b. Latihan isometrik
Isometrik menurut bahasa tetap (iso) panjang (metric). Dengan kata lain kontraksi otot
isometrik adalah kontraksi yang terjadi untuk meningkatkan tonus otot namun tidak disertai
oleh pemanjangan ataupun pemendekan otot. Otot tidak memendek dikarenakan kontraksi
terjadi ketika mengangkat beban melebihi kekuatan maksimum (di atas 100%), seperti halnya
mengangkat meja piano dengan sebelah tangan, kontraksi terjadi namun tidak menimbulkan
pemendekan atau pemanjangan otot. Dengan kata lain kontraksi ini bersifat statis Meskipun
tanpa pemendekan otot kontraksi otot isometrik dapat terjadi dikarenakan adanya elemen
elastis, pada kontraksi isometrik, sarkomer memendek, tenaga dihimpun, tetapi elemen elastis
meregang.
Cth : push up berjalan atau biasa disebut gerakan spiderman, gerakan bicycle
c. Latihan Isokinetik
Latihan isokinetik adalah pola latihan yang mengikuti kaidah kontraksi isokinetik, yakni
suatu kontraksi dimana otot bekerja dengan kecepatan konstan dengan menanggung beban
yang besarnya secara proporsional dengan kekuatannya.Untuk dapat melakukan latihan dengan
model isokinetik harus memiliki alat latihan yang dapat mengatur pembebanan berubah-ubah .
d. Latihan Aerobik
Kegiatan atau gerak badan atau olahrga yang menuntut lebih banyak oksigen untuk
memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk menuntut lebih banyak oksigen untuk
memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk memperbaiki sistemnya sehingga
bertanggung jawab untuk transpormasi lebih banyak oksigen. Melalui latihan aerobic
dapat diperoleh keuntungan yaitu: Jumlah Volume darah bertambah sehingga badan
dapat lebih terlengkapi untuk mentransportasikan oksigen sehingga seseorang akan
mempunyai daya tahan yang lebih kuat bila berhadapan dengan kegiatan fisik yang berat.
Kapasitas paruparu bertambah. Otot jantung akan lebih kuat dan dapat lebih baik dalam
menyalurkan darah. HDL bertambah dan perbandingan jumlah kolesterol dan HDL akan
berkurang, sehingga dapat mengurangi resiko untuk mengembangkan arteosclerosis atau
pengerasan arteri yang menyebabkan serangan jantung.
e. Push up
Latihan ini memanfaatkan beban tubuh untuk memperkuat otot dada, lengan, bahu,
dan perut. Selain itu, push-up juga baik untuk memelihara kesehatan jantung.
Otot-otot yang digunakan dalam latihan ini adalah :
Otot Pectoralis Major
Otot ini menjadi otot utama yang terletak di antara kedua dadamu. Otot ini mampu
mendorong berbagai otot tubuh bagian otot tubuh atas yang lain saat Anda melakukan
gerakan push up. Otot ini akan melakukan fungsi dan tugasnya ketika gerakan push-up
Anda berada pada posisi rendah.
Otot Triceps
Otot triceps merupakan otot yang berada tepat pada bagian belakang lengan atas. Peran
otot ini sangat penting dalam melakukan gaya dorong yang dilakukan lengan. Otot ini
memilki tugas untuk menggerakan lengan kamu ketika melakukan push-up. Kamu
disarankan melakukan gerakan push-up dengan jarak tangan yang lebar jika ingin
mengoptimalkan otot triceps mu.
Otot-otot Deltoid
Otot ini merupakan kelompok otot yang terletak pada bahu dengan peran pentingnya
untuk membantu otot pectroalis major ketika menurunkan tubuh ketika melakukan
gerakan push up. Fakta yang menarik dari otot ini adalah bahwa otot ini menjadi
kelompok otot terlemah jika dibandingkan dengan otot yang ada disekitarnya, walaupun
begitu, otot ini memiliki fungsi penting dalam setiap pergerakan bahu. Selain itu, otot ini
juga sangat baik dalam membantu bahu tubuh yang rounded.
Otot Serratus Anterior
Otot ini sering disebut sebagai otot sayap karena letaknya yang berada di bawah ketiak
ataupun di samping dada. Otot ini berfungsi untuk mendorong bahu bagian depan serta
area di sekitar tulang rusuk ketika melakukan gerakan push up.
Otot Coracobrachialis
Otot Coracobrachialis berada tepat pada bagian bahu, dekat otot biseps. Otot ini menjadi
salah satu otot sempit yang memiliki fungsi dalam mendorong lengan atas. Karena
ototnya yang tipis, maka hampir tidak bisa di pastikan kamu tidak bisa melihat otot ini,
namun tetap saja otot ini sangat penting untuk dilatih guna membangun kekuatan tubuh
bagian atas.
f. Plank
Plank merupakan jenis latihan yang dapat mengencangkan otot punggung, dada, perut,
dan bahu. Fungsi utama plank memang untuk memunculkan bentuk otot di bagian perut
tengah. Melakukannya dengan rutin bisa melatih otot perut inti bagian dalam, termasuk
transverus abdominis, yang bisa membuat otot rectus abdominis jadi lebih kuat.
Pengaruh Latihan Fisik terhadap Otot
Akan menambah kekuatan, kelentukan, dan dayatahan otot. Hal ini disebabkan oleh
bertambahnya besarnya serabut otot dan meningkatnya sistim penyediaan energi di otot.
Penjelasan kurva
Kurva bagian atas pada Gambar 84-5 menunjukkan perkiraan persentase peningkatan
kekuatan yang dapat dicapai oleh seorang dewasa muda yang sebelumnya tidak terlatih
dengan program latihan beban ini, memperlihatkan bahwa kekuatan otot meningkat kira-
kira 30 persen dalam 6 sampai 8 minggu pertama tetapi setelah itu hampir mendatar.
Bersamaan dengan peningkatan kekuatan ini, didapatkan perkiraan peningkatan
persentase massa otot yang sebanding, yang disebut hipertrofi otot. Pada usia tua, banyak
orang menjadi sangat kurang bergerak, sehingga otot-ototnya menjadi sangat atrofis. Pada
keadaan ini, latihan otot sering meningkatkan kekuatan otot lebih dari 100 persen.
Otot slow oksidative adalah otot yang lambat bekerja sebab membutuhkan oksigen
dalam jumlah banyak dalam memasok energi dan biasanya dibutuhkan pada aktifitas
otot yang lama.
fast glycolitik adalah otot yang bekerja cepat dengan mendapatkan energi tanpa
bantuan oksigen, tetapi dari perubahan asam pyruvat menjadi asam laktat akibat tidak
adanya oksigen. Proses pemasokan energi cukup singkat, tetapi juga terbatas dan
hanya digunakan dalam waktu singkat sebab mudahnya terjadi kelelahan akibat
produksi asam laktat yang meningkat.
Otot fast oxidative adalah otot yang cepat bekerja sebab energi yang digunakan telah
tersedia dalam otot berupa fosfokreatin dan tidak membutuhkan oksigen untuk
memasoknya, hanya jumlahnya fosfokreatin terbatas di otot sehingga otot ini bekerja
singkat. Sedang otot
APLIKASI
Gerakan yang cepat dan singkat khususnya pada olahraga tertentu seperti sprint
biasanya dilakukan oleh otot fast oxidative dan otot fast glycolitik. Otot fast glycolitik
dilaporkan sedikit lebih lama dan lebih lambat dibandingkan otot fast oksidative.
Sebaliknya pada olahraga endurance yang membutuhkan ketahan kerja otot dalam
waktu yang lama seperti lari marathon dilakukan oleh otot slow oxidative. Beberapa
olahraga tentunya membutuhkan ketiga macam otot ini sebab gerakan yang dilakukan
terkadang gerakan cepat, agak cepat dan gerakan lambat tetapi harus konstan.
A. Karakteristik Struktural
B. Karakteristik Fungsional