Anda di halaman 1dari 10

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Pada

Ibu Hamil Trimester Ketiga


Sukini1 Rina Afrina2 Agus Purnama3
1.2
Departemen Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung Jakarta Selatan 12610
Email : Sukinihars@gmail.com1, ns.rinaafrina@gmail.com2

Abstrak Abstract
Pendahuluan : Kejadian keputihan sering dialami Introduction: Vaginal discharge is often
ibu hamil terutama ibu dengan kehamilan trimester experienced by pregnant women, especially
ketiga. Pengetahuan, personal hygine dan vaginal mothers with third trimester pregnancy.
douching pada ibu hamil merupakan salah satu Knowledge, personal hygine and vaginal
penyebab terjadinya keputihan, sangat douching in pregnant women is one of the causes
mempengaruhi penerimaan ibu hamil terhadap of vaginal discharge, greatly affecting the
pelayanan kesehatan tersebut. acceptance of pregnant women to health services.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Objective: This study aims to determine what
faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan factors are associated with the incidence of
kejadian keputihan pada ibu hamil trimester vaginal discharge in third trimester pregnant
ketiga. women.
Metode : Desain penelitian observasional Methods: Analytic observational research design.
Analitik. Jenis penelitian menggunakan Cross This type of research uses Cross Sectional. The
Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak population in this study were 80 people and
80 orang dan sampel yang diambil sebagai samples taken as research respondents were 44
responden penelitian sebanyak 44 orang dengan people with sampling techniques using accidental
teknik pengambilan sampel menggunakan sampling.
Accidental sampling. Results: The results of the study of 44 respondents
Hasil : Hasil penelitian dari 44 responden most respondents had good knowledge of 31
kebanyakan responden memiliki pengetahuan baik people (70.5%), not doing vaginal douching for
yaitu sebanyak 31 orang (70,5%), tidak melakukan 25 people (56.8%), good Hygine Genetalia
vaginal douching sebanyak 25 orang (56,8%), External Behavior of 31 people (70.5% ), and
Perilaku Hygine Genetalia Eksterna baik yaitu 31 most respondents experienced physiological
orang (70,5%), dan kebanyakan responden vaginal discharge in as many as 29 people
mengalami kejadian keputihan fisiologis yaitu (65.9%). The occurrence of physiological vaginal
sebanyak 29 orang (65,9%). Kejadian keputihan discharge is more common in pregnant women
fisiologis lebih banyak terjadi pada ibu hamil yang who have good knowledge which is 83.9%. Most
memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 83,9%. respondents who did not do vaginal douching
Sebagian besar responden yang tidak melakukan experienced a physiological vaginal discharge of
vaginal douching mengalami kejadian keputihan 23 people (92.0%). The occurrence of
fisiologis sebanyak 23 orang (92.0%). Kejadian physiological vaginal discharge was more
keputihan fisiologis lebih banyak terjadi pada common in respondents who had good external
responden yang memiliki perilaku hygine genetalia hygine behavior, namely as many as 23
genetalia eksterna yang baik yaitu sebanyak 23 people (85.2%). Chi-Square statistical test results
orang (85,2%). Hasil uji statistic Chi-Square showed that the mother's knowledge p = 0,000,
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu p = 0,000, vaginal douching p = 0.001, personal hygine
vaginal douching p=0,001, personal hygine external genetalia p = 0,000 where the probability
genetalia eksterna p=0,000 dimana nilai value (p <0.05), meaning Ho is rejected and Ha is
probabilitas (p<0,05), artinya Ho di tolak dan Ha accepted.
diterima. Conclusion: The conclusion in this study is that
Kesimpulan : Kesimpulan dalam penelitian ini there are factors associated with the incidence of
yaitu terdapat faktor-faktor yang berhubungan vaginal discharge in third trimester pregnant
dengan kejadian keputihan pada ibu hamil women.
trimester ketiga.

Kata Kunci : Kejadian Keputihan, Pengetahuan, Keywords: Leucorrhoea occurrence, Knowledge,


Perilaku Hygine Genetalia Hygine Genetalia External behavior,
Eksterna, Vaginal Douching Vaginal Douching
persalinan preterm disebabkan oleh infeksi
asenden dari vagina dan serviks yaitu
servikovaginitis. Kelahiran preterm akan
Pendahuluan menyebabkan risiko kematian perinatal yang
Keputihan dalam kehamilan sering tinggi. Di Amerika Serikat, 75% kasus
dianggap sebagai hal yang biasa dan fisiologis morbiditas dan mortalitas neonatus
sehingga sering luput dari perhatian ibu disebabkan oleh prematuritas. Kasus di
maupun petugas kesehatan yang sering Indonesia sendiri, 70-80% kematian perinatal
melakukan pemeriksaan kehamilan. terjadi pada bayi dengan berat badan lahir
Keputihan yang dalam istilah medis disebut rendah.15 Menurut Notoatmodjo bahwa
fluor albus atau leucorrhea merupakan cairan pengetahuan dan perilaku personal hygiene
yang keluar dari vagina. Keputihan fisiologis merupakan sarana yang penting dalam
disebabkan karena adanya sekresi fisiologis melakukan pencegahan keputihan bagi ibu
dari kelenjar serviks kelenjar Bartholin hamil.11
dengan deskuamasi sel epitel vagina yang Hasil penelitian yang dilakukan
dihasilkan dari aksi bakteri di vagina.4 Munzila dan Wiknjosastro mengenai
Hasil penelitian Bening tahun 2013 Pemeriksaan pH dan LEA vagina dengan
mengenai Hubungan Perilaku Hygiene organ dispstick sebagai metoda penapisan vaginosis
genitalia eksterna dengan jenis keputihan bacterial dalam kehamilan didapatkan bahwa
pada ibu hamil usia gestasi 11-24 minggu di kelompok terbanyak yang mengalami
Rumah Sakit Medirossa Cikarang, didapatkan vaginosis bacterial adalah ibu hamil usia 20-
bahwa sebanyak 7 orang dari 23 orang 25 tahun dan terjadi pada ibu dengan
responden mengalami keputihan fisiologis primigravida.15 Hasil penelitian yang
dan 16 orang ibu hamil mengalami keputihan dilakukan M.V Maria et.al tahun 2013
patologis.2 Wanita hamil rentan mengalami mengenai Keputihan patologis pada wanita
keputihan patologis karena terjadi perubahan hamil didapatkan kejadian keputihan terjadi
hormonal sehingga berdampak terjadi pada wanita usia 20-29 tahun.
peningkatan jumlah produksi cairan dan Angka kejadian keputihan pada ibu
penurunan keasaman pada vagina. hamil di puskesmas jagakarsa sesuai dengan
Peningkatan kadar hormon estrogen data kunjungan pada bulan Juli, Agustus dan
menyebabkan peningkatan kadar air dalam September 2019 tercatat 90 orang atau rata-
mukus serviks dan meningkatkan produksi rata 30 orang per bulan. Dari 90 orang ibu
glikogen oleh sel-sel epitel mukosa hamil yang mengalami keputihan, 40 orang
superfisial pada dinding vagina, sehingga diantaranya mengalami keputihan patologis
sekret vagina bertambah banyak, kemudian dan 50 orang. Dari jumlah tersebut lebih 30%
mengalir keluar dan disebut sebagai atau 40 orang ibu hamil pada usia kehamilan
keputihan (fluor albus).10 trimester ketiga. Selain itu ketika dilakukan
Penyebab utama keputihan patologis wawancara, ada 2 orang ibu hamil yang
ialah infeksi (jamur, kuman, parasit, dan menggunakan sabun pembersih vagina sekali
virus). Keputihan patologis ditandai dengan seminggu dan 1 orang ibu hamil mengatakan
jumlah keputihan yang keluar banyak, menggunakan sabun pencuci vagina setiap
berwarna putih kental seperti susu basi, atau hari. Dari hasil anamnesa juga, beberapa ibu
berwarna kekuningan atau kehijauan, hamil mengatakan bahwa mereka tidak
mengakibatkan rasa gatal dan perih pada mengetahui kalau keputihan itu ada yang
vagina serta keputihan berbau busuk atau berbahaya bagi janin yang dikandungnya.
amis.15 Joseph menambahkan hingga Mereka mengira bahwa keputihan merupakan
menyebabkan peradangan pada saluran hal yang normal. Dari 40 orang yang
kencing, sehingga dapat menimbulkan rasa mengalami keputihan patologis mereka
pedih saat si penderita buang air kecil.9 mengatakan bahwa mereka sering melakukan
vaginal douching dengan sabun sirih, sabun
Ketuban pecah dini dapat anti septik dan air hangat. Dari hasil
dihubungkan dengan kehamilan preterm. Reid wawancara juga ibu mengatakan tidak tahu
dalam Munzila dan Wiknjosastro cara cebok yang benar, dan ada beberapa
menjelaskan bahwa salah satu penyebab yang juga yang menggunakan celana yang
ketat. Selain itu juga sebagian ibu mengatakan SMA 25 56,8
bahwa mereka tidak tahu bahwa berkemih PT/Akademik 9 20,5
harus dibersih dan dikeringkan terlebuh Pekerjaan
dahulu dan frekuensi menggantikan celana Bekerja 29 65,9
dalam hanya saat mau mandi saja. Tidak Bekerja 15 34,1
Paritas
Metode Primigravida 15 34,1
Multigravida 29 65,9
Desain penelitian yang digunakan Sumber : Data Primer 2020
dalam penelitian ini adalah Observasional
Analitik. Jenis penelitian Kuantitatif dengan
menggunakan rancangan penelitian Cross Berdasarkan distribusi tabel di atas
Sectional. Populasi yang diteliti adalah tentang karakteristik responden
seluruh ibu hamil berjumlah 80 orang. Sampel menggambarkan bahwa sebagian besar
yang diambil sebagai responden penelitian responden berusia antara 19-30 tahun yaitu
sebanyak 44 orang dengan teknik sebanyak 26 orang (59,1%), responden
pengambilan sampel menggunakan dengan pendidikan terbanyak yaitu SMA
Accidental sampling. Instrumen penelitian sebanyak 25 orang (56,8%), responden yang
yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan, memiliki pekerjaan sebanyak 29 orang
vaginal douching, perilaku personal higiene (65,9%), responden terbanyak memiliki status
genetalia eksterna dan kejadian keputihan. paritas multigravida yaitu sebanyak 29 orang
Analisis univariat dalam penelitian ini untuk (65,9%).
mengetahui karakteristik responden Distribusi variabel penelitian
berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, berdasarkan pengetahuan tentang kejadian
paritas, dan gambaran faktor-faktor keputihan, vaginal douching, perilaku
diantaranya pengetahuan, vaginal douchng, hygiene genetalia eksterna dan gambaran
perilaku personal hygine genetalia eksterna kejadian keputihan pada Ibu hamil dapat
dan kejadian keputihan. Analisi bivariat untuk dilihat dalam tabel dibawah ini.
mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian keputihan. Uji yang Tabel 2. Distribusi variabel penelitian
digunakan adalah uji statistik Chi-Square berdasarkan pengetahuan, vaginal
(X2). Penelitian ini juga telah lolos kaji etik di douching, perilaku hygiene
Sekolah Tinggi Indonesia Maju dengan genetalia eksterna dan kejadian
Nomor: 103/Sket/Ka- keputihan pada Ibu hamil trimester
Dept/RE/STIKIM/I/2020. III (n=44)

Jumlah Persentase
Variabel Penelitian
Hasil (n) (%)
Pengetahuan
Hasil penelitian mengenai karakteristik Baik 31 70,5
responden yang meliputi umur, pendidikan, Tidak Baik 13 29,5
pekerjaan dan paritas dapat dilihat dalam Vaginal Douching
tabel di bawah ini : Tidak Melakukan 25 56,8
Melakukan 19 43,2
Perilaku Hygiene Genetalia Eksterna
Tabel 1. Distribusi karakteristik responden Baik 31 70,5
Tidak Baik 13 29,5
berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan
Kejadian Keputihan
paritas pada ibu hamil trimester III (n=44) Fisiologis 29 65,9
Persentase Patologis 15 34,1
Karakteristik Jumlah (n) Sumber : Data Primer 2020
(%)
Umur
19 - 30 Tahun 26 59,1 Berdasarkan distribusi tabel diatas
31 - 36 Tahun 18 40,9
menggambarkan bahwa kebanyakan
Pendidikan
responden memiliki pengetahuan tentang
SD 4 9,1
SMP 6 13,6 kejadian keputihan yang baik yaitu sebanyak
31 orang (70,5%), responden lebih banyak
tidak melakukan vaginal douching yaitu Hasil analisis mengenai hubungan
sebanyak 25 orang (56,8%), perilaku hygiene pengetahuan ibu dengan kejadian keputihan
genetalia eksterna baik yaitu sebanyak 31 pada ibu hamil trimester III dapat dilihat
orang (70,5%), dan kejadian keputihan dalam tabel dibawah ini.
fisiologis lebih banyak dialami oleh
responden yaitu sebanyak 29 orang (65,9%).

Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kejadian Keputihan Trimester III
Variabel Kejadian Keputihan Total P Odds
Fisiologis Patologis Value Ratio
Pengetahuan Ibu Hamil N % N % N % 95%

Baik 26 83,9 5 16,1 31 100


0,000 17,333
Tidak Baik 3 23,1 10 76,9 13 100
Total 29 65,9 15 34,1 44 100
Sumber : Data Primer 2020

Hasil penelitian dari 44 responden dengan Hasil analisis mengenai hubungan vaginal
kejadian keputihan lebih banyak pada ibu hamil douching dengan kejadian keputihan pada ibu
yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar hamil trimester III, dapat dilihat pada tabel
83,9% sedangkan kejadian keputihan patologis dibawah ini.
lebih banyak pada ibu hamil dengan pengetahuan
tidak baik yaitu sebesar 76,9%.

Tabel 4. Hubungan Vaginal Douching dengan Kejadian Keputihan Trimester III

Variabel Kejadian Keputihan Total P Odds


Fisiologis Patologis Value Ratio
Vaginal Douching N % N % N % 95%
Tidak Melakukan 23 92,0 2 8,0 25 100
Melakukan 6 31,6 13 68,4 19 100 0,000 24,917
Total 29 65,9 15 34,1 44 100
Sumber : Data Primer 2020

Hasil penelitian dari 44 responden Hasil analisis mengenai hubungan


sebagian besar responden yang tidak melakukan personal hygine genetalia eksterna dengan
vaginal douching mengalami kejadian keputihan kejadian keputihan pada ibu hamil trimester III
fisiologis sebanyak 23 orang (92.0%) sedangkan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
responden yang melakukan vaginal douching dan
mengalami kejadian keputihan patologis
sebanyak 13 orang (68,4%).

Tabel 5. Hubungan Perilaku Hygine Genetalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Trimester III

Variabel Kejadian Keputihan Total P Odds


Perilaku Hygine Genetalia Fisiologis Patologis Value Ratio
Eksterna N % N % N % 95%
Baik 23 85,2 4 14,1 27 100
Tidak Baik 6 35,3 11 64,7 17 100 0,000 17,333
Total 29 65,9 15 34,1 44 100
Sumber : Data Primer 2020

Hasil penelitian dari 44 responden dengan meningkatkan risiko seseorang untuk


kejadian keputihan fisiologis lebih banyak terjadi mengalami suatu penyakit.
pada responden yang memiliki perilaku hygine Hasil analisis penelitian ini ibu
genetalia eksterna yang baik yaitu sebanyak 23 hamil dengan tingkat pendidikan
orang (85,2%) sedangkan responden dengan terbanyak yaitu SMA sebanyak 25
kejadian keputihan patologis lebih banyak lebih orang, PT/Akademik yaitu 9 orang, yang
banyak pada responden dengan perilaku hygine SMP yaitu 6 orang. sedangkan yang SD
genetalia eksterna yang tidak baik yaitu sebanyak yaitu 4 orang.
11 orang (64,7%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nuzliati,
(2013) yang menjelaskan bahwa kategori
Pembahasan hubungan pendidikan dengan perilaku
Gambaran Karakteristik Responden menunjukkan hubungan yang bermakna
Hasil analisis penelitian ini ibu (p=0,044). Hasil ini menunjukkan
hamil yang sebagian besar berada pada terdapat hubungan antara pendidikan
umur 19-30 tahun yaitu sebanyak 26 dengan perilaku hygiene tentang
orang. Sedangkan yang berumur 31-36 keputihan (flour albus).
tahun yaitu 18 orang. Menurut teori Menurut analisis peneliti bahwa
Budiman dan Riyanto, (2013) umur pendidikan ibu hamil yang baik
berpengaruh dalam meningkatkan merupakan faktor penentu dalam
pengetahuan karena semakin cukup memelihara kesehatan reproduksi.
umur, tingkat kematangan dan kekuatan Semakin tinggi pendidikan seseorang,
seseorang akan lebih matang dalam maka pemahaman juga baik adanya yang
berfikir dan melakukan suatu pekerjaan. dapat mempengaruhi perilaku kesehatan.
Usia mempengaruhi daya tangkap dan Salah satu terjadinya gejala kelainan atau
pola pikir seseorang. Semakin bertambah penyakit pada organ reproduksi adalah
usia akan semakin bertambah keputihan yang dialami oleh sebagian
berkembang pula daya tangkap dan pola besar wanita baik yang muda maupun
pikir sehingga pengetahuan yang yang hamil. Keputihan yang dialami
diperolehnya semakin membaik. dapat berupa keputihan fisiologis/normal
Penelitian ini sejalan dengan maupun patologis.
penelitian yang dilakukan oleh Binita et Hasil analisis penelitian ini ibu
al. (2012), dimana hal ini berhubungan hamil yang memiliki pekerjaan sebanyak
dengan aktivitas sintesis hormon 29 orang, sedangkan yang ibu hamil
ovarium yang memuncak pada wanita yang tidak bekerja yaitu 15 orang. Hal
berusia 20-30 tahun. Memuncaknya ini sesuai dengan penelitian yang
sintesis hormon dari ovarium dilakukan oleh Susanto (2012), kondisi
menyebabkan jumlah sekresi kelenjar fisik ibu hamil yang terkuras energi
serviks meningkat dan muncul sebagai maupun psikisnya sebab mengerjakan
keputihan.26 Keputihan lebih sering pekerjaan berat atau aktivitas ekstra
terjadi pada usia ibu yang lebih muda lainnya, salah satu penyebab keputihan.
juga diduga berkaitan dengan minimnya Penyebab keputihan dari keletihan
pengalaman mengenai personal hygiene. ditandai muncul hanya pada waktu
Menurut asumsi peneliti bahwa kondisi tubuh sangat capek dan biasa
umur sangat berpengaruh pada tingkat lagi ketika tubuh sudah normal kembali.
kesehatan ibu hamil dan cara Menurut analisis peneliti bahwa
pemeliharaan masalah kesehatan tentang jenis pekerjaan sebagai pekerja kantor,
keputihan dan perawatan vagina yang pedagang, maupun buruh pabrik
buruk dapat memengaruhi terbentuknya menguras energi baik fisik maupun
perilaku buruk dalam kesehatan. Perilaku psikis, antara lain waktu yang digunakan
kesehatan yang buruk akan untuk bekerja minimal 8 jam sehari
belum termasuk lembur, ditambah harus untuk mengaplikasikan atau melakukan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga, pencegahan dan perawatan akan masalah
sehingga meningkatkan risiko terjadinya keputihan dengan baik dan yang
keputihan. Dimana tidak ada waktu berjumlah 13 orang (34,2%) kurang
untuk bisa merawat dan memperhatikan dalam mengaplikasikan atau melakukan
kesehatan resproduksi dengan optimal. pencegahan dan perawatan akan masalah
Hasil analisis penelitian ini ibu keputihan.
hamil yang memiliki tingkat kelahiran Berdasarkan hasil analisis dari uji
atau paritas yang multigravida sebanyak statistic Chi-Square dengan nilai Pearson
29 orang. Sedangkan yang ibu hamil chi-quare dengan nilai value 0,000
paritas yang primigravida yaitu 15 orang. menggunakan SPSS 20 dengan tingkat
Hasil penelitian ini sejalan dengan kemaknaan 95%, menunjukkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Nuzliati, dari nilai p value < 0,05, artinya Ho di
(2013) yang menyebutkan bahwa pada tolak dan Ha diterima. Maka dapat
kategori hubungan paritas dengan disimpulkan bahwa ada yang signifikan
perilaku menunjukkan hubungan yang dari hasil analisis mengenai hubungan
bermakna (p= 0,042). Hasil ini antara pengetahuan ibu dengan kejadian
menunjukkan adanya hubungan yang keputihan pada ibu hamil trimester III di
bsignifikan antara paritas dengan Puskesmas Jagakarsa. Selain itu, hasil
perilaku hygiene tentang keputihan analisa juga didapatkan data nilai Ordo
(flour albus). Ratio sebesar 17,333 artinya
Menurut analisis peneliti bahwa pengetahuan ibu hamil yang tidak baik
adanya suatu hubungan yang signifikan sebesar 10 kali yang terkena keputihan
antara paritas dengan perilaku hygiene patologis dibandingkan dengan
tentang keputihan (flour albus). Dengan pengetahuan ibu hamil yang baik.
demikian dapat disimpulkan bahwa Keputihan disebabkan oleh hal-hal
jumlah anak (paritas) pada ibu hamil yang berhubungan dengan pengetahuan
tidak menjamin seseorang berprilaku wanita dalam menjaga kebersihan organ
lebih baik terutama tentang keputihan genetalianya.Banyak wanita
(flour albus). menganggap cairan yang keluar dari
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan vagina itu sebagai cairan biasa. Padahal
Kejadian Keputihan Pada Ibu Hamil 75% dari seluruh wanita di dunia
Trimester III mengalami keputihan paling tidak sekali
Hasil analisis penelitian dari 44 seumur hidup. Bahkan 45% wanita
responden dengan kejadian keputihan mengalami dua kali atau lebih dan 92%
lebih banyak yang pengetahuan ibu keputihan disebabkan oleh jamur yang
hamil yang tidak baik yaitu sebesar disebut Candida albican (Maria, 2009).
76,9%. Sedangkan responden dengan Hasil penelitian ini didukung oleh
kejadian keputihan pada ibu hamil yang penelitian Sukamto dkk, (2018) dimana
fisiologis lebih banyak pada responden faktor berpengaruh bermakna terhadap
dengan pengetahuan ibu hamil yang baik terjadinya keputihan patologis adalah
yaitu sebesar 83,9%. pengetahuan (p= 0,044), sikap (p=
Hasil penelitian ini sejalan dengan 0,041) dan perilaku (p= 0,000) sesuai
hasil penelitian yang dilakukan oleh dengan hasil multivariat. Pengetahuan,
Dagasou dkk, (2014) bahwa sebaran sikap, dan perawatan vagina merupakan
frekuensi responden yang Memahami faktor yang berpengaruh terhadap
akan keputihan, yaitu 27 orang (71,1%) kejadian keputihan patologis.
memiliki kemampuan untuk memahami Menurut teori yang di kemukakan
masalah keputihan dengan baik dan 11 Notoatmodjo, (2012) bahwa
orang (28,9%) kurang dalam memahami Pengetahuan merupakan domain yang
masalah keputihan dan rekuensi penting untuk membentuk perilaku.
responden yang Mengaplikasikan atau Pengetahuan yang terakup dalam domain
Melaksanakan pencegahan dan kognetif mempunyai 6 tingkatan pertama
perawatan akan masalah keputihan, yaitu mengetahui diartikan hanya sebagai
25 orang (65,8%) memiliki kemampuan memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu, dalam hal ini keputihan pada ibu hamil yang fisiologis
berupa apa yang pernah dilihat lebih banyak pada ibu hamil dengan
responden atau dapat diartikan tahu tidak melakukan vaginal douching yaitu
dalam bentuk pengalaman yang pernah sebesar 92%.
dilihat dengan panca indra, belum pada Penelitian ini sejalan dengan
tingkatan memahami dan penelitian yang dilakukan oleh Mete et
mengaplikasikan. Pengetahuan tentang al, (2012) bahwa perempuan
keputihan dan perawatan vagina yang beranggapan melakukan perilaku vaginal
buruk dapat memengaruhi terbentuknya douching merupakan suatu cara untuk
perilaku buruk dalam kesehatan. Perilaku membersihkan daerah kemaluan,
kesehatan yang buruk akan masyarakat umum khususnya bagi
meningkatkan risiko seseorang untuk perempuan, douching vagina dilakukan
mengalami suatu penyakit. sebagai bagian dari personal hygiene
Hasil penelitian ini sejalan dengan mereka. Tujuan mereka melakukan
penelitian yang dilakukan oleh Suciati douching diantaranya adalah untuk
(2013), dimana mayoritas atau 73,3% membilas darah sehabis periode
wanita usia subur memiliki tingkat menstruasi, membersihkan vagina
pengetahuan cukup dan baik tentang setelah melakukan hubungan seksual
keputihan. Pengetahuan di bidang untuk mencegah IMS, membersihkan
kesehatan sangat berhubungan dengan sperma untuk mencegah kehamilan, dan
terjadinya penemuan penemuan tentang mencegah bau saat keputihan.
masalah kesehatan yang salah satunya Berdasarkan hasil analisis uji
pengetahuan tentang kesehatan organ statistic Chi-Square dengan nilai Pearson
reproduksi wanita. Organ reproduksi chi-quare dengan nilai value 0,000
wanita merupakan salah satu organ tubuh menggunakan SPSS 20 dengan tingkat
yang sensitive dan memerlukan kemaknaan 95%, menunjukkan bahwa
perawatan khusus. dari nilai p value < 0,05, artinya Ho di
Menurut Asumsi Peneliti bahwa tolak dan Ha diterima. Maka dapat
pengetahuan ibu hamil yang baik disimpulkan bahwa ada yang signifikan
merupakan faktor penentu dalam dari hasil analisis mengenai hubungan
kejadian keputihan. Pengetahuan terkait antara vaginal douching dengan kejadian
tentan keputihan fisiologis dan patologis, keputihan pada ibu hamil trimester III di
ibu hamil wajib mengetahui. Puskesmas Jagakarsa. Selain itu, hasil
Dikarenakan saat ibu hamil dengan analisa juga didapatkan data nilai Odds
keputihan fisiologis menjadi patologis, Ratio sebesar 24,917 artinya dengan
ibu akan segera ke pusat layanan melakukan vaginal doucing sebesar 13
kesehatan. Pengetahuan yang dimaksud kali yang terkena keputihan patologis
adalah terkait dengan tanda dan gejala dibandingkan dengan yang tidak
keputihan juga wajib diketahui ibu melakukan vaginal douching.
karena ibu lah yang akan mendeteksi Vaginal douching meliputi
apakah tanda dan gejala keputihan eksternal douching maupun internal
tersebut fisiologis atau patologis. Ibu douching. Eksternal douching meliputi
hamil juga harus mengetahui mengenai pembilasan labia dan bagian luar vagina
dampak keputihan bagi kehamilan dengan bahan-bahan tertentu, sedangkan
sehingga ibu hamil dapat mencegah internal douching meliputi memasukkan
kejadian keputihan patologis yang bahan atau alat pembersih ke dalam
berbahaya bagi kehamilan. vagina dengan menggunakan jari dan
Hubungan Antara Vaginal Douching Dengan atau dalam bentuk spraying atau liquid.
Kejadian Keputihan Pada Ibu Hamil Air atau cairan lain (cuka, baking soda,
Trimester III atau larutan douching komersil) tersebut
Hasil penelitian dari 44 responden diletakkan dalam botol kemudian
dengan kejadian keputihan lebih banyak disemprotkan kedalam vagina melalui
pada kategori ibu hamil yang melakukan suatu tabung dan ujung penyemprot.
vaginal douching yaitu sebesar 68,4%. (Fridayani, 2015).
Sedangkan responden dengan kejadian
Menurut yang dikemukan teori vagina. Kebersihan vagina juga berkaitan
Taylor dalam Fridayani, (2015) bahwa erat dengan trik pembasuhannya, yang
tujuan douching yang sesungguhnya benar adalah dari arah depan (vagina) ke
adalah untuk tujuan terapeutik, yaitu belakang (anus) dan bukan dari belakang
untuk membersihkan vagina setelah (anus) ke arah depan (vagina), cara itu
dilakukan tindakan pembedahan, untuk hanya akan membuat bakteri yang
mengurangi pertumbuhan bakteri setelah bersarang di daerah anus masuk ke liang
diberikan antiseptic. Bagi wanita yang vagina dan mengakibatkan gatal-gatal,
sehat, douchingdengan berbagai bahan setelah dibasuh keringkan dengan
dan larutan akan mengubah flora handuk sehingga kondisi vagina tidak
bakterial normal dan keseimbangan terlalu lembab dan ekosistem
kimiawi vagina serta akan mengubah didalamnya akan tetap terjaga. Bila ingin
mucus/ lendir yang alami sehingga menggunakan cairan pembersih vagina
mengganggu ekologi vagina. maka gunakan yang pH-nya sesuai
Vaginal douching merupakan dengan pH vagina, namun jangan terlalu
praktik yang dilakukan oleh para wanita sering atau rutin digunakan.
diberbagai belahan dunia. Vaginal Hubungan Antara Perilaku Hygine Genetalia
douching atau yang biasa didengar Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada
dengan istilah bilas vagina merupakan Ibu Hamil Trimester III
suatu tindakan yang dilakuakan untuk Hasil penelitian dari 44 responden
membersihkan vagina dengan cara dengan Kejadian keputihan lebih banyak
menyemprotkan vagina menggunakan perilaku hygine genetalia eksterna yang
jari tangan, alat khusus, ataupun botol tidak baik yaitu sebesar 64,7%.
sprey yang menyemprotkan cairan Sedangkan responden dengan kejadian
mengandung bahan komersil yang keputihan pada ibu hamil yang normal
mengandung zat asam, bakteri ostatik lebih banyak pada responden dengan
dan surfaktan sebagai kombinasi personal hygine genetalia eksterna yang
kedalam vagina. Pribakti, (2012). baik yaitu sebesar 85,2%.
Selain pembersih vagina ada Hasil penelitian ini sesuai dengan
faktor lain yang mempengaruhi penelitian yang dilakukan oleh
keputihan antara lain pakaian dalam Nurhardini (2012) tentang hubungan
yang terlalu ketat, cara cebok yang salah. personal hygiene dengan keputihan pada
Hal ini dikarenakan perkembangan bateri ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
yang merugikan di vagina. Frekuensi lingkar Timur dengan hasil penelitian
penggunaan vaginal douching pada menunjukkan dari 29 ibu hamil terdapat
umumnya disebabkan pengaruh faktor 22 orang (75,9%) ibu hamil personal
sosial, budaya dan pendidikan. hygiene tidak baik mengalami keputihan
(Dewintha, 2009). sedangkan dari 56 ibu hamil terdapat 30
Menurut asumsi peneliti bahwa orang (53,4%) ibu hamil dengan
penggunaan antiseptik atau pembersih personal hygiene yang baik tidak
vagina yang banyak dijual dipasaran mengalami keputihan.
justru akan mengganggu ekosistem Perawatan organ reproduksi
didalam vagina, terutama pH dan dengan melakukan tindakan higienis
kehidupan bakteri baik, jika pH termasuk mencuci organ intim dengan
terganggu maka bakteri jahat akan air bersih, menjaga kelembaban organ
mudah berkembang lebih banyak dan intim dan tidak menggunakan pembalut
vagina akan mudah terserang penyakit yang wangi yang merupakan tindakan
yang salah satunya ditandai dengan flour vulva hygiene sangat mempengaruhi
albus. Salah satu cara perawatan daerah terjadinya keputihan pada ibu hamil,
feminim dapat dilakukan dengan vaginal sehingga diharapkan agar menjaga
douching. Vaginal douching merupakan personal hygiene, mengganti celana
kegiatan mencuci atau membersihkan dalam saat basah dengan yang kering
vagina dengan cara menyemprotkan air dan bersih, menghindari penggunaan
atau cairan lain (cuka, baking, soda atau pantylinear terlalu lama batas
larutan douching komersil) ke dalam penggunaan pantyliniear maksimal 2 jam
atau lembab, menggunakan air cebok Menurut teori yang dikemukakan
yang mengalir dan bersih dan cebok dari oleh Hakim, (2008) bahwa penyebab
depan ke belakang serta menghindari yang paling sering dari keputihan tidak
stress dengan cara perbanyak rekreasi normal adalah infeksi. Dimana cairan
dan beribadah dan melakukan pola mengandung banyak sel darah putih dan
aktifitas seksual yang sehat dengan setia warnanya sampai kekuning-kuningan
pada pasangan. (Herawati, 2016) sampai hijau. Bahkan sering kali kental
Berdasarkan hasil analisis uji mengeluarkan aroma tak sedap. Biasanya
statistic Chi-Square dengan nilai Pearson yang terkena infeksi adalah vulva,
chi-quare dengan nilai value 0,001 vagina, leher rahim dan rongga rahim.
menggunakan SPSS 20 dengan tingkat Penyebabnya bisa disebabkan oleh
kemaknaan 95%, menunjukkan bahwa kuman, jamur, parasit, dan virus. Wanita
dari nilai p value < 0,05, artinya Ho di hamil berisiko atau mudah terkena
tolak dan Ha diterima. Maka dapat infeksi. Tiga faktor yang mempengaruhi
disimpulkan bahwa ada yang signifikan yaitu tubuhnya sendiri, lingkungan dan
dari hasil analisis mengenai hubungan virus atau kuman yang ada.
antara personal hygine genetalia eksterna Hasil penelitian ini sejalan dengan
dengan kejadian keputihan pada ibu penelitian yang dilakukan oleh Sumay,
hamil trimester III di Puskesmas (2011) dimana faktor perilaku
Jagakarsa. Selain itu, hasil analisa juga membersihkan genitalia dengan
didapatkan data nilai Ordo Ratio sebesar menggunakan cairan atau larutan tertentu
17,333 artinya personal hygine genetalia pada umumnya dilakukan oleh wanita
eksterna yang tidak baik sebesar 11 kali dengan tingkat pendapatan (pekerjaan)
yang terkena keputihan patologis dan tingkat pendidikan yang rendah.
dibandingkan dengan personal hygine Sedangkan menurut Emel et al, (2011)
genetalia eksterna yang baik. dimana sebesar 46,6% wanita dengan
Beberapa faktor resiko yang praktik membersihkan genitalia dengan
terjadinya, terdapat beberapa penyakit larutan tertentu mempunyai tingkat
jika kebersihan genetali tidak terjaga pendidikan yang rendah. Faktor usia juga
dengan baik, salah satunya vaginosis diketahui punya hubungan yang kuat
bakterial antara lain adalah bilas vagina. dengan frekuensi praktik membersihkan
Praktik cuci tangan yang kurang baik, genitalia menggunakan cairan atau
penggunaan pakaian dalam yang tidak larutan tertentu yang menurun pada
sesuai, serta kurangnya menjaga wanita usia lebih dari 40 tahun.
kebersihan daerah sekitar genitalia. Hal Menurut asumsi peneliti bahwa
tersebut diperkirakan berhubungan tenaga kesehatan dalam hal ini perawat
dengan perubahan komposisi flora diharapkan dapat menjadi salah satu
normal genitalia sehingga meningkatkan sumber informasi yang benar tentang
resiko terjadinya vaginosis bakterial memelihara kesehatan terutama
(Sunay, 2011). kesehatan reproduksi wanita melalui
Hasil penelitian ini sejalan dengan upaya menjaga kesehatan genitalia yang
hasil penelitian yang dilakukan oleh diawali dengan menjaga kebersihan
Amelia, (2015) dimana hasil didapatkan genitalia termasuk pada ibu hamil.
gambaran bahwa ≥ 50% responden Tenaga kesehatan yang dapat
memiliki praktik menjaga kebersihan memberikan informasi tentang penyakit
genitalia dalam kategori baik (60,4%). infeksi pada genitalia dan cara menjaga
Di masyarakat pada umumnya keluhan kebersihan genitalia diantaranya adalah
keputihan pada wanita masih dianggap bidan, perawat, dokter umum, dokter
sebagai suatu hal yang wajar atau biasa. SpOG. Dimana hal tersebut dapat
Namun sejauh mana pengetahuan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan
seseorang bahwa keputihan tersebut pelayanan pemeriksaan ibu hamil (Ante
dalam termasuk normal maupun tidak Natal Care). Ibu Hamil trimester ketiga
normal, hal ini yang perlu dikaji lebih mengalami keputihan fisiologis, dimana
lanjut. keputihan ini umum diderita oleh ibu
hamil karena keputihan ini berkaitan
dengan kebersihan dan kesehatan organ Berdasarkan hasil penelitian
intim seorang ibu hamil. Jarang sekali dapat disimpulkan bahwa responden
dijumpai ibu hamil yang tidak lebih banyak berusia 19-30 tahun dengan
mengalami keputihan ini karena hal ini pendidikan terakhir SMA yang memiliki
berkaitan dengan kegiatan organ pekerjaan dan merupakan ibu hamil
reproduksi dan siklus mentruasi yang dengan multigravida. Kejadian keputihan
biasa dijalani oleh ibu hamil. fisiologis lebih banyak terjadi pada ibu
hamil jika pengetahuan yang dimiliki ibu
hamil baik, tidak melakukan vaginal
Kesimpulan
douching, serta perilaku hygiene
genetalia eksterna ibu hamil baik.

Daftar Pustaka
1.

Anda mungkin juga menyukai