Anda di halaman 1dari 3

Cara Menentukan Harga Jual Produk Yang Benar

Bagaimana cara menentukan harga jual produk yang benar? Agak susah jika dijelaskan
secara singkat apalagi untuk Anda yang baru memulai merintis bisnis. Dalam menentukan
harga tidak boleh dilakukan secara asal, menjual dengan harga murah agar cepat laku belum
tentu untung malah bisa merugikan bisnis.

Sebaliknya menjual dengan harga yang tinggi belum tentu laku, sehingga banyak produk
yang tidak terjual dan mengakibatkan kerugian.

Menentukan Harga Jual Produk


Sebelum menentukan harga jual, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti
biaya selama produksi, harga bahan, biaya promosi. target market, persaingan dan target
pendapatan.

Agar tidak membuat Anda semakin bingung lagi, Kami sudah merangkum 5 cara
menentukan harga jual dengan beberapa teknik, berikut penjelasannya.

Cara Menentukan Harga Jual

1. Margin Pricing

Cara menentukan harga jual yang pertama adalah dengan metode margin pricing.
Sebelumnya Anda harus menentukan harga jualnya terlebih dahulu untuk menentukan
margin.

Setelah itu tinggal memasukan dalam rumus perhitungan harga, dari hasil perhitungan ini
Anda bisa melihat kira-kira harga yang dijual terlalu mahal atau murah.

Contohnya ada seorang penjual es kopi dengan harga modal satu gelasnya Rp 20.000,
kemudian dia ingin menjualnya dengan harga Rp 40.000 untuk satu cup. Apakah harganya
terlalu mahal atau murah? Mari kita hitung bersama.

Rumus Margin Pricing = (Harga jual – Harga modal)/Harga jual

Jadi (40.000-20.000)/40.000 = 0,50 atau 50%.

Hasilnya keuntungan yang Anda dapatkan dari satu cup es kopi sebesar 50%. Jika angka
tersebut terlalu besar atau terlalu kecil, Anda bisa menaikan harga jualnya. Tetapi patokan
harga jual yang biasa dipakai maksimal profit 50% dari harga.
2. Markup Pricing

Markup pricing
Markup adalah salah satu cara menentukan harga dengan menambahkan keuntungan
langsung dari harga beli. Cara ini lebih sederhana tinggal menambahkan sesuai dengan
keinginan saja dan metode markup ini paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis.

Agar lebih jelas berikut contohnya, Andi membeli sepatu XYZ dari Jakarta dengan harga
satuan Rp 250.000, kemudian Andi ingin mengambil keuntungan setiap produknya Rp Rp
75.000, jadi harga jualnya 250.000 + 75.000 = 325.000.

Bagaimana mudah bukan tinggal menambahkan saja?

3. Bundling

Banyak ditemui juga para pelaku bisnis yang menjual barang mereka dengan sistem
bundling, paket atau grosir. Teknik seperti ini lebih efektif dijalankan agar produk yang kita
miliki bisa cepat keluar sehingga menghasilkan keuntungan.

Biasanya margin keuntungan yang didapatkan memang lebih sedikit, karena sistemnya
quantity barang maka tinggal dikalikan saja keuntungannya mana yang terbukti lebih besar
hasilnya.

Inilah kenapa biasanya para distributor menjual dengan harga yang murah tetapi setiap hari
bisa laku ribuan produk daripada reseller yang hanya bisa menjual beberapa biji saja. Jika
produk satu sama lain masih ada kaitannya coba saja menjual paket produk secara bundling.

Contohnya harga satu kaos polos pada toko online harga satuan Rp 37.500, ada paket
bundling beli 3 kaos Cuma bayar Rp 100.000. Dari harga tersebut pasti konsumen lebih
tertarik paket bundling yang memiliki hitungan harga lebih murah.

4. MSRP

MSRP adalah Manufactured Retail Price atau harga yang direkomendasikan dari produsen
dalam memberikan harga. Tujuan menggunakan MSRP ini adalah menstabilkan harga pasar,
jadi penjual satu dengan lainnya tidak sampai perang harga.
Namun kekurangannya Anda tidak bisa bebas menentukan keuntungan yang didapatkan
karena sudah ada yang mengaturnya. Biasanya harga MSRP ini ditemui pada mobil,
kendaraan bermotor dan obat-obatan.

5. Value Based Pricing

Value based pricing


Cara menentukan harga yang terakhir adalah dengan value based pricing. VBP merupakan
salah satu teknik dalam menentukan harga jual yang berbeda dengan lainnya dan tidak semua
produk bisa menggunakan VBP.

VPB biasanya ditentukan dengan melakukan riset kepada market mereka dengan
menanyakan kira-kira berapa harga pantas yang dijual. Dari hasil pertanyaan responden inilah
nantinya yang akan dijadikan patokan dalam menentukan harga.

Cara lain dalam menentukan harga berdasarkan VBP adalah dengan memberikan harga tinggi
secara langsung. Orang-orang akan rela mengeluarkan banyak uang demi kualitas produk,
teknologi, kelangkaan dan popularitas.

Nah intinya dalam menentukan harga jual produk perlu strategi yang matang. Anda bisa
melakukan tes pasar dengan teknik yang berbeda mana kira-kira yang paling diminati oleh
konsumen.

Selain itu Anda juga perlu mengoptimalkan bisnis Anda agar lebih banyak diketahui oleh
konsumen. Salah satu caranya dengan memiliki website bisnis, dengan website
memungkinkan produk-produk Anda diketahui oleh lebih banyak orang sehingga potensi
keuntungannya lebih besar.

REFERENSI

Abito, J. M., Besanko, D., & Diermeier, D. (2012). Corporate Reputational Dynamics.
Private Regu&lation, and Activist Pressure, oWorking Paper, Northwestern
University.

Achrol, R. S., & Kotler, P. (1999). Marketing in the network economy. The Journal of
Marketing, 146-163.

Avlonitis, G. J., & Indounas, K. A. (2006). Pricing practices of service organizations. Journal
of Services Marketing, 20(5), 346-356.

Avlonitis, G. J., Indounas, K. A., & Gounaris, S. P. (2005). Pricing objectives over the
service life cycle: some empirical evidence. European Journal of Marketing, 39(5/6),
696-714.

T U G A S K R E AT I F
Anda sedang memuliai bisnis internasional, sebagaimana yang sudah
Anda rencanakan pada tugas sebelumnya.
1. Tentukan harga produk yang akan Anda pasarkan secara internasional?
2. Faktor apa saja yang menentukan harga produk tersebut ?
3. Bagaimana startegi penentuan harga yang Anda gunakan untuk memenangkan
pasar internasional

Anda mungkin juga menyukai