Anda di halaman 1dari 31

BAHAN AJAR

KOPLING

Oleh :

Novia Nugraheni,S.Pd
Program Profesi Guru 2017

Universitas Negeri Medan

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya modul ini, dengan
harapan dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan.

Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21


menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi belajar
(learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari pembelajaran pasif
(pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student
Active Learning-SAL.

Modul ″KOPLING ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan


pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model
pembelajaran berbasis scientifik.

Penyajian modul ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses
pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses
sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah
(penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri
berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.

Penulis menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan modul
“Perawatan Sistem Kelistrikan” kelas XI/Semester 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Medan, Desember 2017

Penulis

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING iii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii

CEK KEMAMPUAN AWAL............................................................................................. iv

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................... 4

A...SISTEM PEMINDAHAN TENAGA........................................................................ 4


B...KOPLING.................................................................................................................. 5
C...SISTEM PENGGERAK KOPLING......................................................................... 8
D...KOMPONEN KOPLING DAN FUNGSINYA........................................................ 11
E... CARA KERJA KOPLING........................................................................................ 15
F... PEMERIKSAAN KOPLING.................................................................................... 18
G...PERAWATAN KOPLING........................................................................................22

TUGAS & TES FORMATIF.............................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................25

GLOSARI............................................................................................................................. 26

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING iv


CEK KEMAMPUAN AWAL

Sebelum mempelajari bahan ajar ini, terlebih dahulu ada beberapa materi
pembelajaran yang harus anda ceklis pada tabe tersebut.
Jika anda belum menguasai materi pembelajarannya maka pelajari kembali sebelum
anda melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Jika sudah ceklis dan lanjutkan.
Tabel Cek Kemampuan

No. Mata Pelajaran Ya Tidak


1. Kopling
2. Prinsip Kerja Kopling
3. Komponen Kopling
4. Cara Memperbaiki Kopling
5. Cara Perawatan Kopling

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING v


BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI
Modul ini berjudul “SISTEM PENGISIAN” yang disusun berlandaskan
pelatihan yang berbasis Kurikulum 2013.
Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila peserta
didik sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang mendasarinya dari
buku-buku sebelumnya
Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori
maupun praktek, yang mana pembelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan
menunjang ketrampilan praktek peserta didik sehingga setelah peserta didik selesai
melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan peserta didik akan menguasai
keterampilan tentang Pemeliharaan dan mengatasi troble shoting pada sistem
pengisian pada kendaraan .
Setelah peserta didik menguasai ketrampilan dari modul ini, peserta didik dapat
bekerja dibengkel-bengkel spesialis kelistrikan atau bengkel dinamo dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa peserta didik bisa membuka sebuah usaha bengkel
sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Peserta didik dapat memahami tentang sistem pengisian pada kendaraan.
2. Tujuan Khusus
 Peserta didik dapat mengenal komponen-komponen dari sistem pengisisan
 Peserta didik dapat melakukan pembongkaran komponen-komponen
sistem pengisisan.
 Peserta didik dapat menganalisa kerusakan pada sistem pengisian.
 Peserta didik dapat mengatasi kerusakan pada sistem pengisian.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 1


C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk mendapatkan hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi
dalam modul ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada
kegiatan belajar.
b. Bila ada meteri yang kurang jelas atau tidak di mengerti, tanyakanlah pada guru
yang mengajarkan materi tersebut.
c. Kerjakanlah setiap tes formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan untuk menyerap materi-materi pelajaran yang telah di ajarkan.
d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek, perhatikanlah hal-hal
sebagai berikut :
1. Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2. Pahami setiap langkah kerja (prosedur pratikum) dengan baik.
3. Sebelum malakukan kegiatan praktek, maka persiakpan lah alat dan bahan
terlebih dahulu secara cermat.
4. Pergunakanlah alat dan bahan sesuai dengan pungsinya, untuk melakukan
kegiatan praktek yang belum jelas, harus meminta izin terlebih dahulu pada
guru.
5. Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat semula.
e. Peserta didik dinyatakan telah dikatakan telah menguasai materi apabila bisa
menjawab semua soal dengan benar tampamelihat buku atau melihat kunci
jawaban.
f. Bila peserta didik sudah dinyatakan berhasil, peserta didik bersama guru dapat
membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga sertifikasi
profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk mendapatkan pengakuan
kompetensi dengan sertifikat.
g. Kunsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses belajar, saat
menemukan kesulitan dalam menjawab soal-soal maupun pada saat melakukan
praktek, ataupun memerlukan sumber belajar yang lain dapat
mengkumunikasikannya dengan guru bila membutuhkan pendamping dari
industri pada saat belajar, juga saat melaksanakan modul berikutnya.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 2


D. ALOKASI WAKTU
Merupakan keseluruhan dari mata pelajaran yang terdiri dari beberapa pokok
pembahasan yang kemudian dijadikan fase/fase atau penetapan yang kemudian
dikelompokan untuk menjadi suatu patokan yang akan kita ajarkan kepada peserta
didik yang terdiri dari sup pokok bahasan, materi yang akan diajarkan dan
pembahasan materi, kemudian baru bisa menentukan berapa waktu yang diperlukan
untuk membahas suatu pokok basan,dimana sistem pengisisan ini terdiri terdiri dari
tiga kali pertemuan, dimana satu kali pertemuan terdir dari 16 x 45 menit.

E. PERALATAN DALAM PENGGUNAAN MODUL


Dalam pelaksanaan sistim modul maka beberapa perlengkapan harus di siapkan
dalam menunjang terlaksananya sistem pemelajaran baik dalam konteks pemelajaran
teori maupun praktek agar tujuan dapat tercapai seoptimal mungkin.
Adapun perangkat tesebut adalah sebagai berikut :
 Wall chart
 Whait board
 Boad marker
 OHV
 Buku
 Pena

Perangkat tersebut semestinya harus ada dalam menunjang proses belajar


mengajar sehingga apa yang di capai dalam modul dapat terlaksanan sesuai yang
diharapkan.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pemindahan Tenaga


Pemindahan tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme pemindahan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda kendaran. Bagian
pemindah tenaga terdiri dari kopling, transmisi, poros propeller, final drive (garden),
dan poros roda.

Gambar 1 : Sistem Pemindah Tenaga

1. Kopling : Menghubungkan dan memutuskan putaran/tenaga dari motor ke transmisi


2. Transmisi : Mengatur perbndingan putaran motor (putaran input) terhadap putaran
poros propeller (putaran out put) sehingga mengahsilkan momen puntir pada poros
propeller yang diinginkan.
3. Poros Propeller : Menerus putaran/tenaga dari transmisi ke final drive (garden)
dengan sudut yang bervariasi.
4. Final Drive : Penggerak sudut, untuk merubah arah putaran poros propeller kearah
poros aksel (merubah putaran 90 derajat) dan sekaligus menaikkan momen.
Differensian, untuk menyeimbangkan putaran anatara roda kiri dan roda kanan pada
saat belok.
5. Poros Roda : Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda dan sekaligus
memikul beban kendaraan.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 4


B. Kopling
1. Prinsip Kerja Kopling
Kopling atau yang dalam bahasa mesin disebut Clutch ini adalah bagian dari
komponen transmisi yang menghubungkan antara poros engkol dengan poros gigi
transmisi. Yang mana berfungsi sebagai perantara pemindah tenaga yang dihasilkan
oleh mesin ke transmisi, yang kemudian sobat dapat merubah tingkat kecepatan sesuai
yang dibutuhkan.
Kopling juga tidak berdiri sendiri, melainkan sebuah perangkat yang memiliki
beberapa komponen yang mempunyai tugasnya masing-masing untuk menyalurkan
tenaga yang dihasilkan oleh mesin ke transmisi yang kemudian membuat kendaraan
kita baik sepeda motor atau mobil dapat bergerak.

2. Syarat-Syarat Kolping
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling sebagai berikut :
a. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
b. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
c. Dapat memutuskan hubungan kopling dengan transmisi secara sempurna dan cepat.

3. Fungsi Kopling
Fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis transmisi manual maupun
transmisi otomatis adalah sama. Yaitu saat mesin menghasilkan tenaga untuk
membuat kendaraan bergerak dari titik nol, membutuhkan part perantara yang
berguna untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan
membuat kendaraan bergerak serta memutuskan tenaga tersebut.
Kopling juga berfungsi untuk meredam tenaga yang disalurkan mesin ke
transmisi agar saat mulai bergerak tenaga yang disalurkan tidak langsung besar
melainkan sedikit demi sedikit sesuai dengan bukaan kopling yang dilakukan.

4. Jenis-Jenis Kopling
a. Kopling plat tunggal dengan pegas diafragma
 Gaya penekan pada pedal kopling lebih ringan u
 Penekan terhadap plat kopling lebih merata
 Banyak digunakan dewasa

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 5


Catatan : Bantalan tekan harus selalu bekerja dengan baik

Gambar 2 : Kopling plat tunggal dengan pegas diafragma

b. Kopling plat tunggal dengan pegas koil


 Gaya penekan pada pedal kopling terlalu besar
 Kontruksi rumit dan terlalu mahal
 Penekan tidak merata, jika salah satu lengan penekan rusak
 Kontruksi ini tidak diproduksi lagi (untuk mobil kecil)

Gambar 3 : Kopling plat tunggal dengan pegas koil

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 6


Kontruksi Kopling Plat Tunggal Berpegas Diafragma Dan Koil

Gambar 4 : Kontruksi Kopling

1. Tuas pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat Kopling
8. Pegas Koil
9. Plat penekan
10. Unit penekan

Perbandingan Gaya Diafragma Dengan Koil

a = Posisi plat penekan dengan plat


koplingyang sudah aus pada batas limit
b= Posisi plat penekan dengan
plat kopling baru
c= Posisi plat penekan saat
pedal kopling diinjak penu
d= Tekanan normal plat penakan
pada saat kopling terhubung

Gambar 5 : Perbandingan Gaya


Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 7
C. Sistem Penggerak Kopling
1. Penggerak Kopling Mekanis
1. Pedal Kopling
2. Kabel Kopling
3. Penghantar Kabel
4. Tuas Pembebas
5. Batalan Tekan
6. Pegas Diafragma
7. Rumah kopling
8. Pegas Pengendali Pedal

A= Penyetel tinggi pedal kopling Gambar 6 : Kopling Mekanis

B= Penyetel kebebasan tuas pembebas kopling

2. Sistem Penggerak Kopling Hidraulis


1. Pedal Kopling
2. Master Silinder Kopling
3. Pipa Tekanan Fleksibel
4. Pipa Tekan Baku
5. Silinder Kopling
6. Tuas Pembebas
7. Bantalan Tekan
8. Pegas Diafragma
9. Rumah Kopling
10. Pegas Pengembali Pedal Kopling
11. Pegas Pengembali Tuas Pembebas
12. Tuas Master Silinder/Push Rod Gambar 7 : Kopling Hidraulis

A = Penyetel kebebasan tuas pendorong master kopling


B = Penyetel kebebasan tuas pembebas
C = Penyetel tinggi pedal

3. Mekanisme Penggerak Kopling


 Tipe kopling mekanis

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 8


Kopling mekanis (mechanical clutch) terdiri dari bagian-bagian seperti
gambar di bawah ini. Pada tipe ini tenaga penginjakan pada pedal untuk
membebaskan kopling diteruskan ke release fork melalui kabel pembebas (release
cable). Kelebihan dari mekanisme penggerak kopling jenis mekanis adalah murah,
mudah perawatannya, kontruksinya sederhana dan lain sebagainya. Sementara itu
kekurangannya, kehilangan akibat gesekan relatif lebih besar dibandingkan
dengan yang hidraulis, apabila jarang digunakan dan sudah berumur lama sering
macet dan juga seret.

Gambar 8 : Mekanisme Penggerak Mekanis

 Tipe kopling hidrolis

Pada kopling tipe ini, pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder
menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling
(clutch release fork) melalui silinder pembebas (release cylinder). Pada kopling
tipe ini diperlukan komponen-komponen yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan sistem mekanis, tetapi mampu memindahkan tenaga yang lebih besar,
sehingga cocok untuk kendaraan-kendaraan besar. Biasanya sebuah rancangan
akan mempunyai kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan sistem kopling
hidraulis ini, untuk itu dapat dijelaskan tentang kelebihan dan kekurangan sistem
kopling hidraulis yaitu :

Gambar 9 : Mekanisme Penggerak Hidraulis

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 9


 Master silinder kopling
Master silinder kopling atau clutch master cylinder terdiri dari reservoir,
piston cylinder cup, katup dan lain-lain, tekanan hidraulis dihasilkan oleh
gerakan piston. Batang penekan kopling (cluth pushrod) tertarik kearah pegas
pembalik pedal (pedal return spring). Pada beberapa kendaraan niaga menggunakan
master silinder dengan tambahan booster.

Gambar 10 : Master Silinder Kopling

Master silinder berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi


hidrolik, menekan pedal kopling menyebabkan push rod bergerak terhadap piston
untuk menutup return port, minyak terhisap dari reservoir. Saat pedal dilepaskan
menyebabkan pegas balik mendorong piston kembali ke posisi semula, return port
terbuka dan minyak kembali lagi ke reservoir.

 Silinder pembebas kopling


Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi atas dua tipe; tipe yang
bisa disetel (adjustable type) dan tipe menyetel sendiri (self-adjusting type).
Tipe yang bisa disetel (adjustable type). Minyak hidraulis dari master silinder
menyebabkan piston pada release cylinder mendorong pushrod dan mendorong garpu
pembebas (clutch release fork). Silinder pembebas mempunyai saluran pembuang
udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis, dan pegas
pembalik menjaga agar garpu pembebas kopling dan batang penekan tetap
bersentuhan satu sama lainnya. Konstruksi silinder pembebas (release cylinder.)

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 10


Tipe menyetel sendiri (self-adjusting type). Penyetelan kebebasan garpu
pembebas kopling dilakukan dengan cara merubah panjang batang penekan. Pada
kendaraan Modern, untuk menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan
silinder pembebas tipe menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe menyetel sendiri
tidak menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai gantinya maka pada
silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar garpu
pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.

D. Komponen Kopling dan Fungsinya


 Bagian-Bagian Kopling
1. Tuas pembebas
2. Roda gaya
3. Bantalan tekan
4. Poros kopling
5. Poros engkol
6. Bantalan pilot
7. Plat Kopling
8. Pegas Koil
9. Plat penekan
Gambar 8 : Bagian-Bagian Kopling
10. Unit penekan

 Komponen Utama Kopling


1. Plat Kopling
Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes dengan
campuran logam yang memiliki perawatan khusus supaya tidak cepat aus atau rusak.
Karena jika plat kopling aus akan berbau dan apabila dibiarkan maka akan terbakar.

Ciri-ciri plat kopling yang aus atau rusak adalah :

 Akan terjadinya Selip kopling, dimana clutch disc tidak mampu menghubungkan
putaran mesin menuju transmisi yang diakibatkan jarak antara kedua plat terlalu lebar.
 Tarikan mobil kurang, dimana ditandai dengan penurunan kecepatan mobil sehingga
tidak dapat berjalan dengan benar.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 11


 Rpm mesin menjadi tinggi, karena plat kopling mulai habis sehingga Rpm mesin pun
semakin tinggi dari biasanya.
 Susah memindahkan gigi persneling, merupakan ciri dari plat kopling yang sudah aus.
Karena untuk memindahkan gigi persneling dengan lancer dibutuhkan plat kopling
yang masih bagus dan dapat bekerja dengan baik.

Fungsi dari plat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin dari fly wheel ke
transmisi. Plat kopling memiliki beberapa komponen yang terdapat didalamnya, apa saja
komponen tersebut serta fungsinya? Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Clutch Hub, berfungsi untuk tempat perakitan clutch disc dengan input shaft pada
transmisi sehingga timbul gerakan maju dan mundur
2. Disc Plate, merupakan rangka utama dari unit clutch disc yang berfungsi untuk
menahan beban kerja dari kopling.
3. Torsion dumper, berfungsi untuk meredam hentakan pada saat kopling
menghubungkan atau meneruskan putaran. Torsion dumper juga bekerja untuk
pengurangan dan percepatan tekanan.
4. Facing, mempunyai fungsi untuk memperbesar daya gesek sehingga pemindahan
daya mesin menjadi optimal dan stabil.
5. Cushion Plate, berfungsi untuk menghaluskan kerja kopling.
6. Paku Keling, atau yang biasa disebut Rivet berfungsi untuk menyatukan plat kopling
cushion plate.

Gambar 9 : Plat Kopling

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 12


2. Tutup Kopling (Clutch cover)
Komponen utama kopling yang kedua adalah tutup kopling atau clucth cover.
Tutup Kopling (Clutch Cover). Tutup kopling ini dibautkan dengan fly wheel, Tutup
kopling ini akan berputar bersamaan dengan fly wheel dan atau plat kopling sesuai
dengan putaran mesin. Untuk saat ini terdapat dua macam tutup kopling, yaitu
diaphragm spring clutch cover (tutup kopling tipe pegas diafragma) dan tutup kopling
dengan pegas coil. Tutup kopling bagian kiri adalah clutch cover dengan pegas koil,
dan gambar bagian kanan yaitu tutup kopling dengan pegas diafragma.

Gambar 10 : Tutup Kopling

3. Plat Penekan
Plat penekan berfungsi sebagai bidang gesek pada clutch cover untuk menghimpit
disc clutch dengan flywheel. Preasure plate diatur kerjanya oleh diafragma spring,
preasure plate berotasi bersamaan dengan clutch cover.

4. Garpu Pembebas
Adapun fungsi dari fork kopling :
 merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release kopling dengan
release bearing yang akan bergerak maju dan mundur.
 dan yang akan menekan cover clutch dan akan membebaskan putaran mesin
ketika seorang pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.

Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan


keausan sehingga mempengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.
Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat mendorong
release bearing dari flywheel. Sehingga untuk memperbaiki fork kopling yang rusak
yaitu perlu dengan penggantian release bearing.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 13


Gambar 10 : Garpu Pembebas

5. Realese Bearing

Gambar 11 : Realese Bearing

Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe


pelumas permanen yang berarti tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di
bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak dapat di bongkar.

Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :

 meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma pada saat
kopling diinjak oleh seorang pengemudi.
 Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga harus berputar.

Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak
cepat rusak. Bila release bearing rusak maka yang akan dirasakan oleh pengemudi
yaitu terasa pedal kopling bergetar saat pedal kopling diinjak. Gerakan release bearing
yang keras dapat membuat diagragma patah dan mengalami keausan. Maka dari itu
Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 14
diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk menghindari keausan pada release
bearing.

6. Pegas Diafragma
Pegas Diafragma berfungsi menekan dan menarik preasure plate pada clutch
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik menarik
preasure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dengan disc plat
bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

Gambar 12 : Pegas Diafragma

E. Cara Kerja Kopling


 Posisi Terhubung
Contoh : Kopling plat tunggal dengan diafragma

Gambar 12 : Gambar Posisi Terhubung

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 15


 Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan
terhubung/tertekan
 Kanvas kopling terjepit diantara roda gaya dan plat penekan, putaran motor dapat
dipindahkan ke poros kopling.

 Posisi Terlepas

Gambar 13 : Gambar Posisi Terlepas

 Pegas penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari
penekan
 Kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, putaran motor tidak dapat dipindahkan ke
poros kopling.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 16


Kesimpulan

 Tekanan plat penekan dengan pegas diafragma lebih besar dibanding dengan
menggunakan pegas koil pada keadaan kanvas kopling aus/menipis
 Tekanan plat penekan untuk kedua pegas sama, jika kanvas plat kopling masih baru
 Gaya yang diberikan untuk membebaskan kopling dengan pegas koil lebih besar
disbanding yang menggunakan pegas diafragma

Keuntungan

Untuk plat kopling tunggal dengan pegas diafragma

 Tekanan plat penekan selalu normal pada pegas diafragma


 Tekanan pedal pada saat membebaskan kopling lebih kecil disbanding kopling dengan
pegas koil
 Penekan lebih merata terhadap kanvas kopling

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 17


F. Pemeriksaan Kopling
1. Penyetelan kebebasan Kopling

Gambar 14 : Penyetelan Kebebasan Kopling

 Penyetelan tinggi pedal kopling


 Ukuran tinggi pedal tidak sama pada semua kendaraan, sebaiknya lihat manual
 Penyetelan : Dilakukan pada baut penyetel (1) sebagai pembatas langkah balik
pada pedal

Catatan :

 Jika tinggi pedal terlalu tinggi maka penekan terhadap pegas (diafragma) terlalu
panjang, akibatnya pegas menjadi bengkok/patah
 Jika terlalu rendah pembebasan kopling tidak sempurna akibatnya pemindah gigi
sulit dan kanvas cepat aus

2. Kebebasan Tuas Pembebas (Garpu)


1 = batang pendorong dan mur penyetel pada silinder kopling
A= Jarak pembebas tuas pembebas (antara bantalan tekan dan pegas kopling)

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 18


Gambar 15 : Kebebasan Tuas Pembebas

Penyetelan : Batang pendorong silinder kopling dapat diputar maju/mundur dan dikunci oleh
kedua mur penyetel

Kegunaan : Agar bantalan tekan tidak berhubung dengan pegas diafragma maupun dengan
penekan (pada jenis pegas koil) pada saat pedal kopling bebas.

Catatan : Kebebasan tuas pembebas 2-3 mm

 Bila kebebasan nol maka bantalan tekan dan pegas diafragma dengan penekan pegas
koil akan cepat rusak

3. Plat Kopling
 Kondisi kanvas (jika terbakar atau kotor oli ganti_
 Tebal kanvas dengan paku keeling, minimal 0,3 mm

 Kondisi naf terhadap kelonggaran


 KOndisi karet/pegas (pecah atau longgar ganti)

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 19


4. Unit Penekan
 Kondisi permukan gesek, aus atau
goresan-goresan yang berlebihan
perbaiki dengan mesin bubut
 Kondisi pegas diafragma (retak,miring)

 Kondisi pegas strip atau pemegang unit


penekan kemungkinan retak atau keling longgar.
 Keausan ujung pegas diafragama maksimum

a. Kedalaman : 0,6 mm
b. Lebar : 5,0 mm

5. Roda Gaya dan Kelengkapanya


 Kondisi permukaan gesek tergores atau aus
 Kondisi cincin gigi starter terhadap kerusakan
 Kebocoran pada sil oli poros engkol
 Kondisi bantalan pilot (macet, kebebasan)

 Lakukan pengukuran kerataan plat kopling


dengan straight edge dan filter gauge.
Ketidakrataan max adalah 0,5 mm
 Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing
dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran
kasar dan terdapat kekocakan yang berlibahan,
ganti dengan pilot bearing yng baru.
 Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial
indicator periksalah run-out fly wheel!
Bila run-out melebihi 0,2 mm, gantilah fly wheel.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 20


6. Bantalan (Release Bearing)
 Putar bearing dengan tangan dan berilah
tenaga pada arah axial. Ada tahanan
sebiknya ganti kondisi bantalan pembebas
kemungkinan macet atau longgar.
 Tahan hub dan case dengan tangan
kemudian gerakkan pada semua arah
untuk memastikan self-centering system
agar tidak tersangkut. Hub dab case harus
bergerak kira-kira 1 mm. jika kecocokan
berlebihan atau macet sebaiknya diganti
dengan yang baru.
 Jangan mencuci bantalan pembebas dengan
bensin atau solar.

7. Garpu Pembebas
 Kondisi garpu pembebas dan kedudukannya (retak atau keausan, ganti)
 Kondisi pegas pengikat bantalan dan garpu pembebas (lemah,putus)

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 21


G. Perawatan Kopling

Melakukan perawatan kopling pada mobil manual agar lebih awet:

 Sebaiknya tidak meletakkan kaki secara terus menerus pada pedal kopling saat mobil
sedang melaju. Karena hal ini bisa mengakibatkan terjadinya keausan yang lebih cepat
pada matahari kopling di bagian clutch cover serta juga bisa mempercepat kerusakan
pada bagian release bearing.
 Ketika mobil sedang melaju lambat di jalanan yang menanjak atau berhenti karena
macet di tanjakan, sebaiknya tidak menggunakan teknik setengah kopling untuk
mempertahankan mobil tetap pada posisinya, tapi gunakan handrem atau rem tangan.
Karena jika hal tersebut dilakukan, maka akan mempercepat penipisan atau keausan
kampas kopling yang menyebabkan umur kampas kopling menjadi lebih pendek. Selain
itu, permukaan pressure plate di bagian clutch cover serta permukaan pada roda gila
juga akan ikut aus atau terkikis.
 Saat mobil hendak melaju dan melepas tekanan pada pedal kopling, sebaiknya dilakukan
secara halus. Karena pedal kopling yang dilepas secara kasar bisa mengakibatkan
kerusakan pada permukaan plat kopling. Nah, kerusakan pada permukaan plat kopling
inilah, biasanya permukaan plat kopling menjadi tidak rata, yang bisa menyebabkan
kopling akan terasa bergetar keras saat hendak terhubung. Pada kasus yang lebih parah
yang terjadi pada mobil dengan muatan yang berlebih, tidak menutup kemungkinan akan
mengakibatkan putusnya plat-plat yang terdapat di bagian kampas kopling.
 Usahakan untuk secara rutin memeriksa apakah terjadinya kebocoran minyak kopling,
terutama pada bagian bawah master kopling. Karena biasanya akan terjadi kebocoran
pada bagian tersebut saat menginjak pedal kopling yang diakibatkan oleh beban yang
terlalu berat.
Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 22
 Periksa dan pastikan jika setelan pada pedal kopling sudah pas dan tepat.
 Periksa juga setelan tekanan pada pedal kopling. Karena biasanya kopling yang sudah
mengalami kerusakan, kopling menjadi lebih berat saat ditekan.
 Jika terlihat kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera
mungkin diganti bagian belakang seal crankshaft. Karena jika hal ini dibiarkan, maka
bisa menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 23


TUGAS :

Bentuklah kelompok belajar kemungkinn amati cara kerja kopling, Sebutkan dan jelaskan
gangguan utama dari kopling. Gunakan format isian data yang ada pada lembar kerja. Hasil
kerja kelompok secara bergantian dipresentasikan didepan guru dan teman kelas,

Tes Formatif :

1. Sebutkan bagian-bagian dari kopling plat tunggal berpegas diafragama dank oil !

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 24


DAFTAR PUSTAKA

https://showroommobil.co.id/masalah-teknis/komponen-kopling-mobil/

https://otomotrip.com/sistem-kopling-pada-mobil-dan-fungsi-komponen-kopling-
hidrolis.html

Intan Pariwara

Buku Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindahan Tenaga

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 25


GLOSARI

Clutch Kopling terletak di antara mesin dan transmisi,


fungsinya untuk melepaskan dan memutuskan
tenaga dari mesin ke transmisi melalui
mekanisme penggerak.
Clutch assembly Rangkaian unit kopling.
Clutch cover Tutup kopling

Clutch disc Plat kopling berfungsi meneruskan putaran dari


roda penggerak/fly wheel ke poros input
transmisi.
Crank shaft Porosengkol.
Drive disc Piringan/plat penggerak.
Driven disc Piringan/plat yang digerakan.
Fly wheel Roda penerus berfungsi meneruskan putaran
mesin ke kampas kopling.
Friction clutch Kopling gesek, kopling yang prinsip kerjanya
memanfaatkan gesekan dua buah piringan.
Input shaft transmisi Poros masuk transmisi berfungsi meneruskan
putaran dari plat kopling ke transmisi.
Pressure plate Plat penekan berfungsi menekan plat kopling ke
roda penerus.
Pressure spring Pegas penekan.
Release bearing Bantalan pembebas.
Release fork Garpu pembebas.

Pemeliharaan Sasis Dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan || KOPLING 26

Anda mungkin juga menyukai