EkonomiPerbankanManajemenILMU SAINS
IpaBiologiKimiaFisikaRPP▼
RPPPuisi
PENDAHULUAN
Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berfikir keras agar
tetap eksis di dunianya. Perubahan ini di akibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi
telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai
dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
Bank sebagi lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif
terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih
cepat dan efisien.
B. Rumusan Masalah
A. PEMBAHASAN
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap
produk dan jasa. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk yang di nilai dengan pihak lain.
Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keingina, dan
kepuasan nasabahnya.
Dari pengertian tersebut dapat di uraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik
produk simpanan (giro, tabungan, deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti
transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque dan
bank draf.[1]
Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang
matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh
bankir yang profesional. Kemudian perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus
agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya, kegiatan pemasaran bank di
harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan
kepada para nasabahnya. Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan dimana
dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman.
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasarn
merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelnggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia
perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset
pasar. Pemasarn haru sdikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan
segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah yang kita sebut
dengan manajemen pemasaran bank.
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu
maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini di sesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu
sendiri. Badan usaha dalam menentukan tujuan yang hendak di capai dilakukan dengan berbagai
pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi,
sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank
sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan
menciptakan iklim yang efisien.
C. Konsep-konsep Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasarn di mana masing –masing konsep
memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat
perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung
kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Ada lima konsep dalam pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh
masing-masing perusahaan:
1. Konsep Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan
mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan
efisiensi disrtribusi.
2. Konsep produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dari
kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok.[3] Oleh karena itu, perusahaan harus
mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya
marketing nyopia (pemandangan yang dangkal teradap pemasaran). Konsep produk merupakan konsep
yangmenekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali
perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
4. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan
kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan
kesejahteraan masyarakat.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang
bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu
jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan
tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan diluar perusahaan yang
memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan
produk-produk bank yang ada.[4] Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan
manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil
dengan nasabah sasarannya.
Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang memengaruhi
kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya.
2. Pemasok
Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti peralatan kantor, tenaga kerja, bahan
baku, bahan bakar, atau listrik.
4. Nasabah
Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli dan menggunakan produk yang dijual dan
ditawarkan oleh bank.
5. Pesaing
Pesaing bank adalah lawan bank kita yang memproduksi atau menjual barang yang sejenis sejenis
diwilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis, yaitu bank-bank yang ada baik
bank umum, BPR,bank asing, bank swasta, atau bank pemerintah.
6. Publik
Publik merupakan kelompok mana pun yang mempunyai minat nyata atau minat potensial atau dampak
terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai sasarannya.
Kemudian, lingkungan makro adalah kekuatan yang lebih luas dari lingkungan mikro yang memengaruhi
bank secara keseluruhan. Komponen-komponen lingkungan makro adalah:
1. Lingkungan demografis
2. Lingkungan ekonomis
Lingkungan ekonomis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat pendapatan masyrakat dan perkembangan tingkat
harga-harga umum.
3. Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya
energi, tingkat polusi.
4. Lingkungan Teknologi
Lingkungan politik, dan undang-undang maksudnya adalah lembaga yang mengawasi perusahaan
seperti, badan pemerintah, kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi ruang gerak
organisasi dan individu-individu dalam masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.[6]
6. Lingkungan kultural
Lingkungan kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang memengaruhi nilai di
masyarakat, seperti persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa yang
dihasilkanoleh suatu perusahaan.
Dilihat dari segi produk, bank sebagi lembaga keuangan memiliki lingkungan yang unik dibandingkan
dengan industri lain. Disamping lingkungan mikro dan makro, dunia perbankan juga dapat dilihat dari
lingkungan yang langsung memengaruhi pemasarannya melalui produk yang dihasilkan. Lingkungan
yang langsung artinya lingkungan yang langsung mempengaruhi bank, yaitu perusahan yang sama
dengan perbankan.[7] Sedangkan, lingkungan langsung yang lainnya adalah lingkungan yang memilik
produk yang mirip dengan perbankan seperti di keluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.
a. Bank Umum
c. Bank Pemerintah
d. Bank Asing
e. Bank Devisa
f. Bank Nondevisa
g. Bank Syariah
Sedangkan lingkungan yang memiliki kesamaan atau kemiripan produk adalah sebagi berikut:
a. Pegadaian
b. Kantor Pos dan Giro
c. Leasing
d. Asuransi
e. Money changer
f. Lembaga pembiayaan
g. Dana pensiun
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak terhadap
perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan
efisien. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya,
nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tercapai tersebut seperti dalam hal
meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang seuau dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:
2. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
4. Memberikan imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat
dibutuhkan.
5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang
bersangkuta.
7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik
dari segi jumlah maupun kualitas nasabah
Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus di tempuh dalam memasarkan
produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan
tersebut diorerientasikan pada:
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran bank syariah. Yang dimaksud
dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama
untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya.
Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta lingkungan pemasaran yang
mempengaruhinya memudahkan bank untuk melakukan strategi guna merebut hati nasabah. Strategi
yang dilakukan meliputi penentuan strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan
strategi promosi. Strategi ini kita kenal dengan nama bauran pemasaran (marketing mix).
1) Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi produk.[8] Dalam strategi produk,
misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atu bank pun
dapat menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yan
dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.
2) Strategi harga
Strategi harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya. Harga bagi bank konvensional
adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari harga beli (bunga simoanan) dan harga jual (bunga kredit).
Selisuh dari harga jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan nama
spereand based. Di samping itu bank dapat pula menentukan harga berdasarkan beban atau biaya yang
harus ditanggung nasabah seperti biaya admistrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi, biaya
dan komisi, atau biaya sewa. Biaya-biaya ini dalam dunia perbankan kita kenal dengan nama fee based.
Strategi lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan lokasi dan lay out satu cabang bank.
Pertimbangan penentuan lokasi biasanya mengarahakan dekat dengan masyarakat atau pasar atau
pusat industri. Sedangkan strategi penentuan lay out adalah strategi mengenai tata letak gedung
dengan sarana dan prasarana yang dimiliki. Lay out juga dilakukan terhadap ruangan yang akan
digunakan dengan menggunakan berbagai cara.
4) Strategi promosi
Promosi juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi dapat dilakukan dengan cara
melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi
dilakukan melalui seluruh karyawan bank merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus
penjualan pribadi dapat dilakukan melalui petugas customer services sebagai ujung tombak bank.
Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan
untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing disamping melihat peluang dan serta ancaman
yang mungkin akan timbul baik sekarang maupun masa yang akan datang.[9]
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 175.
[2] Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011), hlm. 57.
[3] Kasmir, Qp. Cit., hlm. 175.
[4] Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), hlm. 79.
[8] Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm. 21.
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
Posting Komentar
LABEL
Adat
Akuntansi
Belajar Pembelajaran
Budaya
Dakwah
Ekonomi
Etika
Filsafat
Filsafat Islam
fiqh
Fiqih
Hadist
Hukum
Keagamaan
Kepemimpinan
Kesenian
Keterampilan
Komputer
Metode Pembelajaran
Multidisipliner
Pajak
Pendidkan
Penelitian
Perbankan
Pisikologi
PKN
RPP
Sains
SPI
Strategi Pembelajaran
Tafsir
Tafsir Al-Qur'an
Tematik
MENGENAI SAYA
Foto saya
ARSIP BLOG
▼ 2019 (245)
► Januari (28)
► Februari (14)
► Maret (90)
▼ April (52)
MAKALAH PUASA
► Mei (40)
► Juni (3)
► September (7)
► Oktober (8)
► November (3)
► 2020 (22)
► 2021 (2)