1 Tahun 2020 | 42 – 46
ABSTRACT
Key word: Excellent service is an attitude or a way that provides great service in
Service Excellent creating satisfaction for patients, hence supporting hospitals to improve
Nurse service quality and patient satisfaction by using prima services (service
Hospital excellence). Factors that must be applied by nurses in providing excellent
service, providing ability (ability), attitude (attitude), appearance
(appearance), attention (attention), action (action), and responsibility
(accountability). This study aims to determine the description of excellent
service nurses based on patient perceptions in the Talaga Bodas inpatient
(Class 3 Male Disease) Kindergarten II Hospital 03.05.01 Dustira Cimahi City
in 2019. The study design is an analytic survey. The total sample of 149
respondents using purposive sampling technique with inclusion and exclusion
criteria. Data collection was performed using a Likert scale question method
with 30 questions created by researchers and carried out validity and
reliability tests. Data analysis is univariate to see the frequency distribution.
The results showed as many as 80 respondents (53.7%) experienced excellent
service. Offering excellent service capabilities (Ability, Attitude, Appearance,
Attention, and Action) for nurses who can improve service quality and patient
satisfaction.
pelayanan yang telah dirasakan oleh Bodas (Penyakit Dalam Pria Kelas 3)
pasien. didapati hasil pengamatan peneliti sesuai
Salah satu tolak ukur kualitas dengan dimensi dari pelayanan prima
pelayanan dapat dilihat dari kepuasan (service excellence) menurut Barata (2016),
pasien (Munijaya, 2013). Ketidakpuasan diantaranya kemampuan (ability), sikap
pasien sering kali di alami dalam (attitude), penampilan (appearance),
kehidupan sehari – hari seperti sikap dan perhatian (attention), tindakan (action) dan
perilaku petugas rumah sakit yang acuh, tanggung jawab (accountability). Terdapat 5
tidak ramahnya petugas kesehatan serta dimensi pelayanan prima yang kurang
hal lainnya yang membuat pasien merasa maksimal diterapkan seperti pada dimensi
tidak puas akan pelayanan yang di kemampuan (ability), perawat
dapatkan. Pasien yang merasa tidak puas melaksanakan tindakan keperawatan
akan komplain pada pihak rumah sakit, secara terburu – buru karena terkendala
bahkan beberapa pasien pindah pada oleh waktu serta jumlah pasien yang
rumah sakit lain. banyak, tak hanya itu perawat kurang
Rumah Sakit Dustira telah memperhatikan keamanan diri seperti lupa
memberikan pelayanan prima serta memakai handscone dan tidak
paripurna sesuai visi dengan menerapkan menjalankan 5 tahapan cuci tangan.
pelayanan prima pada setiap ruangan serta
mengikutsertakan perawat baru maupun METODE PENELITIAN
telah bekerja lama pada seminar Rancangan atau desain penelitian
pelayanan prima (service excellence) dalam yang digunakan adalah jenis penelitian
keperawatan yang di adakan sendiri oleh survei analitik yaitu survei atau penelitian
pihak Rumah Sakit Dustira setiap yang mencoba menggali bagaimana dan
tahunnya, sehingga seluruh perawat mengapa fenomena itu terjadi. Pendekatan
memiliki sertifikat pelayanan prima ini dilakukan karena ingin melihat
(service excellence). Program pelayanan gambaran pelayanan prima (Ability,
prima terbukti telah diterapkan pada Attitude, Appearance, Attention, dan
setiap tenaga kerja di Rumah Sakit Dustira Action) di ruang rawat inap Talaga Bodas
karena pada tahun 2018 Rumah Sakit (Penyakit Dalam Kelas 3) RS Tk. II 03.05.01
Dustira telah berhasil memperoleh Dustira Cimahi tahun 2019.
Sertifikat “The Best Hospital With Service Populasi dalam penelitian ini adalah
Exellence Of The Year”. pasien di ruang rawat inap Talaga Bodas RS
Berdasarkan hasil rekapitulasi Tk. II 03.05.01 Dustira Cimahi bulan maret
laporan pelaksanaan, evaluasi, 2019 sebanyak 237 pasien. Teknik
rekomendasi dan tindak lanjut survey pengambilan sampel pada penelitian ini
kepuasan pasien oleh Kepala Instalasi menggunakan teknik penelitian Purposive
Rawat Inap bulan januari hingga september Sampling. Kriteria Inklusi Pasien yang
tahun 2018 dengan materi survey perawat menggunakan ruang rawat inap Talaga
berdasarkan poin – poin kelengkapan dan Bodas, Pasien dengan GCS Composmentis,
ketepatan informasi, penurunan dan Pasien yang bersedia menjadi
kecemasan, perawat terampil dan responden. Kriteria Eklusi Pasien dengan
profesional, pasien merasa nyaman, kondisi sakit berat, Pasien yang sedang
terhindar dari bahaya, serta perawat ramah diberikan tindakan, dan Pasien yang tidak
dan empati. Di dapati 5 ruangan dengan bersedia menjadi responden. Sampel di
penilaian terendah dari total 19 ruangan ruang rawat inap Talaga Bodas (Penyakit
yang ada di RS Tk. II 03.05.01 Dustira Dalam Pria Kelas 3) RS Tk. II 03.05.01
Cimahi, yaitu ruangan Talaga Bodas Dustira Cimahi 2019 kepada responden
(Penyakit Dalam Pria Kelas 3) total nilai sebanyak 149 pasien tidak terdapat kriteria
rata – rata 70,0%, Patuha (Penyakit Dalam eklusi, semua responden memenuhi
Wanita Kelas 3) total nilai rata – rata 73,5%, kriteria inklusi.Teknik pengumpulan data
Cakra Buana (Syaraf) total nilai rata – rata dalam penelitian ini adalah dengan
78,6%. Halimun (Ruang Penyakit Jiwa) total menggunakan data primer. Pengumpulan
nilai rata – rata 76,8%, Kencana (Perina) data yang didapat langsung oleh peneliti
total nilai rata – rata 82,1%. yang diperoleh berdasarkan hasil pengisian
Setelah melakukan oberservasi dan kuesioner oleh reponden di ruang awat
wawancara terhadap 10 pasien mengenai inap Talaga Bodas RS Tk. II 03.05.01
pelayanan perawat yang dilakukan pada Dustira Cimahi 2019, kemudian dihimpun,
saat studi pendahuluan di Ruangan Talaga ditata, dianalisis untuk menjadi informasi
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih kepada Rumah Sakit
Tk II 03.05.01 Dustira Kota Cimahi dan
STIKes Jenderal Achmad Yani Cimahi.