Anda di halaman 1dari 8

AFTERSHOCK

I. INTRODUCE
A. Definition
Longsor (landslide) merupakan peristiwa pergerakan masa batuan, tanah serta bahan
lainnya yang menjadi penyusun struktur lapisan tanah yang bergerak ke bawah karena adanya
pengaruh gaya gravitasi. Secara umum faktor penyebab tanah longsor terbagi menjadi dua
yaitu faktor pendorong dan faktor penahan. Faktor pendorong merupakan faktor yang ada di
dalam material tanah itu sendiri sedangkan faktor penahan adalah faktor yang memicu
terjadinya material di dalam tanah bergerak sehingga menyebabkan tanah longsor. Tanah
longsor ini akan sangat mudah terjadi apabila faktor pendorong di lereng tanah lebih besar
dibandingkan dengan faktor penahan yang ada.

Untuk faktor penahan sendiri seringkali adalah kekuatan tanah dan struktur batuan yang
ada di dalamnya. jika kondisi tanah, air tanah serta struktur batuan baik dan stabil maka tanah
tidak akan mudah mengalami longsor dan sebaliknya tanah yang memiliki kondisi tanah dan
air serta batuan yang tidak baik dan tidak stabil maka akan sangat berpotensi penyebab tanah
longsor. Jadi atas apa yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tanah
longsor adalah pergerakan material tanah seperti tanah, air dan batuan yang kemudian
menuruni lereng yang terjadi apabila faktor pendorong lebih besar dibandingkan dengan
faktor penahannya. Tanah longsor sendiri memiliki beberapa fase yaitu pelepasan,
pengangkutan dan pengendapan.

B. Literature Review
 Bencana longsor lahan (landslide) merupakan salah satu bencana yang paling sering
terjadi di Indonesia. Longsor lahan mengakibatkan berubahnya bentuk lahan juga
menimbulkan kerugian dari segi materi dan korban jiwa manusia. Bencana longsor
lahan terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain, kemiringan lereng,
kedalaman efektif tanah, tekstur tanah, permeabilitas tanah, kerapatan vegetasi, mata
air, penggunaan lahan, penggalian tebing, dan curah hujan. Salah satu wilayah di
Indonesia yang sering mengalami bencana longsor lahan yaitu Sub DAS Kayangan.
Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Kayangan merupakan salah satu bagian dari DAS
Progo yang mencakup tiga kecamatan di Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Adapun kecamatan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten
Kulon Progo yaitu Kecamatan Nanggulan, Girimulyo, dan Samigaluh. Pada tahun
2008 sudah terjadi 6 kali kejadian tanah longsor di Kecamatan Samigaluh (Kompas, 17
November 2008). Tahun 2009 di Kecamatan Girimulyo ditemukan rekahan tanah di
sepanjang perbukitan menorah, akibatnya puluhan warga di ungsikan untuk
menghindari terjadinya tanah longsor (Kompas, 17 Februari 2009). Tahun 2010 terjadi
tanah longsor yang menimpa sebuah rumah di Kecamatan Girimulyo (Kabar
Girimulyo, 21 Oktober 2010). Tahun 2011 terjadi beberapa kali bencana longsor lahan
di Sub DAS Kayangan. Bulan Januari telah terjadi 2 longsor lahan di jalan Girimulyo-
Kokap sepanjang 30 meter (Tribun Jogja, 25 Januari 2011). Masih tahun yang sama
pada bulan Februari bencana longsor lahan melanda dua kecamatan yakni Kecamatan
Samigaluh dan Kecamatan. Menurut Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG, 10 Mei 2011), tingkat kerentanan longsor lahan Kecamatan Girimulyo,
Nanggulan dan Samigaluh termasuk dalam kategori menengah-tinggi. Sub DAS
Kayangan merupakan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang terjal dan
mempunyai litologi yang beragam. Longsor lahan sering terjadi di Sub DAS Kayangan
akibat kondisi litologi, kondisi geomorfologi, curah hujan dan aktivitas manusia.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi memerlukan lahan sebagai tempat tinggal dan
ruang untuk mendukung kehidupan, sementara luas lahan cenderung tetap. Daerah
perbukitan di Sub DAS Kayangan yang sebaiknya digunakan sebagai kawasan
konservasi banyak digunakan oleh penduduk sebagai permukiman. Akibatnya, terjadi
pemotongan lereng untuk perumahan dan pembangunan jalan serta terjadi konversi
lahan yang merupakan intervensi manusia terhadap lahan untuk mendukung
kehidupannya. Berdasarkan hasil pengamatan di jalan raya menuju Desa Pendoworejo
yang merupakan Sub DAS Kayangan ditemukan 1 titik longsor lahan. Keberadaan titik
longsor lahan ini dapat dijadikan indikasi bahwa kemungkinan besar daerah tersebut
dapat terjadi longsor lahan. Hal ini dapat mengganggu jalur transportasi untuk menuju
ke daerah lain. Titik longsor lahan berada pada tebing-tebing di sisi jalan raya. Titik
longsor lahan lain 3 yang berada di Sub DAS Kayangan belum diketahui dengan pasti
penyebarannya. Hal ini disebabkan tidak adanya peta sebaran daerah rentan longsor
lahan di Sub DAS Kayangan. Adanya peta kerentanan longsor lahan dapat membantu
pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisir akibat terjadinya longsor lahan.
Tingkat kerentanan longsor lahan di Sub DAS Kayangan belum diketahui dengan
pasti. Ada kemungkinan daerah ini memiliki tingkat kerentanan longsor yang tinggi,
karena banyak daerah yang mengalami longsor lahan pada musim penghujan.
 jenis jenis landslide
 Longsoran Translasi

Tanah longsor jenis ini merupakan kondisi dimana bergeraknya material tanah pada
kondisi tanah yang bertopografi rata atau menggelombang landai. Jadi, pada daerah
tanah yang landai pun bisa terjadi tanah longsor ini terutama jika berbagai penyebab
tanah longsor sudah mulai nampak. Anda harus sangat waspada pada jenis jenis
tanah longsor yang satu ini.

 Longsoran Rotasi

Jenis tanah longsor yang kedua adalah longsoran rotasi. Dinamakan demikian
karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang
yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi di dalam
bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena longsoran dapat menjadi hal
yang sangat berbahaya apalagi jika ada pemukiman di atasnya karena akan rawa
tertimbun dan mengakibatkan korban jiwa.

 Pergerakan Blok

Agak berbeda dengan jenis tanah longsor yang sudah disebutkan. Pergerakan blok
ini merupakan pergerakan batuan yang ada di dalam tanah pada bidang yang datar atau
landai. Kondisi ini juga seringkali dinamakan degan longsorann blok batu dengan
jumlah batu yang biasanya tidak sedikit. Ini akan sangat berbahaya bagi manusia jika
terkena longsoran ini karena sebagian besar materialnya adalah batuan.

 Runtuhan Batu

Seperti namanya, runtuhan batu ini merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan
batu secara langsung dan terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini biasanya terjadi pada
bukit yang terjal dengan lereng yang cukup curam dan ini sering ditemukan di tebing
pantai. Jika di bawah tebing ini terdapat pemukiman warga maka akan sangat
berbahaya karena material yang jatuh biasanya berupa batu besar yang pasti akan
membuat kerusakan pada apa yang dijatuhinya.
 Rayapan Tanah

Tanah longsor jenis ini bukan berarti tanah longsor yang terjadi karena hewan
rayap ya. Namun tanah longsor ini terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan tanah
yang sangat lambat dan halus. Ini biasanya terjadi pada tanah yang memiliki butiran
kecil halus dan namun memiliki struktur yang cukup kasar. Biasanya jenis tanah
longsor ini hampir tidak bisa dikenali dan kalau longsor sudah terjadi dalam waktu
yang cukup lama baru bisa dikenali dengan miringnya tiang-tiang listrik, rumah dan
lainnya yang berada di atasnya. Jika anda mengalami hal ini sebaiknya untuk berhati-
hati dan menggunakan pondasi yang cukup kuat untuk menahan tanah longsor tersebut.

 Aliran Bahan Rombakan

jenis tanah longsor terakhir adalah aliran bahan rombakan dimana kondisi ini
terjadi karena adanya pergerakan tanah dan metarialnya yang disebabkan oleh
dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan dari aliran air sendiri akan sangat tergantung
pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air serta jenis material
tanahnya itu sendiri apakah mudah terangkut oleh air atau tidak. garakan dari tanah
longsor ini lumayan cepat dan bisa mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan
meter jauhnya. Bahkan jarak yang bisa ditempuhnya bisa dalam jumlah yang sangat
banyak dan jaraknya ribuan meter. Jika ini terjadi bisa merusak berbagai hal yang
dilewatinya termasuk juga jika ada pemukiman di lewatinya pasti akan ikut terhanyut.
Jenis tanah longsor ini biasanya terjadi pada lereng gunung berapi dan menyebabkan
banyaknya korban jiwa.

C. Methodology

In this mini paper, a descriptive method is applied by using sources from book and
references from the internet to support the weiting of this paper

II. DISCISSION
A. Problem
1. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
 Hujan
Tanah longsor biasanya terjadi pada saat pembagian musim hujan. Pada saat musim
kemarau biasanya tanah akan menjadi retak karena mengeluarkan penguapan yang
sangat banyak sedangkan retakan tadi jika musim hujan akan dengan sangat mudah
terisi air sehingga tanah menjadi tidak stabil dan lembek dan pada akhirnya dapat
menyebabkan pergerakan tanah atau tanah longsor. Oleh karena itu sangatlah penting
untuk menanami pohon karena akar pohon sendiri mampu menahan tanah dan air
yang masuk ke dalam tanah sehingga tanah menjad lebih kuat dan tidak mudah
terjadi longsor serta menghindari terjadinya penyebab pencemaran udara dan
sebaliknya pada tanah yang tidak banyak ditanami pohon maka kemungkinan untuk
terjadi tanah longsor akan semakin besar pula.
 Lereng Terjal
 Tanah longsor yang terjadi juga biasanya disebabkan oleh terjalnya lereng yang
memilki kemiringan hampir 180 derajat. Lereng terjal ini biasanya disebabkan karena
adanya erosi baik secara alami maupun disengaja oleh manusia.
 Tanah yang Kurang Padat dan Tebal
Penyebab lain dari adanya tanah longsor adalah material tanah yang kurang padat dan
tebal. Ini biasanya terjadi pada jenis tanah lempung yang memiliki kerapatan yang
sangat rapat dan akan langsung mengembang jika terisi oleh air sehingga
menyebabkan tanah mudah bergerak.
 Struktur Batuan yang Kurang Kuat
Batuan sedimen yang merupakan hasil dari endapan letusan gunung berapi yang
berupa campuran kerikil biasanya tidak memiliki struktur yang kuat. Ini sangat
berbahaya karena bisa mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Batuan ini juga akan
mudah mengalami pelapukan sehingga sagat mudah terjadi longsor apalagi jika
batuan ini berada pada lereng yang terjal maka kemungkinan terjadi longsor akan dua
kali lipat lebih tinggi.
 Getaran
Tanah longsor juga bisa terjadi karena adanya getaran. Getaran ini terjadi bisa karena
secara natural dari alam misalnya seperti gempa bumi namun juga sangat mungkin
terjadi karena ulah manusia yaitu karena pengeboran tanah dan lainnya. jadi bagi
anda yang ingin melakukan pengeboran tanah sebaiknya untuk melihat kondisi tanah
itu sendiri jangan sampai merugikan banyak pihak.
2. Dampak dari landslide
 Korban Jiwa
Masyarakat akan merasa kesulitan ketika bencana Tanah longsor, karena terjadi
secara mendadak dan kadang kala tidak ada gejala akan terjadinya bencana tersebut.
Kebanyakan bencana alam terjadi di dunia ini memakan korban jiwa, salah satunya
bencana tanah longsor ini. Bencana pada umumnya terjadi ketika hujan lebat dan
masyarakat pasti berteduh dirumah masing-masing. Sementara itu, tanah longsor
merupakan bencana alam yang datang secara tiba-tiba seperti halnya bencana
tsunami. Kemungkinannya sangat kecil ketika terjadi bencana tersebut dan
masyarakat mau menyelamatkan diri. Semakin meningkatnya korban jiwa akibat
bencana alam tanah longsor ini, juga berdampak mengurangi sumber daya manusia
yang mempunyai potensi. Ketika bencana longsor terjadi sebenarnya kita dapat
meminta bantuan terhadap relawan SAR yang mempunyai potensi sumber daya
manusia dalam bidang tersebut.
 Kehilangan Tempat Tinggal
Hal yang juga akan dialami oleh masyarakat adalah kehilangan tempat tinggal.
Rumah masyarakat yang disekitar terasering sebenarnya menjadi perhatian khusus,
karena kemungkinan besar rawan longsor. Pengertian terasering yang dimaksud
tersebut sebenarnya tidak semua jenis lahan terasering, hanya yang mempunyai
kemiringan yang melebihi batas saja. Ketika terjadi bencana longsor, rumah
penduduk yang akan rusak bahkan hancur yang berada di daerah lereng terlebih
dahulu.
Penyebab utama hal tersebut, karena tanah yang dekat dengan lereng itu mudah
mengalami pergeseran setiap waktu. Pergeseran tanah di daerah lereng terjadi tidak
hanya pada musim hujan, namun di musim kemarau pula. Sehingga ketika musim
hujan tiba, rongga tanah akibat pergeseran di musim kemarau terisi air dan longsor
dengan cepat. Sekuat apapun cakar ayam sebuah rumah di daerah lereng,
kemungkinan besar tetap tidak bisa bertahan atau pun kokoh.
 Terputus Jalur Transportasi
Disamping merugikan masyarakat sekitarnya, juga merugikan masyarakat luar
daerah yang sedang melakukan perjalanan dan melintas di area tersebut. Hal itu
terjadi ketika kejadian bencana itu disekitar jalur transportasi, terutama yang sering
digunakan para pengemudi kendaraan. Jalur transportasi yang berada disekitar
perbukitan, lembah, hutan dan pegunungan itu sering terjadi pengalihan jalur karena
terjadi bencana lonsor.
 Perekonomian Tersendat
Yang dimaksud dengan perekonomian tersendat, saat tanah longsor terjadi tentunya
akan merusak sumber mata pencaharian para warga. Ketika hal itu terjadi, alur
perekonomian mulai terputus, seorang produsen tidak dapat memproduksi barang
dagangannya lagi. Sedangkan konsumen mempunyai kebutuhan yang aktif selalu,
neraca perekonomian masyarakat mulai terputus karena dampak bencana ini. Sumber
daya alam yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari juga
semakin berkurang, karena punah terkena dampak bencana ini.

B. Solution
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan
terjadi tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di
kawasan lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam
lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab
longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang
tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga
drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting
yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan
kerugian yang besar.
7. Warning system atau teknologi peringatan bencana longsor dengan menciptkan alat-
alat pendeteksi pergerakan tanah yang berisiko akan longsor di daerah-dareh longsor.
Peringatan sebelum longsor bisa dilakukan kepada warga untuk melakukan tindakan
mitigasi bencana.

III. CONCLUSION AND SUGGESTION


A. Conclusion
Berdasarkan hasil studi pustaka dan pembahasan tentang tanah longsor, penulis
menyimpulkan bahwa bencana tanah longsor menimbulkan bahaya bagi masyarakat
sekitar yang memiliki lereng yang cukup terjal. Oleh karena itu masyarakat harus
lebih cermat dalam mengelolah tanah yang terjal dengan membuat terasering dan
menanam pepohonan agar saat hujan tanah bisa menampung air dengan banyak.

B. Suggestion
Menurut saya, pemerintah harus mengsosialisasikan kepada masyarakat tentang
bencana tanah longsor agar masyarakat tau apa yang akan di lakukan saat terhadi
bencana longsor. Selain pemerintah, masyarakat juga harus berperan dalam
penanggulangan bencana tanah longsor seperti menginformasikan kepada pemerintah
untuk mendapatkan pertolongan tempat evakuasi, makanan, dan bantuan medis

Anda mungkin juga menyukai