Makalah 13
Makalah 13
Abstrak
Penyakit Parkinson adalah suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat yang sering merusak
motor penderita itu keterampilan, ucapan, dan fungsi lainnya. Penyakit parkinson memiliki ciri-ciri
seperti tremor, rigiditas, akinesia, dan masalah dalam pola berjalan. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai pengertian dari parkinson dan perbedaannya dengan parkinsonism, tanda-tanda dari
parkinson, penyebab dan gangguan mekanisme apa yang terjadi hingga menyebabkan penyakit
tersebut, stadium dalam penyakit ini dan penatalaksanaannya. Yang pada akhirnya dapat disimpulkan
bahwa penyakit Parkinson terjadi akibat pengurangan produksi dopamine pada substansia nigra
yang menyebabkan gangguan system ekstrapiramidal.
Abstract
Parkinson disease is a degenerative disorder of the central nervous system that often impairs
the sufferer of motor skills, speech and other functions. Parkinson disease has characteristics such as
tremor, rigidity, akinesia, and problems in walking patterns. In this paper will discuss the
understanding of Parkinson and the difference with parkinsonism, the signs of Parkinson, causes and
mechanisms of disorders what happened to cause the disease, the stage of the disease and its
management. That in the end it can be concluded that Parkinson disease occurs as a result of a
reduction in the production of dopamine in the substantia nigra causing extrapyramidal system
disorders.
1
Pendahuluan
Penyakit Parkinson adalah suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat yang sering
merusak motor penderita itu keterampilan, ucapan, dan fungsi lainnya. Penyakit Parkinson
milik sekelompok kondisi yang disebut gangguan gerak. Hal ini ditandai dengan kekakuan
otot, tremor, perlambatan gerakan fisik (bradykinesia) dan, dalam kasus yang ekstrim,
hilangnya gerakan fisik (akinesia). Gejala utama adalah hasil dari stimulasi penurunan
korteks bermotor oleh ganglia basal, biasanya disebabkan oleh kurangnya pembentukan dan
gangliabasalis dan serebellum lewat thalamus. Dengan demikian gerakan otot menjadi
halus,terarah, dan terprogram. Gangguan yang terjadi pada ganglia basalis dapat
Anamnesis
Seorang laki-laki berusia 75 tahun berobat ke poliklinik datang dibawa oleh keluarganya
dengan keluhan gemetar sejak 1 tahun yang lalu. Lokasinya pada tangan kanan kemudian
sekarang ke tungkai kanan juga mulai gemetar. Selalu gemetar terutama sedang lakukan
Pemeriksaan Fisik
2
Tampak tremor terutama pada tangan kanan, tremor menghilang pada grakan, ta ditemukan
paresis, terdapat cogwheel rigidity. Refleks fisiologis normal, tak ditemukan refleks
patologis. Saat berjalan tampak langkah pendek-pendek, badan membungkuk, perlu beberapa
Pemeriksaan Penunjang
MRI
MRI intracranial menghasilkan potongan lintang otak dan tulang belakang yang
sangatdetail. Keuntungan utama MRI adalah kemampuannya untuk melihat ke dalam tulang
danmenggambarkan jaringan lunak yang terisi cairan. MRI di sini kita gunakan untuk
mengevaluasistruktur dari batang otak, serebelum, serta komplektivitas dari nervus delapan
demielinasasi serat saraf, sertakelainan lain yang meningkatkan kandungan cairan pada
jaringan yang terkena.Pada cairan edema, umumnya tampak hiperintensity, sedangkan darah
akan tampak lebihgelap. Pada dasarnya MRI tidak rutin diperlukan untuk mengevaluasi
setiap kasus parkinson,hanya MRI digunakan untuk lebih memastikan apabila kita
CT-Scan
CT scan tulang temporal menyediakan suatu resolusi struktur telinga yang lebih
tinggidibandingkan dengan MRI dan juga lebih baik dalam mengevaluasi lesi dalam tulang.
Denganteknik resolusi pemotongan coronal, akan didapatkan variasi gambaran tulang yang
sangat detail,karenanya CT scan menjadi pilihan utama untuk mendiagnosis. Biasanya pada
3
Gambaran Patologi Anatomi pada Penyakit Parkinson
Lesi primer pada penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf yang
mengandunginklusi eosinofilik sitoplasmik disertai halo ditepinya yang dikenal sebagai Lewy
Body. Lewybody ditemukan di nucleus batang otak tertentu biasanya mempunyai diameter
> 15 cm ,berbentuk sferis dan inti hialin yang padat. Komponen struktural yang predominan
pada Lewybody terlihat berupa bahan filamen yang tersusun dalam pola sirkuler dan linear ,
kadang terjulur kearah dari inti yang padat elektron. Lewy body bukan gambaran yang
spesifik pada penyakit Parkinson karena juga ditemukan pada beberapa penyakit
Diagnosis
penunjang didapatkanadanya keluhan kedua tangan gemetar sejak 1 tahun yang lalu, tangan
gemetar saat tangandiistirahatkan dan menghilang saat beraktivitas dan tidur. Badannya juga
menjadi kaku, berjalansemakin lambat, dan postur tubuh semakin membungkuk serta
bicaranya tidak jelas. Parkinsonmemiliki 4 gejala utama yaitu tremor, rigiditas, bradikinesia,
dan postural imbalans. Berdasarkanhasil diatas terdapat tremor, bradikinesia, dan postural
imbalans serta usia tua yang cukup menunjang diagnosis penyakit Parkinson.3,4
Penyakit parkinson adalah penyakit gemetar (palsy) yang merupakan suatu penyakit
4
ekstrapiramidal otak. Sistem ini mengendalikan dua sistem berseimbang yang bekerja dengan
masing-masing neurohormon asetilkolin ( Ach) dan dopamin (DA), suatu zat-antara pada
sintesa noradrenalin (NA). Pada penyakit ini terdapat kekurangan dopamin di ganglia otak,
terutama ‘sel-sel htam’ (substansia nigra). Diagnosa dapat dipastikan juga dengan mendeteksi
secara mikroskopis unsur-unsur tertentu dalam sel-sel hitam, yaitu badan lewy, yang
Etiologi
Penyakit parkinson ini adalah suatu kondisi degeneratif yang terutama mengenai jaras
ekstrapiramidal yang mengandung neurotransmitor dopamin. Penyakit ini lebih sering terjadi
seiring dengan bertambahnya usia (rata-rata onset usia sekitar 60 tahun). Insiden meningkat
dari 10 per 10.000 penduduk pada usia 50 sampai 200 dari 10.000 penduduk pada usia 80
tahun. Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal,
terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson. Relatif tidak ada faktor genetik
yang diketahui.5
Epidemiologi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan
wanitahampir seimbang. 5-10 % orang yang menderita penyakit Parkinson, gejala awalnya
tahun. Secarakeseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1 % di seluruh dunia dan
1,6 % di Eropa,meningkat dari 0,6 % pada usia 60-64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85-89
50.000 ke 60.000 orangterdiagnosa baru setiap tahun. Angka tersebut meningkat setiap
5
Patogenesis
subtansia nigra otak tengah sampai striatum ganglia basalis (nukleus kaudatus dan putameen).
Secara makroskopis, didapatkan atrofi substansia nigra pada penyakit parkinson tahap lanjut,
yang dikenali dari hilangnya pigmentsi melanin pada regio ini. Secara mikroskopis,
didapatkan kerusakan berat neuron pada substansia nigra, dan neuron yang tersisa seringkali
mengandung badan inklusi intrasel, yaitu badan lewy. Gejala penyakit parkinson terlihat jika
lainnya. Degenerasi progresif dari sel-sel saraf dopeminergik di otak, sehingga produksi
dopamin berkurang dan keseimbangan dalam ganglia basal terganggu karena sistem Ach
yang berkuasa. Peningkatan aktivitas kolinergik ini memperkuat rangsangan berlebihan pada
SSP yang menyebabkan gerakan-gerakan yang tidak terkendali (tremor). Intinya, substansia
nigra memprodukksi dopamin. Dopamin berfungsi untuk tranmisi sinyal antara substansia
nigra dan bagian otak lain. Hubungan antara substansia nigra dan corpus striatum berfungsi
dalam memproduks gerakan yang terkendali. Jika kehilangan dopamin maka berakibat pada
gangguan gerak.2,5
Terdapat 5 stadium pada penyakit parkinson menurut Hoehn dan Yahr, yaitu:2,6
Stadium 1 : Gejala dan tanda terdapat pada satu sisi, ringan, terdapat gejala
6
Stadium 2 : Gejala dan tanda terjadi bilateral, postur tubuh yang mulai bungkuk kedepan,dan
gaya berjalannya melambat dengan langkah kecil dan sukar membalikkan badan.
Stadium 3 : Gangguan gaya berjalannya sudah sangat tampak sekali dan juga
Stadium 4 : Gejala semakin memberat, dapat berjalan dengan jarak tertentu, disabilitasjelas
Stadium 5 : Terjadi kecacatan total sehingga pasien sudah tidak mampu berdiri
sendririataupun berjalan sendiri, bicara tidak jelas, dan lebih sering terbaring di tempat tidur.
Parkinsonism atau gejala ekstrapiramidal adalah istilah yang digunakan bagi sindrom
kekakuan hipokinetis dengan ciri-ciri penyakit parkinson, yang diakibatkan oleh kelainan di
sistem ekstrapiramidal. Gejala ini dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat (antagonis-DA)
yang masuk ke dalam SSP, seperti psikofarmaka dalam dosis tinggi, terutama fenotiazin,
butirofenon, antidepresiva trisiklis dan reserpin. Sebabnya adalah blokade dari dopamin,
begitu pula setelah enchepalitis, gangguan neurologis serta intoksikasi CO, Hg, Mn, HCN
dan barbital. Parkinsonism dapat ditanggulangi secara efektif oleh antikolinergika, tetapi
Gambaran Klinis
Tremor1,5,7
Tremor didefinisikan sebagai gerakan sinus ritmis yang involunter dan berulng,
biasanya terjadi pada satu atau lebih anggota gerak, tetapi kadang meliputi kepala (titubasi),
wajah, rahang, atau batang tubuh. Pada penyakit parkinson dapat ditemukan tremor yang:
Terutama terjadi pada tangan, tetapi dapat juga pada anggota gerak atas dan
bawah, dan jarang pada rahang dan bibir, tidak terjadi pada kepala atau leher,
7
Tremor pada tangan dideskripsikan sebagai gerakan membuat pil (‘pill
rolling’).
Rigiditas1,5,7
Peningkatan tonus otot pada penyakit parkinson berbeda dengan spastisitas, dimana
tonus pada penyakit perkinson relatif konstan selama pemeriksaan kisaran gerak sendi –
Rigiditas roda gerigi (cogwheel rigidity) dapat dianggap sebagai tremor pada penyakit
parkinson yang terjadi pada lead pipe rigidity. Fenomena ini paling sering ditemukan pada
fleksi dan ekstensi berulang pada pergelangan tangan. Rigiditas pada satu lengan dapat
terlihat jelas dengan meminta pasien mengangkat dan menurunkan lengan yag lain secara
Akinesia1,5,7
Gerakan fisik yang ‘bertambah lambat’ (bradikinesia) dapat dikeluhkan oleh pasien
penyakit parkinson, dan terutama mengalami kesulitan pada gerakan motorik kompleks,
misalnya berpakaian, bercukur, menulis ( tulisan tangan menjadi lebih kecil- mikrografia).
8
Posisi berdiri dan pola berjalan yang abnormal, sebagian disebabkan karena
Pola Berjalan1,5,7
Postur pasien akan menjadi fleksi, atau membungkuk, kadang dideskripsikan sebagai
postur simian atau seperti kera. Pasien mungkin tidak mampu mempertahankan posisi berdiri
normal sebagai respon tekanan dari belakang, dan pasien jatuh ke depan (propulsi), atau bila
ada gaya dorong dari depan, maka akan jatuh ke belakang (retropulsi). Pasien dapat
mengalami kesulitan dalam memulai (inisiasi) berjalan, sehingga pasien seperti membeku,
begitu pula dalam gerakan berbelok. Pasien dapat menggunakan gerakan trik untuk mengatasi
ini dengan sengaja melangkah melebihi tongkat saat hendak mengubah posisi atau melalui
pintu. langkah menjadi kecil-kecil dan terseret, dan pola berjalan dideskripsikan sebagai pola
festinant, yaiitu pola di mana pasien seperti terburu-buru untuk menjaga titik gravitasi
tubuhnya. Tidak ada ayunan lengan saat berjalan. Instabilitas postural berat pada penyakit
Tatalaksana
Pada awal tahun 1960-an, analisis otak ari pasien yang meninggal dengan penyakit
pasrkinson menunjuan kadar dopamin (DA) yang sangat menurun pada ganglia basalis
(nukleus kaudatus, putamen, globus palidus). Oleh karena itu, penyakit parkinson menjadi
penyakit pertama yang dihubungkan dengan kelainan transmitor spesifik dalam otak. Patologi
utama penyakit parkinson adalah degenerasi luas pada traktus niigrostriatum dopaminergik,
tetapi penyebab degenerasi biasanya tidak diketahui. Badan sel dari traktus ini terlokalisasi
pada substansia nigra dalam otak tengah dan tampaknya gejala parkinson akan sangat terlihat
jika sudah lebih dari 80% neuron-neuron yang mengalami degenrasi. Sekitar seertiga pasien
9
Terapi penggantian dengan dopamin sendiri tidak mungkin dilakukan pada penyakit
parkinson karena dopamin tidak menembus sawar darah otak. Akan tetapi prekursornya,
levodopa (L-dopa) dapat menembus otak, tempat dimana levodopa menglami dekarboksilasii
menjadi dopamin. Levodopa yang diberikan secara oral dimetabolisme luas di luar otak
( karbidopa atau benserazid). Obat ini sangat menurunkan dosis efektif dengan mengurangi
metabolit perifer dan mengurangi efek samping perifer (mual, hipotensi postural). Levodopa
dopaminergik lainnya yang digunakan pada penyakit parkinson adalah agonis dopamin dan
amantadin kerja langsung yang menyebabkan pelepasan dopamin. Beberapa efek samping
perifer dari oabt-obat dopaminergik daat dikurangi dengan domperidon, suatu antagonis
dopamin yang tidak menembus otak. Inhibisi monoamin oksidase B (MAOB) dengan selegilin
dan mencegah konversi perifer levodopa (inaktif) menjadi 3-O-metildopa. Obat ini
Prognosis
sedangkanperjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena
parkinson, makapenyakit ini akan menemani sepanjang hidup. Penyakit Parkinson sendiri
tidak dianggap sebagaipenyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan waktu. Rata-
rata harapan hidup padapasien Parkinson pada umumnya lebih rendah dibandingkan yang
Progresifitas gejala pada penyakit Parkinson dapat berlangsung 20 tahun atau lebih.
Namun demikian pada beberapa orang dapat lebih singkat. Tidak ada cara yang tepat
10
untukmemprediksikan lamanya penyakit ini pada masing-masing individu. Dengan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil makalah ini dapat dimpulkan bahwa hipotesis terbukti benar pasien
berfungsi untuk tranmisi sinyal antara substansia nigra dan bagian otak lain. Hubungan antara
substansia nigra dan corpus striatum berfungsi dalam memproduksi gerakan yang terkendali.
Jika kehilangan dopamin maka berakibat pada gangguan gerak. Penyakit Parkinson terjadi
11
Daftar Pustaka
62.
Hill;2007.h.199-206.
3. Dewanto G, suwono WJ, Riyanto B, Turana Y. Panduan praktis diagnosis & tata
7. Clark S. The neurologic system. In: Pathopysiology. 6th ed. USA: Mosby
Elsevier;2010.h.560-1.
9. DeLong M, Juncos JL. Parkinson’s disease and other movement disorder. In: Hauser
2006.h.295-308.
12