Anda di halaman 1dari 14

MODUL TEORI AKUNTANSI

(EBA503)

MODUL 12
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

DISUSUN OLEH
Wulandari Agustiningsih, S.E., M,Sc

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 15
AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan beberapa alasan yang mendukung masih diterapkannya
historical cost
2. Menjelaskan beberapa pendapat tentang pengaruh akuntansi perilaku
3. Menjelaskan konsep mengenai indeks harga

B. Uraian dan Contoh


1. RERANGKA AKUNTANSI POKOK
Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi
sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan
informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
Berbagai usulan akuntansi untuk memperbaikki kelemahan akuntansi
berbasis kos dapat diadopsi oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus
mengganti struktur akuntansinya .

2. MASALAH AKUNTANSI
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian
unit pengukur dan pemertahan modal. Masalah penilaian berkaitan dengan
dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat.
Masalah pemertahanan modal berkaitan dengan pengertian laba sebagai
selisih dua modal yang harus ditentukan jenisnya. Perubahan harga umunya
terjadi karena perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama dalam jangka waktu yang berbeda.
Rerangka akuntansi pokok dilandasi oleh asumsi bahwa daya beli uang
stabil, dan manfaat ekonomik barang tidak berubah. Jadi, apabila terjadi
perubahan harga yang cukup mencolok akuntansi mengalami permasalahan
dalam penilaian, unit pengukur dan pemertahanan modal .

a. Masalah Penilaian

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 15
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan
dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah.
Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda
atau kemampuan produk baru yang lebih tinggi.
Persepsi atau selera orang terhadap manfaat atau nilai barang
tertentu dapat pula menyebabkan perubahan nilai yang akhirnya
mempengaruhi harga barang tersebut. Perubahan harga semacam
ini  disebut dengan perubahan harga spesifik.
Model akuntansi untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi
nilai sekarang  yang pengukuran nilainya bergantung pada dasar
penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai keluaran sekarang.

b. Masalah Unit Pengukur


Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur
nilai tidak bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu.
Perubahan  nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat
harga secara umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai
atau manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang
dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan berbeda
dari waktu ke waktu karena daya beli uang berubah.
Secara umum, daya beli uang semakin menurun karena adanya
inflasi. Akuntansi menghadapi masalah ini karena kos yang diukur
satuan rupiah nominal tidak lagi homogenus untuk beberapa pos
sehingga penjumlahan kos vertikal atau horisontal sebenarnya tidak
bermakna lagi.

c. Masalah Pemertahanan Modal


Laba adalah kenaikan modal dalam suatu periode yang dapat
didistribusi atau dinikmati setelah modal awal dipertahankan. Untuk
menentukan laba dengan mempertahankan modal, tiga hal penting
dalam mengukur modal harus dipertimbangkan yaitu dasar penilaian,
skala pengukuran, dan jenis modal terutama dalam hal terjadi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 15
perubahan harga atau nilai. Masalah unit pengukur dalam perubahan
harga berkaitan dengan skala pengukuran. Masalah pemertahanan
modal dalam perubahan harga berkaitan dengan jenis modal yang
harus dipertahankan yaitu finansial atau fisis.
Bila pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan,
dalam keadaan perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar
kos historis cenderung tersaji lebih. Hal ini disebabkan perubahan
akibat kenaikan harga atau untuk penahanan melekat pada angka laba.
Angka laba yang tersaji lebih dapat mengakibatkan distribusi laba
yang melebihi jumlah yang dapat menyisakan laba untuk
mempertahankan modal.

3. POS-POS MONETER DAN NON-MONETER


Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara pos-pos
moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah
untung / rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan
untung / rugi penahanan. Pos moneter dan non moneter berkaitan erat
dengan implikasi perubahan harga .pembagian pos-pos neraca menjadi
moneter dan non moneter didasarkan pada potensi jasa yang melekat pada
pos bersangkutan, yaitu potensi jasa berupa aliran kas atau berupa aliran
potensi jasa fisis (non kas) .

Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset
moneter adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah
dan saat yang pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan
jasa tertentu.

Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa


mendatang dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti. Implikasi
perubahan harga terhadap pos-pos moneter lebih berkaitan dengan perubahan
daya beli yang menimbulkan untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 15
daya beli timbul kalau perusahaan menahan pos-pos moneter dalam keadaan
daya beli berubah.

Pos-Pos Nonmoneter
Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga
terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter
adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai
tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan
klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan
perubahan daya beli.

Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa


atau potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya
beli atau perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat
diserahkan. Implikasi perubahan harga terhadap pos nonmoneter adalah
terjadinya perbedaan nilai tukar antara saat pos-pos tersebut diperoleh atau
terjadi dan nilai tukar saat meretia diserahkan atau dilaporkan pada akhir
perioda. Pos-pos moneter berkaitan dengan untung atau rugi daya beli
sedangkan pos-pos nonmonete dengan untung atau rugi penahanan.

4. PERUBAHAN HARGA
Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang /
jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan /
keluaran). Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik dan
relatif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar / daya
beli uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik
barang tertentu akibat teknologi / selera terhadap barang. Perubahan harga
relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan
harga umum diperhitungkan. Dalam rangka akuntansi perubahan harga, secara
umum perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh
barang dan jasa yang sama pada waktu yang berbeda. Berdasarkan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 15
karakteristik perubahan harga, ada tiga jenis perubahan harga yaitu (perubahan
harga umum), (2) perubahan harga spesifik dan (3) perubahan harga relatif .
a. Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai
tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan
tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor
ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang
dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian
suatu negara. Penyebab  lain adalah ketidakseimbangan antara permintaan
dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar
dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai
oleh perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah
yang sama .

 Inflasi dan Daya Beli Uang


Indeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari
waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan
daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga berarti
penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang adalah
kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan
barang. Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu
disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang
cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga
dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.

 Implikasi Akuntansi
Kos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang
berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak
homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat
moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat
atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 15
perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi
karena perusahaan menahan pos-pos moneter.
Untung atau rugi daya beli pos moneter terjadi apabila perusahaan
menahan aset moneter atau mempunyai utang moneter dalam jangka
waktu tertentu. Dalam kondisi inflasi, menahan aset moneter akan
menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi deflasi menahan aset
moneter akan memberikan untung  daya beli dan menahan utang
moneter akan mengakibatkan rugi daya beli.

 Interpretasi Untung / Rugi Daya Beli


Jumlah rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk
membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik perusahaan
karena informasi tersebut berkaitan dengan seberapa jauh modal secara
ekonomik harus dipertahankan.
Untung daya beli penahanan utang dapat diperlakukan sebagai
pengurangan aset yang diperoleh dengan utang tersebut.  Untung atau
rugi daya beli pos moneter lancar dapat dianggap terrealisasi pada saat
pos aset moneter lancar diterima uangnya atau pada saat utang moneter
lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan sebagai kesatuan
usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu
perioda tidak mempengaruhi besarnya laba.
Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi
informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya.
Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan cenderung
menurun daya belinya.

b. Perubahan Harga Spesifik


Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena
nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga
berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga
spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera
konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 15
atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa
tertentu yang tersedia dalam masyarakat. Perubahan harga spesifik dalam
pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan kos aset
yang  yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan
harga spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau
penurunan pendapatan perusahaan .
 Implikasi Akuntansi
Dalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak
diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi
dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan harga
spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan
menjadi untung atau rugi penahanan.

 Interpretasi Untung/Rugi Penahanan


Untung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk
mempertahankan modal. Dari segi evaluasi kinerja manajemen,
akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang
kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan
yang semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan
pengelolaan modal fisis.  Laba operasi merupakan hasil kegiatan
produktif, sendangkan untung penahanan merupakan hasil kegiatan
penahanan aset semata. Laba operasi atas dasar kos sekarang
merupakan pengukur efisiensi pengelolaan dana atau modal fisis
perusahaan yang sebenarnya.
Dalam kondisi harga yang menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang
dibebankan ke pendapatan akan cenderung lebih tinggi daripada biaya
historis karena itu laba akan cenderung lebih kecil.

c. Perubahan Harga Relatif


Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga
barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 15
harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah
perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau
diperhitungkan.
Kalau unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum,
statemen laba-rugi akan menggambarkan laba real secara ekonomik.
Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat terungkapkan secara penuh
kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk perubahan harga spesifik
maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi yang
memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya
merupakan bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan
dan akuntansi kos sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos
sekarang daya beli konstan.

5. DAYA BELI KONSTAN


Tujuan akuntansi daya beli konstan adalah mempertahankan modal atas dasar
daya beli. Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data
kos historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan.
Dengan konsep daya beli konstan, daya beli dapat menjadi golongan modal
yang lain yaitu modal daya beli. Modal daya beli sebenarnya merupakan
modal finansial. Dalam mengatasi perubahan harga akibat daya beli, maka
digunakan akuntansi daya beli konstan. Dengan daya beli sebagai basis
pengukuran diharapkan perusahaan mampu mempertahankan sumber
ekonomik untuk membeli barang dan jasa, dalam suatu kondisi perekonomian
tertentu.
Dalam mengatasi masalah penilaian diatasi dengan akuntansi kos sekarang
dan berbagai variannya. Masalah unit pengukur diatasi dengan akuntansi daya
beli konstan dengan berbagai variasinya dan akuntansi hibrida mengatasi dua
jenis masalah tersebut. Secara khusus, berbagai model akuntansi ditawarkan
untuk mengatasi masalah perubahan harga . tiap model merupakan hasil
interaksi antar tiga faktor penentu laba dalam konsteks perubahan harga, yaitu
dasar penilaian, definisi modal dan skala pengukuran .

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 15
 Berkaitan dengan dasar pengukuran
1) Jika kos sekarang digunakan sebagai dasar pengukuran, maka :
a. Laba akan terbagi menjadi dua ; laba akibat operasi dan laba akibat
menahan modal fisis.
b. Untung atau rugi yang belum terealisasi akibat penahanan aset,
dimasukkan dalam statemen laba rugi.
Konsep ini bertentangan dengan akuntansi kos historis, yang
mendasari diri pada realisasi untuk mengakui pendapatan.
2) Jika harga jual sekarang diguanakan sebagai dasar pengukuran, maka :
a. Laba dapat dipandang sebagai aliran dana bersih yang masuk,
akibat perubahan harga pasar.
b. Laba bukan jumlah rupiah yang timbul karena kegiatan
menghasilkan laba.
 Berkaitan dengan modal
1) Sebagai modal fisis
a. Perubahan dalam kos sekarang karenan penahanan aset fisis
dipisahkan dari laba dan dianggap sebagai penyesuai modal fisis,
sehingga tidak menjadi komponen penentu laba.
2) Sebagai modal finansial
a. Kegiatan untung rugi penahanan merupakan komponen penentu
laba sehingga masuk dalam statemen laba rugi pelengkap.
 Berkaitan dengan skala
Menggunakan daya beli konstan sebagai unit pengukur laba
a. Untung rugi daya beli dapat ditentukan atau dikeluarkan dari laba atas
dasar kos historis atau kos sekarang.
b. Untung rugi daya beli timbul karena perusahaan menahan aktiva
moneter bersih selama periode tertentu.
c. Jika untung rugi daya beli dikeluarkan dari laba, hasilnya angka laba
yang menggambarkan laba real.

Dari berbagai usulan akuntansi akibat perubahan harga diatas, diharapkan mampu
mengatasi kelemahan akuntansi berbasis kos historis, sehingga masih dapat
diadopsi akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya. Akuntansi

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 15
perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai
tujuan penyajian informasi keuangan. Jika konsep pemrosesan data dapat
dipisahkan dari proses pelaporan data, maka akuntansi perubahan harga tidak
perlu mengganti rerangka akuntansi pokok. Patton dan Littleton menyatakan
bahwa akuntansi perubahan harga akan berkurang makna dan manfaatnya, tanpa
disertai dengan informasi atas dasar kos historis .

6. AKUNTANSI KOS SEKARANG


Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan modal semula. Akuntansi kos sekarang digunakan sebagai
dasar. Ada dua perbedaan yang tampak,yaitu: Pertama, laba akan terbagi
menjadi dua komponen yaitu laba akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba
akibat kegiatan menahan modal fisis. Kedua, untung / rugi yang belum
terrealisasi akibat penahanan aset dimasukkan dalam statemen laba-laba .

Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi


Untuk dapat menyajikan statemen keuangan berbasis daya beli, data kos
historis harus dikonversi menjadi kos daya beli pada saat pelaporan. Untuk
menyusun statemen keuangan lengkap dalam daya beli, semua pos baik neraca
atau laba-rugi harus dikonversi. Bila indeks rata-rata digunakan dan pos-pos
laba rugi terjadi secara merata selama perioda, rupiah daya beli yang didapat
untuk suatu pos biasanya hampir sama dengan jumlah rupiah nominalnya.

Modal Daya Beli


Modal daya beli sebenarnya merupakan modal finansial. Modal finansial, laba
terjadi dari kenaikan jumlah rupiah modal tanpa memperhatikan wujud modal
tersebut. Modal daya beli adalah jumah rupiah modal finansial yang telah
dikonversi menjadi daya beli.

7. AKUNTANSI KOS SEKARANG

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 15
Tujuan akuntansi kos sekarang adalah mengukur laba suatu perioda dengan
mempertahankan modal semula. Modal diukur atas dasar kapasitas operasi
atau kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang
sama dengan kapasitas atau kemampuan modal sebelumnya.

Dasar Pengukuran Kos Sekarang


a. Kos Pengganti
Penekanan diletakkan pada kos pengganti aset yang dikuasai perusahaan
dengan aset yang sejenis atau sama fungsinya. Kos pengganti ini, secara
konseptual laba perioda akan terjadi atas dua unsur yaitu : (1) laba operasi
dan (2) untung atau rugi penahanan akibat perubahan harga relatif.
b. Nilai Jual Sekarang
Kos sekarang aset diukur atas dasar harga aset senandainya pada saat
sekarang perusahaan memilih untuk menjual aset tersebut alih-alih
memakainya untuk operasi. Nilai jual sekarang berarti jumlah rupiah
pendapatan yang dapat direalisasi seandainya aset dijual sekarang.
c. Nilai Terealisasi Harapan
Pendekatan ini sama dengan nilai jual sekarang hanya pengukuran
dilakukan atas dasar nilai sekarang aliran kas masa datang yang diterima
dari aset atau dibayar untuk aset atau utang bersangkutan. Nilai
penggunaan adalah nilai sekarang aliran kas di masa mendatang yang
diharapkan akan diterima dari penggunaan aset oleh perusahaan. Nilai
pasar sekarang adalah jumlah rupiah kas, atau setara kas yang diharapkan
akan dapat diperoleh dari penjualan suatu aset dikurangi dengan biaya
penjualan yang terlibat dalam proses penjualan aset tersebut.

Berbagai teknik dan sumber informasi dapat digunakan untuk penentuan kos
sekarang, yaitu :
a. Pengindeksan.
Sumber informasi berupa indeks harga yang dihasilkan pihak eksternal
untuk kelompok barang / jasa yang diukur dan indeks harga yang
dihasilkan sendiri oleh perusahaan berdasarkan catatan historis untuk

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 15
kelompok barang / jasa yang diukur. Teknik ini memungkinkan
digunakannya komputer untuk menyatakan kembali angka-angka dasar
secara cepat.
b. Penghargaan Langsung.
Teknik ini membebankan secara langsung bahan dan tenaga kerja ke
suatu aset / kelompok aset. Teknik ini biasanya berupa harga faktur
sekarang, daftar harga dari penjual barang / jasa dan kos produksi
standar yang menggambarkan kos sekarang.
c. Pengkosan Unit.
Teknik ini digunakan untuk menaksir kos reproduksi suatu barang.
Teknik ini digunakan untuk barang / jasa yang tidak mempunyai pasar
keluaran / barang yang bersifat khusus.
d. Penghargaan Fungsional.
Teknik ini digunakan untuk menentukan kos pengganti suatu fungsi
produksi / pemrosesan dan bukannya suatu aset secara individual /
kelompok aset yang masing-masing berdiri sendiri.

8. AKUNTANSI HIBRIDA
Akuntansi daya beli konstan berusaha untuk mengatasi masalah unit pengukur
tidak stabil sedangkan akuntansi kos sekarang berusaha untuk mengatasi
masalah panilaian.

Perbedaan Akuntansi Daya Beli Konstan dan Kos Sekarang


Akuntansi Daya Beli Konstan
 Mengatasi masalah unit pengukur.
  Merevisi atau merevaluasi aset moneter pada akhir perioda.
 Menggunakan indeks harga umum karena sasaeannya perubahan umum.
 Mengabaikan untung atau rugi penahanan pada saat revaluasi.
 Mengungkapkan untung atau rugi daya beli atas aset monoter reto.
 Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai penyesuai modal
daripada komponen laba dalam rangka pemertahanan modal.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 15
Akuntansi Kos Sekarang
 Mengatasi masalah penilaian.
 Merevisi atau merevaluasi aset nonmoneter secara terus menerus.
 Menggunakan indeks harga spesifik karena sasarannya perubahan harga
spesifik.
 Mengabaikan untung atau rugi daya beli.
 Mengungkapkan untung atau rugi penahanan atas aset nonmoneter neto.
 Untung atau rugi sebagai selisih lebih bermakna sebagai komponen laba
daripada penyesuai modal dalam rangka pemertahanan modal.

9. STANDAR AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA


Di Amerika, standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan pengaruh
perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai argumennya.
Kemudian standar tersebut diganti dengan berbagai standar baru yang tidak
lagi mewajibkan tetapi tetap menganjurkan pelaporan pengaruh perubahan
harga dengan berbagai argumennya. Akibatnya buku-buku teks akuntansi
keuangan menengah tidak lagi memasukkan topik akuntansi perubahan harga.
Walaupun demikian, pembahasan mengenai perubahan harga beserta teorinya
tetap penting untuk memberi wawasan yang luas dan dalam khususnya bila
perubahan harag cukup berarti dalam sistem perekonomian negara tertentu
termasuk Indonesia .

C. Daftar Pustaka
1. Ahmed Riahi, Belkaoui.2011. Accounting Theory 5th ed. Jakarta: Salemba
Empat.
2. Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan)
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 15

Anda mungkin juga menyukai