BAB III
PENGAWASAN KUALITAS
merupakan salah satu factor yang sangat penting. Barang yang diproduksi
direncanakan dan dilaksanakan dengan baik mungkin saja karena sesuatu hal
mengakibatkan kualitas dari hasil akhir tidak sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
dibuat sudah sesuai dengan standar atau tidak, maka perlu diadakan pengontrolan
kualitas.
dengan mengetahui suatu produk akhir apakah sudah memenuhi standar kualitas
yang telah ditetapkan apa tidak. Tujuan pengawasan kualitas adalah sebagai
berikut
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan.
Secara garis besar pengawasan kualitas dapat dibedakan dalam dua tingkat
yaitu pengawasan selama pengelolaan atau proses dan pengawasan dari hasil yang
teratur. Contoh–contoh dari hasil yang diambil pada jarak waktu yang sama,
dimulai dengan baik atau tidak. Apabila mulainya salah maka keterangan
dan teratur.
Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas tingkat proses, tetapi hasil ini
tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak ataupun tercampur
dengan hasil yang baik. Untuk menjaga agar barang–barang hasil yang cukup
baik tidak keluar dari pabrik sampai ke tangan konsumen atau pembeli maka
kualitas adalah :
benar memenuhi fungsi tersebut. Kualitas yang hendak dicapai sesuai dengan
fungsi untuk apa barang tersebut atau dibutuhkan tercermin dari spesifikasi
dari barang terebut seperti kecepatan, tahan lama, kegunaannya, berat, mudah
b. Wujud luar
Salah satu faktor terpenting dan sering dipengaruhi oleh konsumen dalam
melihat suatu barang untuk pertama kalinya. Faktor wujud luar yang terdapat
pada suatu barang tidak hanya terlihat dari bentuk, tetapi juga dari warna,
Umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan kualitas dari
barang tersebut. Hal ini dapat terlihat dari barang– barang yang mempunyai
biaya atau harga jual yang tinggi dapat menunjukkan bahwa kualitas tersebut
lebih baik, demikian pula sebaliknya kualitas barang yang baik tentu
membutuhkan biaya tingi. Hal ini terjadi karena untu mendapatkan kualitas
yang baik dibutuhkan biaya banyak. Tetapi biaya suatu barang tidak selalu
diperkirakan tidak selamanya biaya yang sebenarnya. Biaya atau harga dari
suatu barang tidak selalu lebih rendah dari barang itu, seringkali kita temui
biaya atau harga barang dari suatu barang lenih tinggi dari sebenarnya. Hal
Pada setiap tahap dan siklus dari pemikiran tentang hasil sampai ke
lamanya suatu hasil dapat dipergunakan, maka perlu dijalankan atas pengawasan
kualias yang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu inspeksi, pemberian
maka dapat ditemukan sampai mana barang memiliki kualitas yang dikehendaki,
maka bagian tersebut akan diberikan kepastian bahwa kegiatan bagian mereka
34
dalam proses telah dilakukan dengan baik atau perlu diperingati tentang
menjaga standar kualitas hasil produksi pada tingkat biaya minimum dan
atas 3 buah garis mendatar sejajar yang terletak didalam sebuah sumbu salib,
Diagram Control
0,35
BKA
0,30
0,25
0,20
S
0,15
0,10
0,05
BKB
0,00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
35
diselidiki dan sumbu horizontal melukiskan nomer sampel yang diselidiki. Garis
sentral melukiskan nilai baku yang akan menjadi pangkal perhitungan terjadinya
penyimpangan hasil pengamatan untuk tiap sampel. Garis atas yang sejajar dengan
garis sentral disebut garis “ Batas Kontrol Atas” (BKA / Upper Control Limid /
UCL ) yaitu garis yang menyatakan penyimpangan yang paling tinggi dari nilai
baku.sedangkan garis bawah yang sejajar dengan garis sentral disebut garis “Batas
Kontrol Bawah” ( BKB / Lower Contrl Limid / LCL )yaitu merupaka batas
Sentral = X
BKA = X + A2 R
BKB = X - A2 R
n A2 n A2 n A2
1 21 31 39 25 29,00 18
2 17 44 54 13 32,00 41
3 36 48 19 41 36,00 29
4 25 31 38 30 31,00 13
5 35 21 20 34 27,50 15
6 21 22 44 19 26,50 25
7 39 22 24 29 28,50 17
8 40 44 24 18 31,50 26
9 23 25 46 29 30,75 23
10 23 37 44 34 34,50 21
11 36 52 30 28 36,50 24
12 35 23 11 5 18,50 30
13 33 15 40 29 29,25 25
14 18 30 22 25 23,75 12
15 23 30 20 19 23,00 11
16 7 32 36 28 28,28 31
17 29 30 39 31 32,25 10
18 36 12 34 25 26,75 24
19 36 37 39 32 36,00 7
20 38 9 25 39 27,75 30
kualitas mengenai disperse atau varian, sebab sering pula proses produksi berubah
bukan saja dalam rata - ratanya tetapi juga dalam dispersinya. Sebenarnya dalam
keadaan seperti ini pengawasan kualitas dengan diagram control rata rata dapat
pula digunakan, namun lebih sering digunakan diagram control rentang (R)
Sentral = R
BKA = D4 R
BKB = D3 R
n D3 D4 n D3 D4
p(1 p)
BKA = p3
n
p(1 p)
BKB = p3
n
Contoh Proporsi barang yang rusak dari hasil pemeriksaan untuk setiap sampel yang terdiri
dari 50 unit barang, dapat diikuti dalam table berikut,
1 3 0,06
2 4 0,08
3 2 0,04
4 0 0,00
5 1 0,02
6 4 0,08
7 1 0,02
8 5 0,10
9 3 0,06
10 2 0,04
11 2 0,04
12 4 0,08
13 5 0,10
14 0 0,00
15 1 0,02
37 0,74
P = 0,74 / 15 = 0,049
50
= 0,049 + 3(0,03053)
= 0,049 + 0,09159
= 0,141
50
= 0,049 - 3(0,03053)
= 0,049 - 0,09159
= - 0,043
Dalam diagram control untuk cacad ini , pengamatan tidak dilakukan terhadap sampel
sampel, melainkan terhadap sebuah unit barang, barang itu akan dikatakan baik jika tidak
terdapat cacad sebuahpun. Jadi disini yang diperhatikan adalah adanya cacad pada setiap
barang.
Sentral = C
BKA = C + 3√ C
BKB = C - 3√ C
Contoh
2 2
3 1
4 4
5 6
6 0
7 0
8 6
9 4
10 5
11 6
12 8
13 12
14 7
15 1
Jumlah 62
= 10,23
= -2,00
dipengaruhi oleh besarnya tingkat biaya pengawasan serta jumlah produk yang
dengan satuan uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk sesuai
komponen, baik pada proses produksi maupun tes terhadap produk jadi. Biaya
Dimana:
perusahaan untuk menanggung bahan yang rusak dan kerugian yang diderita
oleh konsumen karena yang dibeli kurang baik kualitasnya. Apabila perusahaan
volume penjualan.
Dimana :
pengendalian kualitas barang hasil produksinya, jadi total biaya atas kualitas
Dimana:
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik biaya kualitas
sebagai berikut:
Gambar 1
Grafik Total Biaya Kualitas
43
Tampak pada gambar grafik total biaya kualitas C (total biaya yang
terendah). Hal ini berarti bahwa jumlah q* jumlah produk yang rusak)
kualitas itu akan tercapai pada saat pertemuan antara garis jaminan
tersebut, maka dapat dicari titik temu antara kedua biaya terscbut dan
Dimana :