Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

1.Pengertian Ekuitas Merek

American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai


‘nama,istilah,tanda,lambang,atau desain,atau kombinasinya,yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan
mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.Penetapan merek sudah ada selama berabad-
abad sebagai sarana untuk membedakan barang dari satu produsen dengan produsen lainnya.

Jadi merek adalah produk barang atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan atau
memberikan batasan merek tersebut dengan beberapa cara dari produk atau jasa yang lainnya
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang sama.

Merek juga memoliki peran tersendiri yang berharga bagi perusahaan,yaitu :

1.Merek menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk.

2.Merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi.

3.Merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau
aspek unik dari produk itu sendiri.

Nama merek dapat dilindungi melalui nama dagang terdaftar;proses manufaktur dapat
dilindungi melalui hak paten;dan kemasan dapat melindungi melalui hak cipta dan rancangan
hak milik. Hak milik intelektual ini memastikan bahwa perusahaan dapat berinventasi dengan
aman dalam merek tersebut dan mendapatkan keuntungan dari sebuah aset yang berharga.
Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang puas dapat dengan
mudah memilih produk kembali. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman
dan dapat diperkirakan bagi perusahaan, dan menciptakan penghalang yang mempersulit
perusahaan lain untuk memasuki pasar. Loyalitas juga dapat diterjemahkan sebagai suatu
kesediaan pelanggan untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi,bahkan sering kali 20%
atau 25% lebih tinggi dari merk pesaing.

- Ruang Lingkup Penetapan Merk

Bagaimana anda ‘menetapkan merek’ sebuah produk? Meskipun perusahaan


memberikan momentum untuk penciptaan merek melalui program pemasaran dan kegiatan
lain,ujung-ujungnya merek berdiam di dalam pikiran konsumen. Merek adalah entitas
perseptual yang berakar dalam realitas tetapi mencerminkan persepsi dan kebiasaan
konsumen.

Penetapan Merek(Branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan


jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan perbedaan antarproduk. Pemasar harus
mengajarkan tentang ‘siapa’ produk itu kepada konsumen,dengan memberikan namanya dan
elemen merek lain untuk mengidentifikasi produk,begitu pula dengan apa yang dilakukan
produk dan mengapa konsumen harus memperhatikan. Penetapan merek menciptakan
struktur mental yang membantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan
jasa dengan cara yang menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan,dalam
prosesnya,memberikan nilai bagi perusahaan.

-Mendefinisikan Ekuitas Merk

Ekuitas merek(brand equity) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan
jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir,merasa,dan bertindak
dalam hubungannya dengan merek dan juga harga,pangsa pasar, dan profitabilitas yang
diberikan merek bagi perusahaan. Ekuitas merek berbasis pelanggan(customer-based brand
equity) adalah pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respons konsumen
terhadap pemasaran merek tersebut. Sebuah merek mempunyai ekuitas merek berbasis
pelanggan yang positif ketika konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk dan cara
produk itu dipasarkan ketika merek tersebut teridentifikasi.Ada tiga bahan kunci ekuitas
merek berbasis pelanggan akan muncul,yaitu:

1.Perbedaan Respon Konsumen. Biasanya apabila tidak terdapat perbedaan,maka pada


intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generik dari produk.
Persaingan kemungkinan muncul akibat dari harga.

2. Pengetahuan konsumen tentang merek. Pengetahuan merek(brand knowledge) terdiri dari


semua pikiran,perasaan,citra,pengalaman,keyakinan,dan lain-lain yang berhubungan dengan
merek. Secara khusus merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat , menyenangkan,
dan unik dengan pelanggan.

3. Respons diferensial dari konsumen yang membentuk ekuitas merek tercermin dalam
persepsi,preferensi,dan perilaku yang berhubungan dengan semua aspek pemasaran merek.
Merek yang lebih kuat menghasilkan pendapatan yang lebih besar.

Karena itu tantangan bagi pemasar dalam membangun merek yang kuat adalah
memastikan bahwa pelanggan memiliki jenis pengalaman yang tepat dengan produk,jasa,dan
program pemasaran mereka untuk menciptakan pengetahuan merek yang diinginkan.

Di dalam ekuitas merek juga terdapat janji merek (brand promise) adalah visi pemasar
tentang seperti apa merek seharusnya dan apa yang harus dilaksanakan merek tersebut untuk
konsumen.

-Model Ekuitas Merk

Meskipun pemasar berpandangan serupa mengenai prinsip penetapan merek


dasar,sejumlah modal ekuitas merek menawarkan beberapa perspektif yang berbeda.Berikut
adalah 4 model dari model-model yang sudah diterima,yaitu:
1.Penilai Aset Merek. Dikembangkan oleh agen periklanan Young and Rubicam(Y&R).Ada
lima komponen atau pilar kunci dari ekuitas merek:

- Diferensiasi mengukur tingkat sejauh mana merek dianggap berbeda dari merek lainnya

- Energi mengukur arti momentum merek

- Relevansi mengukur cakupan daya tarik merek

-Harga diri (esteem) mengukur seberapa baik merek dihargai dan dihormati

- Pengetahuan mengukur kadar keakraban dan keintiman konsumen dengan merek.

2. Brandz. Konsultan riset pemasaran Millward Brown dan WPP mengembangkan model
kekuatan merek BRANDZ, dimana pada intinya terdapat piramid BrandDynamics. Menurut
model ini,pembangunan merek mengikuti sederet langkah yang berurutan,masing-masing
bergantung pada keberhasilan pencapaian langkah sebelumnya. Konsumen ‘yang terikat’
yang berada pada puncak piramid, membangun hubungan yang lebih kuat dengan merek dan
menghabiskan lebih banyak untuk merek tersebut dibandingkan dengan konsumen yang
berada pada tingkat yang rendah.

3. Model Aaker

Mantan profesor pemasaran dari Uc Berkeley David Aaker memandang ekuitas merek
sebagai kesadaran merek, loyalitas merek, dan asosiasi merek yang bersama-sama menambah
atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa. Menurut Aaker, manajemen
merek dimulai dengan mengembangkan identitas merek-sekumpulan asosiasi merek yang
unik yang mewakili tujuan dan janji merek kepada para pelanggan, sebuah citra merek yang
aspirasional. Identitas merek biasanya terdiri dari 8 hingga 12 elemen yang mewakili konsep
seperti lingkup produk, atribut produk, kualitas/nilai, kegunaan, pengguna, negara asal,
atribut organisasional, kepribadian merek, dan simbol. Yang paling penting dari semua ini,
yang akan menggerakkan rogram pembangunan merek, adalah elemen identitas inti. Yang
lain, elemen identitas tambahan, memberikan tekstur dan panduan. Sebagai tambahan, esensi
merek dapat mengkomunikasikan identitas merek secara ringkas dan inspiratif.

4.Model Resonansi Merek

Model resonansi merek juga memandang pembangunan merek sebagai sederet


langkah yang menapak naik, dari bawah ke atas :

1. memastikan teridentifikasinya merek oleh pelanggan dan memastikan asosiasi merek


dalam pikiran pelanggan dengan satu kelas produk atau kebutuhanmmm pelanggan tertentu.
2. memastikan tertanamnya arti merek secara total dalam pikiran pelanggan dengan
mengaitkan sejumlah asosiasi merek yang nyata dan tidak nyata secara strategis.

3. mendapatkan respons pelanggan yang tepat dalam hubungannya dengan penilaian dan
perasaan terkait dengan merek

4. mengubah respons merek untuk menciptakan hubungan loyalitas yang intens dan aktif
antara pelanggan dan merek.

Terciptanya ekuitas merek yang signifikan mengharuskan kita mencapai puncak atau
titik tertinggi piramida merek,yang hanya terjadi jika kotak bangunan yang tepat terpasang
pada tempatnya.

- Keutamaan Merek adalah seberapa sering dan seberapa mudah pelanggan memikirkan
merek dalam berbagai situasi pembelian atau konsumsi.

- Kinerja Merek adalah seberapa baik produk atau jasa memenuhi kebutuhan fungsional
pelanggan

- Penilaian Merek adalah berfokus pada pendapat dan evaluasi pribadi pelanggan sendiri.

- Perasaan Merek adalah respons dan reaksi emosional pelanggan terhadap merek.

- Resonansi Merek mengacu pada sifat hubungan yang dimiliki pelanggan dengan merek
dan sejauh mana mereka merasa ‘sinkron’ dengan merek.

2. Pembangunan Ekuitas Merek

Pemasar membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan merek


yang tepat untuk konsumen yang tepat. Proses ini bergantung pada semua kontak yang
berhubungan dengan merek baik dilakukan oleh pemasar maupun bukan. Meskipun demikian
dari perspektif manajemen pemasaran ada tiga kumpulan utama penggerak ekuitas merek
adalah:

1. Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek (nama
merek,URL,logo,lambang,karakter,juru bicara,slogan,lagu,kemasan,dan papan iklan)

2. Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaran pendukung
yang menyertainya.

3. Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan
merek tersebut dengan beberapa entitas lain(orang,tempat,atau barang)
- Memilih Elemen Merek

Elemen Merek (Brand Element) adalah alat pemberi nama dagang yang
mengidentifikasikan merek. Sebagian besar merek kuat menerapkan berbagai elemen merek.
Nike mempunyai lambang ‘swoosh’ yang unik, dengan slogan ‘Just Do It’ yang
memberdayakan, dan nama ‘Nike’ diambil dari dewi kemenangan yang bersayap.

Kriteria Pilihan Elemen Merek :

1. Dapat diingat. Seberapa mah elemen merek tersebut diingat dan dikenali? Apakah itu
berlaku dalam pembelian maupun konsumsi? Nama-nama pendek seperti Tide, Crest, dan
Puffs adalah elemen merek yang mudah diingat.

2. Berarti. Apakah elemen merek itu kredibel dan mengindikasikan kategori yang
berhubungan dengannya? Apakah elemen merek itu menyiratkan sesuatu tentang bahan
produk atau tipe orang yang mungkin menggunakan merek ? Perhatikan arti yang terkandung
dalam nama-nama seperti aki mobil DieHard.

3. Dapat Disukai. Seberapa menarik estetika elemen merek? Apakah elemen merek itu dapat
disukai secara visual,verbal,dan cara lain? Nama-nama merek konkret seperti Sunkist, Spic,
dan Span.

4. Dapat Ditransfer. Apakah elemen merek dapat digunakan untuk memperkenalkan produk
baru dalam kategori yang sama atau berbeda? Apakah elemen merek itu menambah ekuitas
merek melintasi batas geografis dan segmen pasar?

5. Dapat Disesuaikan. Seberapa mudah elemen merek itu disesuaikan dan diperbarui?

6. Dapat Dilindungi. Seberapa mudah elemen merek itu dilindungi secara hukum dan
dilindungi secara kompetitif? Nama-nama yang menjadi sama dengan kategori produk seperti
Kleenex,harus mempertahankan hak nama dagang mereka dan tidak menjadi generik.

- Mengembangkan Elemen Merek

Elemen merek dapat memainkan sejumlah peranan pembangunan merek. Jika


konsumen tidak memerikasa banyak informasi dalam mengambil keputusan produk
mereka,elemen merek seharusnya mudah dikenali dan diingat serta bersifat deskriptif dan
persuasif. Keramahan dan daya tarik elemen merek juga dapat memainkan peran penting
dalam kesadaran dan asosiasi yang mengarah ke ekuitas merek. Tentu saja, nama merek
bukan satu-satunya elemen merek yang penting. Seringkali,semakin tidak konkret manfaat
merek , semakin penting elemen merek itu harus bisa menangkap karakteristik yang tidak
nyata. Seperti nama merek, semboyan merupakan sarana yang sangat efisien untuk
membangun ekuitas merek. Mereka dapat berfungsi sebagai ‘kait’ atau ‘pegangan’ untuk
membantu konsumen memahami merek dan apa yang membuatnya spesial, merangkum, dan
menerjemahkan maksud program pemasaran.
- Merancang Kegiatan Pemasaran Holistik

Merek tidak dibangun hanya dari ikaln semata. Pelanggan mengenal merek melalui
banyak sentuhan dan titik kontak : observasi dan pennggunaan pribadi, berita dari mulut ke
mulut, interaksi dengan personel perusahaan , pengalaman online atau telepon, dan transaksi
pembayaran. Kontak merek (brand contact) adalah semua pengalaman yang membawa
informasi, baik positif maupun negatif, yang dimiliki pelanggan atau prospek dengan merek,
kategori produk, atau pasar yang berhubungan dengan produk atau jasa pemasar.

Apapun alat atau pendekatan yang mereka pilih, pemasar holistik menekankan tiga tema baru
yang penting dalam merancang program pemasaran pembangunan merek,yaitu :

Pemasaran personalisasi adalah tentang memastikan merek dan pemasarannya


serelevan mungkin dengan sebanyak mungkin pelanggan-sebuah tantangan,mengingat tidak
ada dua pelanggan yang identik. Untuk beradaptasi dengan keinginan pelanggan yang
semakin besar akan personalisasi, pemasar menerapkan konsep seperti pemasaran
pengalaman,pemasaran satu-satu, dan pemasaran izin. Pemasaran izin adalah praktik
pemasaran kepada konsumen hanya setelah mendapatkan izin cepat mereka, didasarkan pada
premis bahwa pemasaran tidak boleh lagi menggunakan ‘pemasaran interupsi’ melalui
kampanye media massa. Pemasaran izin,seperti konsep personalisasi lain, mengasumsikan
konsumen tahu apa yang diinginkan. Tetapi dalam banyak kasus, konsumen mempunyai
preferensi yang tidak terdefinisi, ambigu, atau mengandung konflik. ‘Pemasaran Partisipasi’
mungkin merupakan konsep yang lebih tepat daripada pemasaran izin, karena pemasar dan
konsumen harus bekerja sama untuk menemukan bagaimana perusahaan dapat memuaskan
konsumennya dengan sangat baik.

2. Integrasi

Konsep ‘bauran pemasaran’ tradisional dan konsep ‘empat P’ tidak cukup untuk
menggambarkan program pemasaran modern. Pemasaran Integrasi adalah tentang
membaurkan dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memaksimalkan efek individual
dan kolektif mereka. Kita dapat mengevaluasi semua kegiatan pemasaran terintegrasi
berdasarkan efektivitas dan efisiensi kegiatan tersebut dalam mempengaruhi kesadaran merek
dan menciptakan,mempertahankan,atau memperkuat citra merek.

3. Internalisasi

Penetapan merek internal (internal branding) adalah kegiatan dan proses yang
membantu memberi informasi dan menginspirasi karyawan. Penting bagi perusahaan jasa dan
pengecer bahwa semua karyawan mempunyai pemahaman yang mendalam dan terkini
tentang merek dan janjinya. Pemasar holistik bahkan harus melangkah lebih jauh dan melatih
serta mendorong distributor dan penyalur untuk melayani pelanggan mereka dengan baik.
Penyalur yang tidak terlatih dapat menghancurkan usaha terbaik untuk membangun citra
merek yang kuat.
Beberapa prinsip untuk penting untuk menetapkan merek internal,adalah:

1. Memilih saat yang tepat. Titik balik adalah peluang ideal untuk menangkap perhatian dan
imanjinasi karyawan. BP menemukan bahwa setelah mereka menjalankan kampanye
penetapan merek internal untuk menyertai reposisi eksternalnya.

2. Menghubungkan Pemasaran Internal dan Eksternal. Pesan internal dan eksternal harus
sesuai. Kampanye e-bisnis IBM tidak hanya membantu mengubah persepsi publik tentang
perusahaan di pasar, kampanye ini juga mengirimkan sinyal kepada para karyawan bahwa
IBM bertekad untuk menjadi pemimpin dalam penggunaan teknologi internet.

3.Menghidupkan Merek Bagi Karyawan. Kampanye penetapan merek yang profesional harus
didasarkan pada riset pemasaran dan disupervisi oleh departemen pemasaran. Komunikasi
internal harus informatif dan memberi semangat.

-Mengangkat Asosiasi Sekunder

Cara ketiga dan terakhir untuk untuk membangun ekuitas merek, sebenarnya adalah
meminjamnya. Maksud dari kata meminjam disini adalah menciptakan ekuitas merek ke
informasi lain dalam ingatan yang memperlihatkan arti bagi para konsumen.

Asosiasi merek sekunder ini dapat menghubungkan merek dengan sumber-


sumber,seperti perusahaan itu sendiri (melalui strategi penetapan merek) , dengan negara atau
wilayah geografis lain(melalui identifikasi asal produk), dan dengan saluran distribusi
(melalui strategi saluran);begitu pula dengan merek lain (melalui bahan atau pemerekan
bersama),karakter (melalui lisensi), juru bicara(melalui pensponsoran), acara olahraga atau
budaya,atau beberapa sumber pihak ketiga lain(melalui penghargaan atau ulasan)

3. Pengukuran Ekuitas Merek

Karena kekuatan merek terletak dalam pikiran konsumen dan cara merek mengubah respons
konsumen terhadap pemasara, ada dua pendekatan dasar untuk mengukur ekuitas merek.
Pendekatan tidak langsung menilai sumber ekuitas merek yang potensial dengan
mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek konsumen. Pendekatan langsung
menilai dampak aktual pengetahuan merek terhadap respons konsumen pada berbagai aspek
pemasaran. Kedua pendekatan umum ini saling melengkapi, dan pemasar dapat menerapkan
keduanya. Dengan kata lain, agar ekuitas merek dapat melaksanakan fungsi strategis yang
berguna dan memandu keputusan pemasaran, pemasar harus benar-benar memahami sumber
ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil yang diharapkan. Bagaimana
bila sumber-sumber ini dan hasil berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Audit merek sangat penting bagi poin pertama. Audit merek (brand audit) adalah
sederet prosedur yang berfokus pada konsumen untuk menilai kesehatan merek, mengangkap
sumber ekuitas mereknya, dan menyarankan cara untuk meningkatkan dan mengikat
ekuitasnya. Pemasar harus melaksanakan audit merek kapanpun mereka ingin melakukan
perubahan penting dalam arah strategis. Audit adalah pendukung yang sangat berguna untuk
para manajer ketika mereka menetapkan rencana pemasaran mereka.

Studi Penelusuran Merek sangat penting bagi poin kedua. Studi Penelusuran Merek
(brand tracking studies) mengumpulkan data secara kuantitatif dari konsumen secara rutin
sepanjang waktu untuk memberikan informasi dasar yang konsisten tentang bagaimana
kinerja merek dan program pemasaran mereka pada aspek-aspek kunci. Studi penelusuran
merupakan alat untuk memahami di mana, berapa banyak, dan dengan cara apa nilai merek
diciptakan,untuk mkemfasilitasi pengambilan keputusan harian.

- Penilaian Merk

Penilaian merek adalah pekerjaan memperkirakan nilai keuangan total dari merek.

4. Pengelolaan Ekuitas Merek

Pengelolaan merek yang efektif membutuhkan tindakan pemasaran jangka panjang.


Karena respons pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang mereka
ketahui tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek, dengan mengubah
pengetahuan mensuksesan merek, sangat mempengaruhi peningkatan atau penurunan
kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan.

- Penguatan Merek

Sebagai aset perusahaan yang umurnya panjang,merek perlu dikelola dengan seksama
sehingga nilainya tidak terus menyusut. Ekuitas merek diperkuat oleh tindakan pemasaran
yang secara konsisten menyampaikan arti suatu merek dalam hal : 1.produk apa yang
direprensentasikan oleh merek, apa manfaat inti yang diberikan, dan kebutuhan apa yang
dipenuhi, dan juga 2. bagaimana merek membuat produk menjadi unggul , di mana asosiasi
merek yang kuat, yang disukai, dan unik harus berada pada pikiran konsumen.

Nivea salah satu merek yang terkuat di Eropa,telah mengembangkan lingkup mereka dari
merek krim kulit menjadi perawatan kulit dan perawatan tubuh dengan cara mendesain dan
mengimplementasikan secara cermat perluasan merek yang memperkuat janji merek Nivea
yang ringan,lembut,dan merawat di arena yang lebih luas.

Satu bagian penting dari penguatan merek adalah menyediakan dukungan pemasaran
yang konsisten dalam jumlah dan jenisnya. Konsistensi ini tidak berarti semata-mata
keseragaman tanpa perubahan: banyak perubahan taktis mungkin diperlukan untuk
mempertahankan kekuatan dan arah strategis suatu merek. Namun,terkecualiterjadi
perubahan dalam lingkungan pemasaran, kita tidak terlalu perlu menyimpang dari positioning
yang telah berhasil. Ketika perubahan memang diperlukan,pemasar harus habis-habisan
melindungi dan mempertahankan sumber-sumber merek.

- Revitalisasi Merek
Perubahan selera dan preferensi konsumen, kemunculan pesaing baru atau teknologi
baru , atau semua perkembangan dalam lingkungan pemasaran dapat mempengaruhi
peruntungan merek. Hampir di semua kategori produk , merek yang dulu terkenal dan
dikagumi seperti Smith Corona, Zenith, dan TWA mengalami masa-masa sulit atau bahkan
lenyap. Tetapi, sejumlah merek berhasil muncul kembali dengan mengesankan dalam tahun
tahun terakhir,dengan berhasilnya pemasar meniupkan nafas baru dalam waralaba pelanggan
mereka. Seringkali hal pertama yang harus dilakukan dalam merivitalisasi merek adalah
memahami sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa dipakai sebagai awal langkah.
Apakah asosiasi negatif mulai dikait-kaitkan dengan merek? Kadang-kadang program
pemasaran aktual menjadi sumber masalah, karena program itu gagal menghantarkan janji
merek.

5. Perencanaan Strategi Penetapan Merek

Strategi penetapan merek (branding strategy) perusahaan mencerminkan jumlah dan


jenis baik elemen merek maupun unik yang diterapkan perusahaan pada produk yang
dijualnya. Memutuskan cara menetapkan merek produk baru merupakan hal yang sangat
penting. Ketika perusahaan memperkenalkan sebuah produk baru, perusahaan mempunyai
tiga pilihan utama :

1. Perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru

2. Perusahaan dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah ada

3. Perusahaan dapat menggunakan kombinasi elemen merek baru yang ada

Strategi Penetapan merek : Membangun Merek Kuat.

Membangun Merek yang Kuat


      Positioning Merek= pasar harus memposisikan merek mereka dengan jelas dalam pikiran
pelanggan sasaran. Merek dapat diposisikan secara lebih baik dengan mengasosiasikan nama
itu kepada manfaat yang diinginkan.

Pemilihan Nama Merek


Kualitas yang diinginkan untuk nama merek meliputi : Nama merek harus menunjukan
sesuatu tentang manfaat dan kualitas produk, nama merek harus mudah diucapkan, dikenali
dan diingat. Nama merek harus berbeda, nama merek harus dapat diperluas, nama merek
harus dapat diterjemaahkan dengan mudah ke dalam bahasa asinng

Pengembangan Merek
Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika mengembangkan merek . perusahaan bisa
memperkenalkan perluasan lini, perluasan merek, multimerek, atau merek baru
Pengembangan Produk Baru dan strategi Siklus Hidup Produk
           Strategi Pengembangan Produk Baru
Perusahaan dapat memperoleh produk baru dengan dua cara. Satu melalui akuisisi dengan
membeli seluruh perusahaan, sebuah hak paten, atau mengambil lisensi dari produk lain. Cara
lain adalah melalui pengembangan produk baru dalam departemen riset dan pengembangan
perusahaan sendiri. Produk baru yang dimaksud sebagai produk orisinil adalah
pengembangan produk, modifikasi produk, dan merek sendiri.

Proses Pengembangan Produk Baru


       1.Penciptaan ide : pengembangan produk baru dimulai dengan penciptaan ide, pencarian
sistematis untuk produk baru. Perusahaan biasanya harus menciptakan banyak ide untuk
menemukan sedikit ide baik. Sumber utama ide produk baru termasuk sumber internal dan
sumber eksternal seperti pelanggan, pesaing, distributor, pemasok dan lain lain.

      2.  Sumber Ide Internal : mengguanakan sumber internal, perusahaan dapat menemukan ide
baru melalui riset dan pengembangan normal. Perusahaan dapat memetik pemikiran para
eksekutif, peneliti, insyinyur, staf manufaktur, dan tenaga penjualan.

      3.Sumber Ide Eksternal : ide produk yang baik juga datang dari pelanggan. Perusahaan dapat
menganalisis pertanyaan dan keluhan pelanggan  untuk menemukan produk yang bekerja
lebih baik untuk memecahkan masalah konsumen.

       4.  Penyaringan ide : Tujuan penciptaan ide adalah menghasilkan ide dalam jumlah banyak.
Tujuan dari tahap berikutnya adalah mengurangi jumlah tersebut. Tahap pertama
pengurangan ide adalah penyaringan ide, membantu untuk menemukan ide baik dan
membuang ide buruk secepat mungkin

       5. Pengembangan dan pengujian konsep  : ide yang menarik harus dikembangkan menjadi
konsep produk . penting untuk membedakan antara ide produk , konsep produk, dan citra
produk. Ide produk adalah ide bagi produk yang mungkin bisa perusahaan tawarkan kepada
pasar. Konsep produk adalah versi detail dari ide produk baru yang dinyatakan dalam bahasa
konsumen yang mempunyai arti.

       6.Pengujian konsep : merupakan uji konsep produk baru dengan sekelompok konsumen
sasaran. Konsep mungkin dipresentasikan kepada konsumen secara simbolik atau fisik.
Pengembangan Strategi Pemasaran
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian, bagian pertama
menggambarkan pasar sasaran : positioning produk yang direncanakan dan tujuan penjualan ,
pangsa pasar , serta laba untuk beberapa tahun pertama .

Analisis Bisnis
        Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen
dapat mengevaluasi daya tarik bisnis dari proposal tersebut . analisis bisnis melibatkan
peninjauan terhadap penjualan, baiay, dan proyeksi laba bagi produk baru untuk mengetahui
apakah factor-faktor ini memenuhi tujuan perusahaan.

Pengembangan produk
        Sejauh ini, bagi banyak konsep produk baru, produk hanya ada dalam deskripsi kata-
kata, gambar, atau contoh kasar. Bila konsep produk  melewati  pengujian bisnis, konsep itu
bergerak menjadi pengembangan produk.

Mengatur Pengembangan Produk Baru


                Pengembangan produk baru yang berpusat pada pelanggan berfokus pada
menemukan cara baru untuk memecahkan permasalahan utama pelanggan, dan menawarkan
prposisi nilai pelanggan yang menarik.

Pengembangan produk baru berdasarkan Tim


                Pengembangan Produk baru yang baik juga membutuhkan usaha dari keseluruhan
perusahaan dan lintas fungsi. Beberapa perusahaan menggorganisasi pengembangan produk
baru mereka sesuai dengan urutan tahap yang dimulai dari penciptaan ide dan berakhir
dengan komersialisasi. Dengan pendekatan urutan pengembangan produk ini, satu
departemen perusahaan bekerja sendiri untuk menyelesaikan tahap dari proses sebelum
menyerahkan produk baru ke departemen dan tahap berikutanya
Pengembangan Produk Baru yang Sistematis
                Terakhir, proses pengembangan produk baru haruslah secara holistic dan sistematis
daripada secara acak. Bila tidak, sedikit ide baru yang akan naik ke permukaaan , dan banyak
ide bagus akan tenggelam dan mati. Untuk menghindari masalah ini, perusahaan dapat
memasang system manajemen inovasi untuk mengumpulkan, meninjau , mengevaluasi dan
mengatur ide produk baru. Keberhasilan produk baru membutuhkan lebih dari sekedar
memikirkan beberapa produk baru , menjadika mereka produk dan menemukan pelanggan
untuk produk tersebut. Kesuksesan produk baru membutuhkan pendekatan holistic untuk
menemukan cara baru guna menciptakan pengalaman bernilai bagi pelanggan, mulai dari
menciptakan dan menyaring ide produk baru hingga menciptakan dan menghasilkan produk
yang dapat memuaskan keinginan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai