DISUSUN OLEH :
ROSADA FEBYTADURI
NPM. 2301180898
Setiap perusahaan yang tercatat di bursa efek diwajibkan untuk membuat suatu
laporan keuangan. Laporan keuangan ini berguna untuk memberi informasi kondisi
keuangan perusahaan selama periode tertentu. Di dalamnya terdapat berbagai
informasi mengenai aset, kewajiban, pendapatan, serta perubahan ekuitas serta arus
kas. Laporan keuangan sebagai alat bukti serta analisis ketika perusahaan terjadi
permasalahan dalam hal keuangannya. Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah
perseroan terbatas. Perseroan terbatas merupakan jenis badan hukum yang lazim
mendirikan usaha di Indonesia dengan perjanjian bisnisnya menggunakan modal
berbentuk kumpulan saham. Sebagai badan hukum, perseroan Terbatas memiliki
entitas yang terpisah antara perusahaan dengan pemiliknya. Sehingga kepemilikan
asset antara perusahaan dan pemilik usahanya pun tentu akan berbeda.
Kepailitan adalah suatu kondisi atau keadaan ketika pihak yang berhutang
(debitur) yakni seseorang atau badan usaha tidak dapat menyelesaikan pembayaran
terhadap utang yang diberikan dari pihak pemberi utang (kreditur). Keadaan ini
sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi dalam dunia usaha. Sedangkan secara
bahasa kata pailit berasal dari bahasa Belanda yakni failliet yang memiliki arti macet
dalam melakukan pembayaran. (bplawyers, 2015). Likuidasi adalah berhentinya
kegiatan operasi perusahaan (pembubaran usaha) secara keseluruhan dengan menjual
sebagian atau seluruh aktiva perusahaan, membayar semua utang pajak, kewajiban
pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan kepada para sekutu sesuai dengan rasio laba /
rugi. Berhentinya persekutuan sebagai bisnis mencakup penghentian aktivitas bisnis
persekutuan yang disebut entitas likuidasi persekutuan. Likuidasi persekutuan
mencakup konversi aktiva bukan kas menjadi kas, pengakuan untung dan rugi selama
masa likuidasi, pembayaran kewajiban, dan distribusi kas kepada sekutu pada saat
berakhirnya usaha. Laporan keuangan utama untuk likuidasi persekutuan ialah
laporan likuidasi persekutuan yang meringkas seluruh transaksi dan peristiwa
finansial selama masa likuidasi. Laporan ini juga digunakan sebagai dokumen resmi
untuk likuidasi yang dilakukan melalui pengadilan. (simultax, 2020).
Kewajiban perusahaan tak hanya terlepas dari pembuatan laporan keuangan
saja, melainkan ada kewajiban lain yaitu salah satunya terkait aspek perpajakan.
Dalam perpajakan, banyak sekali jenis pajak yang berhubungan dengan perusahaan
salah satunya adalah pajak pertambahan nilai (PPN). Pajak pertambahan nilai Pada
proses likuidasi perusahaan memungkinkan masih adanya kewajiban perpajakan yang
harus diselesaikan sampai bulan dilakukan likuidasi atau pada saat dilakukannya
likuidasi. Aset yang semula tidak untuk diperjualbelikan, namun karena adanya
kepailitan maka terpaksa harus dijual. Sehingga hal tersebutlah yang menjadikan asset
tersebut sebagai objek pajak atau barang kena pajak. Apabila masih ada kewajiban
yang harus diselesaikan maka pihak ketiga yakni likuidator berhak menjadi
perwakilan pajak perusahaan yang mengalami kepailitan.