Anda di halaman 1dari 3

nama: shelvy amanda

nim :P00320119054
tingkat : 2B Keperawatan

1. Tujuan pembelajaran
Diharapkan Mahasiswa Mampu Memahami tentang jenis-jenis wirausaha dalam
bidang kesehatan atau keperawatan :
Mampu Menjelaskan dan memahami tentang wirausaha home care
Mampu Menjelaskan dan memahami wirausaha konsultan keperawatan
Mampu Menjelaskan dan memahami wirausaha terapi komplementer
Mampu Menjelaskan dan memahami wirausaha klinik swasta dalam bidang
penelitian
Mampu Menjelaskan dan memahami tentang wirausaha dalam bidang pendidikan
dan pelatihan

A. Home care
Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit.

Selain itu, home care merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit
atau sarana ataupun institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan
dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga professional dibantu tenaga non
professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan . (Departemen Kesehatan,
2002)

B. konsultan keperawatan
Konsultan ini sebagai tempat konsultasi terhadap masalah dan tindakan atau
pelayanan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa


nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan
seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai
klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien.
(Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).
C. terapi komplementer
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan,
pencegahan penyakit ataupun
rehabilitasi. Bentuk promosi kesehatan misalnya memperbaiki gaya hidup dengan
menggunakan
terapi nutrisi.
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis
teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :

a) Akupunktur Medik.
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat
dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi
(pereda nyeri).
b) Terapi Hiperbarik.
Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan
ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar dari
pada tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen
murni (100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum,atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.

c) Terapi herbal medik.


Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam,
baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell
line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi
dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi seorang praktisi komplementer :


Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter gigi yang
sudah memiliki kompetensi.
Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan
farmasi.
Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin
dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan
terus– menerus.

D. KLINIK SWASTA DALAM BIDANG PENELITIAN


Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi
oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka.
b. Terapi modalitas.

E. DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
Lembaga Pelatihan Baby Sister.
Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.

Anda mungkin juga menyukai