transceiver
Dengan jaringan area lokal yang ada maka sebuah komputer server
dapat dihubungkan dengan komputer lain dari titik mana pun. Komputer
server dapat terhubung langsung dengan RF transmitter yang berfungsi
mengirimkan data ke sistem public address kantor/gedung melalui RF
receiver sebagai penerimanya. Data tersebut dijadikan sebagai input dari
sistem public address kantor/gedung. Sehingga pemberitahuan yang ingin
disampaikan dapat terdengar di seluruh bagian kantor/gedung hanya dengan
melalui komputer yang terhubung pada jaringan area lokal.
Public Address dengan WLAN
Untuk pengiriman input public address digunakan aplikasi remote
komputer. Dalam hal ini komputer yang di‐remote adalah komputer server.
Komputer manapun yang terhubung dengan jaringan lokal dapat
mengakses komputer server dengan username dan password yang telah
diatur sebelumnya. Hal ini untuk menentukan siapa yang
berhak untuk memberikan announcement dalam kantor/gedung. Tidak
sembarang orang dapat mengakses/me‐remote komputer server, yang dapat
mengakibatkan terganggunya sistem public address kantor/gedung.
c) Sistem speaker output power yang besar
Dalam perancangan sebuah gedung yang di dalamnya terdapat ruang
pertunjukan atau sejenisnya maka yang perlu disediakan terkait dengan
sound system adalah
- Ruang monitor (sound control)
- Ruang untuk jaringan
- Sistem akustik
Microphone Speaker
Microphone
Monitor Speaker
Equalizer
Microphone Mixer Power Speaker
Feetback
destroyer
Microphone
Blower Speaker
dll.
Sumber Speaker
suara lain
3. Sistem otomasi bangunan
Sistem otomasi bangunan (BAS – Building Automation System) diintegrasikan dalam
suatu bangunan pintar (Intelligent building atau smart building). Integrasi sistem dari
bangunan pintar ini memberikan secara nyata penghuni/ pengguna bangunan semua
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan suatu lingkungan kantor yang modern,
seperti :
a) Telepon dan integrasinya dengan ruang kerja
b) Komputer personal
c) Proses pembuatan teks dan tulisan
d) Berita/ pesan, baik berupa suara (voice mail), maupun dalam bentuk elektronik
e) Facsimile
f) Akses data melalui jaringan komputer (on – line database)
g) Teks video (videotext)
h) Konferensi jarak jauh (teleconference)
Sistem informasi pada bangunan pintar terdiri dari empat komponen utama :
1) Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan pusat pada bangunan yang mempunyai banyak
penghuni/ pengguna, yang didasarkan pada penggunaan jaringan telepon.
Sistem yang umumnya digunakan adalah PBX (Privat Branch Exchange) atau
PABX (Privat Automatic Branch Exchange) atau sistem telekomunikasi,
termasuk fasilitas SMS (Short Messege Servicei).
2) Jaringan data
Menghubungkan setiap komputer langsung pada jaringan komunikasi
(telepon) akan menyebabkan meningkatnya jumlah sambungan telepon yang
perlu disediakan, mengingat bahwa komputer tidak selalu digunakan untuk
mengambil data dari luar yang membutuhkan modem dan saluran
telekomunikasi. Penggunaan satu atau beberapa lease line yang dihubungkan
dengan server akan lebih efisien, karena disimpan dalam server, demikian juga
peralatan lainnya (printer atau plotter) juga dapat digunakan secara bersama
– sama dalam satu jaringan penggunaan komputer yang terpadu.
• Local Area Network (LAN)
LAN merupakan sistem piranti keras (hardware) dan piranti lunak
(software) yang menyediakan sambungan untuk komunikasi suara dan
data. LAN memungkinkan dihasilkannya suatu jalur yang menghubungkan
berbagai peralatan komputer dengan sangat cepat, efisien dan dapat
diandalkan.
Komputer yang dihubungkan tidak mesti berasal dari jenis dan model yang
sama dan dapat dihubungkan secara memusat (star linear (bus) dan (ring))
serta dapat memberikan layanan, berupa :
‐ Surat elektronik (e – mail)
‐ Transmisi data dan teks, serta grafik
‐ Akses dan eksternal
‐ Input dari alat baca optic (OCR – Optical Character Reader)
‐ Pencetakan, baik melalui printer maupun plotter
‐ Menstransfer data untuk di edit
‐ Piringan video laser
‐ Keamanan jaringan
‐ Statistic pengelolaan jaringan
Media transmisi LAN dapat menggunakan kabel koaksial (coaxial cable)
twisted pair atau kabel fiber optik.
• Perangkat LAN
Untuk membangun jaringan lokal, ada dua jenis perangkat yang
dibutuhkan, yaitu perangkat lunak (sistem operasi jaringan) dan perangkat
keras. Perangkat keras standar untuk membangun LAN sederhana adalah
server, stasiun (station), Network Interface Card (NIC), hub, kabel dan
konektor. Sedangkan untuk LAN yang skalanya lebih luas, biasanya
dibutuhkan perangkat tambahan untuk menghubungkan segmen‐segmen
jaringannya yaitu bridge, switch, dan router.
LAN
• Server
Server merupakan komputer yang berfungsi sebagai penyedia layanan
untuk seluruh pemakai (user). Komputer ini memiliki spesifikasi yang lebih
tinggi daripada komputer workstation yang terhubung padanya.
Aspek yang harus diperhatikan dalam memilih komputer server :
Tempat penyimpanan yang besar. Tempat yang besar bukan hanya
dibutuhkan untuk menampung data berbagai aplikasi yang hendak
disimpan tetapi juga untuk menampung data aplikasi antarmuka jaringan.
Random Access Memory (RAM) yang besar. RAM dalam jumlah besar
dibutuhkan untuk menyimpan instruksi pemrosesan data dalam jumlah
besar.
Kecepatan yang tinggi. Banyaknya tugas yang harus dilaksanakan oleh
server, maka dibutuhkan kecepatan pemrosesan yang tinggi agar tetap
diperoleh waktu tanggap yang memadai.
4. CCTV (Closed circuit television)
Televisi sirkuit tertutup, adalah alat pengamanan dengan cara kerja merekam
suatu area tertentu dan menimpannya/atau memperlihatkan hasil
pengambilan gambar melalui kamera yang tersedia berupa gambar video.
Peralatan :
- Kamera
- DVR (digital video recorder)
- Monitor