PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yaitu ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. Perilaku seksual diartikan
perilaku seksual adalah ukuran yang dipakai sebagai patokan dalam mengukur
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual. (Syamsu, 2014)
perilaku seksual ringan seperti berpegangan tangan, mencium pipi kening dan
merangkul. Adapun perilaku seksual berat yang dilakukan remaja antara lain
1
2
sebanyak 39%. Indonesia sendiri 63% remaja sudah pernah melakukan kontak
seksual dengan lawan jenis dan yang ironis nya 21% pernah melakukan aborsi
remaja perempuan dan 34% remaja laki-laki yang memulai pacaran dibawah
umur 15 sampai 19 tahun, adapun AIDS sebanyak 673 kasus dan kelompok
Dari hasil SDKI didapatkan peningkatan pada tahun 2007 (Sindo News
ambang menuju kedewasaan. Dimana ini seseorang ingin selalu mencoba hal-
hal baru bahkan yang didorong rangsangan seksual. Remaja berasal dari kata
latin Adolescence yang merupakan fase yang potensial bagi tumbuh dan
kembang fisik maupun psikis yang akan terus tumbuh ke arah dewasa.
yang harus dikuasai remaja dalam pembentukan hubungan baru dan lebih
(Nyarko, 2014).
nilai agama yang diyakini agar tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan
sehari-hari.
wawancara dengan guru bimbingan konseling dan guru agama Kristen SMAN
duluar nikah dan hasil wawancara dengan 10 siswa mulai kelas X sampai
belakangi dengan pengaruh teman yang merupakan gaya pacaran pada remaja
keterbukaan.
perkumpulan rohani kristen, taat melakukan ibadah dihari minggu dan rajin
B. Perumusan Masalah
pada nilai-nilai agama yang diyakini agar tidak terjadi kekacauan dalam
kehidupan sehari-hari.
penelitian ini adalah “Ada atau tidaknya hubungan antara aktivitas keagamaan,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara aktivitas keagamaan, pendidikan
2. Tujuan Khusus
15 Jakarta.
15 Jakarta.
SMAN 15 Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
a. Hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk pembimbing rohani atau
a dan keagamaan.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambah
3. Manfaat Metodologis
yang berlaku.