Anda di halaman 1dari 18

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Konsep Keluarga

Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu

yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling tergantung yang diorganisir

dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Keluarga adalah unit

terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau suami istri, atau

ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Padila, 2012).

Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi

keluarga di masyarakat. Berikut beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia

yang terdiri dari bermacam-macam, diantaranya :

a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.

b. Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.

c. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.

d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah.

e. Keluarga kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluargakarena adanya hubungan

dengan suami atau istri.

Fungsi Keluarga

Padila (2012) mengindentifikasikan lima fungsi dasar keluarga, yaitu:

Fungsi efektif

Fungsi efektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan

basis kekuatan dari keluarga.Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan

psikososial.

Fungsi sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu

yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.

Fungsi reproduksi

Berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan sumber

daya manusia.Dengan adanya program keluarga berencana, maka fungsi ini

sedikit dapat terkontrol.

Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan

rumah, maka keluarga memerluka sumber keuangan.Fungsi ini sulit dipenuhi oleh

keluarga dibawah garis kemiskinan.

Fungsi perawatan kesehatan


Fungsi lain keluarga adalah melakukan asuhan kesehatan terhadap anggotanya

baik untuk mencegah terjadinya gangguan maupun merawat anggota yang sakit.

Tipe Keluarga

Padila (2012) menjelaskan tipe-tipe keluarga sebagai berikut :

Keluarga tradisional

Keluarga inti, yaitu terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya keluarga yang melakukan

perkawinan pertama atau keluarga dengan orangtua campuran atau orangtua tiri.

Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak yang

tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau karier keduanya.

Keluarga dengan orangtua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari perceraian.

Bujangan dewasa sendirian.

Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan.

Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua anak-anaknya sudah

berpisah.

Keluarga non tradisional

Keluarga dengan orangtua beranak tanpa menikah, biasanya ibu dan anak.

Pasangan yang memiliki anak tapi tidak menikah, didasarkan pada hokum

tertentu.

Pasangan kumpul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.

Keluarga gay atau lesbian, orang-orang berjenis kelamin yang sama hidup

bersama sebagai pasangan yang menikah.

Keluarga komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan

monogomy dengan anak-anak secara bersama


Menggunakan fasilitas, sumber yang sama.

Stress dan Koping Keluarga

Stress adalah keadaan tegang akibat stressor atau oleh tuntutan yang belum

tertangani. Stress dalam keluarga sulit diukur. Adaptasi adalah proses penyesuaian

terhadap perubahan, adaptasi bisa positif bisa negative yang dapat meningkatkan atau

menurunkan keadaan kesehatan keluarga.

Koping keluarga menunjuk pada analisa kelompok keluarga (analisa interaksi).

Koping keluarga didefinisikan sebagai respon positif yang digunakan keluarga untuk

memecahkan masalah (mengendali stress). Berkembang dan berubahsesuai

tuntutan/stressor yang dialami.Sumber koping keluarga bisa internal yaitu dari

anggota keluarga sendiri dan eksternal yaitu dari luar keluarga.

2.2.6 Pengkajian Keluarga

Pengumpulan Data Umum

Identitas kepala keluarga

Nama atau inisial kepala keluarga, umur, alamat, dan telpon jika ada,

pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri

atas nama atau inisial, jenis kelamin, umur, hubungan dengan kepala keluarga,

agama, pendidikan, status imunisasi dan genogram.

Tipe keluarga

Menjelaskan jenis tipe keluarga (tipe keluarga tradisional atau tipe keluarga

non tradisional).
Suku bangsa

Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku

bangsa atau kebiasaan-kebiasaan terkait dengan kesehatan.

Agama

Mengkaji agama dan kepercayaan yang dianut oleh keluarga yang dapat

mempengaruhi kesehatan.

Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan seluruh anggota

keluarga baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya.Selain

itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan

yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimilki oleh

keluarga.

Aktivitas rekreasi

Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan keluarga pergi bersama-sama

untuk mengunjungi tempat rekreasi, tetapi juga penggunaan waktu luang atau

senggang keluarga.

Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Data ini ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Data ini menjelaskan mengenai tugas dalam tahap perkembangan keluarga

saat ini yang belum terpenuhi dan mengapa belum terpenuhi.

Riwayat keluarga inti


Data ini menjelaskan mengenai penyakit keturunan, riwayat kesehatan

masing-masing anggota keluarga, status imunisasi, sumber kesehatan

biasa digunakan serta pengalamannya menggunakan pelayanan

kesehatan.

Riwayat keluarga sebelumnya

Data ini menjelaskan riawayat kesehatan dari pihak suami dan istri.

Data Lingkungan

Karakteristik dan denah rumah

Menjelaskan gambaran tipe rumah, luas bangunan, pembagian dan

pemanfaatan ruang, ventilasi, kondisi rumah, tata perabotan, kebersihan

dan sanitasi lingkungan, ada atau tidak sarana air bersih dan sistem

pembuangan limbah.

Karakteristik tetangga dan komunitasnya

Menjelaskan tipe dan kondisi lingkungan tempat tinggal, nilai dan norma

atau aturan penduduk setempat serta budaya setempat yang

memepengaruhi kesehatan.

Mobilitas keluarga

Ditentukan dengan apakah keluarga hidup menetap dalam satu tempat atau

memepunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul atau

berinteraksi dengan masyarakat lingkungan tempat tinggal.

Sistem pendukung keluarga


Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan

masyarakat setempat serta jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki

keluarga untuk meningkatkan upaya kesehatan.Struktur Keluarga.

Struktur Keluarga

Pola komunikasi keluarga

Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga menggunakan

sistem tertutup atau terbuka, kualitas dan frekuensi komunikasi yang

berlangsung serta isi pesan yang disampaikan.

Struktur kekuatan keluarga

Mengkaji model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam

membuat keputusan.

Struktur dan peran keluarga

Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara

formal maupun informal.

Nilai dan norma keluarga

Menjelaskan nilai norma yang dianut keluarga dengan kelompok atau

komunitas serta bagaimana nilai dan norma tersebut mempengaruhi status

kesehatan keluarga.

Fungsi keluarga

Fungsi afektif

Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki

dalam keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling

menghargai.
Fungsi sosial

Menjelaskan tentang hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota

keluarga belajar disiplin, nilai, norma dan budaya serta perilaku yang

berlaku dikeluarga dan masyarakat.

Fungsi pemenuhan (perawatan / pemeliharaan) kesehatan

Sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan

terhadap anggota keluarga yang sakit.Pengetahuan keluarga mengenai

sehat sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan

keluarga.

Mengenal masalah kesehatan keluarga dengan Hipertensi

Sejauh mana keluarga mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan

meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi

serta persepsi keluarga terhadap masalah.

Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,

apakah masalah yang dialami, takut akan akibat dari tindakan penyakit,

mempunyai sifat negatif terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau

fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan

dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi

masalah.

Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakitt

Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui

tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui


sumber yang ada dalam keluarga, mengetahui keberadaan fasilitas yang

diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.

Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi

keluarga.

Fungsi reproduksi

Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode

apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.

Stress dan Koping Keluarga

Stresor jangka pendek dan panjang

- Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan

penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.

- Stresor jangka panjang yaitu stresor yang saat ini dialami yang memerlukan

penyelesaian lebih dari 6 bulan.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stresor

Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi stresor yang ada.

Strategi koping yang digunakan

Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

4. Strategi adaptasi disfungsional

Menjelaskan adaptasi disfungsional (perilaku keluarga yang tidak adaktif)

ketika keluarga menghadapi masalah.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga tidak berbeda jauh

dengan pemeriksaan fisik pada klien di klinik atau rumah sakit yang meliputi

pemeriksaan fisik head to toe dan pemeriksaan penunjang.

Harapan keluarga

Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas

kesehatan yang ada.

Analisa data

Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan masalah kesehatan

yang ada pada keluarga sesuai dengan data yang didapatkan pada saat pengkajian, lalu

menetapkan penyebab masalah tersebut yang diangkat dari lima tugas keluarga, yaitu :

a. Mengenai masalah kesehatan keluarga

b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat

e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

2.2.8 Diagnosa keperawatan

a. Perumusan Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu,

keluarga atau komunitasterhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

aktual dan potensial (Gusti, 2013).

Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang

didapatkan pada pengkajian. Komponen diagnosa keperawatan meliputi :


Problem atau masalah

Adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia

yang dialami oleh keluarga atau anggota keluarga.

Etiologi atau penyebab

Adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan

mengacu kepada lima (5) tugas keluarga, yaitu :

Mengenal masalah kesehatan keluarga

Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Mempertahankan suasana rumah yang sehat

Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat.

Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosis

keperawatan keluarga adalah adanya :

Ketidaktahuan (kurang pengetahuan, pemahaman, kesalah persepsi).

Ketidakmauan (sikap dan motivasi).

Ketidakmampuan (kurangnya ketrampilan terhadap suatu prosedur atau tindakan,

kurangnya sumber daya keluarga baik fisansial, fasilitas, sistem pendukung, lingkungan

fisik dan psikologis).

Tanda (sign) dan Gejala (Symtom)

Adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat

dari keluarga secara langsung atau tidak langsung. Tipologi diagnosa

keperawatan meliputi :

Diagnosa actual
Adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga dan

memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.

Diagnosa resiko / resiko tinggi

Adalah masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda untuk

menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi cepat apabila tidak

segera mendapat bantuan perawat.

Diagnosa potensial

Adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga telah

mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber

penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan

Penilaian (Skoring) Diagnosa keperawatan

Menurut Bailon Maglaya (Padila, 2012)

Tabel 2.1
Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga

KRITERIA SKOR BOBOT


1. Sifat Masalah
3
a. Tidak / kurang 1
sehat 2
b. Ancaman
1
kesehatan

c. Keadaan
sejahtera

2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah 2
2
a. Mudah 1
2
b. Sebagian

c. Tidak dapat

3. Potensial
masalah
untuk
dicegah 1
3
a. Tinggi 2
1
b. Cukup

c.Rendah
4. Menonjolnya
masalah
2
a. Masalah berat 1
harus segera
ditangani 1

b. Ada masalah,
tetapi tidak 0
perlu ditangani

c. Masalah tidak
dirasakan
Proses skoring dilakukan bila perawat merumuskan diagnosa keperawatan

lebih dari satu.

Proses skoring dilakukan untuk tiap diagnosis keperawatan :

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria yang dibuat.

2. Selanjutnya skor dibagi dengan angka skor tertinggi dan dikalikan dengan nilai

bobot.

3. Jumlah skor untuk semua kriteria (skor tertinggi sama dengan jumlah bobot,

yaitu 5).
Diagnosa Keperawatan

Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi:

1. Resiko Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada anggota keluarga yang sakit

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada

anggota keluarga yang sakit

3. Koping individu tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada anggota keluarga yang sakit

4. Defisit pengetahuanb.d ketidakmampuan keluarga memberi perawatan pada

anggota keluarga yang sakit

Intervensi Keperawatan

Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan berbagai tindakan yang

direncanakan oleh perawat untuk dilakukan dalam menyelesaikan atau mengatasi

masalah kesehatan yang telah diidentifikasi (Harmoko, 2012).

Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup lima tugas kesehatan keluarga

menurut Friedman, yaitu:

a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan

kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi

kebutuhan dan harapan tentang kesehatan dan mendorong sikap emosi yang sehat

terhadap masalah.

b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara

mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,mengidentifikasi sumber-

sumber yang dimiliki keluarga,mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan.


c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan

cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakanalat dan fasilitas yang ada

di rumah, mengawasi keluarga melakukanperawatan.

d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan

menjadi sehat, dengan cara menemukan sumber-sumberyang dapat digunakan

keluarga.

e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan

cara memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan

membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

1. Tujuan

a) Tujuan umum:

Setelah dilakukan pertemuan kunjungan rumah , keluarga diharapkan Tekanan

darah menurun dan mampu meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan

diri pada keluarga klien dengan Hipertensi.

b) Tujuan khusus: Setelah dilakukan pertemuan sebanyak kali beberapa menit

keluarga mampu: keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit

hipertensi.

c) Intervensi:

1. Kaji Pengetahuan keluarga tentang masalah yang di hadapi

2.Diskusikan dengan keluarga tentang masalah kesehatan yang dihadapi oleh

keluarga.

3. Ajarkan keluarga cara perawatan bagi penderita hipertensi khususnya yang

mempunyai Tekanan darah tinggi


4. Gunakan teknik dan peralatan yang diketahui atau yang ada dirumah untuk

membantu perawatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah.

5. Ajarkan terapi musik klasik bagi keluarga yang menderita hipertensi. Pantau

keluarga dalam melakukan terapi musik klasik.

2.2.9 Implementasi keperawatan

Implementasi adalah proses keperawatan keluarga dimana perawat mampu

membangkitkan minat keluarga untuk melakukan perilaku hidup sehat, adapun

kesulitan, kebingungan, serta ketidakmampuan yang dihadapi keluarga dijadikan

perhatian. Oleh karena itu perawat diharapkan dapat memberikan bantuan sehingga

keluarga mempunyai kepercayaan diri dan menyelesai masalah secara mandiri.

Tujuan pelaksanaan ini adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping Harmoko (2012).

Evaluasi

Evaluasi adalah membandingkan kegiatan antara hasil implementasi dengan

kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan

evaluasi tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru (Gusti,

2013).

Faktor yang perlu di evaluasi dalam keperawatan keluarga bisa meliputi

beberapa ranah, meliputi :

Ranah Kognitif Pengetahuan


Lingkup evaluasi pada ranah kognitif ini menitik tekankan pada pengetahuan

dan pemahaman keluarga tentang masalahnya, misalnya : pengetahuan

keluraga tentang penyakit, tanda dan gejala yang menyertainya, pengobatan ,

perilaku pencegahan, upaya meminimalkan komplikasi, dsb.

Ranah Afektif ( emosional )

Hal ini bisa dilihat ketika perawat melakukan wawancara dengan klien.Dalam

hal ini perawat bisa mengamati ekspresi wajah, nada suara, isi pesan yang

disampaikan, dsb.

Ranah Psikomotor

Dapat dilakukan dengan melihat bagaimana keluarga melakukan tindakan

yang sudah direncanakan, apakah sesuai atau sebaliknya tidak sesuai dengan

harapan.

Terdapat 3 (tiga) kemungkinan keputusan pada tahap evaluasi ini, yaitu :

1) Keluarga telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan sehingga

rencana mungkin dihentikan.

Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan sehingga

diperlukan penambahan waktu, resources, dari intervensi sebelum tujuan

berhasil.

Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan sehingga perlu

( Andarmoyo, 2012 ) :

Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat

Membuat outcome yang baru, mungkin outcome yang pertama tidak

realistis
Evaluasi intervensi keperawatan dalam hal ketetapan untuk mencapai

tujuan.

Anda mungkin juga menyukai