Anda di halaman 1dari 2

Lumba-Lumba

Lumba-lumba dikenal secara umum atas kecerdasan, suka bermain, dan


keramahan mereka terhadap manusia. Mereka kerap dapat dijumpai berenang
bersama dengan perahu motor atau dalam pertunjukan di akuarium. Penampilan
mereka menyerupai ikan besar, tapi mereka sebenarnya paus kecil. Seperti ikan
paus dan mamalia lainnya, mereka bernapas melalui paru-paru bukannya insang
dan melahirkan.

Lumba-lumba ditemukan di berbagai belahan dunia baik di air asin atau tawar.
Spesies yang paling banyak tersebar merupakan lumba-lumba biasa dan lumba-
lumba berhidung botol. Keduanya hidup di samudra dan lautan bersuhu hangat
dan sedang. Lumba-lumba sungai ditemukan di Amerika Selatan dan Asia.
Mereka lebih menyukai air tawar.

Lumba-lumba berukuran besar, termasuk spesies lumba-lumba berhidung botol,


dapat mencapai panjang 4 meter. Meski, kebanyakan lumba-lumba hanya
berukuran panjang 2 hingga 3 meter. Mereka memiliki kulit yang lembut dan
elastis dan pada umumnya berwarna kombinasi dari hitam, putih, dan abu-abu.
Sebuah lapisan lemak yang terdapat di balik kulitnya, dikenal dengan blubber,
yang menjaga mereka tetap hangat di dalam air. Mereka memiliki dua sirip,
sirip yang berfungsi sebagai lengan bagian depan, juga sirip segitiga di bagian
belakang.

Lumba-lumba merupakan hewan pemangsa yang berburu secara berkelompok,


memangsa utamanya ikan, cumi-cumi, mamalia laut lain, penyu, dan burung.
Lumba-lumba yang menyelam ke dasar laut gelap untuk mencari makan atau
tinggal di sungai ataupun danau berlumpur dengan daya pandang yang rendah
hampir sepenuhnya bergantung pada ekolokasi untuk penunjuk arah dan
mmencari makanan.

Terdapat beberapa masalah kelangsungan hidup yang mengancam lumba-lumba


di habitatnya. Lumba-lumba berhidung botol dan spesies lainnya dulu diburu
secara besar-besaran untuk diambil dagingnya dan alasan lainnya. Meskipun
perburuan lumba-lumba telah dicekal di banyak negara, namun praktiknya
masih berlanjut di beberapa tempat. Masalah lain datang dari jala yang dipasang
di samudra untuk menangkap tuna dan ikan. Lumba-lumba berenang
kedalamnya dan terjebak, kemungkinan hal ini dapat melukai dan
menenggelamkan mereka. Dalam mencegahnya, beberapa jala sekarang dibuat
untuk memungkinkan lumba-lumba dapat lolos tapi tidak ikannya. Bahaya lain
adalah polusi lautan dunia, semisal zat kimia dan limbah yang dibuang ke air.
Hal ini dapat meracuni sumber makanannya dan membuat mereka sakit.

Anda mungkin juga menyukai