Anda di halaman 1dari 6

FORMULASI MASKER EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.

)
SEBAGAI ANTI JERAWAT

Intan Pratiwi, Youstiana Dwi Rusita


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Jamu
Diterima : 15 Agustus 2018, Disetujui : 27 Agustus 2018

Abstract
Background: Mask is one of the effective facial skin cleanser. Mask has merit as deep
cleansing,it’s cleaning the dirt on the skin layer deeper, binds skin cells that have died,
refine pores of the skin, clean the remnants of excess fat on the surface of the skin’s
face, reduce skin irritation, smoothing layer outer skin and nourish the skin, so it looks
bright. This study uses papaya leaf extract has a content of the enzyme papain,
alkaloids, pseudokapain, glikosid, karposid and saponins. Alkaloid contained in papaya
leaves is a kind karpain which has anti bacterial activity. The advantages of the mask is
the method of production can be prepared in a simple way. Masks in this study is made
in the form of powder to make it easier to use and storage. Method: This study have
purpose to determine the results of mask powder formulation of papaya leaf extract as
an anti acne that meet the test parameters include physical, organoleptic test, water
content test, pH test, and flow rate of irritation test. Result: This research is
experimental observation. The results of organoleptic test mask bone-white powder,
scented roses and soft textured, the results of water content of 7.5%, a flow rate of over
9 seconds, pH of 6.35. Conclusion: The results of irritation test to the 20 volunteers did
not show any reaction of irritation

Keywords: Mask Formulation, Leaf Extract Papaya, Anti-acne

PENDAHULUAN memberi nutrisi sehingga kulit terlihat


Masker wajah adalah pasta krim cerah (Harry, 2000). Daun pepaya
(gel) yang diterapkan pada wajah setelah memiliki komponen Flavonoid dan
dibersihkan. Masker sering mengandung vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan
mineral, vitamin, dan protein. Masker dengan daun jambu biji. Diduga yang
wajah dapat dihilangkan dengan membilas memiliki komposisi Flavonoid dan C yang
wajah dengan air atau menyeka wajah tinggi akan lebih cepat memberi
dengan kain lembab hingga bersih (Aceng penyembuhan jerawat dibandingkan
R. F & Rina Nurmarlina, 2012). Masker dengan yang memiliki komposisi
memiliki manfaat sebagai deep cleansing, Flavonoid dan vitamin C yang lebih
yaitu membersihkan kotoran yang rendah. Proses penyembuhan jerawat
menempel pada lapisan kulit yang lebih meliputi pengurangan reaksi radang yaitu
dalam, mengikat sel-sel kulit yang telah benjolan berwarna merah dapat berkurang
mati, memperbaiki pori-pori kulit, setelah dilakukan perawatan secara baik
membersihkan sisa-sisa kelebihan lemak dan zat-zat aktif yang dibutuhkan telah
pada permukaan kulit, mengurangi iritasi meresap ke dalam kulit secara sempurna.
kulit, memberikan kenyamanan pada kulit, Beberapa penelitian sebelumnya meneliti
menghaluskan lapisan luar kulit, dan tentang formulasi sediaan masker peel off

84
Intan Pratiwi, Formulasi Masker Ekstrak Daun Pepaya 85

dari ekstrak daun papaya dan penelitian Kaolin, asam benzoat, Oleum rosae,
yang lainnya mengenai perbedaan hasil plester (hypafix), kertas saring, aluminium
pengurangan jerawat dengan foil, kapas,Timbangan analitik, beker
menggunakan masker daun pepaya dan glass, batang pengaduk, gelas ukur,
daun jambu biji oleh Wulandari, Maya cawan, penjepit, waterbath, rotary
(2014) dengan hasil pengurangan jerawat evaporator, mortir, stamfer, ayakan mesh
pada kulit wajah yang menggunakan 16, oven.
masker daun pepaya sangat baik, yaitu Penelitian ini termasuk penelitian
dalam masker pepaya lebih besar 47 observasi eksperimental karena peneliti
S.I(standar internasional) dibandingkan membuat dan mengamati sejumlah hasil
dengan masker daun jambu biji yang uji meliputi uji organoleptis, uji kecepatan
memiliki 25 S.I (standar internasional). alir, uji pH, uji kadar air dan uji iritasi
Formulasi masker ekstrak daun masker serbuk daun papaya. Penelitian ini
papaya pada penelitian ini menggunakan membutuhkan Ethical Clearance (EC)
bahan-bahan yang aman untuk kulit. didapat dari Komisi Etik Penelitian
Meskipun demikian uji keamanan Kesehatan RSUD Dr.Moewardi, karena
merupakan salah satu syarat sebelum penelitian ini yang menggunakan makhluk
bahan baku atau produk akhir dapat dijual hidup sebagai subyek penelitian. Subjek
ke masyarakat umum. Pengujian efek penelitian adalah Responden yang
iritasi kulit dari bahan baku atau produk digunakan untuk uji iritasi sebanyak 20
akhir merupakan elemen penting dari orang teknik patch test yaitu tempel
prosedur keamanan (Robinson dan terbuka selama 3 hari. Data yang
Perkins, 2002). Masker dengan bahan dihasilkan dalam bentuk narasi, teks, tabel
alami saat ini lebih disukai oleh tanpa pengujian statistik.
masyarakat umum terutama bagi para
wanita karena lebih alami dan tidak ada HASIL PENELITIAN
efek samping yang serius dari dampak Ekstraksi dilakukan dengan
penggunaan masker, dibandingkan dengan metode maserasi. 100 gram serbuk daun
masker yang telah dicampur dengan bahan pepaya diekstraksi dengan menggunakan
kimia. Tujuan lain dari penggunaan 1 liter pelarut etanol 70% selama 5 hari
masker tradisional adalah lebih efisien dan dan dilanjutkan dengan remaserasi
ekonomis (Virgita, V.M, 2015) dilakukan terhadap ampas selama 2 hari.
Berdasarkan uraian di atas maka Maserat yang diperoleh kemudian
peneliti tertarik untuk melakukan diuapkan pelarutnya menggunakan rotary
penelitian mengenai pembuatan masker evaporator pada suhu 50° C dilanjutkan
serbuk ekstrak daun pepaya dan dalam dengan penguapan di atas waterbath suhu
pembuatannya perlu dilakukan uji fisik 50° C hingga diperoleh ekstrak kental.
yang meliputi uji organoleptis, uji waktu Selanjutnya dilakukan uji ekstrak daun
alir, uji Ph, uji kadar air dan uji iritasi papaya.

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Penelitian yaitu
serbuk daun pepaya, etanol 70%,
Amylum oryzae, Amylum maydis,
86 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 3, No 2, September 2018, hlm 57-106

Tabel 1. Hasil Uji Ekstrak Daun Pepaya diamati adanya perubahan sebagai reaksi
No.
Hasil Uji Ekstrak Daun
Hasil kulit.
Pepaya
1. Kadar Air 3,45%
Tabel 3. Hasil Uji Iritasi Responden
2. Uji pH 5,08
Uji Iritasi 24 jam 48 jam 72 jam
3. Bebas Alkohol Tidak ada bau
khas ester dari R1 +++ +++ +++
alcohol +++ +++ +++
R2
4. Uji Alkaloid  Reagen
Wagner R3 +++ +++ +++
(hasil positif +++ +++ +++
berwarna R4
coklat) R5 +++ +++ +++
 Reagen
Dragendroff R6 +++ +++ +++
(hasil positif +++ +++ +++
R7
Endapan
Coklat R8 +++ +++ +++
Kemerahan)
R9 +++ +++ +++
Pembuatan masker ekstrak daun
pepaya terdiri dari zat aktif ekstrak daun R10 +++ +++ +++
pepaya dan zat tambahan dicampurkan R11 +++ +++ +++
hingga homogen. Kemudian dilanjutkan +++ +++ +++
dengan uji fisik sesuai dengan hasil pada R12
tabel 2. R13 +++ +++ +++

R14 +++ +++ +++


Tabel 2. Hasil Uji Fisik Masker Serbuk
R15 +++ +++ +++
No. Hasil Uji Fisik Masker Hasil
Serbuk R16 +++ +++ +++
1. Uji Organoleptis
a. Warna Putih Tulang R17 +++ +++ +++
b. Aroma Mawar +++ +++ +++
R18
c. Tekstur Lembut
2. Uji pH 6,35 R19 +++ +++ +++
3. Uji Kadar Air 7,5%
R20 +++ +++ +++
4. Uji Kecepatan Alir 9 detik
Sukarelawan yang digunakan Keterangan :
sesuai dengan kriteria inklusi yaitu R : Responden
+ : kemerahan dan gatal
bersedia menjadi responden, sedangkan ++ : kemerahan, gatal dan bengkak
kriteri eksklusinya yaitu responden yang +++ : tidak menimbulkan iritasi (kemerahan,
mempunyai riwayat alergi. Pengujian gatal dan bengkak)
dilakukan terhadap 20 orang relawan Berdasarkan tabel 3. diketahui
dengan teknik patch test yaitu tempel hasil uji iritasi terhadap 20 orang
terbuka yang dilakukan dengan responden selama 3 hari, menunjukkan
mengoleskan sediaan masker seluas 2,5 bahwa masker serbuk ekstrak daun pepaya
cm pada lengan atas sukarelawan. Uji tidak menimbulkan reaksi iritasi apapun.
keamanan dilakukan selama 24 jam, 48
jam dan 72 jam. Area uji diperiksa dan
Intan Pratiwi, Formulasi Masker Ekstrak Daun Pepaya 87

PEMBAHASAN kulit. Kulit normal berkisar antara pH 4,5-


Pada pembuatan sediaan masker 6,5. Nilai pH yang melampaui 7
serbuk ekstrak daun papaya perlu dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi
dilakukan pengujian awal yaitu saat dalam kulit (Gozali, 2009). Hasil uji pH pada
bentuk ekstrak meliputi uji organoleptik, ekstrak serbuk pepaya yaitu 5,01 hal
uji kadar air, uji pH, uji kecepatan alir dan tersebut aman untuk digunakan. Penelitian
uji iritasi. yang dilakukan oleh Mayawati dkk, 2014
Uji organoleptik Dilakukan dengan menyatakan bahwa sediaan yang
cara mengamati warna, aroma dan tekstur mempunyai pH terlalu asam dapat
dari sediaan masker yang telah dibuat. menyebabkan iritasi pada kulit, sedangkan
Masker serbuk ekstrak daun pepaya dalam untuk pH yang terlalu basa dapat
penelitian ini bertekstur lembut, beraroma menyebabkan kulit menjadi kering.
mawar dan berwarna putih tulang. Uji kecepatan alir dengan hasil
Beraroma mawar karena ada penambahan masker serbuk ekstrak daun pepaya dalam
Oleum rosae yang bertujuan untuk penelitian ini mengalir dalam 9 detik,
menutupi aroma khas dari daun pepaya, maka telah sesuai ketentuan pengujian
masker serbuk berwarna putih tulang serbuk yaitu mengalirkan 100 gram ≤ 10
karena ekstrak daun pepaya yang telah detik (Anshory, 2007). Sifat alir ini
dipanaskan berwarna kuning kehijauan penting untuk dievaluasi karena berperan
ditambahkan dengan bahan-bahan lain penting dalam keseragaman bobot ataupun
yang berwarna putih dan telah dilakukan homogenitas komposisi masker. Hasil
pengeringan sehingga warna masker penelitian pengujian waktu alir serbuk
serbuk menjadi putih tulang. Penelitian telah sesuai dengan penelitian Burhan L
lain menyatakan bahwa aroma dan warna dkk (2012) yang menunjukkan bahwa uji
masker tergantung dari bahan yang kecepatan alir berkisar antara 8,2 sampai
digunakan dalam pembuatan masker 9,7 detik.
(Jumarani, 2009; Fauzi, 2012). Sedangkan Pada uji iritasi pada 20 orang
untuk Ekstrak daunpepaya dalam panelis memberikan hasil bahwa sediaan
penelitian ini bertekstur kental, beraroma masker yang dibuat tidak menimbulkan
khas daun pepaya dan berwarna kuning reaksi apapun baik kemerahan (eritema)
kehijauan. dan pembengkakan (edema) maupun
Hasil uji kadar air pada masker panas, gatal-gatal atau perih. Menurut
serbuk ekstrak daun pepaya menunjukkan Wasitaatmadja (1997), uji iritasi kulit
7,5 % dan kadar air ekstrak daun pepaya dilakukan untuk mencegah terjadinya efek
adalah 3,45 %, hal ini telah sesuai samping terhadap kulit. Hasil uji iritasi
ketentuan kadar air yang terkandung terhadap kulit sukarelawan di atas
dalam suatu bahan yaitu ≤ 10 % menunjukkan bahwa semua sukarelawan
(Anonim, 2008). Menurut Anonim dalam memberikan hasil negatif terhadap
Feri (2006) kadar air yang >10% akan parameter reaksi iritasi, Sehingga sediaan
menyebabkan terjadinya proses enzimatik masker serbuk dari ekstrak daun pepaya
dan kerusakan oleh mikroba. aman untuk digunakan sebagai sediaan
Uji pH dilakukan karena topical.
merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya iritasi pada
88 Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, Volume 3, No 2, September 2018, hlm 57-106

KESIMPULAN DAN SARAN Wajah. Jakarta: PT Elex Media


Hasil uji kadar air masker serbuk Komputindo
ekstrak daun pepaya sebesar 7,5%.Hasil Feri, M. 2006. Pengaruh cara pengeringan
uji Kecepatan alir masker serbuk ekstrak terhadap mutu simplisia sambiloto.
daun pepaya selama 9 detik.Hasil uji Balai Penelitian Tanaman Obat
Derajat keasaman (pH) masker serbuk dan Aromatik. Bul. Littro. Vol
ekstrak daun pepaya sebesar 6,35.Hasil XVII No. 1. Hal 1-5.
Uji Organoleptis masker serbuk berwarna Gozali, D., Abdassah, M., Subghan, A.,
putih tulang, beraroma mawar, dan Dan Al-Lathiefah, S. 2009.
bertekstur lembut.Hasil uji iritasi Formulasi Krim Pelembab Wajah
menunjukkan bahwa sediaan masker yang Mengandung Tabir Surya
serbuk ekstrak Daun Pepaya tidak Nanopartikel Zink Oksida Salut
menimbulkan iritasi (kemerahan, gatal Silikon. Bandung Farmaka, 7(1):
dan bengkak). Saran untuk penelitian 37-46.
selanjutnya yaitu sebaiknya dilakukan uji Harry, Ralph G. 2000. Harry
stabilitas pada berbagai sediaan dan Cosmeticology. New York:
aktifitas antioksidan dan uji efektifitas Chemical Publishing
pada masker serbuk ekstrak daun Pepaya Jumarani, Louis. 2008.The Essence of
pada bakteri Propionibacterium Acnes, Indonesia SPA.Jakarta : Gramedia
serta dilakukan uji hedonik. Pustaka Utama
Mayawati, E., Pratiwi, L., & Wijianto, B.,
DAFTAR RUJUKAN 2014. Uji Efektifitas Antioksidan
Anonim, 2008, Farmakope Herbal Ekstrak Metanol Buah Pepaya
Indonesia, Edisi 1,Departemen (Carica papaya L.) dalam
Kesehatan Republik Indonesia, Formulasi Krim. Jurnal
Jakarta. Mahasiswa Farmasi Fakultas
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit UNTAN. 1(1): 1-11
DepartemenKesehatan RI Poucher, W.A. Howard G.M . 1979.
Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y. Perfums, Cosmetics and Soaps.
2007. Formulasi Tablet Volume 3.Modern cosmetics.
EffervescentDari Ekstrak Ginseng Seven edition. London : chapman
Jawa (Tlinum paniculatum) and hill.
Dengan Variasi Kadar Pemanis Robinson, M.K and M.A. Perkins. 2002.
Aspartam. Jurnal IlmiahFarmasi . A Strategy for Skin Irritation
Vol 4 No.I. Testing. American Journal of
Burhan, L., Paulina, V., & Hamidah, S., Contact Dermatitis,Vol 13, No 1.
2012. Formulasi Sediaan Granul Virgita, V.M. 2015. Pemanfaatan Ketan
Effervescent Sari Buah Sirsak Hitam Sebagai Masker Wajah.
(Annona muricata L). Jurnal Skripsi : Jurusan Pendidikan
UNSRAT Pharmacon. 1(2): 72-78 Kesejahteraan Keluaga Fakultas
Fauzi, Aceng Ridwan dan Nurmalina, Teknik Universitas Negeri
Rina. 2012. Merawat Kulit dan Semarang.
Intan Pratiwi, Formulasi Masker Ekstrak Daun Pepaya 89

Wasitaatmadja, S. M. 1997. Penuntun


Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Wulandari, Maya. 2014. Perbedaan Hasil
Pengurangan Jerawat Dengan
Menggunakan Masker Daun
Pepaya Dan Masker Daun Jambu
Biji. Jurnal Tata Rias, Volume 6
nomor 6 : 11-14

Anda mungkin juga menyukai