Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH IAIN PSP

HomeAbout This BlogILMU AGAMA

Agama IslamFiqihTafsirQur'an HadisILMU EKONOMI

EkonomiPerbankanManajemenILMU SAINS

IpaBiologiKimiaFisikaRPP▼

RPPPuisi

SELASA, 09 APRIL 2019

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berfikir keras agar
tetap eksis di dunianya. Perubahan ini di akibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan
dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi
telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai
dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.

Bank sebagi lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif
terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih
cepat dan efisien.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

2. Tujuan Manajemen Pemasaran

3. Konsep-konsep Manajemen Pemasaran

4. Lingkungan Pemasaran Bank

5. Strategi Pemasaran Bank Syariah


C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran

2. Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen Pemasaran Bank

3. Untuk Mengetahui Konsep-konsep Manajemen Pemasaran

4. Untuk Mengetahui Lingkungan Pemasaran Bank

5. Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran Bank Syariah

A. PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap
produk dan jasa. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan mempertukarkan produk yang di nilai dengan pihak lain.

Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah:

Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana,
menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keingina, dan
kepuasan nasabahnya.

Dari pengertian tersebut dapat di uraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik
produk simpanan (giro, tabungan, deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti
transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque dan
bank draf.[1]

Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang
matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh
bankir yang profesional. Kemudian perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus
agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya, kegiatan pemasaran bank di
harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan
kepada para nasabahnya. Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan dimana
dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman.

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasarn
merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran
jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelnggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia
perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset
pasar. Pemasarn haru sdikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan
segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah yang kita sebut
dengan manajemen pemasaran bank.

B. Tujuan Manajemen Pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu
maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini di sesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu
sendiri. Badan usaha dalam menentukan tujuan yang hendak di capai dilakukan dengan berbagai
pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:[2]

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi,
sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang di inginkan nasabah.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank
sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan
menciptakan iklim yang efisien.

C. Konsep-konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasarn di mana masing –masing konsep
memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat
perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung
kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Ada lima konsep dalam pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh
masing-masing perusahaan:

1. Konsep Produksi

Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan
mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan
efisiensi disrtribusi.
2. Konsep produk

Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dari
kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok.[3] Oleh karena itu, perusahaan harus
mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya
marketing nyopia (pemandangan yang dangkal teradap pemasaran). Konsep produk merupakan konsep
yangmenekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali
perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan
kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan
kesejahteraan masyarakat.

Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang
bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu
jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan
tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.

D. Lingkungan Pemasaran Bank

Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan diluar perusahaan yang
memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan
produk-produk bank yang ada.[4] Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan
manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil
dengan nasabah sasarannya.

Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang memengaruhi
kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya.

Komponen-komponen lingkungan mikro adalah sebagai berikut:

1. Manajemen bank itu sendiri.


Manajemen bank itu sendiri maksudnya adalah kemampuan dari masing-masing fungsi manajemen yang
ada didalam bank utuk bekerja sama. Misalnya divisi atau bagian atau departemen keuangan dengan
departemen pemasaran atau depertemen operasi dan depertemen sumber daya manusia yang ada di
bank itu.[5]

2. Pemasok

Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan
maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti peralatan kantor, tenaga kerja, bahan
baku, bahan bakar, atau listrik.

3. Perantara pemasaran bank.

Perantara pemasaran merupakan perusahaan yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual,


dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa
pemasaran, da perantara keuangan (pedagang grosiran atau pedagang eceran).

4. Nasabah

Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli dan menggunakan produk yang dijual dan
ditawarkan oleh bank.

5. Pesaing

Pesaing bank adalah lawan bank kita yang memproduksi atau menjual barang yang sejenis sejenis
diwilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis, yaitu bank-bank yang ada baik
bank umum, BPR,bank asing, bank swasta, atau bank pemerintah.

6. Publik

Publik merupakan kelompok mana pun yang mempunyai minat nyata atau minat potensial atau dampak
terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai sasarannya.

Kemudian, lingkungan makro adalah kekuatan yang lebih luas dari lingkungan mikro yang memengaruhi
bank secara keseluruhan. Komponen-komponen lingkungan makro adalah:

1. Lingkungan demografis

Lingkungan demografis merupakan lingkungan yang menyangkut masalah kependudukan.

2. Lingkungan ekonomis

Lingkungan ekonomis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat pendapatan masyrakat dan perkembangan tingkat
harga-harga umum.

3. Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya
energi, tingkat polusi.

4. Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan


inovasi baru, melalui pengembangan produk baru, serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.

5. Lingkungan politik, dan undang-undang

Lingkungan politik, dan undang-undang maksudnya adalah lembaga yang mengawasi perusahaan
seperti, badan pemerintah, kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi ruang gerak
organisasi dan individu-individu dalam masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.[6]

6. Lingkungan kultural

Lingkungan kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang memengaruhi nilai di
masyarakat, seperti persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa yang
dihasilkanoleh suatu perusahaan.

Dilihat dari segi produk, bank sebagi lembaga keuangan memiliki lingkungan yang unik dibandingkan
dengan industri lain. Disamping lingkungan mikro dan makro, dunia perbankan juga dapat dilihat dari
lingkungan yang langsung memengaruhi pemasarannya melalui produk yang dihasilkan. Lingkungan
yang langsung artinya lingkungan yang langsung mempengaruhi bank, yaitu perusahan yang sama
dengan perbankan.[7] Sedangkan, lingkungan langsung yang lainnya adalah lingkungan yang memilik
produk yang mirip dengan perbankan seperti di keluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.

Adapun lingkungan yang memilik produk yang sama adalah:

a. Bank Umum

b. Bank Perkreditan Rakyat

c. Bank Pemerintah

d. Bank Asing

e. Bank Devisa

f. Bank Nondevisa

g. Bank Syariah

Sedangkan lingkungan yang memiliki kesamaan atau kemiripan produk adalah sebagi berikut:

a. Pegadaian
b. Kantor Pos dan Giro

c. Leasing

d. Asuransi

e. Money changer

f. Lembaga pembiayaan

g. Dana pensiun

h. Lembaga informal, misalnya rentenir

E. Strategi Pemasaran Bank Syariah

Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak terhadap
perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan
efisien. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya,
nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tercapai tersebut seperti dalam hal
meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang seuau dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:

1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.

2. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.

3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.

4. Memberikan imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat
dibutuhkan.

5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang
bersangkuta.

6. Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.

7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik
dari segi jumlah maupun kualitas nasabah

Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus di tempuh dalam memasarkan
produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan
tersebut diorerientasikan pada:

a. Produk Funding (pengumpulan data)

b. Orientasi pada pelanggan


c. Peningkatan mutu layanan

d. Meningkatkan fee based income

Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran bank syariah. Yang dimaksud
dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama
untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya.

Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta lingkungan pemasaran yang
mempengaruhinya memudahkan bank untuk melakukan strategi guna merebut hati nasabah. Strategi
yang dilakukan meliputi penentuan strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan
strategi promosi. Strategi ini kita kenal dengan nama bauran pemasaran (marketing mix).

1) Strategi produk

Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi produk.[8] Dalam strategi produk,
misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atu bank pun
dapat menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yan
dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.

2) Strategi harga

Strategi harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya. Harga bagi bank konvensional
adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari harga beli (bunga simoanan) dan harga jual (bunga kredit).
Selisuh dari harga jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan nama
spereand based. Di samping itu bank dapat pula menentukan harga berdasarkan beban atau biaya yang
harus ditanggung nasabah seperti biaya admistrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi, biaya
dan komisi, atau biaya sewa. Biaya-biaya ini dalam dunia perbankan kita kenal dengan nama fee based.

3) Strategi lokasi dan lay out

Strategi lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan lokasi dan lay out satu cabang bank.
Pertimbangan penentuan lokasi biasanya mengarahakan dekat dengan masyarakat atau pasar atau
pusat industri. Sedangkan strategi penentuan lay out adalah strategi mengenai tata letak gedung
dengan sarana dan prasarana yang dimiliki. Lay out juga dilakukan terhadap ruangan yang akan
digunakan dengan menggunakan berbagai cara.

4) Strategi promosi

Promosi juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi dapat dilakukan dengan cara
melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi
dilakukan melalui seluruh karyawan bank merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus
penjualan pribadi dapat dilakukan melalui petugas customer services sebagai ujung tombak bank.
Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan
untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing disamping melihat peluang dan serta ancaman
yang mungkin akan timbul baik sekarang maupun masa yang akan datang.[9]

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011.

Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media Grup, 2010.

Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.

[1] Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 175.

[2] Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011), hlm. 57.
[3] Kasmir, Qp. Cit., hlm. 175.

[4] Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), hlm. 79.

[5] Ibid, hlm. 81.

[6] Ibid, hlm. 84.

[7] Ibid, hlm. 80.

[8] Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm. 21.

[9] Kasmir, Manajemen Perbankan Qp. Cit., hlm. 174.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async


src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Diposting oleh Bersama Kita bisa di 18.38

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

LABEL

Adat

Akuntansi

Belajar Pembelajaran

Budaya
Dakwah

Ekonomi

Etika

Filsafat

Filsafat Islam

fiqh

Fiqih

Hadist

Hukum

Keagamaan

Kepemimpinan

Kesenian

Keterampilan

Komputer

Metode Pembelajaran

Multidisipliner

Pajak

Pendidkan

Penelitian

Perbankan

Pisikologi

PKN

RPP

Sains

SPI
Strategi Pembelajaran

Tafsir

Tafsir Al-Qur'an

Tematik

MENGENAI SAYA

Foto saya

Bersama Kita bisa

Lihat profil lengkapku

ARSIP BLOG

▼ 2019 (245)

► Januari (28)

► Februari (14)

► Maret (90)

▼ April (52)

MAKALAH TAFSIR AYAT – AYAT AL- QUR`AN TENTANG MUSY...

MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTAMG MUSYAWARAH

MAKALAH KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

MAKALAH TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI ...

MAKALAH CRITICAL INCIDENT

Makalah Kedudukan PMR Terhadap Pendekatan Kontrukt...

MAKALAH METODE IRFANI DAN METODE BAYANI

MAKALAH TAFSIR AYAT DAN HADIST EKONOMI “TIMBANGAN”

MAKALAH WASIAT DAN WARISAN

RPP Sholat Sunnah Munakhat Kelas VII/2

MAKALA PENDIDIKAN FORMAL, INFORMAL, DAN NONFORMAL


MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG KEADILAN

MAKALAH WANITA-WANITA YANG HARAM DINIKAHI

PROPOSAL Pengaruh Home Industri (Pengolahan Tahu D...

MAKALAH KEHIDUPAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL

MAKALAH MASA DISINTEGRASI (MENYATU TIDAK MENYATU)

MAKALAH Hadis marfu’ maukuf dan maqhtu

MAKALAH PENGERTIAN,UNSUR-UNSUR DAN MACAM-MACAM JAR...

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PADA USIA LANJUT

MAKALAH FUNGSI MANAJEMEN

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH

MAKALAH HADITS DITINJAU DARI SEGI KUALITAS PERAWI

MAKALAH ULOS DAN PAROPPA SADUN

MAKALAH ONTOLOGI SAINS

MAKALAH KARAKTERISTIK SISWA SD/MI KELAS TINGGI

MAKALAH MODEL KETEMATIK TERPADU (INTEGRATED)

MAKALAH TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN PPKn SD/MI KELA...

MAKALAH PENGUKURAN VOLUME DAN LUAS BANGUN DATAR DA...

RPP SMP Kelas IX STATISTIKA

Makalah Model Pembelajaran Galur/Threaded

RPP SD Sub 4 Sehat Itu Penting

MAKALAH ETIKA GURU TERHADAP PEGAWAI ADMINISTRASI

MAKALAH PROGRAM TINDAK LANJUT ATAU FOLLOW UP PENIL...

MAKALAH KETERAMPILAN MENGAJAR

MAKALAH ‘URF DAN PENERAPANNYA DI LEMBAGA KEUANGAN ...

MAKALAH HAKIKAT, DESAIN PEMBELAJARAN KELAS RENDAH


MAKALAH ISLAM DI SPANYOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP ...

MAKALAH HADIST MUTAWATIR AHAD DAN MASYHUR

MAKALAH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA...

MAKALAH PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

MAKALAH LEMBAGA DAN JALUR PENDIDIKAN ISALM

MAKALAH PARA PERAWI HADIST DAN KARYA-KARYANYA

MAKALAH KHIYAR JUAL BELI

MAKALAH MASHLAHAH MURSALAH

MAKALAH PUASA

MAKALAH REKAYASA IDE “PERSEPSI GURU TERHADAP MODEL...

MAKALAH REKAYASA IDE PERSEPSI GURU TERHADAP MODEL...

MAKALAH PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN ME...

MAKALAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION...

MAKALAH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DEN...

MAKALAH PERAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN IPS

RPP SD Bahasa Indonesia Kelas V Sem II

► Mei (40)

► Juni (3)

► September (7)

► Oktober (8)

► November (3)

► 2020 (22)

► 2021 (2)

MAKALAH IAIN PSP


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai