Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI

Nama : Vrisilia Binol


NIM : 711540119096
Prodi : D III Kebidanan Ttk II B
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana
Dosen : Amelia Donsu, SST, M. Kes

Soal
1. Sebutkan Pengertian, Tujuan dan Sasaran Program KB !
2. Berikan Contoh Permasalahan Program KB di Indonesia !
3. Kesimpulan dan saran video
a. Edukasi keluarga berencana
b. Keluarga berencana
c. 8 fungsi keluarga

Jawaban
1. Program KB
 Pengertian program KB
Keluarga Berencana menurut WHO adalah tindakan yang membantu pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur jarak
kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Singkatnya, Keluarga
berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak
yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau cara untuk
mencegah dan menunda kehamilan
Keluarga Berencana Menurut UU No. 52 Tahun 2009 Keluarga Berencana
adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

 Tujuan program KB
Secara filosofis tujuan program KB adalah:
 Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang
bahagia dan sejahtera Melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian
pertumbuhan penduduk Indonesia.
 Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya Manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Tujuan lainnya yaitu untuk membentuk
keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

 Sasaran program KB
Sasaran program KB dibagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak
langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
 Sasaran langsung adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk
menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara
berkelanjutan.
 Sasaran tidak langsung adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan
menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan
terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas dan keluarga sejahtera.

2. Contoh permasalahan program KB di Indonesia


 Pernikahan Dini
faktor penyebab pernikahan dini bisa karena hamil di luar nikah, budaya sekolah
bukan prioritas utama, sehingga ibu yang masih dibawah umur, masih kurang
informasi mengenai pentingnya KB dan kurangnya partisipasi para pasangan muda
dalam program KB akan berpotensi menghambat terlaksananya tujuan program KB
 Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lain yang tidak terkendali
menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di satu daerah, yang mengakibatkan
pertumbuhan penduduk didaerah itu menjadi sangat padat dan cepat
 Kualitas Kesehatan Rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia
masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan adalah dengan
melihat angka kematian dan angka harapan hidup.
 Tingkat Pendidikan Rendah
Salah satu indikator untuk mengetahui kualitas SDM suatu negara adalah dari tingkat
pendidikan bangsa itu.
 Tingkat Kemakmuran Rendah
Indonesia dikenal sebagai negara kaya sumber daya alam tetapi masih banyak
penduduk di Indonesia yang hidup serba kekurangan
 Dropout
Dalam penggunaan KB masih dapat terjadi kegagalan (ibu hamil kembali) itu bisa
terjadi karena ibu lupa jadwal kunjungan ulang, aturan pakai yang tidak dipatuhi,
kurangnya KIE bidan. Untuk itu bidan perlu lebih menekankan program KIE kepada
pasangan yang akan ber KB mengenai aturan dan faktor-faktor penyebab kegagalan
alat KB tersebut
 Faktor Tenaga Kesehatan/Human Error
Salah satu tugas bidan adalah konselor KB sehingga ibu yang akan pasang KB akan
berkonsultasi terlebih dahulu kepada bidan. Jika terjadi Human Error atau bidan salah
mendiagnosa atau menentukan jenis KB yang cocok untuk ibu tersebut akan
menyebabkan kegagalan dalam program KB
 Masyarakat Menolak Menggunakan KB
Anggapan “banyak anak banyak rezeki“ perlu diluruskan baik upaya dari tenaga
kesehatan, maupun organisasi program KB perlu lebih menggencarkan edukasi dan
memberikan informasi kepada masyarakat, terutama yang tinggal di pelosok dan
kekurangan informasi, sehingga mampu meluruskan anggapan masyarakat yang salah
agar dapat terwujudnya program KB
 Minimnya Akses Pelayanan Kesehatan
Masyarakat yang tinggal didaerah pelosok tentu kesulitan dalam mengakses
pelayanan kesehatan dan mendapat informasi seputar kesehatan, sehingga perlu ada
upaya pemerintah untuk meratakan penempatan tenaga kesehatan hingga ke pelosok
daerah. Karena jauhnya akses pelayanan kesehatan dapat menjadi faktor penyebab
gagalnya program KB

 Kelalaian Petugas dalam Program KB


Infeksi dapat terjadi jika bidan melakukan kelalaian saat melakukan tindakan yang
menyebabkan infeksi. Infeksi bisa diminimalisir dengan penggunaan alat suntikan
sekali pakai atau membersihkan tempat penyuntikan sebelum melakukan tindakan.
Jika hal tersebut terlewatkan akan terjadi komplikasi muncul bengkak, bernanah,
demam karena luka bekas suntikan terinfeksi kuman. Sehingga bidan perlu
melakukan tindakan yang sesuai SOP. Kasus ini dapat disebut sebagai criminal
malpractice yang bersifat kealpaan lalai.

3. Kesimpulan dan saran video


a. Edukasi keluarga berencana
Kesimpulan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan
perhatian khusus pada masalah tingginya angka kelahiran sehingga dipandang
memerlukan penanganan khusus untuk hal tersebut. Usaha untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk ke arah suatu angka pertumbuhan penduduk yang diinginkan
ditempuh melalui suatu kebijaksanaan dan kegiatan pemerintah dibidang
kependudukan. Dalam mempromosikan program-programnya, BKKBN memiliki
strategi untuk mensukseskan programnya, salah satunya dengan media penyuluhan.
Dalam menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat tentang program KB akan
lebih efektif dengan menggunakan media penyuluhan. Penggunaan media penyuluhan
akan membantu memperjelas informasi yang disampaikan, karena dapat lebih
menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indra manusia.
Agar informasi yang disampaikan bisa lebih jelas dan mudah dipahami sesuai dengan
tujuan yang akan
dicapai, maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan karakteristik dari setiap
media yang digunakan.
Saran
Program Keluarga Berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan untuk
mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi. Berhasil atau
tidaknya Pelaksaan Program Keluarga Berencana akan menentukan pula berhasil atau
tidaknya usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan
penduduk yang cepat, tidak seimbang dengan peningkatan produksi akan
mengakibatkan ketegangan-ketegangan sosial dengan segala akibat yang luas.
b. Keluarga berencana
Kesimpulan
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga.
Pelayanan KB mendukung percepatan penurunan jumlah kematian ibu dengan
mencegah kehamilan 4 terlalu dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Upaya peningkatan mutu pelayanan KB dilaksanakan dengan berkoordinasi dan
Bekerja sama antara Kementerian Kesehatan, BKKBN dan Lintas Program dan
Sektor terkait serta profesi melalui pendekatan 3 sudut pandang: dari pengelola
program; pelaksana dan klien.
Manajemen Pelayanan KB dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan secara
sistematik yang saling terkait dan berkesinambungan mulai dari pengorganisasian,
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan - evaluasi untuk menghasilkan luaran yang
efektif dan efisien. Kegiatan ini dilaksanakan terintegrasi di setiap tingkatan
administrasi di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/ kota , provinsi sampai ke tingkat
pusat bak di tingkatan pelayanan maupun di tingkat manajemen.
Saran
Lebih meningkatkan kemampuan pengelola program KIA/KB dalam hal manajemen
pelayanan KB yang berkualitas dan sebagai upaya mendukung percepatan penurunan
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
c. 8 fungsi keluarga
Kesimpulan
Identitas keluarga merupakan sebuah identitas bangsa, bentuk identitas bangsa
dengan mengoptimalisasi 8 fungsi keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Peranan orang
tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar pendidikan, sikap, dan
ketrampilan dasar seperti budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa
aman, dasar-dasar mematuhi peraturan dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.
Mengasuh, membina dan mendidik anak dirumah merupakan kewajiban bagi setiap
orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak. Sosialisasi menjadi sangat penting
dalam pembentukan kepribadian anak. Lewat sosialisasi yang baik, anak merasa
diperhatikan oleh orang tuanya sehingga dia mempunyai suatu motivasi dalam
membentuk kepribadian yang baik.
Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan sumber pendidikan utama, karena
segala pengetahuan dan kecerdasan intelektual manusia pertama-tama diperoleh dari
orang tua dan anggota keluarganya sendiri. Peran orang tua dalam menciptakan
generasi yang berkualitas sangatlah besar. Berbagai masalah yang dihadapi di negara
kita salah satunya diakibatkan oleh adanya krisis karakter. Masalah tersebut tidak
akan terjadi jika keluarga melakukan fungsinya dengan benar.
Apabila sebuah keluarga telah dapat mengelola sumber daya yang dimiliki dan
menanggulangi masalah yang dihadapi, maka Indonesia akan memiliki para generasi
penerus bangsa yang kualitasnya bagus. Dengan adanya generasi berkualitas bukan
tidak mungkin Indonesia dapat menjadi sebuah Negara yang diperhitungkan oleh
dunia luar.
Saran
Peran keluarga dalam membangun bangsa indonesia adalah untuk membangun bangsa
Indonesia yang lebih baik lagi ialah membangun sebuah keluarga dengan melahirkan
yang akan menjadi generasi penerus yang baik. Keluarga menjadi faktor utama
dimana pembentukkan karakter seorang anak atau generasi penerus yang baik atau
buruk

Anda mungkin juga menyukai