Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK BAHAN KIMIA BERACUN

UNSUR ARSEN
TUGAS KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
(K3)

Dikerjakan Oleh :

IRWAN FAUZI I 1507032

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
1. Pendahuluan
Pada umumnya, bila manusia dan lingkungannya berada dalam keadaan seimbang,
maka keduanya berada dalam keadaan sehat. Tetapi karena sesuatu sebab sehingga
keseimbangan ini tergangggu atau mungkin tidak dapat tercapai, maka dapat menimbulkan
dampak yang merugikan bagi kesehatan. Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 adalah
semua bahan/ senyawa baik padat, cair, ataupun gas yang mempunyai potensi merusak
terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki senyawa
tersebut.

Karakteristik Unsur Arsen dan Senyawanya

Gambar 1 Unsur Arsen dalam Tabel Periodik

Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor atom 33. Ini adalah bahan metaloid yang terkenal beracun
dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik
digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Arsenik secara
kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering dapat digunakan
sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga beracun. Ketika dipanaskan,
arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih.
Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat
menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua
bentuk padat yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.

Klasifikasi Arsen

Arsen di alam berada dalam bentuk Inorganik dan organik. Penjelasannya sebagai
berikut:

1.Arsen Inorganik
Sebagian besar arsen di alam merupakan bentuk senyawa dasar yang berupa substansi
inorganik. Arsen inorganik dapat larut dalam air atau berbentuk gas dan dapat terpapar pada
manusia. Menurut National Institute for Occupational Safety and Health (1975), arsen
inorganik dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.
Senyawa Arsen dengan oksigen, klorin atau belerang dikenal sebagai arsen inorganik.
Arsen trioksida (As2O3 atau As4O6) dan arsenat/arsenit merupakan bentuk arsen inorganik
berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada suhu di atas 1.073°C senyawa arsen trioksida dapat
dihasilkan dari hasil samping produksi tembaga dan pembakaran batubara. Arsen trioksida
mempunyai titik didih 465°C dan akan menyublim pada suhu lebih rendah. Kelarutan arsen
trioksida dalam air rendah, kira-kira 2% pada suhu 25°C dan 8,2% pada suhu 98°C. Sedikit
larut dalam asam membentuk asam arsenide (H3As03). Arsen trioksida sangat cepat larut
dalam asam khlorida dan alkalis.

2.Arsen Organik
Senyawa dengan Carbon dan Hydrogen dikenal sebagai Arsen Organik. Arsen bentuk
organik yang terakumulasi pada ikan dan kerang-kerangan, yaitu arsenobetaine dan
arsenokolin mempunyai sifat nontoksik. Sebagaimana diketahui bahwa arsen inorganik lebih
beracun dari pada arsen organik. Senyawa arsen organik sangat jarang dan mahal. Ikatan
carbon-arsen sangat stabil pada kondisi pH Iingkungan dan berpotensi teroksidasi. Beberapa
senyawa methylarsenic sebagaimana di dan trimethylarsenes terjadi secara alami, karena
merupakan hasil dari aktivitas biologik. Di dalam air senyawa ini bisa teroksidasi menjadi
methylarsenic acid Senyawa arsen organik lainnya seperti : arsenobetaime dan arsenocho/ine
bisa ditemukan pada kehidupan laut dan sangat tahan terhadap degradasi secara kimiawi.

Arsen dan Sejarahnya


Senyawa arsen sulfida telah dikenali sejak 400 tahun sebelum Masehi oleh
Aristoteles. Namun, baru tahun 1250 Albertus Magnus mengisolasinya. Yang paling luas
dipakai adalah arsen putih yang dibuat dari arsenopirit. Biasanya, arsen putih diberi warna
merah jambu agar mudah dibedakan dari terigu dan soda kue. Kata arsenik dipinjam dari
bahasa Persia ‫ زرنيخ‬Zarnik yang berarti "orpimen kuning". Zarnik dipinjam dalam bahasa
Yunani sebagai arsenikon. Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat
lainnya sejak zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala
keracunan arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk
mengetes keberadaan arsenik. Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk
menyingkirkan lawan-lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit
dideteksi, arsenik disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun.
Arsene berwarna abu-abu, namun bentuk ini
jarang ada di lingkungan. Arsen di air di temukan
dalam bentuk senyawa dengan satu atau lebih elemen
lain. Senyawa Arsen dengan oksigen, chlorine atau
belerang sebagai Arsen inorganik, sedangkan
senyawa dengan Carbon dan Hydrogen sebagai Arsen Gambar 2 Penampilan Arsen

Organik. Arsen inorganik lebih beracun dari pada arsen organik. Arsen merupakan racun
kuno yang paling banyak memakan korban. Buku Criminal Poisoning (2000) mencatat, dari
679 kasus pembunuhan dengan racun, arsen (30,8%) menempati urutan pertama, diikuti
sianida (9%) dan striknin (5,9%).

Arsen dalam persenyawaan, diantaranya :

Nama Bentuk Rumus Titik Berat Keterangan


Molekul Leleh Jenis

Arsen trioksida Serbuk putih As2O3 200 oC 3,7 g/L Digunakan untuk
membasmi hama,
dan membuat
kaca oval dan
email.
o
Arsen hidrida Gas tak AsH3 -117 C 3,48 g/L Digunakan untuk
arsina) berwarna pembuatan
komponen mikro
dan
semikonduktor
Arsen triklorida Cair AsCl3 - - -

Kasus Keracunan Arsen


Racun ini disukai karena tak berasa, tak berwarna, dan tanpa bau. Pemberian arsen
dosis besar menimbulkan gejala hebat: merasa mual, muntah, kerongkongan terasa terbakar,
sakit perut, diare dengan kotoran seperti air cucian beras, mulut terasa kering dan berasa
logam, serta sulit menelan. Napas bau bawang putih.
Racun ini mudah berakumulasi pada kuku dan rambut. Itu sebabnya, mudah terdeteksi
sekalipun pada kerangka. Kelainan yang khas adalah garis-garis putih melintang pada kuku
yang disebut "garis Mee", yang mulai muncul enam minggu setelah racun masuk. Karena
kuku tumbuh sekitar 0,1 milimeter per hari, lama pemaparan terhadap arsen dapat
diperkirakan.
Kasus terakhir peracunan arsenik adalah Clare Booth Luce, Duta Besar Amerika di
Italia pada saat Perang dunia II; dia menderita fisikal dan psikologikal sampai peracunan
arsenik ditemukan, dan sumbernya adalah cat tua langit-langit kamarnya. Dia tidak mati oleh
peracunan ini. Kasus di Indonesia adalah peracunan aktivis HAM Indonesia Munir, SH pada
7 September 2004.

Diagnosis Keracunan Arsen


Ada tes yang tersedia untuk mendiagnosis keracunan dengan mengukur arsenik dalam
darah, urin, rambut dan kuku. Tes urin adalah tes yang paling dapat diandalkan untuk paparan
arsenik dalam beberapa hari terakhir. Tes urin perlu dilakukan dalam waktu 24-48 jam untuk
sebuah analisa yang akurat eksposur yang akut. Tes rambut dan kuku dapat mengukur tingkat
tingginya terpapar arsen selama 6-12 bulan. Tes-tes ini dapat menentukan apakah seseorang
telah terpapar di atas tingkat rata-rata arsen. Rambut merupakan bioindikator potensial untuk
paparan arsenik karena kemampuannya untuk menyimpan elemen dari darah. Jenis
biomonitoring telah dicapai dengan teknik yang lebih baru seperti microanalytical
berdasarkan Synchroton radiasi fluoresensi sinar-X (SXRF) spektroskopi dan Microparticle
akibat emisi sinar-X (PIXE). Yang sangat terfokus dan intens studi balok bintik-bintik kecil
pada sampel biologis yang memungkinkan analisis tingkat mikro di sepanjang spesiasi kimia.
Metode ini telah digunakan untuk mengikuti tingkat arsenik sebelum, selama dan setelah
pengobatan dengan oksida Arsenious pada pasien dengan Leukemia akut Promyelocytic.

Beberapa Penyebab Keracunan Arsen (As)


1. Inhalasi dan atau kontak dengan senyawa arsen Anorganik debu.
2. Inhalasi Arsen yang bersenyawa dengan air.
3. Kontak dengan senyawa Arsen Anorganik.

Sumber pencemaran Arsen :


- Pencairan & pembersihan biji, sublimasi arsen putih, pembuatan insektisida fungisida,
pembuatan pengawet kulit, bulu dan kayu
- Dalam bentuk cupri aceto –arsenit à racun hama tanaman dan buah-buahan
- Pembakaran kayu yang diawetkan oleh senyawa arsen pentavalen, dapat menaikkan
kadar arsen di udara.
- Pusat listrik tenaga panas bumi (geothermal) yang dapat menyebabkan kontaminasi
arsen pada udara ambient.
- Pupuk yang di dalamnya mengandung arsen.

Pencegahan yang Dapat Dilakukan :


- Mengurangi jumlah debu arsen di udara
- Tidak boleh melebihi NAB 0,2 mg / m3
- Pengobatan sama dengan Hg

2. Kajian Keamanan
Arsen merupakan salah satu elemen yang paling toksik dan merupakan racun
akumulatif. Arsen anorganik bersifat lebih toksik dibandingkan dengan organik. Masuknya
arsen pada manusia melalui makanan, air, maupun udara. Paparan arsen lebih tinggi pada
pekerja yang menggunakan arsen, peminum wine, orang yang tinggal di dalam rumah kayu,
juga orang yang tinggal di lahan pertanian yang menggunakan pestisida mengandung arsen.
Tanaman lebih mudah menyerap arsen, sehingga memungkinkan arsen berada dalam
pangan pada konsentrasi tinggi dalam bentuk organik dan anorganik. Arsen anorganik
biasanya ditemukan dalam rumput laut dan pangan lain yang berasal dari laut, juga hewan
laut mampu mengakumulasi sejumlah arsen organik.
Konsentrasi arsen triorganik lebih dari 60.000 µg/kg dalam makanan atau minuman
dapat menyebabkan kematian. Konsentrasi asam anorganik 300 µg/kg – 30.000 µg/kg dalam
makanan atau minuman menyebabkan iritasi perut dan usus disertai denagn gejala mual,
muntah, dan diare. Tertelan arsen menyebabkan penurunan produksi sel darah merah
(eritrosit) dan sel darh putih (leukosit). Konsentrasi 0,0010 mg/L dalam air minum dapat
menyebabkan kerusakan kulit dan sistem sirkulasi serta meningkatkan resiko kanker.
Data pada penelitian asap rokok tembakau menunjukkan bahwa maksimum terdapat
As2O3 dengan kadar berturut-turut untuk cerutu, rokok, dan tembakau adalah 48.4, 36.3, dan
50.0 ppm . Kadar ini jelah lebih tinggi jika dibandingkan maksimum kadar arsen dalam rokok
adalah 38.5 ppm. Terdapat variasi kadar arsen yang jelas antara merek rokok tersebut. Hal ini
kemungkinan berkaitan dengan dosis arsen yang terdapat pada pestisida yang diberikan
selama masa pertumbuhan tanaman tembakau.
Efek akut terhadap arsen berlangsung lamban namun disertai dengan anemia
hemolitik yang cepat. Efek kronis dapat menyebabkan kerusakan pada tulang, darh, hati,
saluran pernafasan, dan sistem syaraf pusat. Gejala yang nampak pada keracunan kronis arsen
antara lain :

 Turunnya berat badan;


 Mual;
 Diare disertai sembelit;
 Pigmentasi;
 Kulit mengelupas;
 Rambut rontok;
 Menimbulkan radang syaraf;
 Hepatitis;
 Sirosis hati;
 Kulit melepuh;
 Muncul garis-garis putih pada kuku, dan
 Kanker kulit.

3. Persyaratan Cemaran Logam Berat dalam Pangan


 Produk pangan yang diproduksi, diimpor, dan diedarkan di wilayah Indonesia harus
memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk persyaratan batas
maksimum cemaran logam berat.
 Campuran logam berat yang dimaksud adalah Arsen (As)
 Cemaran logam berat telah dikaji keamanannya
 Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan dihitung sebagai total
kandungan masing-masing logam berat

KTD merupakan kadar tertinggi bahan2 kimia di lingkungan kerja setiap saat yang
tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan. Beberapa tempat di bumi mengandung
arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang
aman tertinggi arsen di air tanah sebesar 10 ppb (bagian per milyar). Hal ini dilakukan
menyusul terjadinya keracunan besar-besaran akibat arsenic pada air yang terjadi di
Bangladesh pada tahun 2000. Kasus ini menyerang sekitar 97 persen penduduk Bangladesh.

Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang
merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan
sekitar 57 juta orang meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga
berpotensi meracun. Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke
dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah.

4. Kesimpulan

1. Keberadaan arsen di alam meliputi keberadaan di batuan (tanah) dan sedimen udara, air
dan biota, produksi arsen di dalam industri, adanya penggunaan arsen oleh manusia dan
adanya sumber pencemaran arsen di lingkungan.

2. Arsen digunakan dalam kehidupan manusia, antara lain sebagai bahan pestisida, bahan
semikonduktor rangkaian listrik, pupuk, industri pewarna dan cat serta dalam bidang
pengobatan.

3. Dampak negatif akibat terpapar arsen yaitu dapat mengganggu fungsi tubuh manusia,
antara lain mata, kulit, darah, hati, ginjal, saluran pernapasan, pembuluh darah, sistem
reproduksi, sistem immunologi, sistem sel, serta gastrointestinal (saluran pencernaan).

4. Untuk mengobati keracunan arsen digunakan metode kimia dan sintetik. Selain itu juga
bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang beresiko terkontaminasi arsenik dalam air
disarankan untuk mengonsumsi bawang putih sebagai pencegahan keracunan arsen.
Karena zat yang mengandung belerang dalam bawang putih dapat mengurangi kadar
arsen dalam jaringan dan darah.

DAFTAR PUSTAKA
http://chemie08.blogspot.com/2010/07/bahan-kimia-berbahaya-arsen.html

http://gatra.com/artikel.php?id=49565

http://id.wikipedia.org/wiki/Keracunan_arsenik

http://id.wikipedia.org/wiki/Arsenik

http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2010/10/makalah-toksikologi-industri-arsen.html

http://smallcrab.com/kesehatan/729-dampak-b3-terhadap-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai