Anda di halaman 1dari 6

Gejala Sakit Pinggang

Gejala sakit pinggang dapat berbeda-beda pada setiap penderita, tergantung pada penyebabnya.
Penderita sakit pinggang dapat mengalami gejala berupa:

 Pinggang pegal, kaku, atau seperti ditusuk.


 Nyeri menjalar dari pinggang ke bokong sampai kaki.
 Sulit untuk bergerak dan berdiri tegak karena nyeri di pinggang.
 Sakit kadang memburuk di malam hari atau saat duduk terlalu lama.
 Sakit terasa memburuk saat membungkuk, mengangkat benda berat, atau berjalan.
 Tungkai terasa lemah atau mati rasa, tergantung pada letak saraf yang terjepit.

Sakit pinggang biasanya berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, terutama bila
disebabkan oleh cedera otot. Pada beberapa kasus, sakit pinggang bisa berlangsung sampai lebih
dari tiga bulan.

Kapan harus ke dokter


Sakit pinggang sering kali sembuh dengan sendirinya. Waspadalah bila sakit pinggang terus
berulang selama 1 bulan dan makin lama makin memburuk, meski sedang beristirahat.
Segera ke dokter bila sakit pinggang disertai beberapa gejala di bawah ini, karena bisa menjadi
pertanda kondisi yang serius:

 Demam.
 Paha mati rasa.
 Tungkai terasa lemah.
 Pinggang sakit saat batuk atau buang air kecil.
 Gangguan buang air kecil dan buang air besar.
 Berat badan naik atau malah turun drastis.

Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter bila sakit pinggang yang Anda alami disertai
dengan kondisi berikut:

 Pernah atau sedang menderita kanker.


 Menderita osteoporosis.
 Pernah menggunakan NAPZA
 Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang.
 Rasa sakit muncul setelah jatuh atau kecelakaan.

Sakit pinggang yang berkepanjangan, apalagi disertai dengan sejumlah gejala di atas, bisa
menjadi pertanda suatu penyakit serius. Untuk mengantisipasi kemungkinan biaya pengobatan
yang besar, Anda bisa mempertimbangkan untuk memilih asuransi kesehatan yang terpercaya.
Penyebab Sakit Pinggang
Dalam banyak kasus, sakit pinggang terjadi akibat cedera pada otot pinggang. Cedera sering kali
disebabkan oleh gerak pinggang yang tiba-tiba dan berulang, misalnya saat bermain golf, atau
karena mengangkat benda yang terlalu berat.
Sakit pinggang juga bisa terjadi akibat duduk terlalu lama, terutama bila salah posisi duduk dan
kursi yang diduduki tidak nyaman. Pada anak-anak, sakit pinggang bisa terjadi akibat sering
membawa tas punggung yang terlalu berat.
Faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit pinggang, terutama pada orang
dewasa, di antaranya:

 Berusia 30 tahun ke atas


 Memiliki berat badan berlebih
 Kurang berolahraga

Selain cedera, sakit pinggang juga dapat terjadi akibat gangguan pada organ di tulang belakang,
atau gangguan pada organ di bagian tubuh lain. Gangguan pada saraf tulang belakang yang dapat
menyebabkan sakit pinggang meliputi:

 Peradangan pada sendi di tulang belakang.


 Saraf kejepit akibat penonjolan bantalan tulang belakang (hernia nukleus pulposus).
 Pengikisan bantalan tulang belakang akibat proses penuaan.
 Penyempitan ruas tulang belakang atau stenosis spinal.
 Cedera tulang belakang akibat terbentur atau kecelakaan.
 Kelainan pada lengkung tulang belakang, seperti kifosis, lordosis, atau skoliosis.
 Spondylolisthesis.

Gangguan pada organ di bagian tubuh lain juga dapat menyebabkan sakit pinggang. Pada kondisi
ini, sakit bisa dirasakan hanya di salah satu sisi pinggang, bisa kanan atau kiri, namun bisa juga
di kedua sisi pinggang. Beberapa gangguan pada organ tubuh lain tersebut adalah:

 Infeksi ginjal
 Batu ginjal
 Usus buntu
 Pankreatitis
 Endometriosis
 Kista ovarium
 Miom

Sakit pinggang pada masa kehamilan


Sakit pinggang juga dapat dialami oleh ibu hamil. Sejumlah penyebabnya adalah:
 Pertambahan berat badan yang membuat tulang belakang harus bekerja lebih keras untuk
menopang tubuh. Berat badan yang bertambah juga bisa menekan pembuluh darah dan
saraf di panggul dan tulang belakang.
 Pelepasan hormon yang mengganggu jaringan di sekitar pinggang.
 Perubahan postur tubuh yang membuat titik pusat keseimbangan ibu hamil berubah tanpa
disadari.
 Perubahan mood yang menyebabkan otot pinggang menegang.

Diagnosis Sakit Pinggang
Untuk menentukan penyebab sakit pinggang, dokter akan memulai dengan melakukan
pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa refleks dan jangkauan gerak pasien. Dokter bisa
langsung memberikan pengobatan bila pasien tidak menunjukkan gejala yang serius.
Bila sakit pinggang tidak juga hilang setelah beberapa minggu atau muncul gejala yang serius,
dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

 Tes darah, untuk melihat kemungkinan infeksi atau peradangan. Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi hitung darah lengkap, laju endap darah (LED), dan protein C-reaktif.
 Pencitraan, seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI, untuk memeriksa struktur tulang,
otot, dan ligamen, serta mencari tahu jika ada kondisi pemicu lainnya.
 Elektrodiagnostik, meliputi elektromiografi (pemeriksaan aktivitas listrik otot), tes
konduksi saraf (pemeriksaan kecepatan transmisi sinyal saraf), dan evoked potential
test (pemeriksaan kecepatan hantaran saraf ke otak).

Pengobatan Sakit Pinggang


Pengobatan sakit pinggang tergantung pada penyebabnya. Berikut ini adalah langkah pengobatan
untuk sakit pinggang, baik yang dilakukan secara mandiri maupun atas anjuran dokter:

Pengobatan sakit pinggang secara mandiri


Untuk sakit pinggang yang disebabkan oleh otot yang tegang, penanganannya dapat dilakukan
secara mandiri, antara lain dengan:

 Tetap beraktivitas

Jangan terlalu banyak beristirahat karena dapat membuat otot pinggang melemah. Disarankan
untuk tetap beraktivitas dan berolahraga ringan, seperti berjalan cepat, serta melakukan
peregangan otot. Akan tetapi, hindari aktivitas berat selama beberapa hari sampai gejala
membaik.

 Kompres dingin
Kompres area pinggang yang sakit dengan es untuk mengurangi bengkak. Penting diingat,
bungkus es dengan handuk atau kantong es terlebih dahulu agar kulit tidak terluka. Lakukan
kompres dingin dalam 2 sampai 3 hari.

 Kompres hangat

Ganti kompres dingin dengan kompres hangat setelah 2-3 hari. Kompres hangat berguna untuk
mengurangi peradangan, meningkatkan aliran darah, dan melemaskan otot. Lakukan kompres
selama 20-30 menit, tiap 2 atau 3 jam.

 Obat pereda nyeri

Sakit pinggang bisa diredakan dengan beberapa obat yang dijual bebas, seperti paracetamol.

Obat-obatan
Bila langkah pengobatan secara mandiri tidak bisa mengatasi gejala, segeralah periksakan ke
dokter. Dokter dapat meresepkan sejumlah obat sakit pinggang berikut sesuai kondisi penderita
dan penyebab sakit pinggang:

 Obat pereda nyeri dalam bentuk krim, obat minum, atau suntik.
 Pelemas otot, seperti baclofen.
 Suntik kortikosteroid.
 Antidepresan jenis trisiklik atau SNRI.
 Suntik botox untuk menghambat kinerja saraf.
 Antibiotik, bila terjadi infeksi (misalnya infeksi ginjal).

Terapi khusus
Beberapa terapi khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang adalah:

 Fisioterapi, bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh, serta menguatkan dan


meningkatkan kelenturan otot pinggang.
 Manipulasi tulang belakang, untuk memperbaiki posisi tulang belakang dengan memberi
pijatan dan tekanan pada punggung dan tulang belakang.
 Traksi, yaitu terapi dengan beban untuk memperbaiki posisi tulang belakang secara
bertahap.
 Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), bertujuan memblokir sinyal rasa
sakit di sistem saraf.

Operasi
Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada penyebab yang mendasari sakit pinggang. Metode
operasi yang dapat dilakukan antara lain:
 Operasi tulang belakang, seperti kyphoplasty untuk memperbaiki tulang belakang yang
patah atau laminektomi untuk saraf kejepit.
 Operasi pengangkatan batu ginjal.
 Operasi pengangkatan kista rahim atau miom.
 Operasi usus buntu.

Mengingat biaya operasi tidaklah sedikit, maka sebagai langkah pencegahan Anda dianjurkan
untuk memiliki asuransi kesehatan yang dilengkapi dengan layanan chat gratis bersama dokter.
Dengan produk ini, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja Anda inginkan.

Komplikasi Sakit Pinggang
Sakit pinggang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, di antaranya:

Sindrom cauda equina


Sindrom Cauda Equina terjadi ketika bantalan tulang belakang ujung akhir saraf tulang belakang.
Akibatnya, penderita menjadi tidak mampu menahan buang air kecil dan buang air besar. Jika
tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kerusakan saraf secara permanen.

Gangguan beraktivitas
Sakit pinggang dapat membuat penderitanya tidak bisa menjalankan aktivitas, atau bahkan harus
tirah baring (bedrest) untuk waktu yang lama. Tirah baring untuk waktu yang lama ini dapat
menimbulkan komplikasi baru, berupa deep vein thrombosis atau terbentuknya gumpalan darah
pada pembuluh darah tungkai, serta otot menjadi lemah.

Pencegahan Sakit Pinggang


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah sakit pinggang, yaitu:

 Rutin berolahraga untuk menguatkan otot pinggang, misalnya renang atau yoga.
 Tekuk lutut dan jaga tubuh tetap tegak saat akan mengangkat benda berat. Ingat, jangan
mengangkat benda berat dalam posisi membungkuk.
 Hindari mengangkat beban yang terlalu berat. Sebaiknya gunakan alat bantu atau minta
bantuan orang lain.
 Duduklah dalam posisi tegak dan hindari duduk terlalu lama. Disarankan untuk sesekali
berdiri dan berjalan untuk meregangkan otot.
 Pertahankan berat badan ideal untuk mencegah tekanan berlebih pada tulang belakang.
 Berhenti merokok, karena kandungan di dalam rokok buruk untuk kesehatan tulang dan
dapat mengurangi suplai darah ke pinggang.
 Penuhi asupan kalsium dan vitamin D untuk mencegah pengeroposan tulang atau
osteoporosis.
 Tidurlah dalam posisi menyamping dan lutut terlipat ke atas guna mengurangi tekanan
pada pinggang. Gunakan alas tidur yang mampu menahan berat badan dan tidak terlalu
empuk.
 Gunakan alas kaki yang nyaman dan hindari penggunaan sepatu hak tinggi.

Anda mungkin juga menyukai