Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN SISTEM INFORMASI RAWAT INAP

Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ulangan Akhir Semester


Semester V Tahun Akademik 2020/2021

Disusun oleh :
Dinda Ambar Aprilla F18005
Devia Eka Permatasari F18013
Gandys Vasha Pradana F18002
Rafinda Sinta Sani F18007
Septi Kartika Sari F18010
Siti Maisarah F18004

MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA
2020/2021
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................... 3
A. Sejarah sistem informasi ............................................................................................. 3
B. Perkembangan sistem informasi rawat inap................................................................ 7
1. Sistem ...................................................................................................................... 7
2. Informasi.................................................................................................................. 7
3. Sistem informasi ...................................................................................................... 7
4. Perancangan sistem ................................................................................................. 9
5. Pengertian administrasi ......................................................................................... 12
6. Pengertian rawat inap ............................................................................................ 12
D. Metode....................................................................................................................... 12
BAB III ................................................................................................................................ 14
A. Konsep Dasar Sistem Informasi Rawat Inap............................................................. 14
B. IMPLEMENTASI SISTEM ...................................... Error! Bookmark not defined.
C. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi...................................................................... 15
1. Analisis kebutuhan Non Fungsional...................................................................... 16
2. Analisis kebutuhan Fungsional.............................................................................. 16
D. Tahapan dalam Perancangan Sistem ......................................................................... 17
E. DAD (Diagram Alir Data)......................................................................................... 18
1. Diagram konteks.................................................................................................... 18
2. Data Alir Diagram Level Nol Untuk lebih memperjelas,alur dari sistem
yang akan dibangun ...................................................................................................... 19
3. Data Alir Diagram Level 1 Proses 1.0 Rawat Inap yang lebih rinci ..................... 19
F. ERD (Entitas Relation Database) .............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 23

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT.


Karena atas limpahan Rahmat Hidayah dan Inayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan “RANCANGAN SISTEM INFORMASI
RAWAY INAP”.
Penyusun laporan ini menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak
akan terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak dengan
terselesaikannya laporan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada,
yang terhormat:
1. Wahyu Wijaya Widiyanto M.Kom selaku dosen pengampu mata
kuliah Pemrograman Berbasis Dekstop.
2. Orang tua penyusun yang telah memberikan dukungan moral maupun
material.
3. Rekan–rekan mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Indonusa
Surakarta serta pihak lain yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per
satu.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan di lain waktu.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca dalam bidang rekam medis pada khususnya.

Surakarta, 20 Januari 2021

Tim Penyusun

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem terkomputerisasi saat ini telah menjadi kebutuhan vital dalam
berbagai bidang untuk meningkatkan kinerja dan mendapatkan hasil yang
efektif dan akurat. Sistem terkomputerisasi dapat diaplikasikan dalam
berbagai macam bidang, salah satunya adalah untuk peningkatan mutu
pelayanan administrasi rawat inap dalam bidang kesehatan.
Untuk menghasilkan informasi yang berguna, diperlukan suatu
teknik atau sistem pengolahan informasi yang tepat. Sistem yang dapat
melakukan pengolahan informasi adalah sistem informasi. Sistem informasi
secara sederhana dapat dipandang Sebagai suatu sistem yang bekerja untuk
mengolah data menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna, yaitu
informasi.
Pada saat ini perkembangan informasi sangat pesat karena didukung
oleh suatu teknologi pendukung sistem informasi, yaitu IT (Information
Technology) atau diterjemahkan sebagai teknologi informasi. Pemanfaatan
sistem informasi sudah dapat dirasakan manfaatnya di berbagai instansi,
perusahaan, universitas dan salah satunya di rumah sakit.
Rumah sakit merupakan sarana yang diberikan oleh pemerintah untuk
melayani kesehatan masyarakat yang bersifat umum. Rumah sakit ini
mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan. [Departemen Kesehatan RI.2008].
Sistem pelayanan administrasi rawat inap yang lebih sering ditemui di
rumah sakit adalah sistem manual yaitu didalam proses pendaftaran

1
Pasien masih menggunakan secara manual dalam bentuk format kertas,
dan proses pencarian data pasien masih kurang efektif. Sistem manual juga
melibatkan banyak faktor seperti keterlambatanya pelayanan serta kurang
efisien baik dari segi dana maupun waktu. Selain menguras banyak hal,
kemungkinan terjadinya kesalahankesalahan yang dibuat cukup tinggi
seperti hilangnya arsip data pasien. Oleh karena itu diperlukan pembaharuan
dalam bidang pelayanan administrasi rawat inap, sehingga pelayanan
administrasi rawat inap dapat terkordinir dengan rapih guna meningkatkan
standar mutu yang diberikan.
Dari uraian tersebut di atas, hal pokok yang harus diperhatikan dalam
meningkatkan kinerja rumah sakit adalah pelayanan terhadap masyarakat
khususnya pasien, Maka dirancang dan diterapkannya aplikasi ini akan
dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Dalam hal ini akan
dirancang aplikasi administrasi rawat inap di Rumah Sakit. Berdasarkan
uraian di atas maka penulis mengambil judul “ RANCANGAN SISTEM
INFORMASI RAWAT INAP”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah
sebagai berikut:
1. Pengelolaan data rawat inap masih dilakukan menggunakan media
pembukuan yang bersifat manual.
2. Terhambatnya pembutanan laporan pada setiap staff yang bertugas.
C. Tujuan
1. Mempercepat dan mempermudah dalam proses pencarian data pasien
dan dokter.
2. Memudahkan rumah sakit dalam penyajian laporan yang dikaitkan
dengan data rumah sakit.
3. Memudahkan Rumah Sakit untuk melaksanakan kegiatan layanan
kesehatan menjadi lebih efektif dan memberikan kemudahan dalam
penggunaan sistem layanan kesehatan dengan pemograman komputer

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sejarah sistem informasi
Tinjauan mengenai sejarah sistem informasi mencakup peninjauan kembali
pada bagaimana peranti telah mengalami evaluasi dan bagiamana penerapanya dari
waktu ke waktuu. Dalam waktu yang sama, aplikasi komputer juga telah
mengalami evolusi dari yang sebelumnya yang digunakan untuk mengolah
transaksi akuntansi secara sederhana, menjadi sistem yang dirancang untuk
mendukung manajer dan para pemecah masalah lainnya.
Perkembangan Peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara
penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi
Informasi) sudah ada sejak zaman dahulu. Mulai dari gambar-gambar yang tak
bermakna di dinding – dinding goa, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk
prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal
dengan nama internet. Sistem Informasi dari setiap zaman akan selalu mengalami
perubahan dan pengembangan sistem informasi.
Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh
militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen – dokumen. Pengiriman dan
penerimaan dokumen – dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.
Adapun sejarah perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu adalah
sebagai berikut :
1. Masa Pra-Sejarah (…s/d 3000 SM) atau Pra Mekanik
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada
masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang
mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan
pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada
masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda – benda yang ada
di sekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk – bentuk
yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal,
3
karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk
suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka
pada masa ini.
2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal
seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan
oleh kalangan – kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus, dan
mahal.
3. 3000 SM.
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria
dengan menggunakan simbol – simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai
huruf. Simbol atau huruf – huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang
berbeda(penyebutan), sehingga mampu menjadi kata, kalimat dan bahasa.
4. 2900 SM.
Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno. Hierogliph
merupakan bahasa simbol di mana setiap ungkapan d i wakili oleh simbol yang
berbeda, yang ketika digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara
pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini
lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
5. 500 SM.
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat
pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Niil ini menjadi media
menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan
lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.
6. 105 M.
Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa
Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat
dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci kemudian diratakan dan
dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang
dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh
tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.
4
7. Masa Modern (1400-an M s/d sekarang)
Tahun 1455. Mesin Cetak yang menggunakan plat huruf yang terbuat dari
besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu
dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
8. Tahun 1830.
Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di
dunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-
nya. Yang didesain mampu memasukan data, mengolah data dan menghasilkan
bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk
komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat
mekanis daripada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer digital pertama
ENIAC I dibentuk.
9. Tahun 1837.
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama
Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara
elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang
menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan penerimaan
informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir
bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diterima
dan dipergunakan secara luas oleh masyarakat tanpa dirintangi oleh jarak dan
waktu.
10. Tahun 1940.
Dimulainya pengembangan Ilmu Pengetahuan dalam bidang Informasi pada
masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan
penerimaan dokumen – dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic
tape.
11. Tahun 1946. Komputer digital pertama di dunia ENIAC I dikembangkan.
12. Tahun 1969. Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan
menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI

5
(Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of
Utah.dengan kekuatan 50 Kbps.
13. Tahun 1973-1990. Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper
mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol
jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan
oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan
Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap
institusi dalam pemerintahan. kemudian pada tahun 1986 IETF
mengembangkan sebuah Server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di
antaranya; DARPA, ARPANET, DDN dan Internet Gateway.
14. Tahun Sekarang (1991Sekarang)
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam
menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para
anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas Internet, dan
diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. Tahun 1993, NSF
membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut
direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi
(oleh Network Solution Inc,), dan jasa Informasi (oleh General
Atomics/CERFnet), pada tahun 1994 pertumbuhan Internet melaju dengan
sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia
dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995,
Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli
jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi
khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan
alat yang lebih canggih.

6
B. Perkembangan sistem informasi rawat inap
1. Sistem
Sistem dapat didefinisikan sebagai Jaringan kerjadari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu (Kristanto, 2003)
2. Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan berguna bagi
manusia ((Kadir, 2009)
b. Kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerima (Kristanto, 2003)
3. Sistem informasi
Sistem secara sederhana dijabarkan sebagai kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,
saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem
juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama
untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan
mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang
diinginkan (Kusrini, 2007)
Tiga aktivitas pada sistem informasi adalah input, proses dan output, berikut
penjelasannya :
a. Masukan/Input
Sekumpulan data mentah dalam organisasi atau luar organisasi untuk
diproses dalam suatu sistem informasi.
b. Proses
Sebuah konversi atau pemindahan, manipulasi dan analisa input mentah
menjadi bentuk yang lebih berarti.

7
c. Output
Distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana
output tersebut akan digunakan. Informasi dalam hal ini, butuh umpan balik
(feed back) jika output dikembalikan ke anggota organisasi yang
berkepentingan diharapkan dapat untuk membantu mengevaluasi atau
memperbaiki input.
Berikut merupakan uraian tentang beberapa syarat kualitas informasi
(Winarno, 2004)
1) Akurat (accuracy)
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan
mencerminkan makna yang terkandung dari data
pendukungnya.
2) Ketepatan waktu (timeliness)
Saat yang paling baik dalam memberikan informasi adalah pada saat
diperlukan untuk membuat keputusan, biasanya pada saat akan
dilakukan analisis.
3) Kelengkapan (completeness)
Cukup tidaknya informasi jika digunakan sebagai bahan untuk
membuat keputusan.
4) Keringkasan
Informasi yang ringkas yang mengikhtisarkan data relevan yang
majemuk.
5) Relevansi
Dalam konteks oraganisasi, informasi yang diperlukan adalah yang
benar-benar sesuai dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
6) Ketersediaan (avability)
Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya
infromasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi orang-orang
yang hendak memanfaatkannya.

8
7) Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu
informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-
keputusan yang bersifat strategis.
8) Kemudahan akses.
Berhubungan erat dengan kelonggaran cara memperoleh data atau
informasi (mudah dalam mendapatkannya).
9) Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam
penyajiannya, dan lebih mengacu pada jumlah informasi yang harus
ditampilkan (tanpa berlebihan) karena hal ini merupakan syarat penting
bagi dasar pengambilan keputusan.
4. Perancangan sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain sistem yang baik,
isinya adalah langkah-langkah operasi dalam pengolahan data dan prosedur
untuk mendukung operasi sistem. Beberapa alat bantu yang digunakan untuk
merancang sistem adalah sebagai berikut :
a. Diagaram Konteks ( Context Diagram )
Diagram tingkatan atas yaitu diagram yang paling tidak detail dari
sistem informasi yang menggambarkan alur data ke dalam dan ke luar
sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram konteks digambarkan
pada Tabel 2.1.

9
Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Konteks
Simbol Keterangan

Sistem menggambarkan
keseluruhan sistem yang
dibangun.

Entitas

menggambarkan sumber dan

tujuan dari aliran data

Sistem alir data atau aliran data

b. Kamus data
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang
digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian
setiap field atau file di dalam sistem (Kristanto, 2003). Pada tahap analisis
sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antar analisis sistem
dengan perakit sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data
digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan basis
data.
c. ERD ( Entity Relationship Diagram )
ERD adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data
dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas (Kadir, 2009).
Sedangkan menurut Fatansyah (1999), ERD adalah suatu model yang berisi
komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-
masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh
fakta dari dunia nyata yang ditinjau dan digambarkan dengan lebih
10
sistematis. Simbol-simbol yang digunakan dalam ERD digambarkan dalam
Tabel 2.2
Tabel 2.2 Simbol-simbol ERD
Simbol ERD Keterangan

Entitas, suatu obyek yang keberadaannya


tidak tergantung pada yang lain.
Relasi, keterkaitan antara beberapa tipe
entitas.
Atribut, properti yang terdapat pada setiap
entitas
Garis, penghubung antara himpunan relasi
dengan himpunan entitas dan himpunan
entitas dengan atribut.

d. Basis data
Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file
(tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem
komputer) dan sekumpulan program Data Base Management System
(DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain
untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut
(Fathansyah, 1999).
e. SQL
SQL (Structure Query Language), dalam bahasa Inggris SQL biasa
dibaca sebagai SEQUEL atau ES-KYU-EL. Bahasa ini merupakan standar
yang digunakan untuk mengakses basis data relasionaldan bersifat
nonprosedural (Kadir, 2009).
f. Borland Delphi
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang
memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan
bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas,

11
pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang
menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur.
Keunggulan lain dari delphi adalah dapat digunakan untuk merancang
program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang
berbasis Windows.(Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS,
2002)
g. Zeos
Zeos merupakan komponen koneksi yang menghubungkan Delphi
dengan beberapa database, diantaranya MySQL, PostgreSQL, Firebird dan
lain-lain.
5. Pengertian administrasi
Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua
mengandung unsur pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya
manusia yang melakukan kerjasama serta mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya (Dyah Puspita Dewi, 2012)
6. Pengertian rawat inap
Rawat inap adalah pelayanan kesehatan pada pasien untuk keperluan
observasi, diagnosa, perawatan, pengobatan, rehabilitasi, medik, dan pelayanan
kesehatan lainnya dengan menempati ruang perawatan. Selain itu rawat inap
juga dapat diartikan sebagai tindakan perawatan yang dilakukan secara rutin
oleh pasien dengan pemantauan seorang tim medis di ruang perawatan dan akan
diperkenankan pulang ke rumah setelah dinyatakan sehat oleh seorang tim
medis (Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik, 1997)
D. Metode
Sistem informasi secara umum metode penelitian d alam bidang system
informasi tidak berbeda dengan pada bidang yang lain. Yang membedakan
sebenarnya lebih pada tradisi penelitian yang dilakukan dan disepakati oleh
komunitas sistem informasi dunia. Tradisi ini berperan dalam mengkontruksi sistem
informasi sebagai sebuah disiplin seperti telah diuraikan dalam bagian sebelumnya.
Dalam tradisi penelitian sistem informasi ditemukan beberapa metode spesifik yang
diadopsi dari bidang keilmuan yang lain, seperti etnografi yang mulanya digunakan
12
oleh para peneliti antropologi (D. E., dan Myers, 1999) dan penelitian tindakan
(action research) yang bermula dari bidang psikologi (Baskerville, 1996). Secara
umum, metodologi penelitian ilmiah adalah sebuah sistem aturanaturan dan
prosedur-prosedur yang jelas, dimana suatu penelitian didasarkan padanya
(Frankfort-Nachmias & Nachmias, 1996). Dalam pemilihan metodologi penelitian,
selain mempertimbangkan metodologi terdahulu yang digunakan dalam penelitian
sejenis, juga akan sangat dipengaruhi dengan batasan sumberdaya – yaitu waktu
dan dana – yang dimiliki oleh peneliti. Kompromi di antaranya akan menghasilkan
sesuatu antara yang ideal dan yang praktis. Metodologi sangat penting dalam
sebuah penelitian karena metodologi akan digunakan sebagai (Frankfort-Nachmias
& Nachmias, 1996).
Metodologi merupakan alat komunikasi sesama peneliti untuk berbagi
pengalaman dalam melakukan penelitian. Ketika peneliti menuliskan metodologi
yang digunakan secarajelas, dapat diakses oleh peneliti lain, maka kemungkinan
replikasi penelitian dan validasi temuan penelitian dapat dilakukan. Aturan
penalaran. Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Sebuah Gambaran Umum
Aturan intersubjektivitas. Karena kemungkinan adanya subyektivitas terlibat dalam
penelitian, mak dengan metodologi yang jelas, validasi bisa dilakukan oleh peneliti
lain untuk menjamin obyektivitas empiris. Hal ini berarti ada hubungan saling-
tergantung antara obyektivitas dan validasi

13
BAB III

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Rawat Inap


Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan rumah sakit dimana
penderita tinggal sedikitnya satu hari berdasarkan rujukan dari pelaksana
pelayanan kesehatan lain. Pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik, dengan
menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit
pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin,
yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap. (Limbong, 2010)
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu(Sugiarti et al.,
2015)
Sistem informasi rawat inap di rumah sakit merupakan kumpulan
antara bagian-bagian sistem yang berkolerasi dan membentuk suatu
komponen yang didalamnya mencakup masukan (input), proses (process),
dan keluaran (output) yang berhubungan dengan proses pengolahan data
menjadi informasi sehingga lebih berguna untuk pengguna (user). Ruang
lingkup sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia,
teknologi informasi dan komputer), ada sesuatu yang diproses (data menjadi
informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.(Zafitri et al.,
2019).
B. Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk
menyelesaikan desain yang ada dalam dokumen desain sistem yang
disetujui dan menguji, menginstal, memulai, serta menggunakan sistem
yang baru atau sistem yang diperbaiki. Penggunaan suatu komputer untuk
memecahkan masalah membutuhkan suatu system yang baik, sehingga
14
memungkinkan berhasilnya komputer dalam melaksanakan tugasnya, yaitu
mengelola data menjadi informasi. Langkah inplementasi yang dilakukan
dalam menyelesaikan hasil sistem infromasi administrasi rawat inap pada
Rumah Sakit, menyedikan perangkat keras Hardware dan perangkat lunak
software. Dalam tahap ini disediakan perangkat keras. Perangkat lunak yang
dibutuhkan adalah sistem operasi windows, dan bahasa pemograman yang
digunakan untuk mendesain program kedalam komputer. Menguji sistem
menjelaskan mengenai hasil pengujian sistem yang dilakukan pada system
infromasi administrasi rawat inap pada Rumah Sakit.(Gulo & Simamora,
2018).
C. Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa
dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data
tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Sistem Informasi
Rawat Inap pada Rumah sakit yang akan dibuat. Metode ini membutuhkan
analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk
menghasilkan perencanaan yang baik. Analisa merupakan cara untuk
menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil
studi lapangan, sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus
ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi terorganisir dengan
baik.
Kebutuhan untuk sistem informasi merupakan kebutuhan yang
sangat penting untuk menjalankan proses bisnis. Sebagai perkembangan
teknologi sangat diperlukan ketika teknologi informasi benar-benar
mendukung sistem informasi formulir yang diperlukan. Metode dapat
digunakan untuk menentukan kebutuhan sistem informasi pasien.dengan
proses metode kano digunakan didasarkan pada kebutuhan untuk sistem
inormasi. Karena metode ini bertujuan untuk mengatagorikan kano perlu
atribut sistem informasi. Ketidaktahuan negatif untuk layanan dapat
menyebabkan negatif untuk layanan perusahaan. Oleh karena itu
membutuhkan sebuah sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan
15
informasi pasien sehingga pengguna informasi pasien diperlukan untuk
mendukung kinerja perusahaan
1. Analisis kebutuhan Non Fungsional
Analisis keutuhan non fungsional bertujuan untuk menghasilkan
spesifikasi pendukung dari sistem yang sedang berjalan. Analisis non
fungsional meliputi analisis kebutuhan perangkat kertas, keutuhan
perangkat lunak serta kebutuhan peerangkat pikir (user).
2. Analisis kebutuhan Fungsional
Terdiri dari :
a. Fungsional Perawat
Fungsional untuk perawat adalah admission, discharge, transfers
(ADT), dokumentasi keperawatan, manajemen bangsal, result
reporting, order entry, message and reminder dan knowledge server.
b. Fungsional Dokter
Fungsional untuk dokter adalah admission, discharge, transfers
(ADT), dokumentasi medis, result reporting, order entry, message
and reminder dan knowledge server.
c. Fungsional kepala instalasi rawat inap
Fungsional untuk kepala instalasi rawat inap adalah pelaporan
dan message reminder. Analisis ini diperlukan untuk mengevaluasi
dan menentukan permasalahan yang sedang dihadapi agar ditemukan
solusi yang tepat untuk menyelesaikannya di Rumah Sakit masalah
terjadi pada sistem rawat inap dan rawat jalan sebagai berikut:
1) Pencatatan jumlah pasien keluar masuk masih menggunakan
buku sebagai arsip sehingga kesalahan sering terjadi.
2) Proses perhitungan jumlah hari pasien rawat inap dan rawat
jalan masih manual sehingga memutuhkan waktu yang cukup
lama.
3) Dalam pembuatan laporan dibutuhkan waktu yang lama
sehingga daya yang disajikan menjadi kurang tepat waktu.
Untuk memudahkan suatu sistem yang ada atau sistem yang baru
16
aka di kembangkan secara logika tanpa memperhitungkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir sesuai data yang
ada pada manajemen Rumah Sakit.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas maka
diperlukan system informasi rawat inap, dimana nantinya sistem
ini dapat membantu pihak manajemen rumah sakit dalam
perhitungan pasien rawat inap perperiode maupun pertahunnya
secara efisien dan efektif sehingga dapat menghasilakan laporan-
laporan yang dibutuhkan secara cepat untuk pimpinan Rumah
Sakit.
D. Tahapan dalam Perancangan Sistem
Terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam perancangan program secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Pencatatan, merupakan proses pencatatan data yang dibutuhkan
berhubungan dengan aplikasi yang akan dirancang.
2. Klasifikasi, merupakan tahap untuk mengelompokan data-data yang
akan diperoses sehingga memperoleh hasil yang akurat Penyusunan,
sama halnya dengan tahap klasifikasi hanya saja pada tahap ini data
yang disusun lebih berurutan seperti disusun sesuai dengan kode yang
sudah diberikan.
3. Pencampuran atau pengelompokan, merupakan paduan antara tahap
klasifikasi dengan tahap penyusunan, tujuan pada tahap ini agar data
yang sudah berurutan dibuat menjadi data tunggal.
4. Penyusunan laporan, tahap ini merupakan tahap untuk meyajikan
laporan tetapi sebelumnya masih dilakukan analisa terhadap data yang
sudah dihasilkan agar lebih akurat.
5. Penyimpanan, tahap ini merupakan tahap akhir dimana data yang akan
disimpan harus tertata dengan baik agar dalam pencarian di yang akan
datang menjadi lebih mudah dan efisien.

17
E. DAD (Diagram Alir Data)
Data Flow Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir
Data (DAD) adalah refresentasi grafik yang menggambarkan aliran
informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang
mengatur dari masukan (input) dan keluaran (output). DFD tidak sesuai
untuk memodelkan sistem yang menggunakan pemograman berorientasi
objek. (Shalahuddin, 2014)
1. Diagram konteks
Diagram Konteks adalah tingkatan paling tinggi dalam diagram
aliran data dan memuat satu proses, yang menunjukkan sistem secara
keseluruhan. Pada proses diagram konteks sistem yang dibangun adalah
admin yang memberikan data pasien, data pasien rawat inap, data
dokter, data obat, data kamar, biaya perawatan pasien rawat inap, pasien
keluar atau check out dan biaya per pasien keseluruhan yang
dimasukkan kedalam sistem. Sistem akan menginformasikan data
administrasi para pasien yang telah berobat kepada pimpinan.

Gambar.1 diagram konteks

18
2. Data Alir Diagram Level Nol Untuk lebih memperjelas,alur dari sistem
yang akan dibangun.

Gambar.2 data alir diagram lv nol


3. Data Alir Diagram Level 1 Proses 1.0 Rawat Inap yang lebih rinci

Gambar.3 data alir diagram lv 1

19
F. ERD (Entitas Relation Database)
Entitiy Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data
yang akan dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang
matematika untuk pemodelan basis data relasional. (Shalahuddin, 2014).
Beberapa entitas yang ada di rumah sakit atau terhubung menjadi suatu
susunan yang membentuk struktur database sistem informasi rumah sakit
Rawat inap perlu sekali dilakukan pengelolaan dan manajemen yang baik.
Kegiatan ini berguna untuk mendapatkan informasi berupa laporan dari
seberapa banyak pasien dan jenis penyakit yang di derita. Dengan cara ini
pihak manajer rumah sakit akan lebih mudah melakukan evaluasi terhadap
manajemen rumah sakit.
1. Pasien
a. No_RM (Text, 8)
b. Nama_Pasien (Text, 20)
c. Jenis_kelamin (Text, 10)
d. Alamat_pasien (Text, 20)
e. PJ_pasien (Text, 20)
Primary Key = No_RM
2. Dokter
a. Id_Dokter (Text, 8)
b. Nama_dokter (Text, 20)
c. Spesialis (Text, 20)
Primary Key = Id_Dokter
3. Perawat
a. Kode_Perawat (Text, 8)
b. Nama_Perawat (Text, 20)
Primary Key = Kode_Perawat
4. Diagnosis pasien rawat inap
a. No_RM (Text, 8)
b. Nama_pasien (Text,20)
20
c. Jenis_kelamin (Text, 10)
d. Umur (text, 3)
e. Keluhan (Text, 30)
f. Hasil_Diagnosis (Text, 30)
Primary Key = No_RM
5. Kamar/Ruangan
a. Id_Kamar (Text, 8)
b. Nama_Kamar (text,20)
c. Kelas (Text, 5)
d. Tarif (Text, 30)
Primary Key = Id_kamar
6. Obat
a. Kode_Obat (Text, 8)
b. Nama_Obat (Text, 20)
c. Jenis_Obat (text, 20)
d. Harga_Obat (Text, 20)
Primary Key = Kode_Obat
7. Perawatan
a. No_RM (Text, 8)
b. Nama_Pasien (Text, 20)
c. Jenis_kelamin (Text, 10)
d. Umur (Text,3)
e. Biaya_Kamar (Text, 10)
f. Nama_Obat (text,20)
g. Biaya_Obat (Text, 10)
h. Biaya_Dokter (Text, 10)
i. Total_Biaya (Text, 10)
Primary Key = No_RM

21
Diag
nose
Kode_Pe
Nama_pe rawat Nama_
rawat Kelu Umu Dokter
han r Spesi
alis
Id_D
No_R Nama_P okter
Perawat M asien

Diagnose Dokter
Kamar Perawata
n Biaya_
#id_ka
Obat
mar Pasien
Obat
No_ Jenis_kel
Nama_ RM amin Alamat
Tarif
Kamar Kela Biaya_d
s Nama_ okter
Kode Jenis_O No_
Obat bat
_Oba RM
PJ_Pasi
Biaya_K t
Nama_ en
amar
Nama_ Nama_ Pasien
Pasien Obat
Umur Total_B
Jenis_kel
iaya
amin

Entitas Relationship Database (ERD)

22
DAFTAR PUSTAKA

Baskerville, R. L. (1996). No Title. Investigating Information Systems with Action


Research. Communication of the AIS.
D. E., dan Myers, M. D. (1999). No Title. Information Systems and Anthropology: An
Anthropological Perspectives on IT and Organizational Culture. Information
Technology & People.
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. (1997). No Title. Pedoman
Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi I.Jakarta.
Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS. (2002). No Title. Pemrograman
Borland Delphi.
Dyah Puspita Dewi. (2012). No Title. Analisis Dan Perancangan Sistem Administrasi
Pasien Balai Pengobatan Dan Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Pakem.
http://repository.amikom.ac.id/files/Publ ikasi_08.12.3010.pdf, diakses tanggal 18
Januari 2021, pukul 11.31
Fathansyah. (1999). Basis Data. Informatika Bandung.
Kadir, A. (2009). Dasar Perancangan Dan Implementasi. Andi: Yogyakarta
Kristanto, A. (2003) Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. . Gava
Media: Yogyakarta.
Kusrini. (2007). Konsep Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi Offset.Yogyakarta,
2007.
Winarno, W. . (2004). Sistem Informasi Manajemen, Vol. 1. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta, 2004.

Gulo, S., & Simamora, R. J. (2018). Perancangan Sistem Informasi Administrai Rawat
Inap Dan Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar. Jurnal Manajemen
Informatika & Komputerisasi Akuntansi.
Limbong, J. (2010). Keputusan Manajemen Pelayanan Di Rsud Dr H Soemarno
Sosroadmojo Bulungan Kalimantan Timur Program Pascasarjana. Universitas
Diponegoro, 1, 1–27.
23
Sugiarti, Nuryasin, Y., & Fitriani, N. (2015). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Rawat Inap (Studi Kasus : Rumah Sakit Ibu Dan Anak Buah Hati Ciputat). Jurnal
Sistem Informasi, 8(2), 1–11.
Shalahuddin, S. d. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek.
Bandung: Informatika.
Zafitri, A., Fibriani, I., & Yanuarsa, E. F. (2019). Sistem informasi pelayanan pasien rawat
inap pada rumah sakit bina sehat jember berbasis web. 1(1), 19–27.

24

Anda mungkin juga menyukai