Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN LABORATORIUM

 Meringkas materi setelah UTS

BAB 6 (BEKERJA DENGAN PERALATAN LABORATORIUM)

Dalam bekerja dilaboratorium perlu kita untuk mengetahui keselamatan kerja di


laboratorium terutama saat menggunakan perlatan laboratorium tersebut.

Adapun cara cara kerja yang baik dengan memperhatikan keselamatan dan
keamanan , yaitu :
1) Dalam keadaan sehat fisik dan mental
2) Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan
3) Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat-alat selama praktikum
4) Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum
selesai
5) Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik, cermat
dan teliti
6) Jujur dalam semua tindakan, mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil
praktikum
7) Kreatif,misalnya sebelum praktikum berlangsung telah mempersiapkan
komponen-komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll.
8) Selama praktikum, bicara seperlunya saja supaya suasana tetap tenang.
9) Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri, tidak bingung dan tidak ragu-ragu
sehingga mampu bekerja dengan tenang
10) Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium, sehingga
menimbulkan kecelakaan seperti ketumpahan air panas atau memecahkan alat
laboratorium
11) Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal berikut:
a. Wadah : apakah wadah sudah bersih, sesuai (sirup dalam botol, salep
dalam pot, dsb)
b. Etiket : berwarna putih untuk obat dalam dan biru untuk obat luar. Pada
etiket harus tercantum nomor resep, tanggal penyerahan penyerahan resep,
nama pasien, cara pemakaian pemakaian obat, paraf si pembuat resep.
c. Signa atau penandaan
d. Label : tidak boleh diulang tanpa resep dokter (untuk obat keras, narkotik
dan psikotropik), obat luar, kocok dahulu, dll.

Adapun Prinsip – prinsip kerja di laboratorium yang harus diikuti, yaitu:


1) Rencanakan sebelumnya Tentukan potensi bahaya terkait dengan eksperimen sebelum
memulai. Terapkan rencana untuk menangani limbah yang dihasilkan di laboratorium
sebelum memulai pekerjaan apapun.
2) Batasi paparan ke bahan kimia Jangan sampai bahan laboratorium bersentuhan dengan
tubuh. Gunakan tudung kimia laboratorium dan perangkat ventilasi lainnya untuk
mencegah paparan ke zat yang menyebar melalui udara kapanpun memungkinkan.
3) Jangan remehkan resiko Anggap campuran bahan kimia beracun dibandingkan
komponennya yang beracun. Perlakukan semua senyawa dan zat baru dari toksisitas tak
dikenal yang disebut sebagai zat beracun.
4) Bersiaplah jika kecelakaan terjadi Sebelum memulai eksperimen, ketahui tindakan
tertentu yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak sengaja.
5) Ketahui lokasi semua peralatan keselamatan dan alarm kebakaran serta telepon terdekat,
dan ketahui nomor telepon yang harus dihubungi dan orang yang diberi tahu jika terjadi
keadaan darurat.
6) Bersiaplah untuk memberikan tindakan darurat dasar.
7) Selalu beritahukan kegiatan anda kepada rekan kerja anda agar mereka dapat
menanggapi dengan semestinya.

 Peralatan dan pakaian pelindung untuk pegawai laboratorium

1) Pakaian pribadi: pakaian pribadi harus menutupi tubuh sepenuhnya. Kenakan jas
laboratorium yang sesuai dan tahan api dalam keadaan dikancingkan dan lengan
tidak digulung. Kenakan jas laboratorium yang sesuai dan tahan api dalam
keadaan dikancingkan dan lengan tidak digulung.
2) Perlindungan kaki: kenakan sepatu yang kuat di area tempat bahan kimia
berbahaya digunakan dan kerja mekanik dilakukan.
3) Perlindungan mata dan wajah: kenakan kacamata keselamatan dengan pelindung
samping untuk bekerja di laboratorium dan terutama dengan bahan kimia
berbahaya
4) Pelindung tangan : sepanjang waktu, gunakan sarung tangan yang sesuai dengan
derajat bahaya. Krim dan lotion penghalang dapat memberikan perlindungan
kulit tetapi tidak akan pernah menggantikan sarung tangan, pakaian pelindung,
atau peralatan pelindung lainnya.

 Peralatan keselamatan dan darurat


Isi dan penyimpanan Lembaga harus menyediakan peralatan keselamatan:
o Perangkat pengendali tumpahan
o Pelindung keselamatan
o Peralatan keselamatan kebakaran
o Respirator
o Unit pencuci mata

Laboratorium harus menyediakan peralatan darurat :

o Alat bantu pernapasan


o Selimut untuk menyelimuti penderita cedera
o Tandu
o P3K
 Menyusun prosedur darurat

Manajer laboratorium harus menyusun prosedur darurat umum untuk


menanggulangi kebakaran, ledakan, tumpahan, atau kecelakaan medis maupun
kecelakaan laboratorium lainnya. Pasang nomor telepon untuk menelpon
panggilan darurat dengan jelas di dekat semua telepon di area berbahaya. Latih
dan beri tahu semua asisten laboratorium tentang protokol untuklembaga tertentu.

BAB 7(BEKERJA DENGAN BAHAN KIMIA)

Bahan kimia merupakan suatu zat atau senyawa dapat berwujud padat, cair atau
gas dan berdasarkan komponen penyusunnya berbentuk tunggal atau campuran yang
berasal dari alam maupun hasil proses produksi. Bahan kimia diklasifikasikan menjadi
Bahan kimia beracun (Toxic), Bahan kimia korosit (Corrosive), Bahan kimia mudah
terbakar (Flammable), Bahan kimia peledak (Explosive), Bahan kimia oksidator
(Oxidation), Bahan kimia reaktif terhadap asam (Acid Sensitive Substances), Bahan
kimia radioktif (Radioactive Substances).

1) Bahan kimia beracun (Toxic)

Toxic adalah bahan kimia yang dapat menyebapkan bahaya terhadap kesehatan manusia
atau menyebapkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh. Contohnya merkuri klorida,
arsen triklorida, dan bahkan zat-zat lain yang ada di sekitar kita seperti asap kendaraan,
detergen, cairan pembersih, dan lain sebagainya

2) Bahan kimia korosit (Corrosive)

Zat kimia yang bersifat korosif artinya zat tersebut dapat merusak jaringan hidup
biologis. Namun, tidak menutup kemungkinan sifat korosif juga bisa merusak benda-
benda mati seperti besi atau logam lainnya. Beberapa bahan kimia yang bersifat korosif
adalah belerang oksida, klorin, dan jenis-jenis air keras lainnya.
3) Bahan kimia mudah terbakar (Flammable)

Flammable merupakan bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat
menimbulkan kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan
ledakan. Jenis bahan kimia yang mudah terbakar, di antaranya acetone, butanol, etanol,
alkohol, metanol, propanol, dan masih banyak lagi.

4) Bahan kimia peledak (Explosive)

Exposive merupakan suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena
reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar, serta suhu
yang tinggi, sehungga menimbulkan kerusakan disekelilingnya. Contoh bahan kimia
yang sangat mudah meledak adalah zat kimia termasuk di dalamnya nuklir, TNT
(Trinitrotoluena), bubuk mesiu, aziroazide azide, amonium nitrat, nitroselulosa, dan
bahan-bahan kimiawi lainnya yang memang digunakan untuk keperluan peledakan.

5) Bahan kimia oksidator (Oxidation)

Bahan kimia ini merupakan suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,
tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan
lainnya. Contoh bahan kimia yang mudah teroksidasi di antaranya hidrogen peroksida,
kalium perklorat, sodium perklorat, dan lain sebagainya. Tempatkan bahan-bahan kimia
tersebut di tempat yang aman dan terhindar dari suhu panas.

6) Bahan kimia reaktif terhadap asam (Acid Sensitive Substances)

Bahan kimia ini merupakan bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asam yang
dapat menghasilkan panas dan gas mudah terbakar atau gas-gas yang beracun dan
korosif. Contohnya kalium klorat (KclO3), kalium 42ermanganate (KmnO4).

7) Bahan kimia radioktif (Radioactive Substances)

Bahan kimia ini merupakan bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan
sinar radioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram. Contohnya
Uranium, karbon radioaktif, plutonium, thorium.

 Adapun panduan bekerja dengan bahan kimia:


1) Perhatikan Rambu-rambu Keselamatan
2) Baca Label bahan kimia tersebut
3) Jika label tidak jelas tanyakan kepada laborant atau asisten lab
4) Baca MSDS-nya
5) Gunakan Alat Pelindung diri (APD) yang sesuai
6) Ketahui apa yang harus dilakukan pada kondisi darurat
7) Ketahui cara penyimpanan bahan kimia dengan benar
8) Ketahui cara membuang sisa bahan kimia dengan benar

 Cara penyimpanan bahan kimia


1) Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebeiknya disimpan dalam botol
kaca.
2) Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol
plastic.
3) Bahan yang dapat berubah apabila terkena cahaya matahari langsung dapat
disimpan dalam botol gelap dan diletakan di dalam lemari tertutup.
4) Bahan yang tidak mudah rusak olehcahaya matahari secera langsung dapat
disimpan dalam botol berwarna bening.
5) Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan
lainnya.
6) Bahan kimia disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-
masing bahan.

BAB 8 (ATURAN KERJA DI LABORATORIUM)

Dalam bekerja di laboratorium perlu kita ketahui apa saja aturan aturan dalam
laboratorium tersebut. Ada beberapa jenis aturan yang akan dibahas dalam ringkasan ini.

o Peringatan Umum:
1) Baca semua petunjuk percobaan sebelum memulai kegiatan
2) Dilarang melakukan kegiatan yang tidak ditentukan atau dilarang oleh
indtruksi/ ahli
3) Dilarang makan dan minum di laboratorium
4) Bawa buku penuntun atau catatan
5) Tidak bermain-main di laboratorium
6) Menjaga kebersihan

o Aturan Berpakaian:
1) Gunakan jas laboratorium atau baju pelindung, hindari penggunaan sendal
atau sepatu yang terbuka
2) Untuk melindungi kecelakaan yang mengenai mata, gunakan kacamata
pengaman
3) Lepaskan perhiasan atau barang yang dapat jatuh dan mengenai bahan kimia,
api atau peralatan

o Keselamatan Peralatan:
1) Gunakan peralatan sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
2) Pastikan alat yang digunakan lengkap
3) Minta atau cari petunjuk serta fungsi alat tersebut kepada instruktur
4) Kembalikan alat-alat secara tertib apabila telah selesai melakukan praktikum
5) Berhati-hati agar tidak merusak atau memecahkan alat laboratorium
6) Menggunakan alat praktikum dengan sewajarnya

o Keselamatan Kerja Dalam Menggunakan Sumber Panas Dan Api :


1) Dilarang menggunakan sumber panas, seperti bunsen, korek api, pelat panas,
atau lilin tanpa perintah
2) Singkirkan bahan yang mudah terbakar dari api
3) Pastikan bahwa mulut atau jalan masuk wadah yang sedang dipanaskan tidak
mengarah ke Anda

o Penggunaan Peralatan Yang Tajam :


1) Gunakan alat tajam dengan sangat berhati-hati
2) Segera berikan pertolongan apabila salah satu rekan praktikan yang terluka
3) Gunakanlah alat bedah atau alat tajam yang aman dansteril dari karat atau
bakteri

o Aturan Setelah Melakukan Uji Coba:


1) Bersihkan seluruh tempat kerja dan kembalikan semua peralatan
2) Buang sisa bahan- bahan sesuai yang diperintakan oleh instruktur
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan laboratorium

Anda mungkin juga menyukai