PADA ORGAN
JANTUNG DAN
PEMBULUH
DARAH
Mia Puspitasari, dr., SpJP
Apakah Pengertian Virus SARS-CoV-2
dan COVID-19?
• Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia
• Virus corona mengakibatkan infeksi pernafasan, dari flu ringan hingga
Middle East Respiratory Synfrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS)
• Jenis corona virus baru, SARS-CoV-2, ditemukan di Wuhan China 31
Desember 2019, diidentifikasi dan dilaporkan ke WHO 7 Januari 2020,
ditetapkan sebagai pandemic 11 Maret 2020
• Corona Virus Disease - 19 (Covid-19) adalah istilah penyakit akibat
virus SARS-CoV-2
https://pandemic.internationalsos.com/2019-ncov/ncov-education-and-communication#COVID-19%20Social%20Distancing%20Infographic
World health Organization, 2020, Tatalaksana Klinis Infeksi Saluran Pernafasan AkutBerat (SARI) Suspek Penyakit COVID.
Bagaimana cara Penularan COVID-
19?
• Sumber penularan: penderita yang terinfeksi SARS-C0V-2.
• Metode penularan:
Batuk, pilek, bicara, menyanyi menghasilkan droplet (tetesan air liur)
Penularan terjadi jika droplet memasuki hidung atau mulut secara langsung atau
tidak langsung (menyentuh benda yang terpapar droplet)
• Apakah COVID-19 menular lewat udara (airborne)?
Airborne terjadi jika terdapat droplet nuclei (ukuran ≤ 5 µm), umumnya timbul
pada prosedur aerosol medis di fasilitas kesehatan, dapat bertahan di udara
9 Juli 2020 WHO: aerosol dimungkinkan timbul pula dari droplet yang mengalami
penguapan atau pernafasan - bicara
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/criteria-for-releasing-covid-19-patients-from-isolation
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions
Bagaimana Gejala COVID-19?
Gejala sangat bervariasi, dari tidak ada gejala hingga gejala berat seperti gagal nafas dan syok
sebagian besar orang terjangkit COVID-19 mengalami penyakit tanpa komplikasi atau ringan (81%), beberapa pasien akan
mengalami penyakit parah serta memerlukan terapi oksigen (14%) dan sekitar 5% perlu masuk unit perawatan intensif.
https://pandemic.internationalsos.com/2019-ncov/ncov-education-and-communication#COVID-19%20Social%20Distancing%20Infographic
World health Organization, 2020, Tatalaksana Klinis Infeksi Saluran Pernafasan AkutBerat (SARI) Suspek Penyakit COVID.
Penyakit Seribu
Wajah
Gupta, Aakriti, et al. "Extrapulmonary manifestations of COVID-19." Nature medicine 26.7 (2020): 1017-1032.
Apa yang
menyebabkan
SARS-CoV-2
berbahaya?
Banyak didapatkan di organ
paru-paru, jantung dan
lapisan pembuluh darah
ESC Guidance for the Diagnosis and Management of CV Disease during the COVID-19 Pandemic
Apakah Manifestasi COVID-19 pada
Jantung dan Pembuluh Darah?
SARS-CoV-2
Paru-paru
Peradangan berat (Badai sitokin)
Aritmia
Kerusakan otot jantung
ESC Guidance for the Diagnosis and Management of CV Disease during the COVID-19 Pandemic
Tromboemboli dan Manifestasinya pada
Penderita COVID-19
• Kondisi hiperkoagulabilitas dari darah penderita COVID-19
• Manifestasi
1. Tromboemboli vena: deep vein thrombosis, emboli paru
2. Trombosis di arteri: stroke, iskemia tungkai
3. Trombus mikrovaskular
https://www.uptodate.com/contents/coronavirus-disease-2019-covid-19-hypercoagulability
Apakah Penderita Penyakit Jantung
Lebih Rentan Terkena COVID-19
https://pandemic.internationalsos.com/2019-ncov/ncov-education-and-communication#COVID-19%20Social%20Distancing%20Infographic
COVID-19 and Heart Patients (Q&A)
Siapa saja yang Beresiko Memiliki Gejela
Lebih Berat Jika terinfeksi SARS-CoV-2?
(1)
1. USIA LANJUT: Semakin lanjut usia kemungkinan gejala semakin berat
AMERIKA SERIKAT
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/older-adults.html
Siapa saja yang Beresiko Memiliki Gejela
Lebih Berat Jika terinfeksi SARS-CoV-2?
(2)
Bagaimana
Indonesia?
https://covid19.go.id/peta-sebaran
Siapa saja yang Beresiko Memiliki Gejela
Lebih Berat Jika terinfeksi SARS-CoV-2?
(3)
2. Penderita yang memiliki penyakit penyerta
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/people-with-medical-
conditions.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fneed-extra-precautions%2Fgroups-at-higher-risk.html
Siapa saja yang Beresiko Memiliki Gejela
Lebih Berat Jika terinfeksi SARS-CoV-2?
(4)
Dapat Meningkatkan Resiko
Asma sedang – berat
Stroke atau kondisi neurologis lain (mis. Dementia)
Kondisi immunocompromised
Hipertensi
Kehamilan
2. Penderita yang memiliki penyakit penyerta
Penyakit liver
Fibrosis paru
Merokok
Thalasemia
Diabetes Mellitus tipe I
Cystic fibrosis
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/people-with-medical-
conditions.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fneed-extra-precautions%2Fgroups-at-higher-risk.html
Siapa saja yang Beresiko Memiliki Gejela
Lebih Berat Jika terinfeksi SARS-CoV-2?
(5)
Bagaimana kondisi
penyakit penyerta pada
penderita Covid-19 di
Indonesia?
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/people-with-medical-
conditions.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fcoronavirus%2F2019-ncov%2Fneed-extra-precautions%2Fgroups-at-higher-risk.html
Apakah Obat Hipertensi Berpengaruh pada
Kerentanan Infeksi maupun Perburukan
Gejala COVID-19?
Issue: Obat antihipertensi mengakibatkan perburukan kondisi penderita COVID-19
Apakah hal ini benar?
Cardiovascular Disease, Drug Therapy, and Mortality in Covid-19. N Engl J Med. DOI: 10.1056/NEJMoa2007621.
Bagaimana Cara Menegakkan Diagnosis
COVID-19?
Pemeriksaan dasar Covid-19 adalah gejala demam, batuk kering, sesak nafas.
Konfirmasi dengan pemeriksaan radiologi sering diperlukan
Swab/usapan mulut, tenggorokan dan hidung, dan pengambilan sampel dahak. Empat spesimen
itu akan diperiksa dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR), yaitu untuk mencari kode
genetik RNA virus.
Untuk mendeteksi komplikasi ke orang jantung, dokter akan menanyakan gejala lain seperti
terdapat nyeri dada, sesak nafas, cepat capek, dan jantung berdebar.
Pemeriksaan jantung tambahan: rekam jantung (elektrokardiografi/EKG), enzim jantung, D-Dimer.
Jika diagnosis mengarah pada serangan jantung akut terkadang dilakukan kateterisasi jantung,
tergantung kondisi klinis pasien.
Pemeriksaan ekokardiography (ultrasound jantung) dilakukan untuk melihat kekuatan pompa otot
jantung dan menilai fungsi katup-katup jantung.
Rapid Test Positif atau Negatif Perlukah
Swab PCR?
Rapid test adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa apakah ada
antibodi SARS-CoV-2 di dalam tubuh.
Akurasi pemeriksaan ini hanya berkisar 40-80%. Hasil yang negatif, belum tentu
berarti tidak terinfeksi Covid-19. Antibodi SARS-CoV-2 baru terbentuk dalam 7-14
hari sejak terpapar.
Hasil positif belum tentu pasti terinfeksi SARS-CoV-2, dapat diakibatkan reaktif
terhadap cross infection dengan virus corona lain yang lebih rendah daya infeksinya
ESC Guidance for the Diagnosis and Management of CV Disease during the COVID-19 Pandemic
Jika Swab PCR Negatif, Apakah Pasti
Covid Negatif?
Swab PCR:
sensitivitas 71-98% spesifisitas 99%
False negative False positif
Hasil PCR negative, tetapi sesungguhnya Hasil PCR positif, tetapi sesungguhnya
penderita terinfeksi SARS-CoV-2 penderita tidak terinfeksi SARS-CoV-2
Penyebab false negative: Penyebab false positif:
1. Waktu dan lokasi pengambilan 1. Kontaminasi kit
sample
2. Mutasi virus
3. Skill, teknis, dan kit yang digunakan
Watson, Jessica, Penny F. Whiting, and John E. Brush. "Interpreting a covid-19 test result." Bmj 369 (2020).
Tahamtan, Alireza, and Abdollah Ardebili. "Real-time RT-PCR in COVID-19 detection: issues affecting the results." (2020): 453-454.
Arevalo-Rodriguez, Ingrid, et al. "False-negative results of initial RT-PCR assays for COVID-19: a systematic review." medRxiv (2020).
Apa yang Perlu Dilakukan Jika Terkena
COVID-19?
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/criteria-for-releasing-covid-19-patients-from-isolation
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions
Bagaimana cara Penularan COVID-
19? (2)
• Apakah terjadi penularan dari kontak dengan cairan tubuh penderita?
Beberapa penelitian menyatakan mendapatkan potongan RNA SARS-CoV-2 di urine
dan feses penderita. Terdapat pula penelitian yang menemukan virus hidup di urin
penderita
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/criteria-for-releasing-covid-19-patients-from-isolation
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions
Bagaimana cara Penularan COVID-
19? (3)
• Apakah ibu hamil dapat menularkan SARS-CoV-2 ke janin?
Hingga saat ini belum ditemukan bukti SARS-CoV-2 dapat melewati plasenta
menuju janin
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/criteria-for-releasing-covid-19-patients-from-isolation
https://www.who.int/news-room/commentaries/detail/transmission-of-sars-cov-2-implications-for-infection-prevention-precautions