Anda di halaman 1dari 2

Resiko usaha adalah suatu bahaya, atau akibat yang kemungkinan dapat terjadi pada keadaan

sebuah usaha yang sedang berlangsung maupun situasi usaha yang akan datang. Sifat dari
resiko usaha itu sendiri adalah tidak pasti dan sebagian besar menimbulkan kerugian.

Menurut sifat, dibedakan :

• Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

• Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi
pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

• Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita
cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

Tas adalah wadah tertutup yang dapat dibawa bepergian. Materi untuk membuat tas
antara lain adalah kertas, plastik, kulit, kain, dan lain-lain. Biasanya digunakan untuk
membawa pakaian, buku, dan lain-lain.

Sekarang tas menjadi salah satu industri yang sangat menggiurkan. Rata-rata penduduk
di dunia ini, menghabiskan sebagian dari uangnya untuk membelanjakan tas. Oleh karena
itu, para pengusaha sangat tertarik untuk mengembangkan bisnisnya di industri tas

Lokasinya di Sidoarjo, tepatnya di kawasan Kludan dan Keden, Tanggulangin. Selain terkenal dengan
bandeng dan kupangnya, Sidoarjo juga terkenal dengan sentra kerajinan tas dan dompetnya . Bahkan
sejak tahun 70-an, Tanggulangin telah terkenal dengan sentra tas dan kopernya.

Di sentra tas Tanggulangin, anda tidak hanya menemukan tas sekolah saja, namun anda juga bisa
menemukan berbagai tas untuk wanita ataupun pria, baik itu tas kerja ataupun tas untuk hangout.
Koper dengan beragam ukuran juga tersedia di siniAda pula ikat pinggang, tas olahraga, jaket dan
sepatu yang semuanya terbuat dari kulit sintetis dan kulit alami.

Perkembangan sentra kerajinan tas dan dompet Tanggulangin diawali pada tahun 60-an dimana
sebagian besar masyarakat Kedensari menjadi tenaga lepas perusahan koper di Surabaya.

Kemudian ada beberapa orang, salah satunya adalah Alm. H. Abd. Rochman, yang mencoba membuat
usaha koper sendiri dengan bahan karton tebal berlapiskan kulit sapi sederhana yang dilekatkan
dengan lem kanji. Kemudian di tahun 70-an, banyak pengusaha koper di Surabaya yang umumnya
beretnis Tionghoa, yang memesan koper di Tanggulangin.

Banyak pula pengusaha dari Semarang, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta yang juga memesan koper
dan tas buatan Tanggulangin hingga mulai banyak hotel di Sidoarjo yang bermunculan. Dari
sinilah kemudian lahir tenaga terampil baru yang akhirnya mendirikan koperasi usaha di tahun 1975.

Meski sempat bubar, namun koperasi ini berhasil bangkit lagi dengan nama Koperasi Industri Tas dan
Koper atau yang lebih dikenal dengan nama INTAKO yang menjadi awal sentra kerajinan tas dan
koper di Tanggulangin.
Melalui koperasi ini pula sebanyak 250 showroom berjejer di sepanjang jalan Desa Kedensari hingga
menuju showroom INTAKO.
Tahun 2000 menjadi puncak kejayaan INTAKO. Krisis moneter seolah tak menjadi halangan bagi
pengusaha tas dan koper Tanggulangin berjaya.

Namun, seiring dengan pergantian rezim dan kenaikan harga BBM, menyebabkan pasar tas dan koper
pun turut lesu. Apalagi dengan keluarnya Lumpur Lapindo yang memutus akses jalan tol Porong-
Gempol yang semakin membuat lesu industri tas Tanggulangin. Banyak showroom yang akhirnya
gulung tikar dan menjadi bangunan yang tak berpenghuni.

Kini, meski pasar tas dan dompet kulit kembali menggeliat namun barang-barang yang dijual tidak
lagi murni produk Tanggulangin.
Banyak produksi Cina yang mulai masuk dan menjadi halangan bagi pengerajin asli Tanggulangin.

Anda tidak perlu khawatir dengan produk INTAKO karena kuliatas produk INTAKO cukup bersaing.
Mereka bahkan menerapkan Hak Kekayaan Intelektual pada Quality Control mereka.

Dengan kualitas produk yang mereka miliki, pasar INTAKO tidak hanya di dalam negeri tapi juga
telah mencapai luar negeri, seperti Italia, Amerika, dan Arab Saudi. Selain di Wates, ada pula di Pasar
Wisata yang lokasinya tak jauh dari INTAKO. Harga murah, kualitas cukup bersaing.

Anda mungkin juga menyukai