Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENGAWASAN PERSEDIAAN
(INVENTORY CONTROL)

I. PENGERTIAN PENGAWASAN PERSEDIAAN

Persediaan merupakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Sifat dari


persediaan tersebut adalah segera dapat diuangkan. Jenis persediaan tidak sama
untuk setiap perusahaan. Perusahaan industri memiliki jenis persediaaan berbeda
dengan perusahaan dagang.

II. JENIS PERSEDIAAN

Penggolongan persediaan dapat dilihat dari dua aspek yang berbeda yaitu dari
aspek

1. Urutan dalam proses produksi

Yaitu meliputi bahan baku, bahan penolong, barang dalam proses, dan
barang jadi.

2. Fungsi persediaan
a. Bath stock adalah persediaan yang dimiliki lebih besar dari pada
perkiraan pemakaian.motif dari perusahaan adalah memperoleh
potongan harga karena adanya pembelian secara besar – besaran dan
disamping itu alasan lain kemungkinan harga bahan dimasa yang
akan datang naik
b. Anticipation stok adalah persediaan yang dimiliki untuk perkiraan
permintaan yang dapat diramalkan. Misalnya pedagang buku setiap
menjelang tahun ajaran baru menambah persediaannya baik dalam
jenis dan jumlah. Tujuannya untuk memperoleh keuntungan yang
lebih besar dan pelayanan yang lebih baik kepada langganan atau
calon langganan.
c. Fluktuation stok adalah persediaan yang dimiliki untuk permintaan
yang sebelumnya sulit diramalkan. Tujuan dari pada persediaan ini
adalah untuk tetap menjalin hubungan harmonis dengan langganan
bila sewaktu – waktu ada permintaan yang mendadak tetap dapat
terpenuhi.
2

III. BIAYA PERSEDIAAN


Biaya merupakan pengorbanan yang akan atau telah di keluarkan yang
dinyatakan dalam uang. Tidak semua pengorbanan merupakan biaya. Suatu
pengorbanan dikatakan biaya apabila memenuhi kreteria sebagai berikut :
a. Dapat diduga
b. Dapat dihitung secara kwantitatif
c. Mempunyai hubungan dengan proses produksi
Biaya persediaan adalah biaya yang timbul sebagai akibat adanya kegiatan
mengadakan persediaan. Biaya ini dapat digolongkan menjadi :
1. Biaya pemesanan ( ordering cost )
Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemesanan,
seperti :
a. Biaya tenaga kerja yang melakukan pemesanan termasuk
uang makan, penginapan, trnsport, uang saku dan lain –
lain
b. Biaya surat menyurat / telepon
c. Biaya pengepakan dan penimbangan
d. Biaya bongkar muat termasuk transpot
e. Biaya asuransi kalau pengangkutan tersebut
diasuransikan, dan lain – lain.
Perhitungan biaya ini didasarkan atas frekwensi pemesanan,
artinya besar kecilnya biaya ini tergantung dari besar kecilnya
frekwensi pemesanan
2. Biaya penyimpanan (Carrying cost )
Biaya ini dikeluarkan karena adanya kegiatan
penyimpanan bahan baku / barang digudang. Besar kecilnya
dihitung dari banyaknya barang / bahan baku yang disimpan
yaitu dari rata – rata persediaan.komponennya antara lain :
a. Biaya fasilitas penyimpanan ( penerangan, pemanas, dan
lain- lain )
b. Biaya tenaga kerja termasuk petugas digudang.
c. Biaya bunga atas modal yang tertanam dalam persediaan.
d. Asuransi
e. Biaya pengamanan / biaya resiko ( resk cost )
Dengan grafik, biaya – biaya tersebut diatas dapat digambarkan perilakunya
sebagai berikut :
3

Biaya
Biaya Pemesanan
R=f(I)

Biaya Penyimpanan
C=f(I)

0 frekwensi

Atau kalau biaya tersebut dihubungkan dengan kwantitas dalam grafik akan
nampak sebagai berikut :

Biaya

Biaya Penyimpanan
C=f(Q)

Biaya Pemesanan
R=f(Q)

0 Kwantitas

Dari gambar 1 biaya pemesanan dan biaya penyimpanan akan dipengaruhi oleh
tinggi rendahnya frekwensi pemesanan semakin tinggi frekwensi pemesanan
maka biaya pemesanan akan semakin tinggi namun dilain pihak biaya
penyimpanan akan semakin menurun.
Dari gambar 2, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan akan dipengaruhi oleh
persediaan ( rata – rata ) yang dibentuk didalam perusahaan, semakin tinggi
persediaan ( rata – rata ) yang ditetapkan, maka biaya penyimpanan akan
semakin tinggi namun dilain pihak biaya pemesanan akan semakin menurun.
4

IV, FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEDIAAN


Besar kecilnya persediaan yang dimiliki perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
1. Harga bahan baku
Sering dialami perusahaan bahwa harga bahan dari waktu ke waktu tidak
sama kadang – kadang naik dan turun. Tinggi rendahnya harga akan
berpengaruh terhadap besar kecilnya pembelian. Besar kecilnya pembelian
berpengaruh terhadap persediaan.
2. Biaya persediaan
Biaya persediaan terdiri dari biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.
Tinggi rendahnya biaya ini tergantung dari frekwensi pembelian. Makin
sering melakukan pembelian dalam satu periode, ini berarti jumlah yang
dibeli setiap kali pembelian kecil, jumlah barang yang disimpan di gudang
jaga berkurang. Dengan kata lain persediaan berkurang, biaya pemesanan
naik namun biaya penyimpanan berkurang.
3. Kebijaksanaan pembelian
Jumlah modal yang besar tidak menjamin pembelian yang besar pula. Hal ini
tergantung dari kebijaksanaan pembelanjaan. Bila diramalkan harga bahan
dimasa yang akan datang meningkat maka kemungkinan jumlah yang akan
dibeli meningkat. Persediaan yang besar berkaitan erat dengan penggunaan
dana.
4. Perkiraan pemakaian
Perkiraan pemakaian bahan didasarkan atas perkiraan produksi untuk satu
periode. Fluktuasi pemakaian dan perencanaan persediaan awal dan akhir
berpengaruh terhadap persediaan.
5. Pemakaian senyatanya
Jika pemakaian senyatanya konstan dalam satu periode maka persediaan
tidak perlu besar, demikian sebaliknya kalau pemakaiannya berpluktuasi
maka akan mengakibatkan persediaan akan berubah- ubah.
6. Model pembelian
Model pembelian yang dimaksudkan adalah menyangkut pembelian besar –
besaran maupun kecil – kecilan, besar kecilnya pembelian akan berpengaruh
terhadap persediaan.
7. Lead time
Lead time merupakan tenggang waktu pemesanan mulai dari persiapan
sampai barang atau bahan tiba digudang. Jika lead timenya panjang,
kemungkinan resiko kekurangan bahan lebih besar dibandingkan lead
timenya pendek. Hal ini jelas berpengaruh terhadap persediaan.
5

V. TUJUAN PERSEDIAAN
Tujuan persediaan untuk setiap perusahaan tidak sama. Namun
secaragaris besar dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Menghindari terjadinya kemacetan proses produksi, sebagi akibat
keterlambatan datangnya bahan atau bahan yang diterima tidak sesuai
dengan persyaratan yang dikehendaki.
2. Mampu menumbuhkan citra positif konsumen terhadap perusahaan.

VI. PERSEDIAAN OPTIMAL


Persediaan optimal dalah suatu tingkat persediaan yang memenuhi
kreteria sebagai berikut :
1. Persediaan tersebut mampu melayani proses produksi sehingga kontinyuitas
proses terjamin
2. Biaya yang dikeluarkan untuk memelihara persediaan minimal.
Untuk menghitung persediaaan yang optimal diperlukan langkah – langkah
sebagi berikut :
1. Menentukan kebutuhan bahan baku untuk satu periode (1 bulan atau 1
tahun)
2. Menentukan pembelian yang ekonomis / optimal ( EOQ )
3. Menentukan safety stock
4. Menentukan reorder point
5. Menetukan persediaan yang maksimal

VII. MENENTUKAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU


Menghitung kebutuhan bahan baku dimasa yang akan datang untuk satu
periode tertentu tidaklan mudah. Oleh karena itu diperlukan berbagai informasi
baik yang menyangkut intern perusahaan maupun ektren. Yang sulit
diramalkan khususnya dalah factor – factor yang berada diluar jangkauan
perencanaannya, kebutuhan bahan baku berorientasi kepada besar kecilnya
produk yang direncanakan dan tingkat persediaan awal dan akhir yang
diinginkan. Ada beberapa metode/cara yang diginakan untuk memproyeksikan
kebutuhan bahan baku dimasa yang akan datang metode tersebut adalah :
a. Rata – rata bergerak sederhana
b. Rata – rata bergerak dengan memakai perata
c. Trend
Dalam penentuan kebutuhan bahan baku satu periode maka akan dipergunakan
salah satu metode yaitu metode trend. Metode trend akan dipergunakan metode
yang paling umum yaitu metode trend linier
Dengan formula
6

Y’ = a + bx
Dimanauntuk konstanta a dan bdapatditentukan
dengan dua jenis persamaam

Dengan syarat

Jika ∑x = 0 maka a dan b ditentukan dengan persamaan

a = ∑ Y/n
b = ∑ XY/∑X2

Jika ∑x ≠ 0 maka a dan bditentukan dengan persamaan

∑y = n.a + b ∑x
∑xy = a∑x + b ∑x2

Contoh penjualan produksi lima tahun terakhir adalah sebagai berikut

Tahun produksi

2015 8.500 unit

2016 7.000 unit

2017 9.000 unit

2018 6.300 unit

2019 9.200 unit

Tentukan kebutuhan bahan baku bila satu init produksi menghabiskan bahan baku 1 kg

Penyelesaian

∑x = 0
Tahun Y X XY x2
2015 8500 -2 -17000 4
2016 7000 -1 -7000 1
2017 9000 0 0 0
2018 6300 1 6300 1
2019 9200 2 18400 4

∑= 40000 0 700 10

a= 40000 = 8000
5

b= 700 = 70
10

Y" = a + bx

Y" 2020
= 8000 + 70 x
7

8000 + 70 ( 3 )
8000 + 210
8210 unit
∑x ≠ 0

Tahun Y X XY x2
2015 8500 0 0 0
2016 7000 1 7000 1
2017 9000 2 18000 4
2018 6300 3 18900 9
2019 9200 4 36800 16
∑= 40000 10 80700 30

40000 = 5a + 10b
(2) 1
80700 = 10a + 30b 2
80000 = 10a + 20b
700 =
10b
b = 70

40000 = 5a + 10b
40000 = 5a + 10
(70)
40000 = 5a + 700
5a + 700 = 40000
5a = 39300
a = 7860

Y" = a + bx
Y"= 7860 + 70 (x)
Y" 2020 = 7860 + 70 (5)
Y' 2020 = 7860 +
350
Y' 2020 = 8. 210

Jadi kebutuhan bahan baku tahun 2020 adalah 8.210 unit x 1 kg = 8.210 kg

Anda mungkin juga menyukai