PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tersebut berarti setiap warga negara berharga dan mempunyai nilai yang sama
dan perlindungan hukum yang sama tanpa adanya pembedaan. Hal ini
terdapat di dalam ketentuan Pasal 3 ayat ( 2 ) No.39 tahun 1999 tentang Hak
pernyataan umum Hak asasi manusia juga menyatakan bahwa semua orang
1
2
memajukan dan untuk memenuhi hak asasi perempuan maka perlu untuk
sistem hukum yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui
status hukum golongan wanita berada dibawah dan tergantung kepada laki –
laki.
status kewarganegaraan.
ditekankan pada hubungan perdata dengan ayahnya. Hal ini termuat dalam
perkawinan yang sah, dan berdasarkan putusan hakim anak tersebut diasuh
berarti sepasang suami istri akan tunduk kepada hukum yang sama, sehingga
publik ataupun privat yang sama terhadap negara yang sama. Dalam
pelaksanaan asas tersebut biasanya pihak istri yang sering mengalah dan harus
cukup dilakukan oleh pihak laki-laki, ayah atau suami saja. Sehingga status
kewarganegaraan ibu atau istri serta anak-anak yang dibawah umur otomatis
diantara pasangan suami istri tersebut karena dengan demikian pihak istri
tidak secara otomatis terpengaruh oleh perkawinan atau perceraian atau oleh
1958 tentang Kewarganegaraan RI, karena sudah tidak sesuai lagi dengan
disahkan oleh DPR pada tanggal 11 Juli 2006, sebagai pengganti dari
B. Rumusan Masalah
Kewarganegaraan RI?
tersebut?
C. Variabel Penelitian
D. Kerangka Teori
Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan antar seseorang dan negara yang
bersangkutan.
mengatur tentang muncul dan berakhirnya hubungan antara negara dan warga
negara. Dengan kata lain, hukum kewarganegaraan mempunyai pokok kajian atau
Secara umum dalam menentukan kewarganegaraan seseorang ada dua asas umum
ditentukan oleh tempat kelahiran. Varian lain dari kedua asas penetapan
8
hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik. Hal inilah yang akan membedakan
adalah berdaulat, namun tiap negara juga harus tetap menghormati prinsip-prinsip
1. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
warga negara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
1
Koernitmanto Soetoprawiro,Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1994,hal 8
9
Republik Indonesia.
kewajiban negara untuk melindungi anggota atau warganya. Hal ini dapat dilihat
melindunginya.
ketentuan yang belum sejalan dengan falsafah pancasila, antara lain karena
tersebut adalah Undang- undang Dasar Sementara Tahun 1950 yang sudah tidak
berlaku lagi sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menyatakan kembali kepada
menjamin perlindungan terhadap hak asasi manusia dan hak warga negara.
setiap pembedaan, pengucilan, atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis
sipil, atau apapun lainnya oleh kaum perempuan, terlepas dari status perkawinan
perempuan yang diatur secara khusus dalam Pasal 9 CEDAW yang menyatakan
bahwa:
1. Negara – negara peserta wajib memberi kepada wanita hak yang sama dengan
2. Negara-negara peserta wajib memberi kepada wanita hak yang sama dengan
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
Kewarganegaraan. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan yang mendasar
kesetaraan gender. Pada dasarnya Undang -Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang
tentang Kewarganegaraan RI ini menganut asas Ius Sanguinis dan Ius Soli dalam
Nomor 62 tahun 1958 yang lebih menekankan pada asas Ius Sanguinis.
keturunan, tetapi juga melalui tempat kelahiran. Hal ini akan lebih memudahkan
bagi WNI yang melakukan perkawinan campur, karena anak yg lahir telah
secara otomatis, yang nantinya anak itu diperbolehkan memilih setelah umur 18
kewarganegaraan.
wanita WNI yang menikah dengan laki-laki WNA tidak lagi otomatis mengikuti
menyatakan;
(1) Perempuan Warga Negara Indonesia yang kawin dengan laki-laki warga
(2) Laki-laki Warga Negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga
(3) Perempuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) jika ingin tetap menjadi
(4) Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diajukan oleh
perempuan atau laki-laki sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) dan ayat (2)
kewarganegaraan bagi suami atau istri yang terikat perkawinan yang sah tidak
menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan dari istri atau suami. Hal ini
tentu saja amat berbeda dengan apa yang diatur dalam Pasal 9(1) Undang-Undang
E. Hipothesis
perlindungan secara optimal dan secara yuridis tidak memenuhi syarat karena
masih didasarkan pada UUDS 1950, sehingga sudah tidak sesuai dengan
perkembangan zaman.
undang Dasar 1945 yang sudah mengalami perubahan yang lebih sesuai
F. Keaslian Penelitian
yang lainnya, hanya saja dengan pokok kajian yang berbeda, yaitu penelitian
demikian maka penelitian hukum ini merupakan hasil karya asli penulis, dan
bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain.
16
Apabila dikemudian hari ada penulis yang menulis kajian yang sama
G. Tujuan Penelitian
H. Manfaat Penelitian
2. Bagi penulis
I. Metode Penelitian
1. Sifat penelitian
normatif.
a. Penelitian kepustakaan
b. Penelitian lapangan
penelitian tersebut
secara ilmiah.
deduktif yaitu metode berpikir yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat
K. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Penulisan.