Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN ALKALINE PHOSPHATASE (ALP)

TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu mengetahui prinsip pemeriksaan Alkaline phosphatase (ALP) pada
sampel serum.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Alkaline phosphatase (ALP) pada sampel
serum.
b. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari Alkaline phosphatase (ALP) pada
sampel serum.

METODE
Enzymatic kinetic

PENDAHULUAN
Pengukuran alkali fosfatase serum samgat penting dalam diagnosis penyakit hati
kolestatik. Peningkatan yang tinggi kadar alkali fosfatase terlihat pada pasien dengan
kolestasis. Biasanya, empat kali lipat dari batas atas nilai normal atau lebih besar, hal ini
ditemukan pada 75% pasien dengan kolestasis, baik intrahepatik maupun ekstrahepatik.
Namun tingkat dari kadar alkali fosfatase serum tidak bisa membantu dalam membedakan
kedua jenis kolestasis tersebut. Peningkatan kadar alkali fosfatase serum juga bisa terjadi
pada obstruksi bilier karena kanker (kolangiokarsinoma, adenokarsinoma pankreas,),
koledocholithiasis, cedera hati karena obat, penyakit hati infiltratif (sarkoidosis, amiloidosis,
tuberkulosis, dan metastasis hati), hepatitis alkoholik berat yang menyebabkan steatonekrosis.
Pasien dengan AIDS juga mungkin memiliki tingkat yang sangat tinggi, bisa karena
kolangiopati dari infeksi oportunistik seperti cytomegalovirus, cryptosporidiosis, atau
granulomatosa hati akibat tuberkulosis.
Peningkatan sedang (moderate) (hingga empat kali batas atas normal) serum alkaline
phosphatase dapat terjadi dalam berbagai kondisi yang memengaruhi hati termasuk sirosis,
hepatitis kronis, hepatitis virus, gagal jantung kongestif dan kolangiopati iskemik. Gangguan
yang tidak langsung melibatkan hati seperti infeksi intra-abdominal, kolestasis sepsis,
limfoma Hodgkin, metaplasia myeloid dan osteomielitis juga dapat menyebabkan
peningkatan moderat alkali fosfatase serum.
Kadar rendah yang abnormal dapat terjadi pada penyakit Wilson, terutama ketika
muncul dalam bentuk fulminan dengan hemolisis. Seng adalah kofaktor dari Alkaline
phosphatase, yang digantikan oleh tembaga pada penyakit Wilson, suatu kelainan dari
kelebihan tembaga, dengan demikian mengarah ke tingkat yang rendah. Penyebab lain dari
kadar alkali fosfatase yang rendah adalah defisiensi seng, anemia pernisiosa, hipotiroidisme,
dan hipofosfatasia bawaan.

PRINSIP
Metode ini sesuai dengan rekomendasi dari International Federation of Clinical
Chemistry and Laboratory Medicine (IFCC), menggunakan 4-nitrofenil fosfat sebagai
substrat. Dalam kondisi yang optimal, ALP yang ada dalam sampel mengkatalisis reaksi
berikut:

ALP
AMP + 4-NPP + H2O 4-nitrophenol + phosphate
Mg 2++ / pH alkali
Pada pH reaksi, 4-nitrophenol memiliki warna kuning yang pekat. Pereaksi juga mengandung
sistem buffer ion logam untuk menjaga konsentrasi Zinc dan Magnesium yang optimal.
Buffer ion logam juga dapat mengikat ion lainnya yang mungkin berpotensi menghambat
reaksi.
Reaksi dipantau dengan mengukur laju peningkatan absorbansi pada 405 atau 415 nm yang
sebanding dengan aktivitas ALP dalam serum.

ALAT DAN BAHAN


Alat:
 Mikropipet + tip
 Spektrofotometer
 Tabung serologi
 Rak tabung
 Beaker glass
 Centrifuge
Bahan dan reagen merk ERBA:
Reagen:
Reagen 1 (R1)
AMP buffer, pH 10.4 434 mmol/l
Magnesium acetate 2.48 mmol/l
Zinc sulfate 1.24 mmol/l
HEDTA 2.48 mmol/l
Reagen 2 ( R2)
p-nitrophenyl phosphate 19.5 mmol/l
Serum, plasma (heparin, EDTA)
Stabilitas serum / plasma: 4 jam pada suhu 20–25°C, 3 hari pada suhu 4–8°C, dan 2
bulan pada suhu -20°C

CARA KERJA ( ERBA Mannheim)


Panjang gelombang.
Suhu 37oC
1. Campur reagen 1 dan 2 dengan perbandingan 4:1 (contoh :1000 uL R1 dengan 250 uL
R2 ) homogenkan  WR ( working reagen)
2. Setelah disiapkan WR maka dilanjutkan dengan prosedur dalam tabel

Sampel
Working Reagen (WR) 500µl
Sampel 10µl
Homogenkan, langsung dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 420
(405 – 430) nm pada Suhu 37oC (inkubasi dilakukan dalam alat 1 menit dan
pengukuran serapan dibaca pada alat 1,2 dan 3 menit )

Kalkulasi

ΔAsam/min
1.
ALP (U/l) = X Ccal

ΔAcal/min

Ccal = konsentrasi kalibrator

2. Faktor yang digunakan : ALP = f x ΔA/min f = faktor f = 2764 (pada 405 nm)
INTERPRETASI

Perempuan Kadar ALP Laki-Laki Kadar ALP

4 – 15 tahun 54 - 369 U/l 1 – 12 tahun 54 - 369 U/l

20 – 50 tahun 42 - 98 U/l 20 – 50 tahun 53 - 128 U/l

≥ 60 tahun 53 - 141 U/l ≥ 60 tahun 56 - 119 U/l

Anda mungkin juga menyukai