konstruksi dan properti. Pengelolaan (manajemen) sumber daya manusia yang baik akan
memberikan pengaruh besar terhadap pekerjaan. Tenaga kerja yang baik merupakan tenaga kerja
yang mau menjalankan semua kewajibannya termasuk peraturan yang dibuat oleh perusahaan.
Pengelolaan sumber daya manusia dapat dimulai dari perekrutan dan pelatihan sumber daya
manusia itu sendiri. Adapun pengelolaan peralatan dan bahan harus dilakukan agar saat pekerjaan
dimulai tidak terjadi kendala yang diinginkan. Misalnya, peralatan yang mengalami kerusakan parah
karena tidak ada menajemen peralatan yang baik atau bahan yang mengalami kekurangan dan
terbuang percuma.
Pengelolan merupakan bagian dari manajemen agar pekerjaan dapat selesai sesuai waktu dan tidak
ada kendala atau masalah di tengah pekerjaan. Penjadwalan pengelolaan sumber daya manusia,
peralatan, dan bahan diatur oleh tim menajemen yang akan diterapkan di lapangan. Pada materi ini
akan dibahas mengenai konsep dasar pengelolaan sumber daya manusia, peralatan, dan bahan pada
bisnis konstruksi dan properti. Untuk memahaminya, simaklah uraian materi berikut dengan
saksama.
A. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu investasi bagi perusahaan
karena diperlukan biaya untuk mendukung hal tersebut. Namun, sejalan dengan hal tersebut,
manfaat yang didapat oleh perusahaan juga besar karena pekerja dan karyawan yang dimiliki menjadi
profesional dan handal dalam mengerjakan segala pekerjaan di perusahaan tersebut. Dengan
demikian, pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi penentu keberhasilan
dalam suatu perusahaan atau unit usaha. Untuk memahami lebih dalam mengenai pengelolaan
sumber daya manusia, simaklah uraian berikut dengan saksama.
1. Pengertian Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengelolaan tenaga kerja. Sukses atau tidaknya suatu
proyek juga ditentukan akan keberadaan sumber daya manusia (tenaga kerja). Suatu negara pasti
mempunyai dan membutuhkan sumber daya manusia untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai
oleh negara tersebut. Misalnya, dalam bidang bisnis konstruksi dan properti. Sumber daya manusia
ini harus dikelola dengan baik agar bakat dan kemampuannya dapat bermanfaat secara utuh,
maksimal, dan tepat sasaran melalui metode-metode dan sistem yang efektif dan efisien.
Sumber daya manusia terdiri atas dua hal, yaitu daya fisik dan daya pikir yang nantinya akan
menentukan kemampuan manusia. Dalam suatu aktivitas, manusia adalah unsur utamanya, tidak
peduli meskipun banyak peralatan canggih yang sudah bisa bekerja secara instan, namun peralatan
tersebut tidak akan bisa berfungsi jika tidak dikelola oleh manusia.
3) Sebagai Pemimpin
Sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas lebih besar dengan keterampilan dan pengalaman
yang mumpuni dapat berfungsi sebagai pemimpin bagi suatu golongan, perusahaan, maupun
organisasi. Contoh project manager, site manager, dan contruction manager.
Promosi adalah memindahkan tenaga kerja dari suatu jabatan ke jenjang jabatan yang lebih
tinggi. Adapun mutasi adalah memindahkan tenaga kerja dari suatu unit atau bidang atau
bagian pekerjaan lain dalam satu perusahaan yang dianggap setingkat atau sejajar dengan
pekerjaan sebelumnya.
3) Seleksi Tenaga Kerja
Seleksi ini juga memperhitungkan kemungkinan keberhasilan atau kegagalan individu tenaga
kerja dalam pekerjaan yang akan diberikan kepadanya. Proses seleksi tenaga kerja meliputi
beberapa hal berikut.
a) Penyaringan awal.
b) Tes pekerjaan.
c) Tes wawancara.
d) Penempatan, induksi, dan orientasi tenaga kerja.
e) Kompensasi tenaga kerja.
f) Penilaian kerja.
a. Perencanaan
Seorang manajer atau pemimpin yang baik akan menyadari bahwa bagian penting dari
waktu adalah proses perencanaan. Hal tersebut disebabkan bagi manajer atau pimpinan,
sumber daya manusia dan proses perencanaan berperan penting dalam menentukan
program yang maksimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manajer
sumber daya manusia juga harus mampu mengajukan dan menjawab beberapa pertanyaan,
yakni apa yang akan dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dan dimana dilakukan. Fungsi
dari proses ini jelas untuk membantu pimpinan perusahaan untuk mengetahui informasi
lengkap dan saran terkait pegawainya.
b. Pengorganisasian
Setelah adanya perencanaan selesai dan diperoleh beberapa keputusan, langah selanjutnya
adalah membentuk organisasi untuk bisa menjalankan keputusn tersebut. Proses
pengorganisasian adalah membentuk organisasi kemudian membaginya ke dalam unit-unit
yang sesuai dengan fungsi berbeda-beda pada asing-masing unitnya namun memiliki tujuan
yang sama.
Pada proses pengorganisasian, dirancanglah hubungan antara pekerjaan atau jabatan,
personal, dan faktor fisik lainnya. Dalam proses ini juga terbentuk Faktur organisasi yang akan
menunjukkan dengan jelas bagaimana hubungan tarunitnya.
c. Pengarahan
Setelah ada rencana dan struktur organisasi yang jelas maka langkah selanjutnya adalah
pengarahan atau motivasi, gerakan, dan perintah. Pengarahan sendiri maksudnya adalah
memberi petunjuk dan mengajak para pegawai agar secara sadar mau melaksanakan
pekerjaan sesuai ketentuan perusahaan. Berfungsi untuk mengarahkan sumber daya manusia
agar mau bekerja secara baik dan efektif, serta secara sukarela tanpa merasa dipaksa. Hal
tersebut diharapkan akan muncul sebuah kerja sama dalam perusahaan dan akan
memberikan keuntungan yang besar.
d. Pengendalian
Fungsi terakhir dalam pengelolaan sumber daya manusia
adalah pengendalian. Pengendalian ini dilakukan melalui
pengawasan atas semua tindakan pegawai untuk kemudian
dibandingkan dengan rencana yang telah terbentuk.
Pengendalian tersebut meliputi melihat, mengamati, dan
menilai tindakan atau pekerjaan pegawai, apakah mereka
benar-benar melaksanakan pekerjaan sesuai tujuan dan
target yang telah ditetapkan atau tidak. Hal tersebut dapat
dilihat dan dilakukan koreksi atas seluruh penyimpangan
yang terjadi. Pengendalian memungkinkan pengaturan kegiatan-kegiatan menurut rencana
sumber daya manusia yang telah dirumuskan dalam suatu analisis demi mencapai tujuan
organisasi atau perusahaan tersebut.
Berbagai macam komponen dalam pengelolaan sumber daya manusia tersebut hanya bisa
dilakukan dengan dilakukan fungsi operasional. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan fungsi operasional tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Pengadaan
Fungsi dari adanya pengadaaan dalam mendapatkan jenis dan jumlah tenaga kerja yang
penting untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi tersebut terkait dengan beberapa subjek
seperti perekrutan, penyeleksian, dan penempatan pegawai perusahaan. Proses rekrut
umumnya memerlukan kegiatan untuk menyeleksi tenaga kerja, misalnya meninjau formulir
aplikasi, tes psikologi, mengecek referensi, dan mengadakan wawancara.
b. Pengembangan
Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan keahlian melalui pelatihan yang
berkaitan dengan kinerja pekerjaan. Pengembangan sangat penting untuk menilai tersebut
munculnya perubahan terkait kemajuan teknologi, penyesuaian jabatan, dan kerumitan tugas
manajerial.
Latihan dalam mengembangkan keahlian disebut pelatihan dan penataran. Latihan tersebut
dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, penataran langsung bagi pegawai yang sudah
diterima setelah proses seleksi. Hal tersebut demi mempersiapkan pegawai dalam bekerja.
Kedua, penataran bagi pegawai yang sudah terlebih dahulu bekerja baru ditugaskan
mengambil penataran demi meningkatkan kinerjanya.
c. Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian upah yang cukup dan wajar kepada tenaga kerja atas
konstribusinya terhadap tujuan organisasi atau perusahaan. Kompensasi biasanya diberikan
secara ekonomi, yaitu dalam bentuk uang ditambah dengan tunjangan lainnya.
a. Aspek Kepribadian
Aspek kepribadian merupakan aspek yang ada di dalam diri tenaga kerja itu sendiri. Aspek
kepribadian meliputi perilaku kerja yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang
mendukung keberhasilan seseorang dalam melakukan tugasnya. Salah satu contoh perilaku
kerja yang baik, misalnya, sabar dan bekerja keras. Adapun contoh perilaku kerja kurang baik
adalah tidak dapat bekerja sama dengan
baik.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis biasanya didukung oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan formal. Pengelolaan
aspek teknis lebih menekankan pada pengelolaan kompetensi sumber daya manusia
terhadap pekerjaan yang berdasarkan fungsinya dalam struktur organisasi perusahaan.
Pengelolaan teknis itu sendiri meliputi beberapa hal berikut.
1) Pendidikan Formal
Pendidikan formal menjadi dasar dalam seleksi calon pegawai perusahaan karena dalam
pendidikan formal tersebut diberikan dasar-dasar untuk persiapa
dalam bekerja sesuai dengan jenjang tugas yang diberikan.
3) Program Spesialisasi
Manajer proyek sebagai pimpinan tertinggi dalam proyek konstruksi, merupakan salah satu
kunci keberhasilan pengelolaan suatu proyek. Spesialisasi ini menjadi program utama untuk
mencapai efisiensi serta mutu produk yang
tinggi.
Adapun metode atau pelaksanaan latihan dan pendidikan kerja dapat dilakuldan dengan
beberapa cara, antara lain sebagai berikut.
a. Sistem magang.
b. Sistem kuliah.
c. Sistem peragaan.
d. Sistem bimbingan.
e. Sistem latihan praktik.
f. Sistem diskusi.
g. Sistem permainan.
h. Sistem kombinasi.
i. Mutasi dan promosi.
Sementara itu, pemberian motivasi kepada tenaga kerja dalam pelatihan kerja menjadi hal
yang sangat penting. Motivasi adalah suatu perangsang atau pendorong bagi tenaga kerja
agar bekerja lebih produktif. Ada beberapa cara dalam memberikan motivasi kepada tenaga
kerja, antara lain sebagai berikut.
a. Pemberian insentif material, yaitu insentif yang diberikan dalam bentuk komisi, bonus,
pembagian laba, kompensasi yang ditangguhkan, dan jaminan hari tua.
b. Pemberian insentif semimaterial, yaitu insentif yang diberikan tidak seluruhnya dalam
bentuk uang atau dinilai dengan uang, tetapi sebagian diberikan dalam bentuk seperti
melalui penempatan yang tepat, latihan sistematik, promosi yang objektif, pekerjaan
terjamin, turut sertanya dalam wakil-wakil pegawai dalam mengambil keputusan di dalam
perusahaan, pemberian informasi tentang kesehatan, fasilitas rekreasi, penjagaan
kesehatan, dan lingkungan pekerjaan yang baik.
c. Pemberian insentif nonmaterial, yaitu insentif yang diberikan kepada tenaga kerja dalam
bentuk piagam penghargaan, pemberian promosi jabatan, jaminan sosial, serta pujian
dalam bentuk tulisan dan lisan.