Anda di halaman 1dari 5

iptek hortikultura

MENINGKATKAN KUALITAS BUAH DURIAN


DENGAN PEMUPUKAN TEPAT DAN BERIMBANG

Durian memiliki sensasi rasa yang unik ditemui, yaitu buah mengkal (matang sebagian),
dan aroma khas yang menjadi daya tarik setiap daging buah lunak dan berair, serta buah yang
konsumen untuk kembali tertantang makan sebagian dagingnya mengering.
durian, sehingga komoditas buah tropika yang
Durian Sebagai Komoditas Budidaya Baru
satu ini menjadi sangat populer dan memiliki
peminat fanatik yang cukup banyak. Akibatnya Pokok permasalahan kualitas buah tersebut
durian dihargai sangat tinggi dan menarik banyak diduga akibat dari pelaksanaan budidaya yang
kalangan untuk menanamnya, baik sebagai usaha belum mengacu pada prosedur budidaya yang
agribisnis untuk meraih keuntungan maupun untuk baik dan benar. Walaupun merupakan tanaman
menyalurkan hobi. asli Indonesia, namun dalam hal pengalaman
budidaya, durian merupakan komoditas yang
Saat ini peluang usaha durian dalam negeri relatif baru, bahkan kalah jauh dengan komoditas
sangat baik, karena kebijakan pemerintah untuk perkebunan seperti kopi, kakao, karet, dan sawit,
membatasi impor produk hortikultura termasuk yang merupakan komoditas introduksi. Karena
durian, memberikan peluang sebagai substitusi pada komoditas perkebunan ada keterlibatan
impor yang pada tahun 2010 mencapai volume pemerintah melalui BUMN perkebunan yang
34.705 t atau sekitar 4,95% dari total produksi selalu mengadopsi teknologi terbaru, sedangkan
durian nasional yang mencapai 700.890 t. pengembangan komoditas durian dan buah tropika
Namun demikian, peluang ini belum lainnya, dapat dikatakan murni oleh masyarakat
sepenuhnya dapat diambil karena fakta di yang dikelola secara tradisional. Implikasinya,
lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia hal ini dapat berpengaruh pada pemahaman
menghadapi masalah pada kualitas buah. Tiga budidaya yang diterapkan oleh masyarakat
kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak pada tanaman durian. Bandingkan juga dengan

1
No. 9 - Juli 2013

Gambar 1. Durian dengan penampilan yang bersih, warna daging merata, dan gemuk, merupakan ciri
durian yang sehat

pengalaman negara tetangga Thailand yang sudah sebagian, atau sering juga didapati buah yang jatuh
memperhatikan durian sejak 300 tahun yang lalu. sebelum masak, merupakan salah satu masalah
Hal ini dapat dilihat dari produk durian lokal umum yang dijumpai terjadi di kebun durian.
yang beredar di pasaran umumnya merupakan Gejala ini umumnya ditemui pada varietas yang
produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau menghasilkan buah yang berukuran besar seperti
campuran plasma nutfah durian liar, bukan Monthong. Tanda umum yang mudah terlihat
merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang yaitu warna daging tidak merata, bila varietas
sengaja ditanam. Karena memang kebun-kebun durian berdaging kuning, maka ada bagian yang
durian yang dikelola secara intensif masih terbilang terlihat putih di bagian pangkal atau ujung. Hal ini
sedikit dan relatif baru, sehingga pengenalan diduga berkaitan dengan defisiensi kalsium (Ca).
varietas disematkan mengikuti asal daerah seperti Sebagaimana diketahui bahwa sekitar 70% lahan
‘durian medan’, ‘durian lampung’, dll., dan tidak di Indonesia ialah lahan masam dengan kandungan
pada varietas tertentu sebagaimana di Thailand. kalsium rendah. Kekurangan kalsium pada saat
pembungaan juga ditandai dengan kerontokan
Masalah Kualitas Buah Berkaitan dengan
Defisiensi Hara
Sebagaimana telah dipahami bahwa durian
memiliki cita-rasa dan aroma yang kaya. Disamping
rasa manis, durian yang berkualitas juga harus
memiliki cita rasa lain seperti unsur rasa pahit,
gurih, tekstur pulen, aroma yang sedap, dan
beberapa kombinasi lain. Tetapi sedikit yang
menyadari dengan kompleksnya cita-rasa tersebut
tentunya memerlukan persyaratan yang kompleks
pula, dimana masing-masing unsur cita rasa
dikendalikan oleh jenis dan komposisi hara yang
berbeda-beda.
Gambar 2. Daging buah mengkal umumnya ter-
Secara khusus, permasalahan kualitas buah jadi pada varietas yang menghasilkan
ini diduga disebabkan oleh defisiensi unsur buah ukuran besar seperti Monthong
hara dalam tanah. Daging buah yang mengkal akibat kekurangan Ca

2
iptek hortikultura

bunga karena fungsi kalsium dalam memperkuat umumnya ditemui secara bersamaan dalam satu
dinding sel. hamparan kebun. Karena walaupun masalah
Masalah kedua yaitu buah yang basah dan defisiensi yang menonjol hanya terhadap ketiga
rasanya hambar. Gejala ini banyak muncul apabila unsur Ca, K, dan Bo, namun sebenarnya berkaitan
saat pematangan buah diiringi oleh curah hujan juga dengan unsur yang lain selama dalam proses
yang tinggi. Sulur buah basah atau disebut wet core pertumbuhan, sehingga penanganan masalahnya
disebabkan oleh akumulasi air yang berlebihan dianjurkan dilakukan secara menyeluruh melalui
dalam tanah dan kekurangan hara kalium (K), paket pemupukan secara tepat dan berimbang
sedangkan masalah umum yang ketiga yaitu buah selama satu siklus produksi. Tepat dalam arti
mengering atau seperti terbakar sebagian, diduga tepat jenis, dosis, waktu, dan cara pelaksanaan.
karena kekurangan boron (Bo). Berbeda dengan Berimbang dimaksudkan memberikan pupuk
akibat kekurangan Ca yang pucat dan mengeras, dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan

A B

Gambar 3. Buah durian dengan gejala daging buah dan sulur berair (a), sebagian daging buah dan biji
mengering (b)

gejala kekurangan Bo yang lebih ringan terlihat ada tanaman dan berbeda-beda berdasarkan ritme
bagian keriput dengan warna pucat di pinggir buah. pertumbuhan tanaman.
Kondisi gangguan fisiologis yang menurunkan Tepat jenis dan tepat dosis, berhubungan
kualitas buah durian umumnya terjadi pada dengan komposisi pupuk yang diperlukan berkaitan
budidaya durian secara semi intensif dan telah dengan karakter tanaman. Berdasarkan salah satu
mengalami beberapa kali berbuah. Padahal pada hasil analisis buah, dalam setiap 100 kg buah
panen awal kualitas buah tidak terdapat masalah. yang dipanen setara dengan lebih kurang 150 g N,
Hal ini berkaitan dengan daya dukung lahan yang 26 g P, 260 g K, 260 g Ca, dan 32 g Mg. Jumlah
tidak diperhitungkan sebelumnya dan pelaksanaan tersebut dalam penelitian yang lain disebutkan
budidaya yang tidak memperhatikan keseimbangan setara dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh
asupan pupuk dengan total buah yang dipanen, tanaman dari tanah yaitu sebanyak 0,23% N, 0,4%
sehingga semakin hari daya dukung tanah dalam P, 0,41% K, 0,03% Ca, dan 0,49% Mg. Data ini
menyediakan hara semakin berkurang. menunjukkan kebutuhan unsur hara minimal yang
harus diberikan ke dalam tanah ditambah dengan
Pemupukan Tepat dan Berimbang kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Gejala serangan tiga jenis penyakit fisiologis Tepat waktu, berkaitan dengan fase
ini dapat muncul secara sendiri-sendiri, namun pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian

3
No. 9 - Juli 2013

yang secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu Loa Janan, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan
pertumbuhan vegetatif dimulai dari saat akhir Timur. Pola pemupukan yang diterapkan yaitu
panen sampai inisiasi pembungaan, inisiasi bunga, menggunakan kombinasi pupuk organik (kompos),
dan pengisian buah. Pada saat pertumbuhan pupuk sintetik (anorganik), dan pupuk hayati,
vegetatif dibutuhkan semua unsur hara yang dengan ketentuan sebagai berikut:
diberikan dalam keadaan seimbang termasuk 1. Tanaman umur 3 tahun (diameter batang ± 7
pemberian bahan organik untuk memperbaiki sifat cm) diberi pupuk organik 30 kg/pohon/tahun
fisik, kimia, dan biologi tanah, serta kalsium untuk dan terus ditingkatkan sesuai umur atau dia-
penstabil pH. meter batangnya sampai tanaman berumur 10
Pada saat inisiasi bunga perlu diberikan unsur tahun sebanyak 360 kg/pohon/tahun. Bahan
hara P yang lebih dari unsur lainnya karena unsur organik yang diberikan bukan pupuk kandang
ini berfungsi sebagai sumber energi, mengingat yang masih baru, tetapi yang sudah dikompos-
kebutuhan energi yang tinggi saat tanaman inisiasi kan. Pupuk kompos diberikan sekali setahun,
pembungaan sampai pemasakan buah. Karena yaitu setelah panen.
unsur P merupakan komponen dari adenosin 2. Pupuk anorganik (N, P, K, Mg, dan Ca) di-
trifosfat (ATP), yaitu senyawa kimia pembawa berikan sesuai pertumbuhan tanaman yang
energi. Selanjutnya pada proses pengisian/ dihitung berdasarkan diameter batang. Ber-
pemasakan buah diperlukan unsur K yang dasarkan standar pemberian pada tanaman
tinggi sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk
yang dominan bekerja pada fase ini. Demikian NPK 500 g/tahun, maka setiap tambahan 1
juga diperlukan unsur lain yang penting dalam cm diameter batang ditambahkan 150–250
meningkatkan kualitas buah seperti warna dan g NPK. Perhitungan kebutuhan pupuk NPK
tekstur seperti kalsium dan boron. menggunakan pupuk NPK (15:15:15) sebagai
Tepat cara pelaksanaan, berkaitan dengan standar.
cara aplikasi pupuk. Untuk masalah ini terdapat Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung
salah kaprah yang banyak dilakukan yaitu sebagai berikut: (1) mengukur lingkar batang
pemberian dengan membuat galian di sekeliling pada ketinggian 50 cm dari permukaan tanah dan
tajuk tanaman. Cara ini justru merusak/memutus menghitung diameter batang dengan rumus sebagai
perakaran tanaman durian yang sebenarnya telah berikut:
berkembang dan menyebar jauh di luar area tajuk,
C
maka cara yang tepat yaitu pupuk ditabur di bawah Ø= π
tajuk dimulai dari bagian tepi kemudian semakin dimana:
ke dalam semakin tipis. Setelah pemberian pupuk
kemudian ditutup dengan pemberian kompos Ø = Diameter batang (cm)
C = Lingkar batang (cm) 50 cm dari permukaan tanah
(pada pemupukan pertama) atau ditutup dengan
π = 22/7
serasah (pada pemupukan II dan III), atau sebelum
pemupukan, bidang olah cukup digemburkan (2) menghitung dosis pupuk NPK/pohon/
dengan garpu secara ringan, sehingga tidak tahun dengan rumus sebagai berikut:
merusak akar. D = {(Ø cm - 7 cm) 200 g/cm + 500 g}
Aplikasi Pupuk Standar Angka tetapan 200 g/cm merupakan nilai
Sampai saat ini belum ada rekomendasi tengah (150–250 g/cm), jadi untuk tanah yang
pemupukan durian yang baku. Namun demikian, subur dapat menggunakan angka 150 g/cm,
dari pengalaman di lapangan, beberapa aplikasi pada tanah yang kurus atau setelah panen besar
pemupukan telah diterapkan dan terbukti dapat menggunakan angka 250 g/cm. Dari perhitungan
menjaga kualitas buah durian. Salah satunya yaitu ini diperoleh contoh data pemupukan sebagaimana
pengalaman kelompok tani di Desa Batuah, Kec. dalam tabel berikut:

4
iptek hortikultura

Tabel 1. Dosis tengah dan waktu pemupukan menurut diameter batang


Dosis pemupukan (g/kg/tahun)
Pemupukan I Pemupukan II Pemupukan III
Lingkar Diameter
Februari-Maret Mei-Juni September-Oktober
batang batang
cm cm PHONS- PHONS- SP-36 KCl SP-36 PHONS-
Kompos DOLO-
KA KA (P2O5 (K2O (P2O5 KA
(Kg) MIT
(15:15:15) (15:15:15) 36%) 55%) 36%) (15:15:15)
22 7,0 30 600 167 167 0 0 0 167
32 10,2 68 1.364 379 379 0 0 0 379
42 13,4 106 2.127 550 612 272 306 136 0
52 16,5 145 2.891 747 831 369 416 185 0
62 19,7 183 3.655 944 1.051 467 525 233 0
72 22,9 221 4.418 1.141 1.270 565 635 282 0
82 26,1 259 5.182 1.339 1.490 662 745 331 0
92 29,3 297 5.945 1.536 1.709 760 855 380 0

Aplikasi Pupuk Mikro dan Aplikasi Khusus PUSTAKA


Untuk meningkatkan kualitas buah seperti 1. Bureau of Plant Industry 2005, Production technol-
tekstur, warna, dan aroma, selain pupuk makro, ogy in durian, Davao National Crop Research and
maka diperlukan juga pupuk mikro seperti Mn, Development Center, Bago Oshiro City, Republic
Cu, Zn, Bo, dan Mo. Jenis pupuk ini biasanya of Philippine, File ppt.
tersedia sebagai pupuk daun yang aplikasinya 2. Jabatan Pertanian Malaysia 2009, Manual tanam-
melalui cara semprot. Karena fungsinya untuk an durian (Durio zibethinus Murr.), Kementerian
meningkatkan kualitas buah, maka aplikasi pupuk Pertanian dan Industri Asas Tani, Malaysia.
mikro umumnya disarankan pada saat pengisian 3. Nanthachai, S 1994, Durian: fruit development,
buah setiap 1–2 minggu sekali, terutama pada umur post-harvest physiology, handling, and marketing
30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar. in ASEAN, ASEAN Food Handling, Bureau.
Masalah kualitas buah yang terjadi karena 4. Priyono, A 2006, Pemupukan durian TM, (unpub-
kasus tunggal seperti buah mengeras (kahat lished).
Ca), maka penanganannya ialah dengan aplikasi 5. Somsri, S 2007, Thai durian, Horticulture Research
kalsium nitrat 2 kg/pohon pada 1 bulan sebelum Institute, Department of Agriculture, Chauchak,
panen, atau tanaman disemprot dengan pupuk Bangkok 10900, Thailand.
kalsium-boron pada 30, 45, dan 60 hari setelah
bunga mekar. Pada kasus buah basah karena
akumulasi air berlebihan dan kahat kalium, maka
penanganannya dengan menjaga drainase lahan
dan pemberian kalium yang tinggi pada 60 hari
setelah bunga mekar atau 1 bulan sebelum panen, Santoso, PJ
sedangkan buah mengering/terbakar akibat boron Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
dapat diaplikasi dengan boron pada saat pengisian Jl. Raya Solok Aripan Km 8
buah dengan cara disemprot pada umur 30, 45, dan Solok Sumatera Barat 27301
60 hari setelah bunga mekar. Email: jarot305@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai