Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA


Jl. Ki Hajar Dewantoro 80 Jebres Kotak Pos 187 Surakarta 57126 Telp. (0271) 641442 Fax. (0271)648920
E-mail : rsjsurakarta@jatengprov.go.id Website : http://rsjd-surakarta.jatengprov.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA


PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 188 / 1220.9 / 02 / 2018

TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN INTENSIF PSIKIATRI INSTALASI RAWAT INAP
PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PROVINSI JAWA TENGAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA


PROVINSI JAWA TENGAH

Menimbang : a. bahwa Evaluasi Regulasi Internal pada RS. Jiwa Daerah Surakarta
meliputi Kebijakan, Pedoman, Panduan dan SPO dilakukan selambat-
lambatnya dalam waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan
berdasarkan Peraturan Direktur RS. Jiwa Daerah Surakarta tentang
Kebijakan Administrasi pada Sektor Hukum;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a maka Keputusan Direktur RS. Jiwa Daerah Surakarta Nomor :
188/3100.40/08/2014 Tanggal 20 Agustus 2014 tentang Pemberlakuan
Panduan Panduan Pelayanan Intensif Psikiatri Instalasi Rawat Inap
pada RS. Jiwa Daerah Surakarta perlu dievaluasi dan ditetapkan
kembali dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran;


2. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan;
5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi Dan Tatakerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Penetapan Standar Pelayanan
Minimal;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 228/MENKES/PER/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Yang Wajib Dilaksanakan Daerah;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws);
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005
tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis Rumah Sakit (Medical
Staff By Laws);
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
17. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 97 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa
Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang dan Rumah Sakit Jiwa
Daerah Surakarta;
18. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 53 Tahun 2013 tentang Tarif
Pelayanan Pada Badan Layanan Umum aerah Rumah Sakit Umum
Daerah Dan
19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah 39 Tahun 2014 tentang Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws);
20. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 821.2/086/2015 tanggal
30 Januari 2015 tentang Pengangkatan / Penunjukan Dalam Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah;

MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Memberlakukan Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
tentang Panduan Panduan Pelayanan Intensif Psikiatri Instalasi Rawat Inap
Pada Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Dengan ditetapkannya keputusan ini, maka keputusan Direktur RS Jiwa
Daerah Surakarta Nomor : 188/3100.40/08/2014 Tanggal 20 Agustus 2014
tentang Pemberlakuan Panduan Panduan Pelayanan Intensif Psikiatri
Instalasi Rawat Inap pada RS. Jiwa Daerah Surakarta dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku .
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Lampiran Keputusan Direktur
RS.Jiwa Daerah Surakarta Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 188 / 1220.9 / 02 / 2018
Tanggal : 2 Februari 2018

PANDUAN PELAYANAN INTENSIF PSIKIATRI DI INSTALASI RAWAT INAP


PADA RUMAH SAKIT JIWA DAEARAH SURAKARTA
PROVINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN
Perawatan intensif psikiatri adalah salah satu suatu pelayanan Instalasi Rawat
Inap, yang diberikan kepada pasien psikiatri yang masih dalam kondisi akut, sehingga
membutuhkan pengawasan ketat. Pasien dalam kondisi akut adalah pasien dengan
kondisi dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan, seperti pasien
dengan usaha bunuh diri, pasien dengan halusinasi dan waham yang kuat, perilaku
kekerasan, dan gaduh geliah karena penggunaan zat adiktif.
Instalasi rawat inap RSJD Surakarta menyediakan pelayanan intensif untuk
pasien laki-laki maupun perempuan. Kapasitas tempat tidur untuk ruang akut tidak
sebanyak ruang sub akut, agar memungkinkan pengawasan pasien yang adekuat.

B. RUANG LINGKUP
Panduan ini berlaku untuk seluruh ruang perawatan di Instalasi Rawat Inap.

C. PENATALAKSANAAN
1. Penerimaan Pasien Baru Dari Poliklinik dan IGD.
Pasien baru yang dimaksud di sini adalah pasien rawat inap dengan registrasi baru,
baik pasien rawat ulang karena mengalami eksaserbasi akut maupun baru pertama
kali dirawat. Pasien poliklinik maupun Instalasi Gawat Darurat, yang dinyatakan oleh
dokter perlu rawat inap baik dan memerlukan penanganan secara intensif, diterima
di ruang akut.
Kriteria medis pasien masuk ke ruang perawatan akut adalah:
a. Gaduh gelisah
b. Memiliki keinginan bunuh diri yang kuat atau
c. Nilai Positive and Negative Symtomps Scale ≥ 120, dengan gejala positif yang
dominan
Perpindahan pasien dari Instalasi Gawat Darurat atau poliklinik ke ruang rawat inap
harus didampingi oleh petugas yang membawa rekam medis. Dilakukan serah
terima antara petugas pengantar dengan petugas ruangan. Baju pasien diganti
dengan seragam pasien. Apabila keluarga ada, dilakukan serah terima barang-
barang berharga pasien. Barang-barang pasien dapat pula dititipkan kepada
petugas, dicatat dalam formulir penitipan barang, dan ditandatangani oleh keluarga
dan petugas ruangan.

2. Penanganan Pasien Akut


Prinsip penanganan pasien akut di ruang intensif adalah :
a. Memastikan lingkungan yang aman.
b. Transquliser cepat, penggunaan obat psikotropik untuk mengendalikan agitasi,
dan perilaku psikotik yang mengancam atau destruktif.
c. De-escalasi, didefinisikan sebagai proses interaktif yang kompleks, di mana
pasien diarahkan dalam kondisi tenang.
d. Seklusi atau isolasi
e. Restraint atau pembatasan fisik
Standar pelayanan minimum menyatakan bahwa rata-rata hari perawatan di ruang
akut untuk pasien akut (baru) adalah maksimum dua hari, dan rata-rata hari
perawatan di ruang akut untuk pasien sub akut (eksaserbasi akut) adalah
maksimum tujuh hari.
Selama dirawat di ruang akut, pasien menjalani pemeriksaan medis, dan
pemeriksaan penunjang, utamanya pemeriksaan laboratorium. Tanda-tanda vital
pasien diobservasi dan dicatat di lembar rekam medis.

3. Pemindahan Pasien Ke Ruang Tenang.


Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) menggunakan instrument Positive and
Negative Symtomps Scale Excited Component (PANNS-EC) untuk menilai keadaan
pasien di ruang akut. Pasien dapat dipindah dari ruang akut ke sub akut jika
memiliki skor sebesar atau kurang dar 15 (Skor PANNS-EC ≤ 15).
Evaluasi keperawatan dilakukan setiap shift untuk menentukan apakah kondisi
pasien memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang sub akut.

4. Penerimaan Pasien Dari Ruang Sub Akut


Pasien yang telah dirawat di ruang sub akut bisa dipindahkan ke ruang akut apabila
skor PANNS-EC > 15. Pemindahan pasien dilakukan atas persetujuan DPJP dan
didokumentasikan di lembar rekam medis.
5. Setiap pemindahan pasien antar ruang harus memakai blangko transfer internal
yang telah diisi dengan lengkap.

D. DOKUMENTASI
Semua kegiatan asuhan medis maupun asuhan keperawatan dicatat dalam lembar rekam
medis.
Pelaporan dilakukan berkala harian, bulanan, dan tahunan.
1. Laporan harian
 Asuhan keperawatan.
 Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas.
 Supervisi perawat kontrol
 Asuhan medis
2. Laporan bulanan
 Membuat jadwal shift perawat.
 Membuat laporan bulanan.
3. Laporan tahunan.
 Menyusun laporan tahunan tentang kinerja.
 Pengembangan SDM

E. PENUTUP
Pelayanan Intensif Psikiatri adalah salah satu suatu pelayanan Instalasi Rawat
Inap, yang diberikan kepada pasien psikiatri yang masih dalam kondisi akut, sehingga
membutuhkan pengawasan ketat. Panduan Pelayanan Intensif Psikiatri ini disusun untuk
menjadi acuan pelaksanaan pemberikan asuhan medis untuk pasien yang membutuhan
Pelayanan Intensif Psikiatri guna meningkatakan kualitas pelayana di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai