Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN

HAKIKAT PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan yang di

ampu oleh :

Sri Hartati, S.Pd., M.Pd.

Oleh : Kelompok 7

Dena Alvi Sahara 1172060019

Gemara Khowarizma W 1172060035

Ilvi Sobarunnisa 1172060040

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

BANDUNG

2017

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 2

B. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Ilmu Pendidikan ................................................................. 3

B. Persyaratan Pendidikan Sebagai Ilmu .............................................. 4

C. Sifat-sifat Ilmu Pendidikan .............................................................. 5

D. Relefansi Ilmu Pendidikan ............................................................. . 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 9

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Hakikat Pendidikan. Yang insya Allah dapat berguna dan bermanfaat bagi
yang membacanya meskipun kami tahu bahwa didalamnya masih banyak sekali
kekurangan.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini yang menjadi
tugas dari mata kuliah Ilmu Pendidikan dengan judul “Hakikat Pendidikan”.
Disamping itu kami selaku pembuat makalah mengucapkan banyak terimakasih
untuk pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah kami
susun ini dapat berguna khususnya bagi kami dan yang membacanya.

Bandung, 9 September 2017

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan diadakan dengan tujuan yang lebih penting daripada menyiapkan


tenaga kerja yaitu membantu manusia menjadi manusia, sekurang-kurangnya
lebih baik daripada binatang. Hal ini didasarkan pada pengalaman sejarah
manusia. Bila manusia tidak dididik ia dapat saja berkembang menjadi makhluk
yang lebih jahat daripada binatang. Oleh karena itu, pendidikan merupakan bagian
penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk
hidup lainnya.

1. Latar Belakang

Pada dasarnya hakikat pendidikan itu sangatlah luas. Hakikat pendidikan tidak
hanya sekedar membahas mengenai definisi pendidikan. Namun didalamnya juga
mencakup perihal sifat-sifat ilmu pendidikan, persyaratan pendidikan sebagai
ilmu, dan relevansi ilmu pendidikan. Sehingga mendorong kita untuk memahami
hakikat pendidikan itu sendiri, tidak hanya megetahui materi pendidikannya saja.

2. Tujuan

Makalah ini dibuat untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai


hakikat pendidikan serta hal-hal yang terkait didalamnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi ilmu pendidikan


a. Definisi ilmu pendidikan menurut para ahli
- Menurut Redja Mudyahardjo, ilmu pendidikan adalah sebuah
sistem pengetahuan tentang pendidikan yang diperoleh melalui
riset.
- Menurut Carter V Good, ilmu pendidikan adalah suatu bangunan
pengetahuan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif dan
objek serta proses belajar, menggunakan instrumen secara seksama
dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan
dijadikan pengalaman dalam bentuk eksperimental.

b. Definisi ilmu pendidikan menurut bahasa (KBBI)


Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang dsusun secara
bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang ( pengetahuan) itu.
Pendidikan yaitu usaha-usaha yang sengaja dipilih untuk
mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan
keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat
mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi.
Dengan demikian, ilmu pendidikan adalah kumpulan ilmu
pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan metode-metode
tertentu yang ilmiah untuk menyelidiki gejala-gejala didikan yang
diberikan oleh orang “dewasa” kepda orang yang “belum dewasa”
untuk mencapai kedewasaannya.

3
2. Persyaratan pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan bisa di katakan sebagai ilmu jika memenuhi setidak nya syarat
berikut:
A. Memiliki objek studi ( formal dan material)
- Objek material adalah bahan atau masalah yang menjadi sasaran
pembicaran atau penelitian,pengkajian dan penelaahan dari suatu ilmu
pengetahuan. Objek material dalam ilmu pendidikan sama dengan pada
umum nya ilmu pengetahuan yaitu manusia.
- objek formal adalah suatu sudut tinjauan dari penelitian atau kajian
dan pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Objek formal itu sering di
sebut dengan pusat pengetahuan ilmu pengetahuan. Objek formal
dalam ilmu pendidikan adalah kegiatan manusia dalam
Usahanya membimbing manusia lain kepada arah kedewasaan, yaitu
terlepas dari ketergantungan pada manusia lain.

B. Memiliki sistematika
Di bedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1. Pendidikan sebagai gejala manusiawi,yaitu adanya komponen
pendidikan yang saling berinteraksi dalam suatu rangkaian
keseluruhan untuk mencapai tujuan.
Komponen pendidikan itu:
a. Tujuan pendidikan
b. Peserta didik
c. Pendidik
d. Isi pendidikan
e. Metode pendidikan
f. Alat pendidikan
g. Lingkungan pendidikan
2. Pendidikan sebagai upaya sadar untuk mengembangkan
keperibadian dan kemampuan manusia.
3. Pendidikan sebagai gejala manusiawi.

4
C. Memiliki metode
1. Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang di
idealkan yang ingin di capai.
2. Metode eksplanatory, berkenaan dengan pertanyaan kondisi,dan
kekuatan yang membuat suatu proses pendidikan berhasil
3. Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukan nya
dalam rangka mencapai tujuan yang di inginkan.
4. Metode deskriptif,fenomenologis mencoba menguraikan
kenyataan-kenyataan pendidikan dan lalu mengklasifikasikan nya.
5. Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah,
penyataan, konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.

3. Sifat-sifat ilmu pendidikan


A. Empiris
Ilmu pendidikan bersifat empiris artinya ilmu pengetahuan tersebut
didasarkan pada observasi kenyataan akal sehat serta hasilnya tidak
bersifat spekulatif. Misalnya kita bercerita tentang terjadinya perang,
apakah perang itu benar-benar terjadi atau tidak, kita bisa mencari tau
berdasarkan peninggalan yang di temukan, masih adanya saksi yang
masih hidup, dan adanya tempat yang di jadikan sebagai bukti
terjadinya sejarah dengan demikian sejarah merupakan ilmu
pendidikan yang bersifat empiris.
B. Normatif
Ilmu pendidikan bersifat normatif artinya ilmu pendidikan yang di
arahkan kepada perbuatan mendidik yang bertujuan dan tujuan itu di
tentukan oleh nilai yang di junjung tinggi oleh seseorang. Sedangkan
nilai itu sendiri merupakan ukuran yang bersifat normatif. Yaitu yang
di junjung tinggi dalam pandangan manusia.
C. Historisitas

5
Ilmu pendidikan bersifat historis artinya menguraikan teori sistem
sepanjang zaman dan kebudayaan serta makna filosofis yang
berpengaruh pada zaman tertentu.
D. Teoritis praktis
Ilmu pendidikan bersifat teoritis praktis artinya ilmu mendidik di sebut
“ilmu yang praktis”sebab di tunjukan kepada praktik dan perbuatan-
perbuatan yang mempengaruhi anak didik nya. Jadi, dari praktik-
praktik pendidikan di susun pemikiran-pemikiran secara teoritis.
Pemikiran teoritis ini di susun dalam satu sistem pendidikan yang
biasanya di sebut ilmu mendidik teoritis.
Ilmu mendidik teoritis ini di sebut juga ilmu mendidik sistematis.
Dalam rangka membicarakan ilmu mendidik teoritis, perlu di
perhatikan sejarah pendidikan. Dengan mempelajari sejarah
pendidikan akan terlihat susunan pandangan-pandangan teoritis yang
dapat di pakai sebagai peringatan untuk menyusun teori pendidikan
selanjutnya.
Dapat disimpulkan, bahwa mendidik sistematis mendahului ilmu
pendidik historis. Akan tetapi ilmu mendidik historis memberikan
bantuan dan memperkaya ilmu mendidik teoritis. Keduanya membantu
para pendidik agar berhati-hati dalam praktik-praktik pendidikan
E. Rohaniyah/batiniyah
Ilmu pendidikan bersifat rohaniyah artinya selalu memandang peserta
didik sebagai mahluk yang bersusila dan ingin menjadikan nya sebagai
mahkluk yang beradab.
Sedangkan ilmu pendidikan yang bersifat batiniyah artinya ilmu
pendidikan yang dalam hal ini lebih tertuju pada pemahaman batin
atau kodisi jiwa seseorang.

4. Relevansi Ilmu Pendidikan


a. Pengertian relevansi ilmu pendidikan

6
Relevansi berarti hubungan atau kaitan sedangkan pendidikan adalah
suatu proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang dalam
usaha mendewasakan diri. Maka relevansi pendidikan adalah hasil
pendidikan sesuai dengan pembangunan dan perkembangan zaman.
Yang berarti relevansi pendidikan adalah sejauh mana sistem
pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai kebutuhan
pembangunan.
b. Bentuk-bentuk relevansi pendidikan
- Lembaga Pendidikan
Merupakan suatu badan yang memandu jalannya proses
pendidikan.
- Sistem Pendidikan
Merupakan cara pendidikan untuk menghasilkan luaran yang
berkualitas.
- Proses Pendidikan
Proses pendidikan meliputi seluruh proses pembelajaran yang
terjadi sebagai bentuk interaksi dari berbagai input pendidikan.
Seperti, siswa harus mampu memahami dan menangkap pelajaran
yang diberikan oleh guru.
- Hasil Pendidikan
Input dalam komposisi tertentu yang diproses dengan metode
tertentu akan membuahkan dua macam hasil yaitu :
1. Hasil jangka pendek (output) mencakup antara lain
kemampuan peserta didik, yang dapat diukur melalui prestasi
belajar siswa.
2. Hasil jangka panjang (outcome), outcome pendidikan antara
lain, peningkatan mutu lulusan yang dapat dilihat antara lain
melalui jumlah lulusan yang melanjutkan kejejenjang
pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan yang dapat bekerj

7
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pendidikan pada hakikatnya sangatlah dibutuhkan oleh semua manusia, karena


pendidikan dapat mengangkat harkat dan martabat seseorang. Dengan pendidikan
seseorang bisa lebih dihargai. Dan pendidikan tidak akan pernah pudar.

2. Saran
- Sebaiknya kita tidak hanya mendengar kata pendidikan, tapi kita
harus mengetahui apa arti sebenarnya pendidikan, dan apa yang
dimaksud dengan pendidikan
- Sebaiknya kita harus mengejar pendidikan atau mempelajari suatu
ilmu, karena pendidikan digunakan sepanjang hayat.

8
DAFTAR PUSTAKA

 http://badjoes-badjoes.blogspot.co.id/2013/03/hakikat-
pendidikan_690.html
 https://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/11/29/pengertian-ilmu-
pendidikan/
 https://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/11/29/pengertian-ilmu-
pendidikan/
 Muhibbin, Syah.2008.Psikologi pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya.
 Arief, Sadiman.2012.Media Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pres.
 Mahmud.2012.Antropologi Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai